Pesta

Setelah kompetisi berakhir, para tetua dari berbagai sekte besar berebut mendekat.

Sekte Pedang Langit menawarkan pedang roh.

Lembah Seribu Racun menjanjikan warisan teknik racun kuno.

Istana Bulan Es bahkan mengutus murid perempuan cantik untuk mengundangnya.

Zhou Yun hanya tersenyum samar. Ia tahu, semakin ia menunda keputusan, semakin banyak sekte yang akan menawar lebih tinggi. Dalam hati ia bergumam:

"Kalian pikir aku ingin masuk ke sekte kalian? Tidak… aku ingin sekte kalian yang nantinya tunduk padaku."

Setelah kompetisi usai, Zhou Yun duduk di kursi kehormatan, dikelilingi para tetua sekte besar. Mereka semua mengulurkan janji-janji manis: teknik langka, harta spiritual, bahkan posisi murid inti tanpa ujian.

Namun Zhou Yun tidak tergesa-gesa. Ia hanya menunduk sopan, bibirnya tersungging senyum samar.

“Junior ini… masih ragu. Setiap sekte memiliki keunggulan masing-masing, bagaimana mungkin aku memilih dengan gegabah?” katanya dengan nada rendah hati.

Tetua-tetua sekte mengangguk, mengira ia hanya pemuda berhati-hati. Padahal di dalam hatinya, Zhou Yun sedang menimbang cara terbaik untuk menguras keuntungan dari mereka semua.

Hari-hari berikutnya, ia menerima “hadiah perkenalan” dari tiap sekte:

Sekte Azure memberi teknik gulungan yang hebat

Sekte Pedang Surgawi memberinya pedang roh tingkat menengah.

Lembah Seribu Racun memberinya pil pelindung jiwa.

Istana Bulan Es memberinya jimat es kuno.

Bahkan Sekte Gunung Hitam memberinya teknik rahasia untuk memperkuat tubuh.

Zhou Yun menerima semuanya dengan wajah polos, seolah benar-benar berterima kasih. Ia bahkan sengaja mempelajari sedikit dari tiap hadiah itu, lalu memperlihatkan keahliannya di depan tetua pemberi—membuat mereka yakin ia condong ke pihak mereka.

Tapi diam-diam, ia menggabungkan teknik-teknik itu menjadi miliknya sendiri, menciptakan gaya unik yang bahkan tak seorang pun bisa menebak asal-usulnya.

Malam ini pesta penobatan digelar di aula agung klan. Pilar-pilar tinggi dipenuhi ukiran naga, lentera spiritual melayang di udara, dan musik kecapi kuno menggema di seluruh penjuru.

Di hadapan ribuan anggota klan, Zhou Wei berdiri dan mengangkat cawan emas.

“Hari ini, aku umumkan Zhou Yun sebagai pewaris klan! Mulai sekarang, ia akan memimpin generasi muda dan menjadi harapan masa depan kita!”

Tepuk tangan bergemuruh, bunga spiritual beterbangan di udara, dan para tetua satu per satu memberi ucapan selamat. Meja jamuan dipenuhi hidangan langka: daging binatang roh, anggur spiritual seribu tahun, serta pil kultivasi sebagai hadiah.

Zhou Shen dan Zhou Nuan berada di meja yang sama, mereka berdua makan sambil mengobrol.

"Akhirnya tujuan awal Zhou Yun tercapai." Ucap Zhou Shen dengan tersenyum.

Setelah menenggak minuman, Zhou Nuan menjawab, "Tidak akan ada yang bisa menghalanginya, bukan hanya kekuatan dia juga punya otak."

"Ehmm enak!"

Di meja sebelah Zhou Bang dan Zhou Bing sedang makan dengan sangat rakus, bahkan membuat Zhou Nuan dan Zhou Shen terkejut melihatnya.

Zhou Yun duduk di kursi kehormatan, wajahnya tenang namun matanya berkilat penuh ambisi. Ia menerima penghormatan, namun dalam hati ia berjanji:

"Menjadi pewaris hanyalah langkah awal. Suatu hari, bukan hanya klan ini… seluruh daratan kultivasi akan berada di bawah namaku."

Di tengah pesta, banyak klan sekutu maupun rival mengirimkan hadiah. Beberapa bahkan mengirim putri mereka untuk berkenalan dengan Zhou Yun, berharap bisa menjalin ikatan. Namun Zhou Yun dengan liciknya menyembunyikan niat sejatinya, hanya tersenyum samar pada setiap tawaran.

