BAB 5 MASIH FLASH BACK ON

Malam hari nya di hotel berbintang tepat nya di pusat kota, suasana malam ini begitu meriah, kolega-kolega bisnis dari luar negeri, sahabat-sahabat Frans dan orang-orang terdekatnya, semua datang untuk memeriahkan acara pesta keberhasilan Frans,

Di tengah kebahagiaan nya dalam meraih sesuatu keberhasilan pasti akan ada yg merasa iri dan tersaingi, ya orang itu adalah sahabat nya sendiri yg bernama Rio, dia dengan segala upaya terus saja berusaha untuk menjatuhkan Frans, tapi semua upaya yg dilakukan nya selalu berakhir dengan kegagalan dan sia sia, Rio begitu amat dendam terhadap Frans yg selalu berhasil menggapai apapun termasuk wanita cantik pujaan hati nya itu.

"Tertawa lah kau Frans, mungkin hanya malam ini kau merasa kan kebahagiaan, dulu kau merebut Hilda dari ku, sekarang lah saat nya aku menghancurkan mu." Ucap tuan Rio dalam hati nya.

Dulu Hilda, Frans , Rio dan beberapa teman lain nya adalah sahabat dekat semasa SMA, Rio menyukai Hilda dalam diam, dia berencana akan menyatakan perasaannya kepada Hilda setelah kelulusan mereka .

Setelah mereka lulus Rio yg saat itu sedang memegang buket bunga lili kesukaan Hilda, seketika mematung melihat di depan nya, bahwa dia kalah star dari Frans, Frans yg sedang menyatakan perasaan nya di depan seluruh anggota sekolah di tengah lapangan membuat jantung Rio berdegup kencang berharap Hilda menolak perasaan Frans, tapi sesaat kemudian hati nya hancur dan tungkai kaki nya seakan melemah mendengar jawaban Hilda yg langsung menerima pernyataan perasaan Frans.

Rio yg saat itu merasakan patah hati yg sangat mendalam akhirnya memendam dendam terhadap Frans, sudah segala cara bertahun-tahun dia lakukan agar dapat merebut kembali pujaan hati nya tapi semua nya gagal, dan saat ini adalah yg ke sekian kali nya dia berusaha menjebak Frans.

"Selamat ya sobat, untuk sekian kali nya kau menenangkan tender ini kembali." Ucap Rio menjabat tangan Frans , padahal di dalam hati nya dia menahan gejolak amarah yg besar terhadap Frans.

"Terimakasih Rio, silahkan menikmati hidangan nya ya, Aku mau ke toilet sebentar sekaligus mengambil ponsel ku yg ketinggalan di kamar hotel, aku ingin menghubungi Hilda." Ucap Frans tersenyum ke arah Rio

"Baik pergilah sobat." Ucap Rio tersenyum palsu ke arah Frans yg sudah berlalu dari hadapan nya, tapi semua itu sama sekali tidak pernah di ketahui Frans.

"Ini lah saat nya." batin Rio.

"Hei sobat, aku ke stan makanan dulu ya rasa nya laper ini perut." Ucap Rio kepada para sahabatnya.

"Yo'i kawan, makan lah sesuka mu, kapan lagi kita berpesta seperti ini." Balas sahabat nya dengan lambaian tangan nya ala ala .

Rio pun segera meninggalkan kerumunan para sahabatnya itu menuju stan makanan dan minuman yg berjejer rapi, setelah Rio sampai dia segera mencampur kan obat perangsang dosis tinggi ke minuman tersebut.

Rio yg saat itu sedang melihat seorang pelayan wanita yg bertugas melayani tamu dan menawarkan minuman segera memanggil nya.

"Pelayan kemari lah." Panggil Rio .

"Ya , apa ada yg bisa saya bantu tuan.?" Ucap pelayan itu.

