Wang Bao dan Keanehannya

Ming Fu menghela nafas berat lalu duduk bersandar di pinggiran dipan tempat majikannya sedang bersantai.

Merasa sangat frustasi dengan kelakuan Wang Bao, sudah lima belas kali Ming Fu berlarian bolak balik mengambil makanan baru hanya karena Wang Bao tidak suka dengan rasa atau tekstur makannya juga sudah lebih dari lima kali keluar masuk bilik untuk menukar bantalan kepala hanya karena Wang Fu merasa kepalanya tidak pas untuk bersantai.

Setelah bangkit dari kematian, majikannya itu banyak berubah mulai dari cara berbicara, kebiasaan, cara berjalan, bahkan mimik wajahnya pun sama sekali berbeda dari sebelum jatuh sakit.

"Ming Fu, ambilkan buah yang lain." Minta Wang Bao pada Ming Fu.

"Tapi tuan muda, masih banyak makanan dan buah lainnya di atas meja, lihatlah ada apel, jeruk dan ....

"Husss!"

Wang Bao menghentikan gerutu Ming Fu.

Ming Fu diam, lagi-lagi menghela nafas sudah sangat hapal apa yang akan majikannya itu katakan sebentar lagi.

"Ming Fu aku ini sedang masa pemulihan masih orang sakit, harus dirawat dengan hati-hati seperti telur diujung Jurang lihatlah tulang-tulangku menonjol keluar perlu diberi makan banyak." Wang Bao memelas.

"Tapi Tuan Muda, Makan berlebihan juga buruk."

"Eit!! Berapa umurku sekarang?" Tanya Wang Bao dengan wajah serius.

"Sekarang 15 tahun."

"Nah! Itu kamu tau, ingat ya aku masih dalam masa pertumbuhan perlu makan banyak dan bersantai eh.. maksudku beristirahat bagaimana nanti jika aku tidak tumbuh tinggi atau bagaimana kalau aku mati? Aku sudah mati sekali jadi ada kemungkinan aku juga akan mati untu ke d...."

"Iya, iya, saya ambilkan tuan muda."

Telinga Ming Fu terasa panas mendengar banyak omong kosong dari majikannya dengan terpaksa akhirnya mengikuti apapun yang diminta Wang Bao untuk kesejahteraan jiwa dan fisiknya.

Ming fu kembali menghela nafas berat lalu duduk bersandar di pinggiran dipan tempat tidur majikannya yang sedang pulas tertidur.

Kali ini bukan masalah makan banyak atau gonta-ganti bantal kepala tapi kebiasaan buruk lainnya setelah terbangun dari kematian, adalah tidur terlalu lama.

"Tuan muda bangun ini sudah siang."

"Ummmm... Sebentar lagi."

"Tuan muda??"

"Tuuaannnn Banguunnnn!!!" Teriak Ming Fu sudah hilang kesabarannya.

"Apa? Alarm ku? Ah aku terlambat kerja!" Wang Bao akhirnya membuka matanya karena terkejut.

Setelah sedikit sadar Wang Bao kembali berbaring.

"Tuan bangunlah ini sudah hampir sore."

"Ummm bangunkan aku lagi jika sudah waktunya makan malam." Jawab Wang Bao sekenanya lalu kembali tertidur pulas.

"Tapi anda harus makan siang dulu, hari ini tuan muda sudah melewatkan makan pagi."

Tidak ada jawaban dari majikannya, Wang Bao benar-benar kembali tidur pulas seperti orang mati hingga ada saat-saat Ming Fu sedikit panik karena Wang Bao terkadang seharian tidak makan ataupun bangun untuk buang air kecil membuat Ming Fu memiliki kebiasaan untuk memeriksa nafasnya setiap lima jam.

Tidak hanya itu saja, semenjak terbangun isi pikiran Wang Bao susah di prediksi terkadang Wang Bao tiba-tiba begitu rajin merapikan kamar dan mengganti pakaiannya sendiri, ada pula waktu Wang Bao dengan semangat pergi ke aula masak belakang hanya untuk memasak sendiri mengoceh tentang berapa rindunya makanan tempat asalnya, lalu beberapa hari yang lalu Wang Bao bahkan melompat ke dalam kolam mengatakan ingin merenggangkan tubuhnya dan berenang bersama ikan.

