setelah menempuh perjalanan jauh, kini mereka sampai di halaman depan mansion yang megah bak istana di negri dongeng.
Mansion yang bernuansa putih dan gold, dengan halaman depan yang sangat luas, terdapat beberapa tumbuhan yang tertata rapi di sisi jalanan, dan terdapat air mancur di tengah2 halaman, dengan rerumputan yang hijau menambah kesan indah di sana.
Dari dalam mobil keluar seorang pria dengan balutan jas menambah kesan wibawa pria itu di ikuti dua orang wanita di belakangnya.
semua orang yang berada di sana terlihat bingung melihat tuannya bersama dua orang wanita yang belum pernah mereka lihat, termasuk seorang wanita cantik yang berdiri di depan pintu utama.
Sesaat lalu Aluna yang baru keluar dari kamarnya mendengar suara deru mobil dari halaman depan mansion.
" suara mobil siapa itu, bukannya mas Gabriel sudah berangkat ke kantor? Lalu siapa yang datang " bingung Aluna sembari bejalan menuju arah pintu utama masion itu.
setelah sampai, Aluna terkejut karena melihat suaminya datang bersama dua orang wanita yang belum pernah ia lihat, siapa wanita yang bersama mas Gabriel?. Pikir Aluna
Mereka bukan teman, suaminya apalagi karyawan di perusahaan suaminya, karena dia tau walaupun tidak keseluruhan tapi sebagian besar karyawan perusahaan suaminya dia tau, tapi dua orang wanita itu tidak termasuk. Lalu siapa mereka? Banyak pertanyaan muncul di benak Aluna, sehingga tidak sadar bahwa ada yang memperhatikannya di sana.
Anita yang melihat wanita yang selama ini dia cari berdiri di ambang pintu tersenyum smirk
" akhirnya aku menemukanmu Aluna Rafasya Wiliam " dengan memandang Aluna bak predator yang siap memakan mangsanya
" Nikmati waktu yang kau punya Aluna , hanya untuk beberapa hari saja tentunya hahahaha" Anita lalu mengikuti langkah Gabriel menuju pintu utama.
" Sayang kenapa melamun "
" eh.. Nggak, apa-apa mereka siapa mas? " tanya Aluna lalu memandang Anita dan Sandra bergantian " sepertinya aku pernah melihat wanita ini tapi di mana ya " dan terus memperhatikan Anita dengan seksama. Tapi ia tidak bisa mengingatnya.
" sayang dia Anita Harsa dan itu putrinya Sandra Harsa. Aku nggak sengaja nabrak mereka tadi "
" baiklah, sini mas tasnya biar aku yang bawa, ayo masuk " dan mengambil tas yang di pegang Gabriel
Gabriel tersenyum lembut pada istrinya yang selalu perhatian padanya. ia merasa beruntung, karena bisa menikahi wanita seperti Aluna di hidupnya.
Gabriel mencium pucuk kepala istrinya dan keningnya lama, lalu menggenggam tangan mungil istrinya untuk masuk kedalam dan di ikuti mereka di belakang.
Mereka berjalan menuju ruang tamu.
Sandra yang baru pertama kali masuk takjub. Betapa mewah dan indahnya ruangan itu.
Sofa berwarna putih berada di tengah-tengah, dengan lampu kristal besar yang menggantung di atasnya, bunga mawar yang berada di setiap sisi ruangan itu, dan sebuah foto keluarga yang berukuran besar, dengan senyum kebahagiaan terpampang jelas di wajah mereka.
Berbeda dengan Sandra, Anita yang melihat itu mengepalkan kedua tangannya
" kau terlihat begitu bahagia dengan hidupmu Aluna. Maka nikmatilah atau tidak sama sekali, karena permainan di mulai dari sekarang sekarang hahaha."
" ayo duduk " panggil Aluna pada Anita dan Sandra yang masih berdiri. Mereka pun duduk setelah di persilahkan tuan rumah.
" Perkenalkan aku Aluna Rafasya Wiliam, nyonya Aditama istri mas Gabriel. " Aluna dengan senyum manisnya
" Maafkan suami saya yang tidak sengaja menabrak kalian, dia memang seperti itu kalau nyetir matanya nggak di pake " ucap Aluna dengan kekehan Dan di balas kekehan juga oleh mereka
" tidak ada yang perlu di khawatirkan, mereka cuma mengalami luka kecil saja, NYONYA ADITAMA " dengan menekan akhir kalimatnya membuat Aluna tersenyum pada suaminya itu.
