Sistem: Melenyapkan Pengkhianat

Sistem: Melenyapkan Pengkhianat

Protagonis Vs Penjelajah

Permainan biola yang begitu indah, membuai semua orang untuk mendengarkannya. Seorang wanita yang mengenakan gaun berwarna peach berada di atas panggung.

"I...itu kan lagu yang aku buat." Gumam Violetta tertegun, mencengkeram biola yang dibawanya. Bagaikan tidak mempedulikan tangannya yang tergores senar biola.

Bagaimana bisa lagu yang dibuatnya susah payah di studio pribadi, tiba-tiba dimainkan terlebih dahulu oleh adiknya dalam kompetisi.

Tidak tahu harus bagaimana, dirinya tertegun menatap Chantika yang berada di atas panggung tersenyum mengejek padanya.

Matanya mengamati keadaan sekitar, kala lampu dinyalakan. Suara tepukan tangan terdengar menyambut Chantika yang baru saja turun dari panggung.

"Sayang! Kamu memang anak kebanggaan ibu..." Ucap Dania, sang ibu mendekat.

"Benar! Dengan begini gelar juara pertama sudah pasti ada ditanganmu." Prana, sang ayah menepuk bahu putri bungsunya penuh kebanggaan.

Hingga, seorang pemuda rupawan mendekat membawa buket bunga."Chantika, ini untukmu yang berhasil mengarang lagu hingga membuat semua orang menangis."

"Terimakasih Sebastian (pacar Violetta)." Chantika menerima buket bunga penuh senyuman.

Hal yang membuat Violetta mundur tertegun. Airmata tertahan di pelupuk matanya. Bagaimana bisa lagu yang dibuatnya berminggu-minggu, memiliki kesamaan nada 100% dengan adiknya.

"Peserta selanjutnya Violetta!" Panggil sang pembawa acara agar dirinya maju.

Violetta kembali melangkah mundur. Dirinya yakin, benar-benar yakin lagu berjudul Dark In Silent adalah karangannya sendiri. Jika begitu sudah pasti Chantika adalah plagiat bukan? Dirinya akan dapat membuktikan.

"Laguku diplagiat oleh adikku!" Teriak Violetta menunjuk ke arah Chantika. Jemari tangannya masih mengeluarkan darah akibat luka gores dari senar.

"Plagiat? Apa maksud kakak? Bukankah kakak biasa mengarang lagu di studio?" Tanya sang adik mendekat, menunjukkan senyuman tanpa rasa bersalah.

"A...aku... tidak! Dark In Silent aku membuat sendiri. Bergadang berminggu-minggu, hanya untuk memastikan komposisinya! Tidak mungkin kamu yang menciptakannya!" Teriak Violetta berharap mendapatkan pembelaan.

Tapi.

Plak!

Pipinya ditampar cukup kencang oleh ayahnya sendiri."Violetta! Ayah sendiri yang menyaksikan adikmu mengarang lagu. Chantika bahkan hanya memerlukan waktu setengah hari. Terimalah kenyataan adikmu komposer jenius."

"Tapi itu karyaku..." Pupil mata Violetta bergetar, air matanya mengalir tidak dapat menerima semua ini. Kerja kerasnya bagaikan dicuri.

"Chantika mengumpulkannya lebih dulu. Aku sendiri yang mengantarkannya! Chantika datang saat pengumuman kompetisi baru akan dimulai." Geram Sebastian.

Tidak ini aneh, amat sangat aneh. Jika memiliki kemiripan kurang dari 65% dirinya masih dapat menerima. Tapi ini 100% sama.

"Entah bagaimana Chantika mencontek! Aku bukan plagiat! Dia yang plagiat!" Teriak Violetta menangis terisak.

Namun, tidak ada satu orang pun yang mempercayainya.

"Kita ambil fakta saja. Kenyataannya Chantika yang mengumpulkannya terlebih dahulu."

