03

"Nyonya kenapa anda basah-basahan seperti ini?"Tanya supir nyonya Ghania.

"Gapapa, Kita langsung pulang."Ucap nyonya Ghania.

"Baik nyonya."Ucap supir-nya, lalu membuka-kan pintu mobil untuk nyonya Ghania.

"Anak itu cantik, dia juga baik sepertinya, aku suka kepadanya, aku akan jodohkan dia dengan Haris."Batin nyonya Ghania.

**

Di dalam mall, Aluna dan juga teman-temannya benar-benar menghabiskan waktu dengan bermain, mereka pertama makan, habis makan mereka muter-muter dulu, lanjut nonton, dan tidak terasa waktu sudah sore.

"Gengs, gua pulang duluan ya, gua belum nulis nih."Ucap Aluna.

"Yah Lun, bentar lagi kek, kan bisa libur dulu."Ucap Tari.

"iya Lun."Jawab Della.

"Gak bisa gengs, gua udah ambil libur dua kali soalnya."Ucap Aluna.

"Yahhh, yaudah deh hayuk kita semua pulang."Ucap Della.

"Ehh, kenapa kalian juga pulang, kalian main aja dulu sampe puas."Ucap Aluna.

"Gak seru kalo gak ada lo."Ucap Tari

"Maaf ya gengs."ucap Aluna gak enak hati.

"ok, gapapa kok seng."Ucap Della sambil merangkul Aluna.

Kini mereka pulang ke rumah masing-masing, dan Aluna berbeda arah jalan pulangnya dengan kedua temannya itu, jadi Aluna pergi dengan lawan arah dari teman-temannya.

Di jalan yang sangat macet, Aluna mengendarai motornya, suara klakson dari pengendara lain itu sudah terbiasa bagi Aluna.

Brukkk Srrrrrrttttt

"Awwwww."Ucap Aluna sambil terjatuh dari motornya.

"Bos."Ucap Reza.

Lalu dia turun dari mobil dan membantu Aluna bangun dari motornya.

"Nona, apa anda tidak apa-apa?"Tanya Reza.

"Tidak saya tidak apa-apa,"Ucap Aluna.

"Mobil saya lecet."Ucap Haris dingin.

"Apa urusannya dengan saya, kan kalian yang ngerem mendadak."Ucap Aluna.

"apa kamu menyalahkan saya, di kesalahan yang lo buat."Ucap Haris menatap tajam Aluna.

"Ya kan kalian yang ngerem mendadak, makannya saya nabrak jadinya, bahkan harusnya saya dong yang marah dan minta ganti rugi."Ucap Aluna.

"Saya tidak mau tau, lo ganti rugi 100 juta, atau."Ucap Haris.

"APA?"Teriak Aluna kaget.

"Ngapain teriak, gua gak budek."Ucap Haris.

"Ya lo kira-kira."Ucap Aluna.

"Gua gak mau tau, atau lo akan berurusan sama gua."Ucap Haris.

Aluna menatap kesal kepada Haris, padahal dia yang salah, kenapa dia yang jadi harus menjadi tersangka.

**

Aluna dan juga Haris masih saja bersitegang, Aluna tidak terima dengan permintaan Haris enak saja dengan entengnya dirinya meminta ganti rugi sebesar seratus juta, padahal itu bukan kesalahan dirinya.

"Kalo lo masih gak mau juga, terpaksa gue bawa lo ke kantor polisi."Ucap Haris kepada Aluna.

"Ya gak bisa gitu dong, kan situ yang salah."Ucap Aluna dia tetap tidak mau di salahkan karna memang dia tidak salah.

"Mau tanggung jawab atau kita ke kantor polisi sekarang."Ucap Haris.

Aluna diam tidak menjawab apapun perkataan Haris.

"Yaudah saya tanggung jawab, tapi saya gak punya uang sebanyak itu om, saya paling bisa nyicil saja."Ucap Aluna.

"Hah, nyicil lo kira gue mau bayar bengkel nyicil, mobil ini aja gue beli cash gak nyicil ya, dan apa tadi lo manggil gue apa om? Lo kira gue om lo."Ucap Haris.

"Ya terus saya harus manggil apa, om kan memang seumuran om-om sepertinya."Cicit Aluna.

"Apa?"Teriak Haris kesal. Hal itu membuat Reza tertawa karna baru kali ini Haris di panggil om oleh seorang perempuan.

