setelah 1 jam berlalu, pria itu pun belum sadar. pada saat itu pun bel pintu apartemen mu berbunyi, kau pun melihat dari lubang pintu. ternyata itu Elif, kau pun sengaja tidak membuka nya. kau bergegas mengambil ponsel mu, ternyata ponsel mu mati. mungkin karena terjatuh begitu kuat "aah, pantas saja dia datang. " karena tidak mendengar bel berbunyi, kau pun kembali melihat. ternyata Elif sudah pergi, saat itu kau pun melihat ponsel mu yg sudah aktif. banyak pesan masuk dari Elif, kau pun langsung menelfon nya
"halo Elif.... "
"Laura, kau dimana!?? aku baru dari apartemen mu, tapi seperti nya kau juga tidak ada. " ucap Elif
"aah maaf kan aku, ponsel ku mati. tadi ibu menyuruh ku pulang, karena ada sesuatu. tadi nya aku mau menelfon mu, tapi aku lupa. maaf kan aku ya" ucap mu berbohong
"tidak apa-apa, aku hanya berfikir mungkin terjadi sesuatu. bagus lah kalau kau tidak apa-apa. " ucap Elif
kau pun melihat Elif yg baru keluar dari gedung apartemen mu "hemm, aku baik-baik saja. " kau pun menutup telfon nya
di saat yg sama, pria itu pun mulai sadar. kau pun menghampiri nya, dan memberikan nya sebotol minum. "ambil ini, minum lah... "
pria itu tidak langsung mengambil nya, dia berusaha duduk dan menyadarkan diri sepenuhnya. dia pun mengambil botol minum itu, dan meminum nya sampai habis.
"aku sudah membersihkan luka mu. tapi, luka mu itu harus nya di jahit. karena luka nya cukup lebar, aku tidak bisa melakukan nya karena kau akan menjerit nanti. " ucap mu dengan santai
pria itu pun melihat ke arah luka nya "berapa lama aku tertidur!?? "
"1 jam " jawab mu singkat
lalu pria itu seperti mencari sesuatu "apa kau... " belum selesai dia bicara, kau langsung memberikan ponsel nya
"aku sengaja mematikan nya, karena aku takut seseorang akan melacak nya. " ucapan mu terdengar ketus sekali
pria itu tidak bicara apa pun, dia hanya menelfon seseorang untuk menjemput nya. dia pun bergegas memakai kembali pakaian nya, dan bersiap pergi. dia bangun dan melangkah pergi meninggalkan mu tanpa mengucapkan sepatah kata pun. kau hanya melihat nya dengan mengerut kan dahi mu. kau hanya menghela nafas panjang, dan bergegas mengganti baju mu.
******
kau pun tiba di rumah pukul 22.30 malam, kau membawa paperback hitam yg berisi pakaian kotor mu. begitu kau masuk ke dalam rumah, Luna pun langsung menyambut mu
"cuci ini dengan sangat bersih, seperti biasa. jangan katakan apa pun pada ibu, saat aku tidak meminta nya" kau memberikan paperback itu pada Luna
ternyata ibu mu juga telah menunggu mu, beliau pun langsung menyaut "apa yg tidak boleh ibu tau!?? "
"ooh ibu, tidak. aku fikir ibu sudah tidur, maka nya aku bilang pada nya jangan beri tau ibu kalau aku pulang terlambat. " kau menghampiri nya sembari tersenyum
"hemm, kau ini. ayah mu sudah menunggu mu dari tadi, tapi kau malah terlambat. " ucap Ibu mu
"ibu, kan aku sudah bilang pada Luna. apa dia tidak bilang!?? " kau berjalan ke kamar mu
"sayang, sebenarnya. ayah dan ibu ada hal yg harus di katakan, itu maka nya kami menunggu mu" ucap Ibu mu mengiringi langkah mu
"ooh benarkah. bagaimana kalau kita bicarakan besok!?? " kau langsung merebahkan tubuh mu di ranjang kesayangan mu
"kau pasti lelah ya. istirahat lah, kita akan bicara besok. " ibu mu membelai lembut rambut mu
"ooh terimakasih banyak ibu... " kau pun memeluk nya
