Aku, Kamu dan Hujan "BAB 3"

Pagi hari yang cerah, di keluarga Reyhan dengan kesibukan masing-masing. Di rumah yang megah hanya ditinggali Reyhan,mama dan papanya serta 2 pembantu dan 2 sopir. Papa Reyhan yang terlebih dulu sarapan yang sudah disiapkan pembantu dirumah tersebut. Lalu segera bergegas berangkat bersama sopir. Disusul Reyhan sarapan roti selai kacang yang sudah disiapkan dan segelas susu.

"Loh bi, papa udah berangkat?" Tanya Reyhan

"Sudah tuan barusan saja berangkat." Jawab bibi.

"Ohh yaudah bi." Ujar Reyhan.

"Eh anak mama mau berangkat sekolah." Ucap Mama Reyhan menghampiri Reyhan.

"Ma kenapa sih pada sibuk semua gabisa gitu sarapan bareng." Tanya Reyhan.

"Gabisa nak, ini mama buru-buru ada client yang janjian dengan mama. Jadi gak sempet buat sarapan juga." Jawab Mama Reyhan sambil mencium kepala Reyhan.

Lalu Reyhan bergegas berangkat ke sekolah dengan mobil mercy nya itu.

Sesampainya di sekolah waktu Reyhan jalan menuju kelas bertemu dengan Seera teman sekelasnya.

"Reyy.... gue mau bicara sama lo penting." Ujar Seera.

"Bicara apa Seer, tumben banget penting segala." Tanya Reyhan heran.

"Kan 1 hari lagi sekolah bakal ngadain pertandingan bola basket sama Tunas Bangsa, nahh masalahnya personil basketnya kurang 1 nah lo bisa yaa masukk grup basket." Ucap Seera penuh harap.

"Kan gue ga pernah ikut basket Seer mana bisa langsung main besok." Jawab Reyhan.

"Lo kan pernah ikut kejuaraan basket waktu kelas X dan lo juara 2, lo pasti bisa lah rey. Ikut ya rey pleasee soalnya tinggal besok nihh." Rayu Seera sambil memegang tangan Reyhan.

"Ya kan udah lama Seer mana bisa gue." Ucap Reyhan.

"Pokoknya bisa lo Rey, gue tunggu lo besok dilapangan." Paksa Seera.

"Siall...gue harus latihan nih nanti." Gerutu Reyhan.

Tettt tettt.......

Bel istirahat berbunyi, Reyhan langsung menuju kantin bersama 2 temannya.

Mereka memesan nasi goreng spesial 3  dan jus jeruk. Tapi Reyhan tidak melihat adanya Laura disitu.

"Tumben gak ke kantin Laura." Batin Reyhan.

Tak lama kemudian datanglah Laura dengan temannya Caca namanya.

"Ca, lo mau makan apa biar gue pesenin sekalian lo cari tempat duduk aja." Seru Laura.

"Gue mie ayam sama es teh manis aja Ra." Jawab Caca.

"Okee Ca." Jawab Laura.

"Widihhh ada asisten gue nih yang diem-diem aja, pesenin gue dongg." Seru Reyhan ke Laura.

"Kan lo udah pesen tuhh dimeja lo aja belum dimakan." Saut Laura.

"Gue tiba-tiba pengen siomay pesenin 1 gakk pedess yaa siss asisten hahaha." Seru Reyhan dengan ketawa.

"Iyaa dah lo kesana aja bawel banget kayak cewek." Ucap Laura.

"Apa lo bilang barusan?" Saut Reyhan penasaran.

"Eee enggak ada dah lo duduk manis aja." Jawab Laura.

Lalu Laura pesen ke Ibu Kantin tapi kali ini Laura bayar sendiri dan bayarin siomay punya Reyhan juga.

"Buu pesen mie ayam 2 sama es teh manis 2 terus siomay 1 yang pedess banget ya buu." Ujar Laura ke Ibu kantin.

"Siap neng." Jawab Ibu kantin.

5 menit kemudian pesenan Laura jadi lalu ia mengantar ke tempat Caca dulu baru ke tempat Reyhan.

"Ini Ca, bentar ya gue mau anter pesenannya Reyhan ke meja sana." Ucap Laura.

Laura berjalan ke arah Reyhan dan 2 temannya.

"Ini tuan makanan sesuai pesanan siomay kann." Ujar Laura sambil menggoda.