"Diam, gua potong juga gajih lo."Ancam Haris kepada Reza.

"Jangan dong bos."Ucap Reza masih menahan tawanya.

"Pokok–nya gue gak mau tau ya, lo harus bayar seratus juta."Ucap Haris menatap Aluna. "Mana ktp sama nomor ponsel lo."Lanjut Haris sambil mengadahkan tangannya kepada Aluna.

"Buat apa?"Tanya Aluna heran.

"Buat jaminan, lo kira gue bakal percaya sama lo."Ucap Haris.

"Ya ktp jangan di tahan juga dong, kalo ada apa-apa sama aku gimana om."Ucap Aluna.

"Berhenti memanggil gue om, gue bukan om lo."Ucap Haris kesal.

"Iya maaf."Ucap Aluna pelan.

"Mana."Ucap Haris lagi.

Aluna membuka tas–nya dan mengambil ktp dan ponselnya, lalu dia memberikan ktp dan nomor ponselnya kepada laki-laki bertubuh tinggi dan wajah menyeramkan seperti monster itu.

"Udah ya, awas lo kabur, gue hancurin lo."Ucap Haris, lalu dia masuk ke dalam mobilnya kembali.

"Permisi nona."Ucap Reza sebelum masuk ke dalam mobilnya.

Aluna hanya menatap Reza lalu menganggukan kepalanya.

Aluna menatap kepergian mobil mewah di hadapannya itu dengan kesal.

"Apes bener deh gue hari ini."Gumam Aluna sambil menaiki kembali motor kesayangannya itu.

"Harusnya kan dia yang ganti rugi, kenapa ini malah gue."Ucap Aluna lagi, dia mulai menghidupkan mesin motornya dan kembali menjalankannya lagi, motor kesayangannya juga pada lecet, dan Aluna langsung mengarah ke bengkel untuk memperbaikinya.

"Maafin aku ya pinky, kamu sampe lecet-lecet gini."Ucap Aluna kepada motor kesayangannya itu.

Aluna melajukan motor-nya dengan kecepatan sedang, dia mengarah ke bengkel yang ada di dekat tempat tinggal–nya itu, bengkel langganannya juga setiap servis motor kesayangannya itu.

"Bang!"Ucap Aluna saat tiba di bengkel langganannya.

"Eh Luna, kenapa?"tanya abang andri tukang bengkel langganan Aluna itu..

"Jatuh bang."Ucap Aluna sambil turun dari motornya.

"Loh kok bisa, terus kamu-nya gak kenapa-kenapa kan?"tanya bang andri khawatir.

"Engga bang, cuman lecet dikit gak ngaruh lah."Ucap Aluna sambil melihat lututnya lecet dan celana jeans yang dia kenakan sobek.

"Obatin sana sama mba-mu (Istri bang andri) Lun."Ucap bang andri.

"Gak lah bang nanti aja di rumah."Ucap Aluna

"Udah sana, nanti malah sakit kalo kelaman."Ucap bang andri.

"YANG,, SAYANGGGG!!!!"teriak bang andri memanggil istrinya itu. Bengkel bang andri sekalian tempat tinggal dia di situ, dia berasal dari sumatra sana, dia dan sang istri sangat menyayangi Aluna seperti adik mereka sendiri.

"Apa loh abang ini teriak-teriak macam tarzan aja."Ucap mba letta istri bang andri dia keluar dari dalam karna mendengar teriakan sang suami.

"Ini loh, obati dulu tuh si Luna abis jatuh dia dari motor lututnya lecet begitu."Ucap bang andri sambil menunjuk Aluna denga tangan kotor penuh oli-nya itu.

"Astaga, kenapa bisa loh dek, kau tak apa-apa kan dek?"Ucap mba letta panik, dia langsung menghampiri Aluna yang duduk di kursi pelastik di depan bengkel itu.

"Aku gak kenapa-kenapa kok mba."Jawab Aluna.

"Hayuk sini lah masuk ke dalam, biar mba obati dulu lukamu itu."Ucap mba letta sambil menarik tangan Aluna.

"Udah gak usah mba, ini lecet dikit doang kok."Ucap Aluna.

"Alah, ni anak ngeyel bener loh, udah sini di bersihin dulu luka-nya nanti mah sakit itu loh kecil juga."Ucap mba letta.

Terpopuler

Comments

partini

partini

tadi sama ibu nya sekarang sama anaknya

2025-09-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!