"Tolong berikan minuman ini kepada tuan Frans ya, dia saat ini sedang menuju ke kamar nya, lakukan lah tugas mu dengan baik, ini tips untuk mu." Ucap Frans kepada pelayan itu sambil memberi kan sejumlah uang kepadanya.

Pelayan itu yg tidak mengetahui niat jahat Rio pun menerima begitu saja, mungkin orang besar seperti Tuan Rio sedang berbaik hati kepada pelayan, begitu lah pikir pelayan itu.

Pelayan itu pun menuju ke arah Frans yg kebetulan baru keluar dari toilet hendak menuju ke kamar nya guna mengambil ponsel dan menghubungi Hilda agar istri nya itu tidak merasa cemas.

"Tuan, silahkan minuman nya." Ucap pelayan itu.

Frans yg tidak menaruh kecurigaan, langsung menerima minuman tersebut dan meminum nya hingga tandas.

"Terima kasih minuman nya , kebetulan sedari tadi saya belum sempat minum apapun karena sibuk." Ucap Frans kepada pelayan itu .

"Sama-sama tuan , kalau begitu saya permisi." Ucap pelayan itu membungkuk kan badan nya dan di balas anggukan oleh Frans.

Frans pun langsung menuju ke arah kamar nya, setelah hampir sampai di depan pintu, tiba-tiba tubuh nya merasakan sensasi panas dan tidak nyaman di area tertentu.

Pandangan nya mengabur tapi dia berusaha menjaga keseimbangan tubuh nya.

Dan tepat di hadapannya, ada seorang gadis cantik berambut blonde, bermata biru tampak nya dia seorang turis, karena garis wajah nya seperti orang Rusia.

Gadis itu berjalan sempoyongan sambil memegang kepala nya dan melonggarkan baju nya, tampak nya dia juga mengalami hal yg serupa, gadis itu tidak sengaja menabrak Frans yg sedang membuka kunci pintu dengan susah payah, seketika rasa tersetrum akan sensasi aneh menjalar di tubuh nya.

Frans yg sudah berhasil membuka pintu itu pun tanpa sadar menarik tangan gadis itu masuk ke dalam kamar nya .

Adegan yg seharusnya tidak terjadi pun harus terjadi di kamar hotel itu, erangan demi erangan pun menggema di kamar hotel itu yg untung nya kedap suara itu.

Esok pagi nya.

Seorang gadis bule itu terbangun dari tidur nya yg saat ini sedang berada di pelukan seorang pria tampan.

Gadis yg di tiduri Frans itu bernama Cleo ,

Cleo yg baru sadar akan apa yg terjadi , Langsung buru-buru memakai pakaian nya dan pergi dari kamar itu.

yg tidak di sadari Cleo adalah cincin kesayangan nya yg ber ukir nama Cleo Van Beule, tertinggal di atas kasur di samping Frans.

Beberapa saat kemudian, Frans pun terbangun dari tidur nya sambil memegang kepala nya yg masih terasa pusing.

Ssssshhhh.

Desis Frans yg memandang sekelilingnya nya terasa berbeda , samar-samar tercium aroma parfum mahal wanita bercampur dengan aroma bekas percintaan.

Frans pun tersadar dan sekilas bayangan dia memadu kasih bersama seorang gadis berambut blonde pun berputar di pikirannya , seketika Frans membelalakkan mata nya , dan terlihat ada noda bercak darah yg bercecer di spray tempat tidur, jantung Frans pun berdegup kencang , di pinggir kasur sebuah cincin berlian terlihat oleh nya, Frans pun menggapai cincin itu yg berukir nama Cleo Van Beule.

"Tidak, ini ini tidak maafkan aku yg sudah mengkhianati mu sayang, hiks hiks hiks." Tangis Frans pun pecah, rasa bersalah menjalar di hati nya mengingat wajah istri nya akan ketidaksengajaan nya menodai wanita lain.

Setelah Frans puas menangis dia pun langsung berkemas barang-barang nya dan bersiap pulang ingin menemui istri nya dan meminta maaf akan kejadian itu.

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!