"Iyaa benerr, eh tapi tunggu lo gak kasih apa-apa kan di makanan ini?" Tanya Reyhan.

"Enggaklah cicipin aja dulu." Ujar Laura.

Cuhhh....makanan di sembur Reyhan "kok pedes sihhh kan gue gabisa makan pedess, lo dengerin gak sih yang gue bilang tadi." Ujar Reyhan sambil kepedesan dan meminum jus jeruk.

"Lebay banget sih loo gabisa makan pedes, yaudah mana buat gue aja." Seru Laura.

"Nihh sengaja kan lo pesen pedess, awas ya lo ini belum berakhir." Ucap Reyhan.

Lalu laura kembali ke meja dengan Caca

"Ra ada masalah apa sih sama Reyhan?" Tanya Caca.

"Gue gabisa ganti kaca mobilnya yang retak jadi gue harus nurutin apa yang dia mau, tapi gue gitu karena dia dulu yang buat baju sama rok aku basah pas di halte." Jawab Laura.

"Ohh gituu, yaudah yuk buruan makan." Seru Caca.

Tettt tetttt tetttt.........

Bel pulang sekolah berbunyi tandanya pelajaran selesai. Semua murid berkemas-kemas untuk pulang.

"Ra gue duluan yaa." Ucap Caca.

"Iya Ca gue masih latihan dulu, ati-ati yaa." Seru Laura.

Laura bergegas berjalan kearah lapangan latihan cheerleaders. Tapi langkah Laura terhenti saat melihat ada Reyhan sedang bermain basket. "Lohh kok ada Reyhan sih, dimana-mana perasaan ada dia." Batin Laura.

"Heii Laura cepet sini kok malah diem disitu." Teriak Seera.

"Eee iiya kak." Lalu Laura menghampiri Seera.

"Kak boleh tanya ngga?" Tanya Laura.

"Tanya apa Ra?" Ucap Seera.

"Reyhan ikut basket juga kak?" Tanya Laura dengan penuh penasaran.

"Iya Ra kemarin anggotanya kurang 1 jadi gue suruh dia masuk ke grup biar pas." Jawab Seera.

"Siall...besok harus nyemangatin manusia tengil itu." Batin Laura.

"Yaudah yukk latihan fokus-fokus tinggal besok nihh kita harus lakuin semaksimal mungkin." Ajak Seera.

Mereka berlatih sekitar 2 jam untuk memantapkan gerakan mereka. Lalu mereka beristirahat sejenak sebelum mereka pulang.

Tiba-tiba Reyhan menghampiri Laura dan merebut botol minum yang digenggam Laura.

"Minta gue hauss." Sambil Reyhan merebut botol minum .

"Ihh kan punya guee, lagian lo gak bawa minta-minta ke orang lain gak sopan lagi mintanya." Ucap Laura dengan marah.

"Iyaa iyaa sorryy, yaudah gue anter pulang deh permintaan maaf gue." Jawab Reyhan.

"Ada maunya engga nihh nanti suruh ngerjain PR lo lagi." Ucap Laura.

"Enggaklah kali ini bener-bener cuma anter lo." Bantah Reyhan.

Waktu menjelang maghrib dan Laura diantar Reyhan pulang kerumahnya. Seperti biasa mereka hening di dalam mobil bingung apa yang harus diobrolin. Kadang saling tatap menatap satu sama lain.

"Lo..." sontak Laura dan Reyhan bebarengan.

"Lo aja dulu yang ngomong." Ucap Reyhan.

"Lo ikut basket ya besok?" Tanya Laura.

"Iya gue ikut dipaksa Seera, sebenarnya dah lama gak main basket gue." Jawab Reyhan.

"Oohh jadi gitu,eh ini dah mau sampek rumah gue." Seru Laura.

"Okee, yaudah gue langsung pulang yaa." Ujar Reyhan.

"Gak mampir dulu..." Rayu Laura.

"Enggak kapan-kapan aja." Ujar Reyhan.

"Kalau dipikir-pikir Laura Cantik juga ya kalau lagi diem gak banyak omong. Eh enggak dia kan ngeselin dia masih berutang sama gue" Batin Reyhan di dalam hati.

"Ah mikirin apaan sih guee jadi ngelantur gini." Ujar Reyhan ngedumel sendiri di mobil.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!