"Benar! Violetta yang terkenal memiliki bakat sejak dilahirkan ternyata plagiat karya adiknya sendiri."

"Benar-benar memalukan. Pecundang!"

Berbagai cibiran terdengar Violetta menjambak rambutnya sendiri. Dirinya berminggu-minggu mengerjakan lagu itu di studio. Mengapa bisa sama dengan karya ciptaan Chantika.

"Violetta! Kamu membuat ibu kecewa." Dania merangkul bahu putri bungsunya. Menatap sinis pada putri sulungnya. Sudah pasti siapa yang benar dan siapa yang salah.

"Kamu! Membuat malu saja." Prana menunjuk kesal padanya kemudian berlalu pergi.

Violetta hanya dapat menunduk, air matanya mengalir. Tidak hanya kali ini, anehnya sering kali karyanya bagaikan dicuri oleh Chantika.

"Sebastian! Kamu percaya padaku kan?" Tanya Violetta terbata-bata memegang pergelangan tangan Sebastian.

Namun, tangan Violetta ditepis, dirinya didorong hingga terjatuh."Kita putus! Aku tidak ingin memiliki pacar seorang pencuri!"

"Kita sudah bertunangan dari kecil!" Teriak Violetta.

"Benar! Dan itu aib dalam hidupku. Bagaimana aku dapat mengenal wanita memalukan sepertimu. Berbeda dengan Chantika yang bahkan pandai melihat peluang bisnis membuka usaha! Pintar, cantik, dan kamu hanya iri pada adikmu bukan!? Intinya kita putus!" Sebastian tersenyum, menatap sinis padanya. Dirinya terdiam tidak tau harus bagaimana, jemari tangannya gemetar.

"Plagiat! Dasar tidak tahu malu, mencuri karya adik sendiri."

"Sampah!"

"Dia memang sering mencuri karya adiknya!"

Berbagai hujatan didapatkannya. Dirinya berusaha melangkah pergi terhuyung. Matanya melirik ke arah belakang, disana ada ayah, ibu dan kekasihnya. Semuanya begitu mencintai Chantika.

Air matanya mengalir. Mengapa dapat seperti ini. Menatap nama pemenang penghargaan yang diumumkan dari balik pintu keluar.

"Pemenang lomba musisi tahunan dimenangkan oleh Chantika..." Kalimat dari sang pembawa acara terdengar.

Air mata Violetta mengalir. Dirinya belajar sepanjang hidupnya, bahkan banyak luka di jemari tangannya akibat terlalu sering menyentuh senar biola.

Tapi segalanya tidak ada artinya. Entah kenapa hidupnya bagaikan dicuri oleh adiknya sendiri.

Dirinya berusaha keras untuk membuka usaha pakaian. Tapi kemudian Chantika membuka usaha yang sama di seberang jalan, merebut semua konsumen, merekrut para desainer.

Adiknya begitu aneh... bagaikan mengetahui masa depan. Hingga tahap yang lebih serius.

Pernah ada kesempatan, Sebastian mabuk dan Chantika mengantarnya pulang. Mereka tidur bersama. Bodohnya Violetta memaafkan Sebastian dan Chantika.

Tapi, kali ini dirinya benar-benar putus asa dengan hidupnya sendiri. Dipermalukan di depan TV nasional, memiliki predikat sebagai plagiat. Nama baiknya sudah benar-benar hancur.

Melangkah seorang diri berjalan meninggalkan tempat ajang pencarian bakat diadakan. Saat itu tidak banyak mobil, mengingat hari sudah malam.

Matanya menatap ke arah televisi di restauran cepat saji yang dilewatinya, menyiarkan bagaimana Chantika mengangkat trofi kemenangan.

Saat itu dirinya tertegun. Menahan dinginnya malam, tidak ingin pulang jika hanya untuk dimarahi dan dihina sebagai beban keluarga.

Hingga kala dirinya hendak menyeberang di jalanan yang sepi.

