Tidak di sangka ternyata Zaki telah mentransferkan uang sangat banyak kepadanya. Tampaknya Zaki adalah orang kaya, pikir Javier.
Javier masih belum tahu tentang identitas dari Zaki sebenarnya. Pemilik dari rumah sakit tempatnya di rawat bahkan begitu sangat menghormatinya.
Javier kemudian juga mulai pergi meninggalkan rumah sakit dan kembali ke rumah.
Di perjalanan Javier terus memandangi gedung dan keadaan yang ada di kota Neo. Ingatan Javier telah kembali sepenuhnya. Ternyata Javier juga pernah bersekolah di kota Neo.
Kemudian seorang kakek tua membawanya pergi dan melatihnya berbagai macam teknik ilmu pengobatan. Kakek tua itu sangat misterius, tapi kemampuannya sangatlah luar biasa. Hingga akhirnya Javier bisa menjadi seorang dokter yang sangat luar biasa.
Sampai di rumah, Javier melihat Clara yang sedang duduk dengan dua orang wanita di ruang tamu.
Satu wanita bernama Rita dengan bentuk tubuh yang seksi dan yang satunya lagi bernama Nabila dengan wajah yang imut dan manis.
Mereka berdua adalah sahabat baik dari Clara. Walaupun ketiganya tampak cantik, namun tetap yang paling menonjol mempesona dari mereka bertiga adalah Clara istrinya.
Javier juga mulai berjalan masuk, tapi mereka bertiga seolah tidak memperdulikannya.
"Clara, aku dengar perusahaan mu sedang memiliki masalah," ujar Rita.
Clara juga menghela nafasnya dan mulai menceritakan bahwa perusahaan miliknya sedang mengalami masalah keuangan.
"Saat ini aku sedang membutuhkan 30 milyar," sambung Clara.
"Clara, uang sebanyak itu tidaklah mudah untuk di dapatkan," ujar Rita dengan tidak berdaya.
"Benar," imbuh Nabila juga tidak berdaya.
Melihat ekspresi dari kedua sahabatnya ini, Clara juga sadar bahwa mereka tidak bisa membantunya. Clara tampak terdiam dan mulai melihat Javier yang ternyata masih berdiri di sana.
"Javier, untuk apa kamu diam di sana dan menguping pembicaraan kami?" ujar Clara dengan nada tinggi.
"Cepat ke dapur dan cuci piring," sambung Clara.
Pikiran Clara saat ini sedang pusing karena masalah keuangan yang di alami oleh perusahaannya. Jika dirinya tidak segera mendapatkan uang tersebut, maka perusahaannya berada dalam bahaya.
Javier juga segera bergegas pergi ke dapur untuk mencuci piring kotor. Semalam tidak pulang, piring kotor sudah menumpuk cukup banyak.
Kemudian tiba-tiba saja ponselnya berdering. Sebuah panggilan dari layanan pelanggan bank yang menghubunginya.
"Halo," ujar Javier di telepon.
Pelayan bank tersebut langsung menyampaikan bahwa jumlah uang di dalam rekening Javier terlalu banyak menyentuh triliunan. Dengan kartu bank nya saat ini, sangat tidak mungkin untuk menyimpan uang sebanyak itu.
"Tuan bisa datang ke bank pusat kota Neo untuk mengganti kartu anda menjadi kartu black card dengan limit tidak terbatas," sambung pelayan bank.
"Baiklah, aku mengerti," balas Javier.
Panggilan telepon itu juga berakhir. Tidak di sangka Zaki mengirimkannya uang sebanyak itu.
Rita yang sedang mengambil air minum tidak sengaja mendengar pembicaraan Javier di telepon. Sambil menahan tawanya Rita juga menceritakan hal itu kepada Clara dan Nabila.
"Clara suamimu lucu sekali, benar-benar lucu, haha..." Rita tidak bisa menahan tawanya lagi.
"Bisa-bisanya dia berbicara lewat telepon mau mengganti kartu bank miliknya menjadi kartu black card, aku rasa dia terlalu banyak menonton tv, apa dia bisa tahu tentang kartu black card?" sambung Rita.
"Salah satu sarat untuk memiliki black card adalah minimal saldo di dalamnya 1 triliun, bahkan keluarga seperti kita saja tidak memenuhi syarat untuk itu," ujar Nabila.
"Aku terkadang memberinya uang saku seminggu 200 ribu di luar uang belanja, mungkin dia menabungnya," ujar Clara.
"Kamu beruntung punya suami yang hemat," ujar Rita.
"Haha..." mereka bertiga juga tertawa bersama.
Kemudian tiba-tiba Javier juga muncul di sana dengan ekspresi wajah yang serius.
