Bab 4 Penjahat Kelamin

Bab 4 Penjahat Kelamin

Sandi Sandjaya terus mengoceh membandingkan Arya dengan adiknya yang jenius dalam berbisnis, dia tidak berbicara sedikit pun.

Karena yang di katakan oleh ayahnya itu tidak semuanya salah, tetapi dalam prinsip Arya, biar waktu yang membuktikannya.

Walaupun dia terlihat hanya bermain main saja, Arya sangat mudah mendapatkan uang, padahal kalau di lihat dari kekayaan sejujurnya uang pribadi Arya lebih banyak dari pada kekayaan seluruh keluarga Sandjaya sendiri.

Bahkan aset dan saham di perusahaan perusahaan besar di seluruh dunia Arya memilikinya.

Ibunya Arya, Sri menengahi "Sudahlah ayah, jangan cerakahi Arya terus, dia baru datang dan masih butuh istirahat"

Eriska menimpali "Ayah, aku tidak keberatan dengan mas Arya, walaupun dia memiliki banyak wanita, tetapi kasih sayangnya kepada begitu tulus, dan dia tidak membeda bedakan setiap istrinya"

Sri berkata lagi "Sudah kalau begitu kalian berdua beristirahat lah, ibu sudah menyiapkan kamar untuk kalian berdua"

Arya bangkit dari tempat duduknya kemudian pergi mengikuti ibunya, lalu dia pun masuk ke kamar yang sudah di sediakan.

Dia dan Eriska pun istirahat sampai makan malam pun tiba mereka pun kembali ke ruangan makan, sekarang semua anggota keluarga Sandjaya kumpul termasuk adiknya Arya yang bernama Haris Sandi Sandjaya.

Setelah makan mereka pun bubar tidak ada kata dan saling menyapa, di lorong menuju kamar, Haris Mencibir "Kakang, kamu hanya beban keluarga, kerja hanya keluyuran dan buang buang duit"

Arya berbalik lalu menatap wajah adiknya itu "Maksud mu apa ?"

Haris menaikan bahunya "Aku tidak bermaksud apa apa, hanya saja kamu tidak berkontribusi dalam mengembangkan perusahaan keluarga dan hanya bermain main saja"

"Terus apa maksud mu dengan buang buang duit dan keluyuran?" Tanya Arya yang memasang wajah serius.

"Kakang apa kamu tidak sadar, selama ini kamu hanya bermain main saja, keluyuran kesana kemari, bahkan baru pulang dari luar negri kamu sudah langsung memiliki beberapa istri.

Aku kasihan sama Eriska, menikahi Play Boy seperti kamu, yang bisanya buang buang duit untuk memelihara banyak wanita"

Mendengar cibiran itu Arya hanya tersenyum, adiknya yaitu Haris Sandi Sandjaya sama seperti ayahnya, kalau sudah mengoceh dia tidak bisa berhenti.

Arya tidak marah sedikit pun dengan perkataan dari Haris dia hanya tersenyum menanggapi semua ucapan Haris.

Arya bertanya "Kamu bertanya seperti itu apakah kamu menyusui Eriska?"

Mendengar pertanyaan itu Haris tergagap "A... anu, aku mana mungkin menyukai wanita milik Kaka ku sendiri, aku hanya kasihan kepada dia, dia wanita yang baik, sedangkan kamu seorang bajingan"

Arya menyunggingkan bibirnya "Ya aku memang bajingan yang memiliki banyak wanita, itu berarti aku masih normal,

karena sejatinya lelaki itu mata keranjang. Tapi ngomong ngomong, apakah kamu sudah memiliki kekasih atau pacar?"

Arya mendekati Haris kemudian menepuk pundaknya "Dari semenjak kita masih kecil dan sekarang sudah dewasa, aku tidak pernah melihat kamu pergi bersama wanita kecuali bersama ibu dan adik kita sari,

Eh, jangan katakan kalau kamu menyukai sesama jenis, atau jeruk makan jeruk, apakah aku benar?"

Haris langsung menepis tangan Arya dia meraung marah "Apa sih yang kamu katakan, aku ini normal tau, bahkan kalau aku mau banyak wanita yang mengantri untuk membuka pahanya untuk ku"

Arya tertawa "Hahaha.... Tapi buktinya, bahkan sampai sekarang kamu masih jomblo, atau jangan jangan...."

Arya menjeda ucapannya kemudian mengacungkan jari telunjuknya ke arah Haris "Jangan jangan itu mu tidak bisa bangun"

Haris memukul pelan bahu Arya "Ah sialan kamu kakang, aku.... aku setiap pagi bangun tau"

Arya kembali tertawa, sekarang dia balik Mencibir adiknya "Iya setiap pagi itu mu bangun, tetapi sekali keluar seperti odol, dan itu juga karena mimpi basah, tidak seperti ku yang langsung di praktekkan, Hahaha...."