" Benarkah hanya luka kecil? " tanya Aluna dengan khawatir.
" iya nyonya, hanya luka kecil saja " Jawab Anita tersenyum simpul.
" Sayang, kenapa tidak mengantar mereka pulang kerumahnya? " dengan tatapan tertuju pada suaminya seakan meminta penjelasan.
" Mereka nggak bisa pulang sayang, katanya anaknya mau dijual untuk bayar utang almarhum ayahnya Sandra "
" Jadi kalau sementara mereka tinggal di rumah kita nggak apa-apa kan sayang " dengan menggenggam tangan istrinya yang lembut.
" kenapa perasaanku menjadi tidak enak, apa akan ada sesuatu yang terjadi "
Gabriel yang melihat istrinya melamun jadi bingung, apa yang sedang mengganggu pikiran istrinya itu.
" Sayang kenapa melamun? Ada masalah? Cerita sama aku " ucap Gabriel membuyarkan lamunan Aluna.
" nggak, aku nggak apa-apa, iya boleh kok tinggal di sini jadi aku punya teman " dengan senyum yang di paksakan karena ia masih berperang dengan batinnya.
" jangan berpikir yang aneh aneh Aluna, mereka kayaknya baik, mungkin aku Aja yang terlalu parnoan, Ya Tuhan.. Hamba titip keluarga hamba padamu, berikan perlindunganmu untuk mereka.? " Aluna bingung kenapa ia merasa ketakutan, seakan akan ada badai besar yang akan menerjang dan menghancurkan rumah tangganya.
" Bibi.. " panggil Aluna
" Iya nyonya, ada yang bisa saya bantu " ucap bi asri lalu memandang dua orang asing yang duduk di sofa. Dengan tatapan bingungnya.
" Bi.. Tolong siapkan dua kamar untuk mereka ya "
" Baik nyonya " dan berlalu pergi meninggalkan majikan dan tamunya.
...****************...
Setelah menunggu beberapa waktu Bi asih kembali lagi ke ruang tamu
" Kamarnya sudah siap nyonya "
" Antarkan mereka berdua ke kamarnya"
" Baik.. Mari Non, Nyonya saya antarkan ke kamar. " di balas anggukan kepala dan senyum manis.
Mereka berdua pamit pada Gabriel dan istrinya lalu mengikuti langkah Bi asih menuju sebuah kamar.
" Silahkan ini kamar nyonya,dan yang sana kamar nona, kalau butuh sesuatu panggil saya saja. Kalau begitu saya permisi"
Anita menanggapi dengan senyuman tipis melihat Bi asih yang berlalu pergi dan masuk. Ke dalam kamarnya.
Anita takjub dengan ruangan itu. Kamar untuk tamu saja sebesar ini, apalagi kamar utama.pikir Anita tersenyum licik dan memindahkan barang-barangnya belanjaannya tadi.
Saat dalam perjalanan pulang. Gabriel menyuruh mereka untuk membeli perlengkapan yang mereka butuhkan, karena tidak memungkinkan untuk mengambil pakaian mereka yang ada di rumahnya, jadi sekalian saja mumpung masih di jalan.
Siang berganti malam, di mana saatnya untuk sang Surya beristirahat, dan di gantikan oleh rembulan yang menghiasi langit malam yang gelap, dan bintang2 yang bertabur memenuhi langit malam itu seakan menjaga sang rembulan yang berada di tengah-tengah mereka dan membantunya untuk menambah kesan indah langit malam itu.
Dari kejauhan tampak seorang wanita berdiri di balkon kamarnya. Menikmati semilir angin yang menyejukkan, tetapi tidak dapat memadamkan api dendam, yang berkobar di dalam hatinya, yang sudah sejak lama di nyalakan.
" Api yang selama ini sudah dinyalakan, seakan bertambah besar, dengan melihat kebahagiaan mu, seakan itu bahan bakar yang di siram, di atas api dendam, yang seakan siap untuk membakar mu Aluna. Nantikan kejutan yang akan aku berikan anggap saja sebagai hadiah pernikahan mu dariku. Hahahah ". tawa Anita menggelegar di malam yang sunyi itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Gatita✨♥️😺
Pengen lebih banyak!
2025-08-21
1