"Clara bukankah kamu membutuhkan 30 milyar, aku bisa membantumu," ujar Javier.
Sontak saja perkataan Javier ini membuat Clara, Rita dan Nabila terkejut.
Sebelumnya Javier mendengar pembicaraan mereka, dimana Clara istrinya sedang membutuhkan uang untuk perusahaannya. Kini Javier memiliki banyak uang di rekeningnya, jadi Javier akan membantunya.
"Haha... Javier apa kamu tahu 30 milyar itu berapa banyak?" Rita tertawa merendahkan.
"Kamu bahkan seharian hanya mengerjakan pekerjaan rumah, masih sempat untuk membual, mana mungkin kamu bisa punya uang sebanyak itu," sambung Rita.
"Bagaimana jika aku bisa memilikinya?" balas Javier bertanya.
"Aku akan berlutut di hadapanmu dan memanggilmu ayah," jawab Rita.
Rita kembali melepaskan tawa ejekannya. Termasuk dengan Nabila yang juga ikut tertawa. Bagaimana mungkin seorang yang tidak berguna seperti Javier bisa memiliki uang sebanyak itu, pikir mereka.
"Kamu yang bilang sendiri, aku harap kamu tidak akan mengingkarinya," ujar Javier dengan sedikit senyuman di sudut bibirnya.
Seketika dahi dari Clara langsung mengkerut melihat tingkah dari Javier ini. Javier yang seperti ini justru akan semakin terlihat memalukan di depan teman-temannya.
"Sudahlah, kamu pergi saja dari sini, kamu yang seperti ini sungguh memalukan," Clara mengusir Javier dengan mengibaskan telapak tangannya.
"Clara, aku serius saat ini, aku benar-benar memiliki uang untuk membantu mu," balas Javier.
"Kamu jangan bercanda lagi, atau aku benar-benar akan marah sekali kepadamu," ujar Clara dengan dingin.
"Tapi..." Javier ingin berkata lagi, tapi langsung menutup mulutnya.
Clara sepertinya sama sekali tidak mempercayainya. Javier hanya bisa menghela nafasnya dengan panjang. Javier juga merasa kecewa karena Clara tidak mempercayainya. Javier hanya bisa pergi dari sana.
Malam hari Javier juga berada di kamarnya untuk beristirahat. Kini ingatan nya sudah kembali sepenuhnya. Di rekeningnya juga ada uang yang sangat banyak.
Di tambah lagi dirinya ternyata adalah seorang dokter legendaris bermata emas yang mampu menyembuhkan segala macam penyakit.
Dengan demikian, Javier yakin bahwa kehidupannya juga akan berubah. Javier kemudian tidur lebih awal karena besok dirinya masih harus pergi ke bank.
Esok harinya, pagi-pagi sekali Javier juga telah bersiap untuk pergi ke bank. Tampak di garasi rumah sebuah sepeda motor listrik baru.
Javier langsung beranggapan bahwa sepeda listrik ini pasti di belikan oleh Clara istrinya. Karena hanya dialah orang yang masih mungkin melakukan itu.
Hal ini semakin menunjukkan bahwa Clara adalah orang baik yang masih peduli terhadapnya. Walaupun terkadang di depan semua orang dia tidak menganggapnya sama sekali.
Dengan sedikit senyuman di bibirnya, Javier juga segera menaiki sepeda motor listriknya bersiap untuk pergi, namun seseorang memanggil dari atas balkon lantai dua.
"Mau kemana kamu pagi-pagi begini?" teriak orang tersebut.
Orang tersebut adalah seorang wanita muda cantik yang merupakan adik dari Clara bernama Shinta Wibowo.
Shinta memiliki gigi gingsul yang apabila tersenyum akan membuatnya terlihat sangat manis. Kakak dan adik benar-benar cantik.
Shinta merupakan seorang mahasiswi yang tinggal di asrama kampus, namun sesekali juga sering pulang ke rumah.
"Hai adik ipar," ujar Javier menyapanya.
"Siapa adik iparmu?" balas Shinta dengan nada tinggi.
"Bisa-bisanya kakakku menikah dengan orang tidak berguna seperti mu, kakakku begitu cantik, banyak pria hebat di luar sana yang bisa dia dapatkan," sambung Shinta.
Shinta sama sekali tidak menyukai Javier. Shinta bahkan selalu berkata kasar terhadap Javier dan sama sekali tidak pernah tersenyum kepadanya.
"Tangkap ini!" ujar Shinta.
Shinta juga melemparkan sebuah flashdisk yang berisi dokumen di dalamnya dari atas balkon kepada Javier. Javier juga langsung menangkap flashdisk dengan kedua tangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Aman Wijaya
jooooz jooooz gandos
2025-09-07
0