Izume mengambil pedang milik Zoro dan mendekati Zoro bersiap untuk menusuknya dijantung. tapi sedetik kemudian pikirannya mengingat kan pada ucapan Jimbei, gurunya yang selalu ia hormati.
"Emosi yang mengendalikan pikiran itu tidak baik! cobalah bernafas dengan pelan untuk menurunkan emosi mu, kemudian berfikirlah agar apa yang kau putuskan takkan jadi penyesalan mu" itu kalimat Jimbei.
Denf D Izume
(menarik nafas dalam-dalam, dan menghembuskan dengan pelan. Berusaha kembali bersikap tenang. kemudian berfikir sejenak)
Denf D Izume
bukankah tadi Tuan ini menyebutkan nama Orochi? Apa dia menyinggung Orochi sampai-sampai Orochi melakukan sesuatu padanya.
Denf D Izume
(mengecek sekeliling kamar mencari sesuatu yang mencurigakan)
Denf D Izume
(melihat cangkir sake yang tergeletak dilantai) apa jangan-jangan.. (mendekati cangkir dan melihat warna cangkir bagian dalam)
Denf D Izume
warna cangkirnya sedikit berbeda. (menuangkan sake di teko kedalam cangkir dan menghirup aromanya)
Denf D Izume
sesuai dugaanku. Dia diberi obat perangsang. Orochi, kau sudah menyengsarakan rakyat! Kau sudah membunuh Oden Sama, sosok panutanku. Kini kau juga telah menjebak orang tak bersalah dan menjadikanku kehilangan kesucian! bila saat nya tiba, saat sang pembebas negeri Wani berhasil mengalahkan Kaido, saat itulah aku akan mencarimu dan membalaskan semua dendam ku! (mengepalkan tangan)
Denf D Izume
(mata berkaca-kaca) ku kembalikan pedangmu. Aku takkan menyalahkan mu atas semua ini. tapi aku berharap kita takkan bertemu. biarkan aku menyimpan kejadian hari ini sendirian, berharap bisa terhapus oleh waktu.(berbicara pelan pada Zoro yang masih tak sadarkan diri)
Izume pergi meninggalkan motel. Keluar menembus hujan salju yang lebat dengan pakaiannya yang berantakan. Ia kembali ke rumahnya untuk menenangkan diri dan mungkin, ia takkan lagi bekerja di motel itu.
Comments