PEMBERITAHUAN SINGKAT : APAPUN YANG DI DALAM CERITA INI HANYA SEKEDAR FIKTIF BELAKA, TIDAK ADA KAITAN DENGAN AGAMA ATAU APAPUN ITU. INI SEMUA HANYA KARANGAN SEMATA. TERIMAKASIH
Malam terasa mencekam. Suara petir seperti menyambar pohon dibawahnya. Dengan cepat Kharisma membawa mobilnya.
Kharisma
Ah!, mengapa hujan deras sekali!?
Tak lama sebuah pohon jatuh tepat di hadapannya. Pohon itu tumbang karena terkena petir yang sangat dahsyat
Kharisma
Astaga!, hampir saja aku tertiban pohon besar itu.
Kharisma
Bagaimana aku bisa melewati pohon besar ini?
Matanya melihat ke sekitar, mencari jalan keluar yang bisa ia lalui segera.
Kharisma
Sepertinya ada celah disana. Aku harus melewati pohon ini sebelum pohon lain ikut berjatuhan.
Dengan was-was ia melewati pohon itu, walaupun mobilnya sedikit lecet karena terkena ranting pohon yang tajam.
Kharisma
Sialan!, mobilku pasti baret.
Setelah berhasil melewati pohon itu, ia melanjutkan perjalanannya dibawah hujan yang masih deras. Dengan cepat ia menancapkan gasnya.
Kharisma
Aku harus segera pergi dari tempat ini. Hujannya terlalu deras, aku tak sanggup berlama-lama disini.
Kharisma
Tunggu, mengapa lampu jauhku tidak bisa menyala!?
Ia mencoba menyalakan terus lampu jauhnya, beberapa kali ia coba dan akhirnya berhasil menyala.
Kharisma
Oh shit!
Kharisma
Barusan aku menabrak apa!?
Kharisma
Aku tidak melihat apapun tadi, hujannya terlalu besar!
Kharisma
Oh, tidak. Aku harus apa sekarang!?
Ia panik karena menabrak sesuatu dengan mobilnya. Belum tau pasti itu apa, ia mencoba untuk memberanikan diri dan turun dari mobil untuk mengeceknya.
Kharisma
Oke, Kharis. Kamu harus berani, jangan takut!
Kharisma
Aku akan mengeceknya dan segera pergi dari sini.
Langkahnya berhati-hati, melewati samping mobil dan kebelakang. Terdapat seorang wanita berpakaian merah yang tergeletak dengan berlumuran darah di wajahnya.
Kharisma
What the -
Kharisma
Apakah aku baru saja membunuh seseorang!?
Kharisma
Tidak, aku harus berbuat apaaa!?
Kharisma
Aku tidak ingin bertanggung jawab atas kematian wanita itu. Aku harus segera pergi.
Wanita itu berlari menuju arah pintu mobilnya. Ia mengunci dan memakai sabuk pengaman kembali.
Namun entah mengapa suasana menjadi hening. Ia seperti terpaku diam tidak bisa bergerak, matanya melihat ke spion belakang mobil.
Wanita yang ia tabrak berdiri kembali. Wajahnya hancur dan menyeramkan, ia menatap ke arah spion Kharisma dan tersenyum.
Kharisma
Ha!?
Jantungnya berdegup cepat, kakinya bergetar. Nafasnya tak beraturan. Wanita yang tertabrak itu berjalan menuju mobilnya dan tiba-tiba menghilang.
Kharisma
Kemana ia pergi!?
Kharisma
Aku mohon jangan ganggu aku.
Ia memejamkan matanya sejenak, sampai tiba-tiba ada yang mengetok kacanya.
Kharisma
Jangan ganggu aku. Aku minta maaf.
Tak lama ketokan itu menghilang, ia membuka matanya perlahan. Namun tak ada siapapun yang terlihat.
Kharisma
Kemana dia!?
Suaranya terdengar, ia seperti melirih kesakitan dan meminta tolong.
Arwah
Tolong aku!. Jangan tinggalkan aku!
Suaranya seperti bisikan halus. Hal itu membuat bulu kuduk Kharisma berdiri, kini ia semakin takut dan tak karuan.
Kharisma
Maaf!, aku tidak bisa membantumu!
Wanita itu menancapkan gasnya kembali dan pergi meninggalkan tempat itu.
Namun tak lama suara bisikan itu terdengar kembali. Kali ini suaranya terdengar besar. Ia tepat berada di samping Kharisma.
Arwah
Sudah ku bilang tolong aku!!!
Kharisma
Aaaaa!!!
Kharisma kehilangan kendali sehingga mobilnya menabrak sebuah pembatas jalan lalu mobilnya terbalik dan membuatnya pingsan.
Ia pingsan dalam kondisi wajah yang menempel pada setirnya. Serta darahnya yang mengucur perlahan.
Pintu mobilnya terbuka, Kharisma terjatuh di tengah jalan.
Arwah wanita itu berdiri tepat di belakang Kharisma yang pingsan. Ia meminta tolong lalu ia melepaskan kepalanya sendiri dari tubuhnya.
Comments