Bab 3 ZAKI BUDIONO

Sejak saat itu Javier juga dinyatakan hilang. Jenifer dan para bawahannya terus melakukan pencarian selam beberapa tahun, namun sakali tidak mendapatkan hasil apapun.

Sosok Javier adalah seorang dokter legendaris yang sangat misterius. Dalam mengobati orang, Javier sama sekali tidak pernah menunjukkan wajahnya dan hanya memakai topeng saja.

Sehingga hanya Jenifer yang merupakan muridnya saja bisa melihat wajah asli dari Javier. Hal itu juga yang semakin mempersulit proses pencarian Javier.

Tidak ada foto, jadi mereka tidak bisa mengunggah di media sosial untuk mempermudah pencarian. Bermodalkan ciri-ciri yang di berikan oleh Jenifer, para bawahannya terus melakukan pencarian tanpa henti.

Hingga akhirnya kini mereka mulai mendapatkan petunjuk. Jenifer tampak sangat berharap bahwa Javier gurunya dalam kondisi baik-baik saja.

Jenifer hanya dua tahun lebih muda daripada Javier gurunya. Jenifer juga jatuh hati kepada gurunya, namun dirinya tidak berani untuk mengutarakan nya.

Rasa kagum Jenifer terhadap kehebatan medis gurunya, di tambah wajahnya yang tampan, menghadirkan perasaan suka pada dirinya.

Kembali ke Javier yang sudah pergi dengan berjalan kaki meninggalkan vila keluarga Wibowo. Perasaannya masih sakit setelah semua orang di sana menghinanya.

Nasibnya begitu malang, setelah sebelumnya hampir mati di jalanan dengan ingatan yang hilang kecuali hanya namanya saja yang dia ingat, kini setiap hari selalu di rendahkan oleh keluarga dari istrinya.

Javier yang berjalan kaki juga mulai berhenti di sebuah warung kecil yang berada di pinggir jalan.

"Pak, beli rokok!" ujar Javier kepada pemilik warung.

"Harganya sebungkus 40 ribu," pemilik warung mengeluarkan sebungkus rokok.

"Maksudku beli satu batang saja," Javier juga merogoh kocek celana dan mengambil tiga lembar uang seribuan.

Javier mulai menghidupkan rokoknya dan duduk sebentar di sana. Di sebelahnya ada seorang pria paruh baya dengan banyak puntung rokok di kakinya.

"Terlalu banyak merokok tidak baik untuk kesehatan," ujar Javier kepada pria paruh baya tersebut.

"Kamu juga merokok," balas pria paruh baya.

"Aku hanya ingin menenangkan pikiran saja," ujar Javier.

"Aku hanya ingin menikmatinya saja, mana tahu besok sudah tidak bisa lagi," ujar pria paruh baya.

Mereka berdua juga merokok sambil mengobrol. Pria paruh baya itu juga mulai memperkenalkan dirinya yang bernama Zaki Budiono yang berasal dari ibukota negara.

Zaki menceritakan kepada Javier bahwa dirinya menderita penyakit kanker hati yang sudah berada di tingkat stadium akhir. Awalnya dirinya merasakan sakit di dalam tubuhnya, namun tidak terlalu memperdulikannya dan membiarkannya begitu saja.

Hingga akhirnya dirinya masuk rumah sakit kerena sudah tidak tahan dengan rasa sakitnya. Baru kemudian dirinya menyadari bahwa selama ini sudah mengidap kanker hati yang sangat mematikan.

Segala macam pengobatan dengan banyak dokter terkenal telah di lakukan. Namun karena sudah terlambat, jadi tidak ada yang bisa di lakukan lagi.

Penyakit kanker hati Zaki juga sudah tidak bisa di sembuhkan lagi. Dokter bahkan juga telah memvonis umur Zaki tidak akan bertahan lebih dari satu Minggu lagi.

Itulah yang membuat Zaki melalang buana sampai ke kota Neo ini. Zaki hanya ingin menghibur dirinya mencari ketenangan sebelum ajalnya tiba.

"Uhuk... uhuk..." tiba-tiba Zaki batuk dan langsung memuntahkan seteguk darah segar.

Javier juga langsung percaya bahwa Zaki benar-benar sakit dalam kondisi parah. Javier mengeluarkan sapu tangan dan memberikannya kepada Zaki untuk menyeka mulutnya.

"Terima kasih," ujar Zaki.

"Hidup dan mati sudah di takdirkan, jangan terlalu di pikirkan," Javier mencoba menghibur Zaki.

Nasib Javier sendiri juga tidak lebih baik dari Zaki. Walaupun kondisi tubuhnya sehat, namun perasaannya dan hatinya terluka.

"Aku pulang dulu," Javier pamit kepada Zaki sambil membuang sisa puntung rokoknya.

Javier mulai menyebrang jalan, namun tiba-tiba saja sebuah mobil melaju dengan kencang ke arahnya.

"Tin..." suara klakson keras terdengar di sana.