Malam itu, pesta penobatan bukan sekadar perayaan. Itu adalah awal dari sebuah era baru, di mana nama Zhou Yun mulai bergema sebagai pewaris klan—dan calon penguasa masa depan.

Malam pesta penobatan masih berlangsung meriah. Gelas anggur spiritual saling bersentuhan, suara kecapi terus mengalun, dan semua tamu tampak larut dalam kegembiraan. Namun di balik cahaya lentera, bayangan kelam mulai terbentuk.

Di sisi aula, duduk para kerabat Zhou Yun yang sebelumnya menjadi pesaing dalam kompetisi pewaris. Mereka tersenyum di depan umum, tetapi di balik senyum itu tersimpan dendam yang membara.

Zhou Bao, sepupu tertua yang dikalahkan oleh Zhou Yun, mengepalkan tangannya di bawah meja. “Seandainya aku diberikan hak yang sama istemewa seperti dia, akulah yang akan duduk di kursi itu. Zhou Yun, kau hanya menang karena keberuntungan.”

Zhou Jinggu, sepupu dari cabang keluarga lain, menundukkan wajah dengan mata berkilat dingin. Ia tahu, dengan Zhou Yun sebagai pewaris, harapan cabang keluarganya untuk naik ke posisi berkuasa telah hancur.

Bahkan beberapa tetua yang selama ini diam-diam mendukung kandidat lain mulai berbisik lirih, merasa status mereka akan merosot jika Zhou Yun benar-benar menguasai klan.

Patriark yang duduk di kursi utama dengan istrinya tidak menyadari semua ini, karena ia terlalu bangga dengan anaknya yang telah memenangkan kompetisi dan bahkan banyak sekte besar di Upper Realm memperebutkannya. Namun Zhou Yun, dengan tatapan tajam yang selalu mengamati, menyadari setiap perubahan raut wajah kerabatnya.

Ia tersenyum samar sambil mengangkat cawan.

“Aku tahu banyak yang kecewa dengan hasil ini. Tapi jangan khawatir… sebagai pewaris, aku akan memastikan setiap cabang keluarga mendapatkan bagian dari kejayaan klan.”

Kata-kata itu terdengar mulia, membuat para tamu bertepuk tangan. Namun di telinga mereka yang menyimpan dendam, kalimat itu justru terdengar seperti ancaman halus: “Aku tahu siapa kalian, dan aku akan mengawasi.”

Malam itu, di balik pesta penuh cahaya, benih-benih pengkhianatan mulai tertanam. Ada yang berniat menantang Zhou Yun secara terang-terangan di masa depan, ada pula yang lebih licik, merencanakan untuk menjatuhkannya secara diam-diam.

Zhou Yun, yang duduk di kursi pewaris, hanya meneguk anggur pelan-pelan. Senyumnya tetap tenang, namun dalam hati ia berbisik:

“Kalian boleh menyiapkan jebakan. Tapi ingat, seekor naga tidak pernah takut pada ular kecil yang bersembunyi di rerumputan"

Setelah pesta selesai, Zhou Yun pulang dan duduk diatas genteng rumahnya dia menenangkan pikirannya sejenak. Dia melihat lihat benda yang sekte-sekte itu berikan padannya, jelas benda-benda ini merupakan benda yang mewah dan mahal.

Tiba-tiba kakek tua pembersih pribadi halaman rumah Zhou Yun berbisik kepadanya dari bawah rumah:

“Anak muda, kau licik sekali… Kau berniat mempermainkan semua sekte, bukan?”

Zhou Yun hanya tersenyum, menatap bintang-bintang di langit.

“Bukankah itu lebih baik? Dunia terlalu luas untuk hanya tunduk pada satu sekte.”

Kakek tua itu terdiam. Untuk pertama kalinya, ia melihat bukan hanya seorang jenius, tapi calon penguasa masa depan—seseorang yang bahkan sekte besar pun harus berhati-hati memperlakukannya.

