Pengganggu Cantik

Luo Chen mengalihkan pandangannya ke suatu titik yang sangat spesifik di Dinding Kehormatan. Ada kristal berkilau di titik ini, memancarkan sinar cahaya yang perlahan menyatu menjadi sosok tinggi, ramping, dan hampir seperti manusia.

Sosok ini adalah seorang gadis muda. Ia mengenakan seragam kebanggaan Akademi Nanfeng, jubah biru muda, tunik putih sederhana, dan gaun hitam pendek. Ia memiliki sepasang kaki panjang yang putih sempurna dan sedap dipandang.

Dia memiliki fitur wajah yang sangat indah. Hidung mancung dan elegan, bulu mata yang panjang dan tebal, serta kulit yang putih bersih. Meski semua ini sangatlah memukau, tetapi matanya lah yang sebenarnya membekas di benak semua orang.

Sosok ini memilki pupil mata yang berwarna keemasan, dan memancarkan perasaan murni yang tak terlukiskan. Jika seseorang menatapnya cukup lama, dia pasti akan mulai merasakan tekanan.

Tatapan dingin lurus ke depan, satu tangan di pinggul ramping, serta tangan lainnya yang bertumpu pada gagang pedang. Siapa pun yang melihatnya akan langsung merasakan sensasi keagungan yang heroik dan dahsyat terpancar darinya.

Di dinding belakang proyeksinya, tertulis jelas namanya – Jiang Meilin. Ia adalah salah satu lulusan yang memukau dari Akademi Nanfeng. Terlahir dengan Resonansi Cahaya tingkat sembilan dan bakat yang cukup untuk membuat banyak orang di Kerajaan Xia berdecak kagum.

Setelah hanya dua tahun di Akademi Nanfeng, ia langsung direkrut oleh Perguruan Tinggi Astral Sage meski belum mengikuti ujian kelulusan. Dalam seratus tahun terakhir, ia adalah satu-satunya orang di Provinsi Tianshu yang menerima kehormatan seperti itu.

Kini, ia telah menjadi legenda Akademi Nanfeng. Banyak siswa yang mendaftar setelahnya, praktis memujanya. Bahkan, kini ia sangat terkenal di seluruh Kerajaan Xia.

Luo Chen menatap proyeksi Jiang Meilin dengan linglung selama beberapa saat, sebelum menyadari bahwa beberapa tatapan tertuju padanya. Tatapan-tatapan itu dipenuhi dengan ekspresi dendam, iri dan kebingungan.

Menghadapi tatapan itu, Luo Chen tetap mempertahankan tatapan acuh tak acuhnya. Ia tahu persis mengapa mereka menatapnya seperti itu. Itu karena Jiang Meilin, yang dihormati bak dewi oleh para siswa dan siswi Akademi Nanfeng, memiliki dua status lain.

Ia telah dilatih oleh orang tuanya sejak kecil... dan ia adalah tunangannya!

Seingat Luo Chen, pertama kalinya ia bertemu Jiang Meilin adalah saat ia masih berusia tiga tahun. Saat itu, orangtuanya baru saja kembali dari perjalanan panjang.

Dalam kepulangannya kali ini, orangtua Luo Chen membawa Jiang Meilin yang masih berusia lima tahun. Setelah beberapa waktu tinggal di Klan Luo, Jiang Meilin akhirnya diangkat menjadi murid oleh orangtua Luo Chen.

Dari sudut pandang ini, dapat dikatakan bahwa sebenarnya mereka berdua adalah sahabat masa kecil yang tak terpisahkan. Sayangnya, hubungan mereka sedikit agak rumit.

Meskipun hanya dua tahun lebih tua, Jiang Meilin terlalu luar biasa jika dibandingkan dengan Luo Chen. Setiap kali mereka bertarung, Luo Chen akan dihajar habis-habisan hingga ia hanya bisa menyerah.

Jujur saja, itu adalah mimpi buruk yang mengerikan bagi Luo Chen. Tapi jika keadaannya seperti itu, kenapa mereka malah berakhir bertunangan?

Konon saat ia berusia sekitar sepuluh tahun, ayah Luo Chen berkata dalam keadaan mabuk bahwa alangkah indahnya jika suatu hari nanti Jiang Meilin menjadi menantunya.

Keesokan harinya, Jiang Meilin yang berusia sepuluh tahun secara pribadi telah menulis surat perjanjian pernikahan dan menyerahkannya kepada ayah Luo Chen.