Kriit!

Brug!

Tubuhnya ditabrak oleh mobil yang dikenalinya. Terpelanting beberapa meter, kala kesadarannya nasih ada, samar dirinya menatap, adiknya Chantika lah yang mengemudikan mobil.

Wajah adik kandungnya tersenyum. Berucap samar bahasa bibir yang dapat ditatapnya."Adios... pecundang..."

Bagaimana iblis yang melajukan mobilnya pergi. Dirinya tidak tahu mengapa Chantika berusaha membunuhnya. Adik yang dicintai olehnya. Dulu tidak seperti ini."Chantika..." panggilnya lirih berusaha tersenyum.

Apa ini akhir hidupnya? Darah mengalir dimana-mana, jalanan begitu sepi tanpa satupun orang yang menolongnya. Mobil milik Chantika telah melaju pergi.

"Ibu, ayah, Sebastian...sakit..." Lirihnya, dengan suara benar-benar kecil. Merasakan sekujur tulangnya remuk.

Apa dirinya akan mati? Ini sungguh tidak adil, hidupnya yang penuh dengan perjuangan dari kecil, tidak mendapatkan kebahagiaan.

Tiba-tiba saja layar transparan aneh berisikan tulisan terlihat di hadapannya. Dirinya tertegun tidak dapat berucap, memuntahkan darah bersiap menyambut kematiannya.

Hingga seorang pemuda menggunakan pakaian butler (kepala pelayan) terlihat disana. Ekspresinya begitu kaku, kemudian berucap."Protagonis telah ditemukan dalam keadaan hidup, siap melayani."

"Ka...kamu siapa?" Violetta kembali mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Mulai hari ini anda adalah host yang saya layani. Saya adalah sistem perbaikan dimensi." Sang pemuda mendekat, menyentuh bagian keningnya.

Benar-benar aneh, rasa sakit di sekujur tubuhnya bagaikan lenyap.

"Hah...hah...hah..." Dirinya dapat bernapas kali ini. Mungkin tulang rusuknya yang patah telah tersambung.

"Protagonis...saya akan melayani. Misi anda adalah melenyapkan penjelajah dimensi." Penjelasan aneh dari sang pemuda.

"Penjelajah dimensi?" Tanya Violetta tidak mengerti.

"Ini adalah dunia novel, dimana nona adalah protagonis utama. Namun, semuanya berubah akibat penjelajah dimensi yang memasuki tubuh nona Chantika, merebut semua milik protagonis. Misi nona, adalah melenyapkan penjelajah dimensi."

Wanita yang masih tidak mengerti sama sekali, berkedip beberapa kali pada sang pemuda.

Bagaimana pertarungan antara seseorang yang memasuki dunia novel, melawan protagonis wanita yang didukung oleh sistem.

"Apa nona ingin kembali merebut segalanya dari Chantika?" Pertanyaan yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Violetta.

"Aku ingin merebut segalanya kembali. Merebut kerja kerasku..."

Terpopuler

Comments

Erchapram

Erchapram

Kenapa sih harus tentang plagiat, di saat karyaku juga sedang diplagiat... huaa... andai aku punya sistem kayak di cerita ini. Apalagi jika aku punya pintu ajaib milik Doraemon, sudah pasti aku datangi orang yang berani plagiat karyaku. Mau tak geprek

2025-08-16

4

Inah Ilham

Inah Ilham

semangat thor Ko dengan karya barunya 💪 sehat sehat selalu ya buatmu agar selalu bisa berkarya

2025-08-16

5

imau

imau

siap Kak othor, saya usahakan g nabung bab, gimana mau nabung bab hampir setiap menit saya bolak-balik buka tutup novel nunggu Kakak sdh up atau blm 😁