beliau pun ikut tersenyum dan mengecup kening mu. berjalan keluar kamar mu, dan kau pun langsung merebahkan dirimu kembali ke atas ranjang. "sial, malam ku buruk karena bertemu dengan pria itu. " umpat mu sangat kesal
******
ke esok kan hari nya, kau pun bangun pukul 11.00 siang. kau membuka mata mu dan membuka tirai jendela kamar mu dengan remot. membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam kamar, kau pun duduk di tepi ranjang. kau langsung mandi dan turun ke bawah, saat di bawah kau bertemu dengan Luna
"kenapa kau tidak membangun kan ku!?? " kau menghampiri nya
"tadi nya saya mau membangun kan nona, tapi nyonya melarang saya dan membiarkan nona tidur hingga siang. " ucap nya menunduk
"ooh benarkah. dimana ibu!?? "
"nyonya dan tuan sedang pergi, tadi titip pesan kepada saya. untuk nona jangan pergi kemana-mana. "
"baiklah... " kau pun berlalu
"nona, mau makan apa?!? " tanya Luna
"ooh benar, aku sangat lapar sekarang. buat kan apa yg pantas di makan di jam segini, aku tunggu di taman belakang" ucap mu berlalu bergi
******
kau pun menghabiskan waktu mu di taman belakang rumah, dengan bermain dengan anjing kesayangan mu. sampai Luna menghampiri mu
"nona, tuan dan nyonya sudah pulang. " Luna memberitahu mu
"ouh benarkah." kau pun bangun sembari masih bermain dengan anjing kesayangan keluarga mu itu. menghampiri ayah dan ibu mu, mereka pun telah duduk di ruang keluarga
"ayah, dan ibu darimana!?? " kau pun duduk bersama mereka
"ayah dan ibu melihat anak teman ayah mu yg sedang sakit. " ucap Ibu mu
"ooh, bagaimana keadaan nya!?? " kau melihat ibu mu
"emm, sayang. seperti nya makan malam bisnis akan di tunda untuk sementara waktu, kau bisa kembali ke kantor jika kau mau. " ibu mu mengalihkan perhatian mu
"ooh benarkah, kenapa tiba-tiba sekali!? " kau bertanya lagi
"Laura, sebenarnya ibu ingin memberitahu mu sesuatu.... " ucapan ibu mu berhenti sejenak melihat dan memegang tangan mu
"ada apa ibu, kau membuat ku takut. " kau paksa tersenyum melihat ayah dan ibu mu bergantian
"Laura, kau harus menikah dengan putra teman ayah. " ucap ayah mu dengan tegas
mendengar itu, kau pun terdiam. kau memandangi ibu mu, seakan ingin mendengar ibu mu menjelaskan. namun ibu mu hanya menunduk "tapi ayah, bukan kah kita sudah membahas nya. aku belum ingin menikah" ucapan mu terdengar sendu
"apa kau menolak permintaan kami!?? " tanya ayah mu
"tidak, aku hanya.... "
"kalau begitu ini sudah di putus kan. makan malam bisnis itu sebenarnya adalah untuk mempertemukan kau dan calon suami mu. " ucapan ayah mu begitu menusuk hati mu
"tapi ayah.... " belum selesai kau berucap, ayah mu melangkah pergi meninggalkan mu. kau seketika diam dan menunduk.
ibu mu langsung memeluk mu yg berada di samping mu, kau pun hanya terdiam seribu bahasa "sayang.... "
saat itu pun kau pergi ke kamar mu, meninggalkan ibu mu sendiri di ruang keluarga. kau mengunci diri mu di kamar hingga malam hari, saat makan malam tiba. Luna mengetuk pintu kamar mu berkali-kali agar kau keluar. namun, kau mengabaikan nya. ucapan ayah mu masih terngiang-ngiang di telinga mu, kau seakan tak percaya. bahwa kau akan di jodoh kan. fikiran mu kacau, sangat kacau hingga kau benar-benar melewatkan malam itu dengan mengurung dirimu di kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Virgo
terimakasih☺
2025-09-24
0
Aman Wijaya
menarik lanjut Thor
2025-09-24
0