Malam harinya, ayah Luo Chen hampir dipukuli habis-habisan oleh ibunya yang murka. Lebih parah lagi, Luo Chen hanya menonton dan menertawakan semua ini. Namun akibatnya, ibunya juga memukulinya habis-habisan.

Ibu Luo Chen telah meminta Jiang Meilin untuk membatalkan kontrak pernikahan itu. Tapi tanpa diduga, ia justru bersikukuh dan menunjukkan sikap keras kepala yang luar biasa. Tanpa berkata apa-apa, ia langsung berlutut di hadapan ibu dan ayah Luo Chen dan menolak untuk berdiri.

Pada akhirnya, ibu dan ayah Luo Chen hanya bisa mengabulkan permintaannya. Namun setelah itu, mereka merahasiakan kontrak pernikahan tersebut dan tidak pernah membahasnya lagi. Mereka berpura-pura seolah-olah kontrak itu tidak pernah ada.

Seiring berjalannya waktu, tidak ada lagi yang membicarakan tentang masalah ini. Semua orang, bahkan Luo Chen sendiri, sudah lama melupakannya.

Namun, suatu hari ketika Jiang Meilin berada di Akademi Nanfeng, ia memberi tahu seorang pengejarnya yang sangat gigih bahwa ia dan Luo Chen telah lama bertunangan.

Berita ini mengejutkan seluruh Akademi, bahkan sampai seluruh Provinsi Tianshu! Untungnya, saat itu Luo Chen belum masuk Akademi Nanfeng. Andaikan ia sudah masuk waktu itu, ia pasti langsung dihajar habis-habisan.

Bahkan sekarang, setelah bertahun-tahun berlalu, Luo Chen masih sedikit terpengaruh oleh dampak pengumuman itu. Dari sini, ia sangat memahami betapa karismatiknya Jiang Meilin.

"Ayah, kau benar-benar meninggalkan warisan yang berat untuk kuterima," gumam Luo Chen dalam hati.

"Yo, Luo Chen! Kenapa kau berhenti di sini setiap hari? Apa kau menikmati tatapan iri orang-orang?" Tepat saat Luo Chen mendesah dalam hati, suara seorang gadis tiba-tiba terdengar dari belakangnya.

Begitu Luo Chen menoleh, dia melihat seorang gadis muda yang menarik berdiri di belakangnya. Meskipun tidak secantik Jiang Meilin, kecantikannya tetap terlihat alami. Dengan seragam sekolah ketat yang dikenakannya, lekuk tubuhnya yang indah tampak menonjol dengan apik.

Saat ini, gadis muda itu berdiri dengan tangan terlipat di dada, serta raut wajah yang terlihat agak mengejek.

Dia adalah Difa Ning, salah satu teman sekelas Luo Chen. Dia dianggap sebagai bunga emas nan cantik dari Akademi Nanfeng. Dia berasal dari klan Difa, salah satu dari tiga klan besar di Provinsi Tianshu.

Ia tidak punya masalah dengan Luo Chen. Namun, ia adalah penggemar berat Jiang Meilin. Di matanya, Jiang Meilin secantik dan sesempurna peri abadi. Tak ada pria di dunia ini yang pantas untuknya, apa lagi seorang Luo Chen.

Meskipun Difa Ning setuju bahwa Luo Chen adalah pria yang sangat tampan, namun hanya itu kelebihannya. Seseorang yang layak bagi Jiang Meilin harusnya adalah seorang naga di antara manusia, baik secara lahir maupun batin.

Sedangkan Luo Chen, dia hanya bermodalkan kontrak pernikahan usang, dan itupun berkat orangtuanya. Di mata Difa Ning, ini merupakan noda besar bagi kehormatan Jiang Meilin sebagai seorang dewi.

Maka sejak Luo Chen bergabung dengan Akademi Nanfeng, setiap kali Difa Ning melihatnya, ia akan terus melontarkan rentetan ejekan.

“Luo Chen, kapan kamu akan membatalkan kontrak pernikahanmu dengan Kakak Jiang?” Difa Ning kembali mengulang pertanyaan yang telah dia tanyakan berkali-kali.

Luo Chen menggosok pangkal hidungnya sebelum menjawab dengan kesal, "Bukan urusanmu." Ia lalu berbalik dan pergi.

Ekspresi marah langsung muncul di wajah Difa Ning. Ia dengan keras kepala mengikutinya dari belakang. "Luo Chen, apa kamu benar-benar ingin menjadi katak yang bernafsu pada angsa?"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!