Hari kedua sepupu hasna berada di kampung halamannya, sepupu nya ingin memanfaatkan waktunya untuk sekedar jalan-jalan melihat pemandangan kampung atau desa tersebut.
"Mau kemana?" Tanya hasna.
"Jalan-jalan aja keliling sekitar sini, arep melu ora?" Tanya fardhan.
"Ikut lah please ya, sepupu kuuu," Hasna memegang pergelangan tangan fardhan sembari memohon.
Hasna pergi ke ruang tamu sebentar untuk mengambil tas dan perlengkapan lainnya yang harus ia bawa.
"Aku dah siap, yuk berangkat."
Hasna menaiki mobil berwarna putih tersebut.
"Tumben lo mau ikut bareng gue, biasanya kau kagak akur sama gue," Katanya sambil tertawa, matanya menatap diriku yang sedang menundukkan kepala.
"Ya aku mau ikut aja, kalo urusan akur ngga akur mah kan ya yang namanya sepupu kan pasti ada masa akurnya, masa gak boleh?" Jawabku.
"ikut, tapi perasaan lo baik-baik aja kan?" Fardhan seolah tau apa yang hasna rasakan pada saat itu.
"Ape sih, misterius banget obrolan lo ah," Hasna mengabaikan obrolan fardhan.
"Dah nyampe, turun gih, sama nanti minta tolong cariin tempat ya," Pinta fardhan.
"Iye-iye."
Hasna membuka pintu mobil, berjalan mencari meja yang kosong di cafe itu.
Sambil menunggu fardhan menyusul untuk datang, hasna melihat-lihat menu yang ada di buku menu itu.
Fardhan datang dari arah pintu masuk. "Udah pesen?"
"Lo aja ah yang pilihin, gue bingung."
Tangan fardhan meraih buku menu yang berada di depannya itu. "Ini aja gimana?"
"Boleh-boleh."
Fardhan memanggil salah satu staff restoran untuk memesan makanan yang ia inginkan.
Sembari menunggu pesanan mereka selesai dibuatkan, fardhan mencoba memikirkan topik obrolan yang seru dan tidak membosankan tentunya.
"Lo udah punya pacar?" Pertanyaan yang sangat asbun itu muncul dipikiran fardhan.
"Emmm, gue sih sampai saat ini belum punya pacar sih ya, karena males aja gitu buat apa pacaran gue orangnya malesan, ntar di ajak kalo nge-date masa jawabnya males sih, kan gak lucu." Seru hasna
"Idih lo ternyata orangnya malesan ya, kalo sama gue mau ngga? Ngedate nya satu tahun sekali, pas lebaran." Gumam fardhan
"Hah? Tadi lo ngomong apa? Gue gak denger."
"Ngga-ngga lupain aja, keceplosan itu." Timpal fardhan
"Oh iya, sharing-sharing napa far, kehidupan lo di Jawa Timur gimane, kan gue penasaran ya." Seru hasna
"Ya sama-sama aja, gak ada bedanya kayak kehidupan lo sekarang aja gimana."
"Gue pengen deh ke jawa timur, pasti ada pelajaran bahasa jawa ya di sekolah nya?" Tanya hasna.
"Ya ada dong." Jawab fardhan
"Ntar kalo gue kuliah, gue mau kuliah di jawa Timur aje dah, biar bisa bareng sama lo kan seru ya bareng sama sepupu."
"Gue kan beda 1 tahun dari lo, ya kalo lo kuliah gue masih sma kelas 12 jirr." Fardhan tertawa tipis
"Gak apa-apa lah, justru disitu letak asiknya, kan type gue itu brondong."
Tak lama kemudian, makanan yang mereka pesan pun datang.
Mata hasna berbinar ketika melihat makanan pilihan fardhan ternyata adalah makanan kesukaan dirinya juga "idih lo suka steak? Sama dong kayak gue."
"Yakan kata gue tadi apa, namanya juga sepupu, pasti bakal sama semua lah." Seru fardhan
"Berarti perasaan kita sama nih?" Hasna mengedipkan mata sebelah kirinya seolah memberi pertanda.
"Perasaan apa?" Heran fardhan dengan muka polosnya.
"Perasaan sepupu, hehe." Kata hasna sambil tertawa tipis
Mereka mulai mencicipi makanan & minuman yang telah mereka pesan.
"Habis ini kita mau menjelajahi kampung ini kemana lagi?" Tanya hasna.
"Beli ice cream seru kali ya? Kapan lagi makan ice cream di kampung nenek." Jawabnya
"Nah setuju."
Seusai makan di cafe, fardhan mulai menjelajahi kampung halaman nya lagi, ia ingin membeli ice cream.
"Enak ya ice cream nya." Ujar hasna sembari menjilati ice cream vanilla di genggaman tangannya
"By the way, besok pagi gue mau pulang ke jawa Timur lagi." Fardhan menarik nafas panjang karena masa ia tinggal di jawa barat sudah berakhir dan akan bertemu lagi di tahun depan yang akan datang
"Yaelahh, malah diingetin."
Raut wajah hasna berubah menjadi cemberut karena mendengar kabar sepupunya akan pulang kembali ke kota tempat tinggalnya.
Tangan fardhan meraih kepala hasna yang berada disebrang nya itu, dan mengelusnya sembari tersenyum. "gak apa-apa, nanti kan tahun depan kita ketemu lagi, nanti kita ngedate lagi beli ice cream bareng, dan lain-lain."
"Iya deh, baik-baik ya kamu disana, jangan pernah lupain sepupumu yang cantik ini." Centil hasna
Fardhan tersenyum dan tertawa pelan, lalu mengeluarkan bahasa jawa krama khas nya "Nggih, cah ayu."
senyuman terukir di wajah hasna, pipinya merah merona "Aww aku di ucapin mas-mas jawa, salting brutal ini mah kalo sampe rumah."
Fardhan yang melihatnya hanya tertawa pelan melihat tingkah butterfly era sepupunya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments