bab 3

Hari-hari setelah fardhan meninggalkan tempat tinggal hasna, sikap hasna menjadi lebih pendiam dari biasanya.

Dirinya merindukan rumah kecilnya yang membuatnya selalu tertawa, happy, gembira, tanpa ada air mata yang mengalir atau hati yang tersakiti.

Untuk menghilangkan rasa rindu terhadap sepupunya, hasna memilih untuk melihat foto-foto yang tersimpan dalam galeri.

Dulunya hasna sering kali mendapat bully-an mental dari semua teman-teman satu kelasnya, bahkan sampai ada di waktu ia sampai di jauhi oleh semua anggota sekolah termasuk gurunya yang sangat cuek dan berbeda dari biasanya.

‘’Sengaruh ini kah? bully-an dari satu orang itu?’’ gumam hasna dengan mata yang menatap langit-langit kamar dengan perasaan sedih, bingung, merasa bersalah.

dan hasna sering sekali menjatuhkan air mata setiap masuk ke ruangan kelas tempat ia belajar.

sekolah yang harusnya menjadi rumah kedua bagi orang-orang, hanya saja bagi hasna sendiri sekolah itu adalah neraka yang dipenuhi oleh api yang sangat panas atau pun jahat.

ia ingin sekali curhat kepada seseorang yang ia sayangi atau yang ia percayai, tapi siapa orang itu.

Oleh karena itu mengapa hasna menganggap fardhan bukan hanya sepupu saja. Tapi, ia juga menganggap fardhan sebagai rumah kecil tempatnya untuk bercerita.

fardhan dengan gaya bahasa yang selalu sopan santun, jarang berbicara kasar, dan ketika fardhan dekat dengan hasna, fardhan tidak pernah merasa jijik terhadap sepupu perempuannya itu.

berbeda dengan teman laki-laki hasna disekolah, justru sikap teman laki-laki hasna yang kasar dan tidak peduli dengan keadaan hasna mau bagaimana pun itu.

"see you next year my cousin🤍" ujar hasna dengan tulus dalam kontak nomor sepupunya.

****

setelah di diamkan selama beberapa menit itu chat, notif whatsapp hasna berbunyi.

tinkk, tinkk.

notif itu berisi balasan pesan dari fardhan yaitu sepupunya setelah ia mengirimkan pesan tulus ke fardhan.

"iyaaa sepupukuuu."

kurang lebih seperti itu isi balasan chat yang diketik oleh fardhan kepada hasna dengan rasa tulus tanpa ada paksaan apapun.

melihat notif itu, senyuman terukir di wajah hasna ketika mendapat notif favoritnya berbunyi.

"pasti pas buka balasan chat aku, kamu lagi senyum-senyum sendiri nih👀." balasnya lagi

"kok dia bisa tau sih?" gumam hasna dalam hati.

"tapi aku harus tetep inget, jangan sampai aku jatuh cinta ke fardhan, kita itu sepupuan, aku juga berpikir mengapa kita di takdirkan untuk sepupuan?" lanjutnya lagi dengan expresi sedih.

"gara-gara ngomongin tentang sepupu, aku jadi ada ide deh buat kepenulisan aku nantinya, aku bikin cerita aja apa ya?"

hasna yang tiba-tiba mendapatkan ide untuk kepenulisannya, langsung mengambil buku khusus outline yang sering ia gunakan untuk menuangkan atau menuliskan sebuah ide-ide yang sudah ia simpan di otak setiap harinya.

Satu per satu bab sudah dituliskan olehnya, lalu ia juga mengambil laptopnya untuk menyusun kerangka cerita, penokohan, dan lainnya di dalam word.

ia memasukkan alur cerita yang tentunya yang sudah di alami oleh hasna sendiri.

"gue jadi keinget moment nya," tutur hasna dengan mata yang berkaca-kaca.

tak lupa ia juga menambahkan seperti soundtrack khusus untuk ceritanya yang berjudul "mantra" dari dimansyah laitupa Indonesian Idol season 12 kemarin.

setiap moment memang selalu di abadikan oleh hasna dengan cara dituliskan sebagai cerita fiksi di platform.

Terpopuler

Comments

ian gomes

ian gomes

Karya indah dengan plot yang tak terduga!

2025-09-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!