Pagi pertama usai menikah

Sekitar pukul tiga subuh, Arka terbangun karena ingin kencing. Ketika membuka mata, lelaki tampan itu  tertegun saat wajah Vina tepat berada di depan wajahnya. Tanpa sadar ia berdecak kagum saat melihat wajah tidur Vina yang damai.

Arka dengan cepat beranjak dan pergi ke toliet, sekembalinya dari membuang air kecil, tiba-tiba saja Arka merasa canggung untuk berada satu ranjang dengan Vina. Tak mau khilaf ia terpaksa tidur di lantai. Tidak lupa ia membentangkan selimut yang didapatnya di lemari ke lantai, sebagai alasnya tidur.

****

Cahaya mentari membangunkan Vina dari tidur lelapnya. Kening wanita itu berkerut saat melihat suaminya—Arka—sudah memakai pakaian semi formal.

"Mau kemana?"

"Hari ini aku menjadi bintang tamu di acara talk show."

"Bukankah, ini hari pertama kita menikah?"

"Lalu?"

"Menyebalkan! Bagaimana kalau bibiku mempertanyakan soal ini? Tidak bisakah kau cuti barang sehari saja," sungut Vina kesal.

Arka menghela napas. "Kau tinggal bilang pada bibimu saja, 'kan."

Vina mendengkus. "Bagaimana kalau kubilang kau mau ke akhirat?" ucapnya dengan nada suara menantang.

Arka mendesis, ia memandang Vina kesal. "Kau ini!"

"Apa?!" tantang Vina.

Arka bersumpah akan membuat Vina menderita saat tinggal bersamanya besok. "Terserah kau saja, aku tidak perduli." Lelaki itu langsung melangkah keluar dari kamar.

Melihat Arka yang mulai melangkah, Vina melempar bantal padanya, tapi sayang bantal tersebut tidak mengenai Arka.

Ketika keluar dari kamarnya, Arka bertemu dengan bibi Vina.

"Mau ke mana kamu Ar?"

Arka memasang senyum tipis. "Mau kerja, Te."

Bibi Vina mengangguk, lalu mengajak Arka untuk sarapan. Tidak enak menolak tawaran bibi sang istri, Arka dengan terpaksa menuruti ajakan sarapan. Kamila yang masih menggunakan piyama terlihat telah duduk di meja makan. Arka duduk di depan Kamila, sedangkan sang bibi duduk di sebelah Arka.

"Ayo, Ar, di makan," tawar bibi Vina.

Melihat ada roti tawar bakar dan se-bowl cukup besar nasi goreng. Arka pun memilih sarapan dengan roti bakar. Lelaki yang baru menjadi suami—kemarin—itu megoleskan selai strawberry di rotinya.

"Vinanya mana, Ar?" tanya bibi Vina.

"Masih tidur, Te."

Mendengar itu, bibi Vina terkikik geli. "Kalian pasti main berjam-jam, ya." Arka meneguk ludahnya. Ia mengerti arah pembicaraan bibi istrinya itu.

"Tante, aku masih sekolah, lo," tegur Kamila sewot. Mendapatkan teguran dari sang ponakan, sang bibi meminta maaf sambil terkekeh kecil.

Tak berapa lama, Vina datang. Wanita itu terlihat mencepol rambut panjangnya. Sambil ikut bergabung dengan keluarganya, Vina memandang Arka dengan tatapan tidak percaya.

"Bukannya tadi kau bilang mau bekerja, ya? Kenapa tidak jadi?" tanya Vina telah duduk di sebelah suaminya.

Bibi Vina langsung menegur ponakannya karena berbicara dengan intonasi sinis. "Kau harus sopan pada suamimu!" Vina hanya tersenyum tipis, kemudian mengiyakan perkataan bibinya.

Tak lama setelah suasana hening sebenta, Arka berdehem sebelum membuka suara. "Bibi, besok aku akan membawa Vina untuk tinggal bersamaku."