Wajah Haris memerah antara malu dan marah menjadi satu karena di cibir oleh kakaknya.

Arya merogoh saku celana kemudian mengeluarkan kotak kecil yang berisikan pil obat, itu adalah obat kuat kuda Sembrani yang tahan berdiri selama berhari-hari.

Arya meraih tangan Haris kemudian dia memberikan kotak kecil itu langsung ke tangannya "Ini untuk mu"

Sambil berbisik-bisik dia berkata "Ini obat kuat, bisa membuat itu mu bangun berhari hari tanpa pernah loyo"

"Ah sialan kamu kakang mengajarkan ku hal yang tidak tidak" ucap Haris sambil melihat kotak kecil yang ada di tangannya.

Dia berkata begitu tapi dia tidak menolak pemberian dari Arya, dia malah memasukannya ke dalam saku celana.

Arya berbisik "Obat itu yang membuat aku kuat dan tahan lama, bahkan istri pertama ku meminta ku menikah lagi karena kekuatan ku, dia tidak bisa menahan hasrat ku,

dan begitu pun istri kedua ku dia juga suruh aku mencari wanita lagi karena mereka berdua tidak mampu mengimbangi permainan ku, begitu seterusnya sampai aku memiliki banyak wanita sekarang.

Aku jamin, bahkan 10 wanita yang akan kamu gauli akan tepar di buatnya setelah kamu meminum obat yang aku berikan"

"Sialan kamu kakang, kamu benar benar penjahat kelamin" umpat Haris

Di lorong koridor 2 orang wanita berjalan menghampiri. Wanita itu adalah Eriska dan Sari.

Eriska bertanya "Hai apa yang sedang kalian bicarakan"

Haris menggelengkan kepalanya "Kami tidak membicarakan apa pun, kami hanya saling menyapa"

Haris berkata lagi "Ngomong ngomong bagai mana kabar mu, maaf waktu resepsi pernikahan aku tidak bisa hadir, banyak kerjaan yang harus aku selesaikan"

Eriska melambaikan tangannnya "Tidak apa apa, aku tahu jenius bisnis seperti mu sangat sibuk"

Kemudian Eriska mengeluarkan sesuatu dari tas karton yang dia bawa "Ini adalah oleh oleh dari Thailand, kami membelinya untuk mu"

Haris menerimanya dan melihat apa yang Eriska berikan, ternyata itu adalah jam tangan mewah yang harganya puluhan juta rupiah.

Haris berkata "Hai Eriska, kamu ini buang buang duit hanya untuk jam tangan seperti ini"

Eriska mendekat kepada Arya kemudian dia merangkul tangannya "itu hanya uang kecil, belum seberapa"

Sambil merangkul Eriska menepuk dada Arya "Kakang mu ini di Thailand sana sudah menghasilkan banyak uang, sehingga jam tangan seperti itu bukan apa apa"

Sari berkata "Kang Haris, lihatlah, Eriska juga memberikan jam tangan mewah kepada ku, lihat cantik bukan"

Haris mengangguk "Ya ini benar benar cantik"

Eriska tahu kalau kedua adik iparnya itu menyukai jam tangan, bahkan mengoleksinya, sehingga dia membeli banyak jam tangan itu untuk oleh oleh.

"Terima kasih, aku terima oleh oleh dari mu, lain kali jangan memboroskan uang" ucap Haris.

Arya kembali Mencibir "Alah seorang CEO seperti mu pelit amat sih, makanya kali kali bermain di luar jangan di kantor terus"

"Apa an sih, aku begini juga untuk keluarga Sandjaya, apa kontribusi mu selama ini, bahkan Nol besar" ucap Haris balik Mencibir.

"Hai, nikmatilah hidup ini, jangan diem di kantor terus, lama lama jadi odol tuh" Arya kembali mengungkit hal itu.

"Ah sialan kamu kakang" Raung Haris.

Arya menarik Eriska kemudian dia melarikan diri "Ayo sayang, kita pergi, jangan dekat-dekat jomblo nanti kita ketularan"

Arya dan Eriska pergi meninggalkan Haris dan Sari, terlihat Arya dan Haris tidak aku, mereka saling menyerang dengan kata kata.

Walaupun begitu itu hanya di mulut saja, yang sebenarnya mereka sangat saling mencintai sebagai saudara kandung.

Karena ada pepatah yang mengatakan bahwa saudara kandung itu darahnya lebih kental dari pada air.

***

* Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!