Ming Fu benar-benar tidak mengerti dengan majikannya yang sekarang namun masih bersyukur Wang Bao masih hidup dan bahkan perlahan-lahan dapat memulihkan diri sisi buruknya Wang Bao tidak mau meminum obat dari tabib hingga membuat penyembuhan tubuhnya lambat.

"Tuan Muda sekarang benar-benar beda dari yang dulu, bagaimana aku harus merawatnya ya?"

"Jadi kau lebih suka yang mana?" Wang Bao tiba-tiba sudah duduk di samping Ming Fu.

Ming fu tergagap tidak berani menjawab takut menyinggung perasaan tuannya.

"Katakan saja, tidak akan kena masalah kok." Wang Bao sedikit memaksa.

"I-itu dulu tuan muda sangat...

"Sangat pemarah?" Wang Bao melengkapi kalo Ming Fu.

"S-saya tidak bermaksud berkata begitu, maksud saya dibandingkan yang dulu sekarang Tuan muda lebih ramah dan mudah bergaul jika diingat lagi dulu tuan muda seperti menjauhkan diri."

"Benarkah? Kalau begitu biasakan saja dirimu sekarang mohon kerja samanya."

Ming Fu tertegun, melihat banyak perubahan positif pada Wang Bao walaupun kadang berkata aneh dan tidak dapat dimengerti tapi Ming Fu merasa lebih senang melihat tuan mudanya yang sekarang.

Setelah menyelesaikan semua pekerjaan hari ini Ming fu harus menuliskan laporan mingguan pada kediaman utama mengenai kondisi Wang Bao sekarang, sebelum Nyonya Zhi pergi sebulan yang lalu dia berpesan untuk memberikan laporan berkala.

Tidak hanya Nyonya Zhi yang memantau perkembangan kesehatan Wang Bao, Tuan muda kedua Wang Ziyu juga diam-diam meminta laporan mingguan secara terpisah tentang keadaan Wang Bao.

...

Ummm....

Wang Ziyu membaca laporan mingguan yang dikirimkan Ming Fu lewat merpati pos.

Membaca laporan dari Ming Fu membuat Wang Ziyu banyak berfikir tentang Wang Bao.

"Ada apa? Tanya Wang Lei putra pertama keluarga Wang, penasaran kenapa adiknya begitu gelisah setelah membaca surat yang dikirimkan dari lembah hitam tempat pengasingan adik ke-lima mereka.

"Apa ada yang menarik di sana?" Wang Lei kembali bertanya kemudian membaca surat yang di letakkan Wang Ziyu di depannya.

"Heh! Ini benar-benar menarik." Gumam Wang Lei setelah selesai membaca surat yang berisi laporan lengkap tentang Wang Bao selama masa pemulihan di lembah hitam.

"Kau harus bertemu langsung dengannya maka kau akan tau bagian mana yang lebih menarik darinya sekarang."

"Benarkah? Kau membuatku jadi penasaran untuk melihat adik ke-lima yang sekarang."

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Wang Ziyu.

"Persis seperti yang kau pikirkan Ziyu, ini terlalu menarik untuk dilewatkan. Pantas saja setelah kau dan ibu kita kembali dari lembah hitam kalian menjadi aneh dan sangat memperhatikan adik ke-lima kita."

"Tapi kenapa anak yang terobsesi menjadi calon penerus keluarga tiba-tiba tidak tertarik kembali ke kediaman utama, bahkan dengan sengaja tidak ingin pulih seolah-olah ingin tinggal di pengasingan selamanya."

"Entahlah, mungkin sudah bosan." Jawab Wang Ziyu sekenanya.

Wang Lei tersenyum dan Wang Ziyu tau ada banyak rencana yang sedang disusun dikepala kakak tertuannya itu.

"Apa yang kau rencanakan?" Tanya Wang Ziyu curiga.

Tidak ada jawaban dari Wang Lei, ia hanya tertawa dan meninggalkan Wang Ziyu setelah urusannya selesai.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!