Terbangun
Rumah sakit Harapan Kota.
Matanya terbuka perlahan. Pandangannya langsung menghadap ke langit-langit ruangan. Di sekelilingnya terdapat alat-alat medis serta perban di kepalanya.
Sebuah pintu terbuka berbarengan dengan sadarnya Kharisma. Terdapat teman-temannya yang menjenguk dirinya.
Sabrina
Kau sudah bangun, Ris?
Kharisma
Y-ya, tetapi kepalaku masih sakit.
Rando
Makanya, kalau kamu tidak berani pulang sendiri jangan maksain.
Rando
Padahal aku ingin mengantarmu, tapi malah gamau.
Sadewa
Lu pengen nganterin apa cuman modus, do?
Jan
Ya pasti moduslah, selama ini aja ngejar-ngejar terus. Mending mau si Kharismanya, hahaha.
Sabrina
Kalian kalo masih mau berisik mending keluar deh, Kharisma belum terlalu pulih. Dia butuh ketenangan.
Suasana tiba-tiba sunyi. 3 lelaki itu terdiam setelah dimarahi Sabrina.
Kharisma
Aku sudah tidak apa-apa, tidak perlu khawatir.
Sadewa
Ceritanya gimana sih?, kok bisa lu pingsan di tengah jalan kayak gitu. Mana kepalanya bocor segala.
Semua penasaran dengan cerita yang akan Kharisma ceritakan. Mereka menatap kearah Kharisma yang masih lemah.
Sabrina
Apakah kamu sudah bisa untuk bercerita?, kalau belum tidak apa-apa. Kamu bisa menceritakannya nanti.
Kharisma
Tidak apa-apa. Aku akan menceritakannya sekarang.
Kharisma
Jadi pas kemarin malam, setelah kita pulang dari acara reuni sekolah. Aku melewati sebuah jalur yang sangat panjang, dan pas banget turun hujan yang deres. Ada petir juga.
Kharisma
Petir itu menyambar pohon tepat di depanku. Udah pasti aku ngerem dadakan dong, nah pas aku nyari celah buat lewat, aku melihat celahnya.
Rando
Tunggu, kamu bilang jalur panjang?
Kharisma
Ya, aku mencari jalan alternatif menggunakan GPS ku, namun aku dibawa ke jalur itu.
Rando
Lalu, selanjutnya apa?
Kharisma
Singkat cerita, aku berhasil melewati pohon tersebut walaupun mobilku sedikit lecet. Segera aku menancapkan gas mobilku dengan cepat.
Sadewa
Lu bisa diem dulu ga sih? biarin dia cerita dulu napa. Ganggu aja, heran gua.
Jan
Tau nih si botak, gua cukur makin abis tuh kepala.
Rando
Lah gua cuman nanya.
Sabrina
Kalian semua keluar deh. Berisik banget😤
Mereka bertiga kembali terdiam.
Kharisma
Setelah aku menancapkan gas, aku menabrak sesuatu. Aku panik, aku benar-benar gatau harus berbuat apa.
Kharisma
Hingga akhirnya aku beraniin diri buat mengecek ke belakang. Saat aku ke belakang terdapat seorang wanita berbaju merah yang sudah terkapar di jalanan.
Mendengar itu suasana ruangan rumah sakit seketika berubah menjadi horror
Rando
Aduh, bulu kuduk gua merinding.
Sadewa
Sama lagi, gua juga merinding.
Jan
Lebay banget dah lu berdua. Kayak gitu aja merinding.
Rando
Coba sini gua liat tangan lu.
Rando menarik tangan Jan dan terlihat bulu kuduk Jan juga merinding.
Rando
Lebay banget lu berdua, lebay banget lu berdua. Sendirinya juga merinding. Gausah sok berani lu cungkring.
Jan
Kok lu ngatain fisik gua!?, lu mau berantem!?
Melihat hal itu, Sabrina sudah tidak mampu mengontrol kedua temannya. Ia mengabaikan dan kembali mendengar cerita Kharisma.
Sadewa
Woi!, jangan berantem disini. Kayak anak kecil lu berdua!
Sadewa membantu memisahkan kedua temannya itu.
Sabrina
Kamu boleh lanjut cerita ke aku.
Kharisma
Habis itu, aku langsung berlari masuk ke dalam mobil. Namun entah mengapa seluruh badanku tidak bisa bergerak. Bulu kudukku semua merinding, aku benar-benar ketakutan.
Kharisma
Aku mencoba memejamkan mata, namun terdengar suara ketukan kaca dari luar.
Kharisma
Namun, tak lama suara itu menghilang dan aku membuka mataku perlahan.
