"Maaf." Chiara dengan cepat meminta maaf sambil mengangkat kepalanya. Matanya langsung tertuju pada wajah tampan di hadapannya, membuat Chiara sedikit terpaku.
Ini adalah pertama kalinya dia melihat... pria setampan ini. Karena tinggi badannya yang menjulang, Chiara hanya bisa mendongak menatap sosok pria yang tampak seperti dewa itu.
Wajahnya memiliki garis-garis tegas, alis tebal berwarna hitam, hidung mancung, dan sepasang mata hitam sedalam kolam yang dalam. Meskipun saat itu sedang musim semi, aura dingin yang terpancar dari tubuhnya seakan membuat udara di sekitarnya menjadi lebih sejuk.
Ketika melihat Chiara, pria itu tak bisa menahan kerutan di dahinya. Nada suaranya terdengar menegur, namun lebih banyak mengandung kekhawatiran. "Aimee, kenapa kamu tiba-tiba lari keluar?" Tubuh Aimee memang selalu lemah, bahkan jika sesekali dia keluar berjalan-jalan, dia membutuhkan dukungannya. Mengapa dia berlari keluar seperti ini? Apa perawat tidak menjaganya dengan baik?
Kata-kata pria itu menyadarkan Chiara dari lamunannya. Apa pria ini sedang berbicara dengannya?
"Maaf, sepertinya Anda salah orang. Nama saya bukan Aimee."
Pria itu menatap wajah Chiara dari atas ke bawah. Tadi dia hanya melihat sekilas saja. Dia mengira gadis di hadapannya adalah Aimee, tetapi setelah mengamati dengan seksama, dia bisa membedakan dari matanya dan perasaan yang dipancarkannya bahwa dia bukan Aimee.
Tapi mengapa... mengapa mereka berdua sangat mirip?
Kecuali gaya rambutnya, matanya, dan auranya, wanita di hadapannya terlihat persis seperti Aimee!
Apa benar ada hal seperti ini di dunia? Orang yang tidak memiliki hubungan darah memiliki wajah yang sama.
"Siapa namamu?" tanya pria itu dengan suara rendah.
"Nama saya Chiara Laurene" Meskipun tidak tahu mengapa pria itu tiba-tiba menanyakan namanya, Chiara menjawab.
Dari pakaian dan aura yang terpancar dari tubuhnya, dia bisa mengetahui bahwa pria ini pasti bukan orang biasa. Apa dia secara tidak sengaja menabraknya tadi dan membuatnya marah?
Chiara Laurene. Pria itu diam-diam mencatat nama itu di dalam hatinya.
"Saya benar-benar minta maaf karena menabrak Anda tadi. Bisakah saya pergi?"
Mendengar jawaban mendalam dari pria itu, Chiara hendak pergi, tetapi suara pria itu menghentikannya.
"Tunggu sebentar."
Tiba-tiba, sebuah ide melintas di pikiran pria itu.
"Ada apa?" Chiara berbalik dan menatap pria itu dengan sedikit takut. Dia bisa merasakan bahwa pria ini bukanlah sosok yang bisa dia hadapi.
Pria itu tersadar, lalu menatapnya lurus dengan mata tajam seperti elang, "Apakah kamu bersedia memberiku seorang anak?"
"Apa?" Kata-kata pria itu membuat Chiara membeku di tempat, menatap dengan sepasang mata hitam putih yang terkejut, menatap pria tampan yang agak tidak nyata di hadapannya.
Apa dia salah dengar? Pria itu bertanya padanya... apakah dia bersedia memberinya seorang anak?
Pria itu mengerutkan bibirnya. Dia juga tahu bahwa apa yang dikatakannya terlalu mendadak, dan wajar jika membuatnya takut.
"Jika kamu mau, tidak peduli syarat apa yang kamu minta, atau berapa banyak uang yang kamu inginkan, aku bisa menyetujuinya." Pria itu berkata dengan gerakan elegan, mengeluarkan dompetnya dari saku dan mengambil kartu nama darinya.
Mengambil tangan Chiara yang masih terpaku di tempat, pria itu menyodorkan kartu nama ke tangannya "Hubungi aku jika kamu mau, dan aku akan membayar sebanyak yang kamu inginkan." Pria itu berbalik dan pergi menuju lift, meninggalkan Chiara yang masih terdiam belum pulih dari keterkejutannya.
Setelah pulih dari kebingungannya, Chiara mendongak dan melihat bahwa pria itu sudah masuk ke dalam lift.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments