Beberapa saat kemudian Cassie pun selesai dengan ritual mandi nya, dan segera buru-buru memakai pakaian rumahan.
"Nina, Lo gak mandi,?" Ucap Cassie kepada Nina yg sedang memainkan hp nya.
"Oh udah selesai Cas, giliran gue mandi ya, udah gerah banget nih badan gue." Ucap Nina meletakkan hp nya dan menyambar handuk nya.
"Ya udah gue ke kamar ibu dulu ya, mau ketemu ibu." Ucap Cassie.
"Ya udah Lo duluan aja ntar gue nyusul." Ucap Nina.
Cassie pun keluar dari kamar nya menuju kamar ibu angkat nya, yg sudah di anggap Cassie sebagai ibu kandungnya sendiri.
sesampainya Cassie di kamar utama dia langsung mengetuk pintu kamar ibu nya.
Tok tok tok
Cklek
Pintu kamar pun terbuka , tampak lah seorang dokter pribadi yg selama ini merawat ibu yg sedang sakit.
"Casandra silahkan masuk, ibu mu sedang menunggu mu, beliau terus saja menanyakan tentang mu sedari tadi." Ucap dokter wanita yg bernama Mika.
"Baik terimakasih Tante dokter, tapi sebelum itu, boleh Cassie minta tolong? Tolong periksa temen Cassie di lantai bawah Tante, mereka terluka akibat tusukan di perut nya." Ucap Cassie memohon kepada dokter Mika.
"Baiklah, Tante kesana dulu ya sayang." Ucap dokter Mika.
Dokter Mika adalah sahabat ibu nya Cassie sewaktu mereka masih duduk di bangku SMA, dari kecil Cassie sudah terbiasa memanggil dokter Mika dengan sebutan Tante dokter.
Setelah kepergian dokter Mika, Cassie pun mendekati ranjang ibu nya dengan mata yg sudah berkaca-kaca, bertahun tahun ibu nya sakit parah yg sudah tak bisa di sembuhkan lagi yaitu kanker paru-paru stadium akhir, ibu nya Cassie hanya bertahan dari perawatan yg di berikan dokter Mika.
"Ibu, hiks hiks hiks, Cassie pulang ibu." Tangis Cassie pecah di samping ranjang ibu nya.
Ibu angkat Cassie yg bernama Hilda itu membuka mata nya perlahan mendengar tangisan putri kesayangannya itu.
"Sayang nya ibu, Cassie pulang nak.?" Ucap Bu Hilda dengan lemah.
"Maaf ibu, maafkan Cassie baru pulang setelah 6 bulan, maaf kan Cassie yg kadang tak sempat menelepon ibu, Cassie sudah menyelesaikan kuliah Cassie Bu, Cassie lulus dengan peringkat terbaik, Cassie buat ibu bangga kan Bu? Hiks hiks hiks." Ucap Cassie dengan berlinang air mata.
"Cassie selalu jadi anak kebanggaan ibu, kesayangan ibu, cinta nya ibu, jangan menangis sayang, Cassie sudah di hadapan ibu sekarang, Ibu ingin mengatakan sesuatu kepada Cassie untuk terakhir kali nya, karena ibu merasa umur ibu sudah tidak lama lagi, uhuk uhuk uhuk." Ucap Bu Hilda lemah di sertai batuk."
"Tidak, ibu tidak akan kemana mana, ibu akan tetap di sini bersama Cassie, ibu jangan berpikiran yg macem-macem oke." Ucap Cassie menggelengkan kepalanya.
"Cassie dengarkan ibu nak, mungkin sudah saatnya nya kamu mengetahui sesuatu rahasia tentang mu nak."Ucap ibu Hilda menatap Cassie dengan lembut dan penuh kasih sayang sambil membelai rambut Cassie dengan tangan bergetar.
"Rahasia apa Bu.?" Tanya Cassie penasaran.
Flash back on:
24 tahun yang lalu...
Hilda dan Frans adalah sepasang suami-istri yg tinggal di rumah mewah klasik di desa Wangun sangit, rumah itu adalah rumah turun menurun warisan keluarga Frans.
Frans adalah anak tunggal dari keluarga bermarga atmaja , Frans Sandra Atmaja itu lah nama lengkap nya.
kedua orangtuanya sudah tiada semasa dia remaja.
setelah dewasa Frans mempersunting Hilda seorang gadis pujaannya di masa SMA hingga akhirnya mereka menikah, 10 tahun pernikahan mereka, mereka tak kunjung di karuniai anak, karena masalah di rahim Hilda.