Javier juga terkejut dan berusaha untuk menghindar. Tapi Javier sedikit terlambat, mobil itu masih menyerempet tubuh Javier, hingga membuatnya terpental.

Javier terpental jatuh dengan kepala membentur sebuah tiang listrik dengan keras. Darah segar juga mulai keluar dari kepalanya.

Mobil yang menabrak Javier juga berhenti, namun melihat kondisi Javier seperti itu, sopir juga langsung tancap gas pergi dari sana.

Zaki yang melihat itu juga langsung menolong Javier. Zaki mengeluarkan ponselnya dan menghubungi ambulance.

Banyaknya darah yang keluar juga membuat Javier tidak sadarkan diri. Beruntung mobil ambulance cepat datang dan membawa Javier ke rumah sakit.

Dua jam kemudian Javier sudah mendapatkan penanganan dan saat ini sedang di rawat di sebuah ruangan VIP rumah sakit. Di sebelahnya ada Zaki yang menjaganya.

Zaki merasa kasian dengan kondisi Javier yang seperti ini bahkan tidak ada satupun keluarganya yang datang untuk merawatnya.

"Tuan Zaki, maaf saya terlambat," ujar seorang pria tua dengan menggunakan kacamata begitu sangat hormat sekali kepada Zaki.

Pria tua berkacamata itu adalah seorang dokter terkenal dan pemilik dari rumah sakit itu yang bernama Jonas.

"Begitu mengetahui anda berada di rumah sakit, saya segera kembali dari luar kota untuk menemui anda," sambung dokter Jonas.

"Tidak apa, lakukan yang terbaik kepada pemuda ini!" balas Zaki.

"Tuan Zaki tenang saja, kami pihak rumah sakit akan melakukan yang terbaik untuknya," ujar dokter Jonas.

"Bagus, rumah sakit kalian akan mendapatkan gedung baru," ujar Zaki.

"Terima kasih banyak tuan Zaki," balas dokter Jonas sambil membungkuk memberikan hormat.

Tampak sosok Zaki begitu sangat di hormati oleh dokter Jonas. Jelas sekali Zaki memiliki identitas yang luar biasa.

Sementara itu di rumah, Clara dan keluarganya yang baru kembali dari pesta ulang tahun kakeknya mendapati Javier yang belum kembali.

Terlihat sebuah ruangan bekas gudang yang menjadi kamar Javier masih kosong dengan lampu yang tidak menyala. Semenjak menikah, Javier dan Clara tidak pernah tidur satu kamar.

Tanpa banyak berpikir Clara juga masuk ke kamarnya untuk beristirahat. Untuk saat ini Clara masih belum memiliki perasaan apapun terhadap Javier. Walaupun terkadang dirinya memberikan sedikit perhatian, itu karena merasa kasian dan iba saja.

Javier sendiri dalam kondisi tidak sadar mulai mengalami mimpi aneh. Javier bermimpi melihat sosoknya menggunakan masker yang merupakan seorang dokter legendaris bermata emas. Dirinya begitu sangat di hormati oleh semua orang.

Muncul macam-macam resep obat dan segala macam jenis pengobatan legendaris. Mimpi ini terasa begitu nyata bagi Javier.

Javier mulai merasakan di dalam mimpinya aliran energi yang tak terbatas masuk ke dalam tubuhnya. Muncul gambaran-gambaran ingatannya perlahan juga mulai kembali.

Pagi harinya, Javier juga mulai tersadar dan menyadari bahwa kejadian di mimpinya ternyata memang pernah terjadi pada dirinya. Akhirnya Javier benar-benar sadar bahwa kini ingatannya telah kembali sepenuhnya.

Benturan keras di kepalanya akibat dari tertabrak mobil lah yang membuat ingatannya kini kembali. Javier telah mengingatkan semua tentang dirinya, bahwa dirinya dahulu adalah seorang dokter legendaris bermata emas yang sangat hebat.

"Kamu sudah sadar," ujar Zaki.

Javier melihat dirinya kini sedang berada di rumah sakit dan pria bernama Zaki yang dia temui sebelumnya yang telah merawatnya.

"Paman, aku bisa menyembuhkan sakit kanker hati anda," ujar Javier.

Javier ingat bahwa Zaki pernah mengatakan dirinya terkena kanker hati stadium akhir dan sudah di vonis dokter umurnya tidak akan lama lagi. Kini ingatan dan kemampuannya telah kembali, kanker hati adalah hal yang mudah baginya.

Zaki sendiri tampak terkejut dengan perkataan Javier yang secara tiba-tiba ini.

"Apa maksudmu menyembuhkan ku?" tanya Zaki.

"Aku akan menyembuhkan kanker hati paman, jadi paman tidak perlu khawatir lagi," jawab Javier.

"Tampaknya kepalamu yang sebelumnya terbentur mulai menimbulkan masalah," ujar Zaki.

"Sekarang bicara mu juga mulai sembarangan," sambung Zaki.

Terpopuler

Comments

Aman Wijaya

Aman Wijaya

lanjut terus Thor

2025-09-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!