2025-08-16

3

lihat semua
Episodes
1 Protagonis Vs Penjelajah
2 Pelajaran
3 Malas
4 Opsi
5 Isi Hati
6 Bantuan Sistem
7 Cheesecake
8 Save
9 Pacar
10 Galan
11 Sepertimu
12 Ibu Mertua?
13 Metode
14 Rekayasa Dan Kenyataan
15 Unik
16 Bisnis
17 Tujuan
18 Mundur Untuk Serangan Balasan
19 Alasan
20 Dedemit
21 Hangat
22 Umpatan
23 Cemburu
24 Keindahan
25 Membosankan
26 Bukan Keluarga
27 Rahasia
28 Mumpung Masih Sepi
29 Let's Play
30 Tidak Seperti Dulu Lagi
31 Menancap Di Hati
32 Undangan
33 Mengobati Rasa
34 The Devil Card
35 Plagiator
36 Adil
37 Lotus
38 Jalan Kebahagiaan Lain
39 Sampel
40 Fatamorgana
41 Cara Yang Sama
42 Peran
43 Red Flag
44 Tukang Adu
45 Sayang Kakek
46 Serangan Jantung
47 Tersinggung
48 White Angel
49 Opini
50 Wish
51 Petunjuk
52 Kemungkinan
53 Seperti
54 Perjodohan
55 Imbalan
56 Play
57 Masa Lalu
58 Rahasia
59 Trap
60 Ayah
61 Balas Dendam
62 Menghibur
63 Arah Angin
64 Forever After
65 Promosi
66 Cucu Perempuan
67 Bunga Kecil
68 Rencana
69 Hadiah Tambahan
70 Tabung Gas
71 Layangan
72 For Me
73 Bahagia
74 Planning
75 Tertunda
76 Tampil
77 Cucu Kebanggaan
78 Tertipu
79 Putri Palsu
80 Malaikat Tidak Bersayap
81 Membersihkan Nama
82 Sesal
83 Sampai Jumpa
84 Akhir
85 Bonus Chapter
86 Bukan Update
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Protagonis Vs Penjelajah
2
Pelajaran
3
Malas
4
Opsi
5
Isi Hati
6
Bantuan Sistem
7
Cheesecake
8
Save
9
Pacar
10
Galan
11
Sepertimu
12
Ibu Mertua?
13
Metode
14
Rekayasa Dan Kenyataan
15
Unik
16
Bisnis
17
Tujuan
18
Mundur Untuk Serangan Balasan
19
Alasan
20
Dedemit
21
Hangat
22
Umpatan
23
Cemburu
24
Keindahan
25
Membosankan
26
Bukan Keluarga
27
Rahasia
28
Mumpung Masih Sepi
29
Let's Play
30
Tidak Seperti Dulu Lagi
31
Menancap Di Hati
32
Undangan
33
Mengobati Rasa
34
The Devil Card
35
Plagiator
36
Adil
37
Lotus
38
Jalan Kebahagiaan Lain
39
Sampel
40
Fatamorgana
41
Cara Yang Sama
42
Peran
43
Red Flag
44
Tukang Adu
45
Sayang Kakek
46
Serangan Jantung
47
Tersinggung
48
White Angel
49
Opini
50
Wish
51
Petunjuk
52
Kemungkinan
53
Seperti
54
Perjodohan
55
Imbalan
56
Play
57
Masa Lalu
58
Rahasia
59
Trap
60
Ayah
61
Balas Dendam
62
Menghibur
63
Arah Angin
64
Forever After
65
Promosi
66
Cucu Perempuan
67
Bunga Kecil
68
Rencana
69
Hadiah Tambahan
70
Tabung Gas
71
Layangan
72
For Me
73
Bahagia
74
Planning
75
Tertunda
76
Tampil
77
Cucu Kebanggaan
78
Tertipu
79
Putri Palsu
80
Malaikat Tidak Bersayap
81
Membersihkan Nama
82
Sesal
83
Sampai Jumpa
84
Akhir
85
Bonus Chapter
86
Bukan Update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!