Frans yg begitu mencintai Hilda menerima apapun keadaan Hilda walau pun tanpa ada nya seorang anak.
Pada suatu hari Frans menerima pesan dari asisten nya di kota bahwa perusahaan mereka memenangkan sebuah tender besar bernilai triliunan dan perusahaan akan mengadakan pesta atas keberhasilan mereka , dan pesta akan di selenggarakan di hotel berbintang di pusat kota.
" Sayang aku akan ke kota , perusahaan mengadakan pesta keberhasilan perusahaan kita karena memenangkan tender , apa kamu ingin ikut.?" Ucap frans kepada Hilda.
" Seperti nya aku gak akan ikut mas, aku gak enak badan, badan ku rasa nya lemes banget." Ucap Hilda yg bersandar di ranjang nya dengan keadaan pucat.
"Sayang apa kamu sakit? Kita ke dokter ya , apa sebaik nya aku gak jadi pergi, aku gak tega ninggalin kamu dalam keadaan seperti ini ." Ucap Frans khawatir kepada istri nya.
"Kamu pergi aja gak apa-apa, aku hanya demam biasa kok, nanti juga sembuh, disini juga banyak orang, pelayan-pelayan banyak yg nemenin aku, kamu gak usah khawatir." Ucap Hilda menenangkan suami nya.
"Benaran gak apa-apa aku tinggal sayang.?" Ucap Frans.
"Kamu pergi saja mas, ini perayaan keberhasilan kamu, gak enak sama yg lain kalau kamu gak hadir." Ucap Hilda tersenyum kepada suami nya.
"Yaudah kalau begitu sayang, tapi kalau ada apa-apa kamu jangan lupa kabarin aku ya, besok aku sudah pulang kok, mana tahan aku ninggalin kamu lama-lama." Ucap Frans mencolek dagu Hilda sambil tersenyum.
"Baik lah mas, kamu hati-hati di jalan ya, kalau sudah sampai hubungi aku."Ucap Hilda sambil mencium tangan suami nya dan di balas oleh Frans dengan kecupan manis di kening nya.
"OK bay sayang aku pergi." Ucap Frans dengan lambaian tangan nya.
"Hati-hati mas." Ucap Hilda tersenyum dan membalas lambaian tangan suami nya.
Hilda pun memandang kepergian suami nya dari balkon kamar nya .
" Kenapa hati ku tak tenang mas, aku merasa khawatir akan dirimu, ku harap kau dapat menjaga hatimu untukku mas, semoga kamu baik-baik saja dan selalu dalam lindungan Allah." Ucap Hilda memandang mobil suami nya yg sudah bergerak menjauh dari pandangan nya dengan tatapan sendu.
Di perjalanan saat ini Frans melajukan mobil nya menuju ke hotel berbintang tempat mulai nya acara nanti malam yg di gelar mewah atas rekomendasi asisten Frans.
Sesampainya di hotel tepat nya di kamar penginapan Frans, dia langsung menghubungi istrinya bahwa dia sudah sampai di tempat tujuan.
Tut Tut Tut
"Assalamualaikum mas, apa kamu sudah sampai.?" Ucap suara lembut Hilda di telfon itu.
"Wa'alaikumsalam sayang, mas sudah sampai kok, ini lagi membereskan koper dan ingin istirahat sebentar, biar gak capek nanti pas acara." Ucap Frans.
"Sukurlah kalau begitu mas, jangan lupa makan ya , jangan terlalu capek." Ucap Hilda penuh perhatian.
"Baiklah sayang, mas bersih - bersih dulu ya setelah itu mau istirahat sebentar, nanti kalau mas gak aktif, mungkin mas sibuk ya sayang, maaf." Ucap Frans.
"Aku ngerti mas, gak apa-apa kok, asal kamu jangan telat makan saja, sana gih bersih-bersih dulu sebelum istirahat." Ucap Hilda
" Oke baik sayang, mas tutup telfon nya ya, assalamualaikum sayangku ." Ucap Frans menutup telfonnya .
"Wa'alaikumsalam sayang." Ucap Hilda.
Tut , sambungan telepon pun berakhir.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments