3. Memendam

Izume mengambil pedang milik Zoro dan mendekati Zoro bersiap untuk menusuknya dijantung. tapi sedetik kemudian pikirannya mengingat kan pada ucapan Jimbei, gurunya yang selalu ia hormati. "Emosi yang mengendalikan pikiran itu tidak baik! cobalah bernafas dengan pelan untuk menurunkan emosi mu, kemudian berfikirlah agar apa yang kau putuskan takkan jadi penyesalan mu" itu kalimat Jimbei.
Denf D Izume
Denf D Izume
(menarik nafas dalam-dalam, dan menghembuskan dengan pelan. Berusaha kembali bersikap tenang. kemudian berfikir sejenak)
Denf D Izume
Denf D Izume
bukankah tadi Tuan ini menyebutkan nama Orochi? Apa dia menyinggung Orochi sampai-sampai Orochi melakukan sesuatu padanya.
Denf D Izume
Denf D Izume
(mengecek sekeliling kamar mencari sesuatu yang mencurigakan)
Denf D Izume
Denf D Izume
(melihat cangkir sake yang tergeletak dilantai) apa jangan-jangan.. (mendekati cangkir dan melihat warna cangkir bagian dalam)
Denf D Izume
Denf D Izume
warna cangkirnya sedikit berbeda. (menuangkan sake di teko kedalam cangkir dan menghirup aromanya)
Denf D Izume
Denf D Izume
sesuai dugaanku. Dia diberi obat perangsang. Orochi, kau sudah menyengsarakan rakyat! Kau sudah membunuh Oden Sama, sosok panutanku. Kini kau juga telah menjebak orang tak bersalah dan menjadikanku kehilangan kesucian! bila saat nya tiba, saat sang pembebas negeri Wani berhasil mengalahkan Kaido, saat itulah aku akan mencarimu dan membalaskan semua dendam ku! (mengepalkan tangan)
Denf D Izume
Denf D Izume
(mata berkaca-kaca) ku kembalikan pedangmu. Aku takkan menyalahkan mu atas semua ini. tapi aku berharap kita takkan bertemu. biarkan aku menyimpan kejadian hari ini sendirian, berharap bisa terhapus oleh waktu.(berbicara pelan pada Zoro yang masih tak sadarkan diri)
Izume pergi meninggalkan motel. Keluar menembus hujan salju yang lebat dengan pakaiannya yang berantakan. Ia kembali ke rumahnya untuk menenangkan diri dan mungkin, ia takkan lagi bekerja di motel itu.
Keesokan paginya..
Seseorang mengetuk pintu rumah Izume.
Denf D Izume
Denf D Izume
(membuka pintu) Guru! Kau datang! (tersenyum riang)
Jimbei
Jimbei
Ya, Aku ingin menepati janji untuk melanjutkan cerita yang belum sempat ku ceritakan padamu.
Denf D Izume
Denf D Izume
Masuklah guru, kebetulan aku sedang menyiapkan sarapan ☺
Jimbei
Jimbei
Wah! Aku datang disaat yang tepat rupanya 😌
didalam rumah Izume..
Denf D Izume
Denf D Izume
ini guru nikmatilah (menyodorkan semangkuk sup kacang merah buatannya)
Mereka berdua makan bersama. tapi Jimbei merasakan sedikit kejanggalan dengan Izume. Pagi itu terlalu tenang untuk wanita se cerewet Izume.
Jimbei
Jimbei
Izume?
Denf D Izume
Denf D Izume
Ya Guru?
Jimbei
Jimbei
Bukankah terasa janggal saat orang yang biasa membuat keributan di pagi hari tiba-tiba menjadi setenang udara pagi?
Denf D Izume
Denf D Izume
(Izume mengerti. Jimbei merasa aneh dengan sikapku) Ah guru itu karena aku sedang makan dan takut tersedak
Denf D Izume
Denf D Izume
NovelToon
Jimbei
Jimbei
aku tahu senyuman yang kau sunggingkan itu sedang menutupi sesuatu
Denf D Izume
Denf D Izume
Aku hanya sedikit sedih karena aku harus mencari pekerjaan lain
Jimbei
Jimbei
hah! kenapa begitu?
Denf D Izume
Denf D Izume
Ada kesalahan yang jelas bukan aku pelakunya. tapi pemilik motel menyalahkanku dan memecatku (mencari alasan)
Jimbei
Jimbei
hah! (menghela nafas panjang) aku paham perasaan mu. Izume semangatlah, aku tahu kau bisa mendapatkan pekerjaan lain yang jauh lebih baik
Denf D Izume
Denf D Izume
(tersenyum) terimakasih guru 😊 "syukurlah, dia percaya" ujarku dalam hati
bersambung..
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!