"Oh begitu." Bibi Vina mengangguk kecil. "Tapi, tidakkah terlalu awal. Bagaimana kalau kalian tinggal dulu seminggu di sini, baru pindah."

Arka dengan sengaja menyenggol kaki Vina. Wanita yang tengah memakan nasi goreng pun memandang Arka, kemudian bertanya lewat tatapan matanya. Arka mendekatkan tubuhnya, lalu berbisik, "Jelaskan pada bibimu, kalau besok kita akan tinggal di apartemenku."

Bibi Vina berdehem. "Mm, tapi kalau Arka memang tidak nyaman tinggal di rumah Tante kalian bisa pergi besok, kok," sambar wanita yang hampir memasuki usia 45 tahun.

"Tidak. Bukan tidak nyaman, tapi semua perlengkapanku untuk bekerja, di sana semua, jika harus pulang balik, rasanya agak repot," kekeh Arka yang merasa kalau bibi istrinya itu tengah tersinggung.

"Aku ikut ya Kak Arka," celetuk Kamila. Arka hanya cengengesan mendengar itu. Lelaki tampan berhidung mancung itu, kembali menyenggol kaki Vina, berharap agar istrinya itu mau membantunya.

Seperti tahu suara hari suaminya, Vina pun membuka suara. "Tidak bisa Kamila, kau harus tinggal bersama Tante."

"Iya Kamila. Kenapa kamu harus menganggu pasangan pengantin baru. Tinggal bersama Bibi saja, ya," sahut bibi mereka, "temani Tante, ya?"

Wajah Kamila berubah kesal. Ia tidak mau hidup bersama orang lain. Baginya jika bukan kakak, ibu dan ayahnya, orang tersebut tetap ia anggap orang lain.

Gadis yang baru saja menjadi siswa SMA itu, berhenti makan dan pergi ke kamarnya.

Melihat itu, Vina pamit untuk membujuk adiknya.

Ceklek.

Vina yang melihat Kamila menangis di atas tempat tidur, langsung menghampiri adiknya itu dengan naik ke atas tempat tidur.

"Kamila, kenapa kau sedih begitu, sih?" Vina mengelus rambut adiknya.

Kamila menarik ingusnya yang hampir meler. "Kakak mau lepas tanggung jawab, ya. Kenapa mau meninggalkanku sendiri?"

Vina membawa sang adik kepelukannya. "Bukannya begitu, tapi—"

"Kak Arka tidak suka?"

"Tidak, tap—"

"Takut kalau kehadiranku menganggu kalian?"

"Bu—"

"Terus apa?"

"Kalau kau terus saja memotong perkataanku bagaimana caranya aku menjawab?" kekeh Vina.

"Maaf!" seru Kamila pelan.

Vina mengatakan kalau Apartemen Arka hanya memiliki satu kamar karena satu kamarnya telah ia jadikan tempat penyimpanan koleksi pakaian dan banyak lagi. Ia juga menambahkan kalau bibinya sangat kesepian pasca ditinggal anaknya kuliah di luar negeri dan sang suami yang bekerja di luar kota.

"Tapi aku tidak mau kejadian seperti Ji Eun-tak terjadi padaku," ucap Kamila. Ji Eun-tak adalah karakter utama di film drama Korea.

Vina yang tidak terlalu suka menonton drama Korea pun mengerutkan keningnya. "Ji Eun-tak?"

"Iya, dia itu yatim piatu yang tinggal sama bibinya, lalu dijadikan pembantu di rumah sang bibi."

"Hey kenapa bibi akan melakukan hal yang sekeji itu padamu. Bibi itu sama baiknya dengan ibu kita, Mil."

"Tapi aku takut, Kak."

Terpopuler

Comments

Fathi Raihan

Fathi Raihan

Apa, masalah server atau apa, thor? Update dong! Semua udah pada gila nih 🤯

2025-09-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!