Kharisma
Aku ingin menancapkan gas lagi, tiba-tiba terdengar suara rintihan minta tolong.
Kharisma
Oh, iya aku lupa. Wanita yang aku tabrak tadi tiba-tiba berdiri dengan wajah yang hancur. Aku melihatnya dari spion.
Rando dan Jan memberhentikan pertikaiannya itu. Mereka sekilas mendengar cerita dari Kharisma dan kembali mendengarkannya, begitu juga Sadewa.
Kharisma
Ia berjalan menuju mobilku dan tiba-tiba menghilang.
Kharisma
Ia meminta tolong kepadaku. Namun aku abaikan.
Kharisma
Hingga akhirnya suaranya kembali terdengar, namun lebih kencang. Dan ternyata ia tepat di sampingku dan teriak meminta tolong dengan paksa.
Kharisma
Setelah itu aku kehilangan kendali, dan mobilku terbalik sehingga membuatku pingsan seperti ini.
Tak lama, suster rumah sakit datang. Ia merupakan sahabat mereka juga.
Alana
Gimana keadaamu sekarang, Ris?
Kharisma
Aku sudah tidak apa-apa.
Alana
Ini ada obat, kamu harus segera minum ya. Obat pereda nyeri kepalamu yang bocor.
Rando
Yaelah, ini juga sama aja kelakuannya.
Alana
Halo, gimana kabarmu Sadewa?
Sadewa
Seperti biasa, aman sentosa sejagat raya seluruh galaxy dan dunia😚
Sabrina
Sini obatnya, nanti aku yang kasih ke Kharisma. Terimakasih ya Alana.
Alana
Iya sama-sama. Aku tinggal lagi ya, ada pasien yang harus aku kunjungi lagi.
Jan
Dih!?, sayang-sayang pala lu peyang. Goda-godain suster disini gua laporin lu ya.
Sadewa
Lah?, sewot amat lu. Suka-suka gua lah.
Waktu mereka untuk berkunjung sudah selesai. Segera mereka berpamitan terkecuali Sabrina. Karena ia harus menjaga Kharisma yang masih menginap di rumah sakit.
Sabrina
Kayaknya waktu jenguk dah abis deh, kalian pulang gih. Aku yang jaga Kharisma disini.
Rando
Gua ikut jaga kalian deh. Kasian kalo Sabrina sendirian disini.
Jan
Lu mau ngapain sih botak...
Jan
Yang ada lu mau modus kan, dua cewek lagi.
Rando
Apasih cungkring. Mending diem dah, daripada gua piting lagi palalu.
Sabrina
Udah sih, daritadi kalian berantem mulu. Mending kalian cepetan balik, udah malem. Yang ada kalo kamu ikut jaga malah tambah pusing aku, Do.
Sadewa
Bener kata Sabrina. Kasian juga Kharisma, dia butuh banyak istirahat biar cepet sembuh.
Rando
Yaudah gapapa. Mungkin belum waktunya untuk diriku membuktikan pada Kharisma😎
Jan
Yaudah, kita cabut ya Sab. Jaga diri lu sama Kharisma juga, kalo ada apa-apa langsung hubungin kita aja ya. Kita standby.
Kharisma
Kalian hati-hati ya, bawa motornya jangan kebut-kebutan. Kalo hujan deras kalian mending berhenti ya, jangan sampai kayak aku nanti.
Rando
Siap, kamu cepet sembuh ya.
Sadewa
Kita cabut ya teman-temanku yang cantik😚
Tersisa Sabrina dan Kharisma di ruangan
Sabrina
Sebelum kamu tidur, kamu minum obat dulu ya.
Sabrina memberikan obat antibiotik kepada Kharisma.
Kharisma
Terimakasih ya, Sabrina.
Kharisma
Aku kayaknya mau langsung tidur, udah ngantuk soalnya.
Sabrina
Oke, Ris. Selamat tidur ya kamu, cepet sembuh. Biar kita bisa kumpul lagi🙂
Kharisma
Iya, pasti aku akan cepat sembuh. Besok juga aku yakin udah bisa pulang.
Sabrina
Aamiin. Semoga yaa
Sabrina menarik selimut Kharisma dan ia memejamkan matanya.
Ia mengambil kasur yang sudah disediakan dan di taruh tepat di samping Kharisma.
Sabrina
Kayaknya aku mau scroll dulu, belum ngantuk juga.
Waktu malamnya di habiskan untuk scroll sosmednya. Hingga waktu menunjukkan pukul 1.00 malam.
Matanya mulai sayu mengantuk. Namun ia menahannya dan melanjutkan scroll hingga tiba-tiba😱
Comments