Terpopuler

Comments

Aman Wijaya

Aman Wijaya

jooooz jooooz gandos

2025-09-08

0

lihat semua
Episodes
1 Klan Zhou
2 Kompetisi Pewaris
3 Tantangan
4 Pesta
5 Sekte Pedang Surgawi
6 Sekte Pedang Surgawi
7 Sekte Pedang Langit Surgawi
8 Sekte Pedang Surgawi
9 Misi Pertama
10 Gerbang Iblis
11 Melawan Iblis
12 Kembali Ke Sekte
13 Kompetisi Seleksi Sekte
14 Kompetisi Sekte Wilayah Barat Upper Realm
15 Melawan Dua Murid Sekte Eunha
16 Dunia Percobaan
17 Mengalahkan Xu Huang
18 3 lawan 9
19 Menjadi Kelompok Yang lebih besar
20 Pertempuran Besar Pertama
21 Pertempuran Besar Kedua
22 Pertempuran Besar Kedua
23 Pohon Buah Peningkatan
24 Keluar Dari Dunia Percobaan
25 Kehebatan Zhou Yun
26 Menjadi Murid Tetua Agung
27 Mendapat Pedang Kuno
28 Terbentuknya Fraksi Pedang Dao Surgawi
29 Provokasi
30 Kekejaman Lin Feng
31 Dilatih Tetua Agung
32 Balas Dendam
33 Balas Dendam
34 Zhou Yun vs Lin Feng
35 Kebangkitan Fraksi Pedang Dao Surgawi
36 Fraksi Pedang Dao Surgawi
37 Fraksi Pedang Dao Surgawi
38 Kembali Ke Klan
39 Cabang Barat Klan Zhou
40 Perang Melawan Klan Mo
41 Kematian Zhou Yun
42 Kedatangan Pasukan Bantuan Yang Terlambat
43 Amarah Seorang Ayah
44 Kebangkitan Leluhur Klan Zhou, Zhou Yu
45 Kabar Kematian Zhou Yun menyebar
46 Zhou Yun Bangkit
47 Menyamar Sebagai Prajurit Klan Mo
48 Mendekati Mo Lingxi
49 Perang Antara Klan Zhou Dan Klan Mo
50 Perang Antar 4 Kekuatan Besar
51 Zhou Yu Menghentikan Perang
52 Hukuman Cabang Barat Klan Zhou
53 Malam Setelah Pesta
54 Seleksi Murid Elit
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Klan Zhou
2
Kompetisi Pewaris
3
Tantangan
4
Pesta
5
Sekte Pedang Surgawi
6
Sekte Pedang Surgawi
7
Sekte Pedang Langit Surgawi
8
Sekte Pedang Surgawi
9
Misi Pertama
10
Gerbang Iblis
11
Melawan Iblis
12
Kembali Ke Sekte
13
Kompetisi Seleksi Sekte
14
Kompetisi Sekte Wilayah Barat Upper Realm
15
Melawan Dua Murid Sekte Eunha
16
Dunia Percobaan
17
Mengalahkan Xu Huang
18
3 lawan 9
19
Menjadi Kelompok Yang lebih besar
20
Pertempuran Besar Pertama
21
Pertempuran Besar Kedua
22
Pertempuran Besar Kedua
23
Pohon Buah Peningkatan
24
Keluar Dari Dunia Percobaan
25
Kehebatan Zhou Yun
26
Menjadi Murid Tetua Agung
27
Mendapat Pedang Kuno
28
Terbentuknya Fraksi Pedang Dao Surgawi
29
Provokasi
30
Kekejaman Lin Feng
31
Dilatih Tetua Agung
32
Balas Dendam
33
Balas Dendam
34
Zhou Yun vs Lin Feng
35
Kebangkitan Fraksi Pedang Dao Surgawi
36
Fraksi Pedang Dao Surgawi
37
Fraksi Pedang Dao Surgawi
38
Kembali Ke Klan
39
Cabang Barat Klan Zhou
40
Perang Melawan Klan Mo
41
Kematian Zhou Yun
42
Kedatangan Pasukan Bantuan Yang Terlambat
43
Amarah Seorang Ayah
44
Kebangkitan Leluhur Klan Zhou, Zhou Yu
45
Kabar Kematian Zhou Yun menyebar
46
Zhou Yun Bangkit
47
Menyamar Sebagai Prajurit Klan Mo
48
Mendekati Mo Lingxi
49
Perang Antara Klan Zhou Dan Klan Mo
50
Perang Antar 4 Kekuatan Besar
51
Zhou Yu Menghentikan Perang
52
Hukuman Cabang Barat Klan Zhou
53
Malam Setelah Pesta
54
Seleksi Murid Elit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!