Alfa merasa marah dan sakit hati dengan kata-kata mereka. Ia tahu bahwa dirinya memang memiliki masalah keuangan, tapi ia tidak ingin diolok-olok oleh teman-temannya.
"itu adalah urusan ku! kamu tidak perlu ikut campur!" kata Alfa mencoba untuk melawan, sambil menatap Andi, Morgan, dan Lio dengan mata yang tajam. Ia tidak suka ketika teman-temannya mengolok-oloknya dan mencampuri urusannya.
"kenapa memangnya kalau kami ikut campur? Harusnya orang miskin seperti mu tidak boleh bersekolah, lebih baik kamu di rumah kerja buat cari makan!" ejek Morgan sambil tertawa merendahkan. Ia dan teman-temannya tampaknya menikmati situasi ini, dan mereka tidak segan-segan untuk melukai perasaan Alfa.
Alfa merasa marah dan sakit hati dengan kata-kata mereka. Ia tahu bahwa dirinya memang memiliki masalah keuangan, tapi ia tidak ingin dihakimi oleh teman-temannya. "Selama aku tidak minta makan sana kamu, kalian tidak berhak menghakimi ku!" kata Alfa tegas, sambil menatap Morgan dengan mata yang penuh kemarahan.
Morgan dan teman-temannya terkejut dengan reaksi Alfa. Mereka tidak menyangka bahwa Alfa akan melawan mereka dengan begitu tegas. "Oh, kamu pikir kamu bisa melawan kami? Kamu tidak lebih dari sekedar anak miskin yang tidak punya apa-apa!" kata Andi, sambil melangkah maju ke arah Alfa.
Alfa siap untuk menghadapi mereka, tapi ia tidak ingin terlibat dalam perkelahian. Ia ingin menunjukkan bahwa dirinya tidak akan diintimidasi oleh teman-temannya.
"Dengar-dengar ibunya sakit, kenapa nggak mati aja? Mereka orang miskin mana pantas hidup di dunia ini," ucap Lio tertawa lebar, sambil menatap Alfa dengan mata yang penuh ejekan. Kata-katanya yang kejam dan tidak berperasaan membuat Alfa merasa sangat sakit hati.
"Benar, lebih baik kamu ikut ibu mu mati sana, bumi ini kotor di pihak orang miskin seperti mu!" tambah Andi, dan mereka tertawa sepuas-puasnya. Tawa mereka yang keras dan tidak peduli membuat Alfa merasa seperti dirinya sedang diinjak-injak.
Alfa menjadi geram, ia mengepal tangannya dengan erat. Ia tidak bisa menahan amarahnya lagi ketika teman-temannya mengucapkan kata-kata yang begitu kejam tentang ibunya. "Beraninya kalian menyumpahi ibu ku mati!" amarah Alfa tak bisa terbendung lagi. Ia merasa seperti dirinya sedang dihantam oleh ombak kemarahan yang tidak terkendali.
Dengan mata yang merah dan napas yang terengah-engah, Alfa melangkah maju ke arah teman-temannya. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi ia tahu bahwa dirinya tidak akan diam saja ketika ibunya dihina.
Alfa sekuat tenaga membalas mereka, sayangnya ia tak mampu untuk melawan ketiga orang itu, ia kalah jumlah. Mereka mendorong Alfa dengan sekuat tenaga membuat Alfa terjatuh ke tanah. Saat itulah ketiga orang tersebut menghakimi Alfa. Mereka memukul Alfa dengan sekuat tenaga hingga Alfa babak belur.
Meskipun dalam keadaan tak berdaya, Alfa berusaha untuk melawan meskipun pada akhirnya, perlawanannya sia-sia. Ia dikeroyok oleh mereka secara membabi buta. Alfa merasakan sakit yang luar biasa, tubuhnya dipukul dan ditendang tanpa ampun. Ia mencoba untuk melindungi dirinya, tapi kekuatan mereka terlalu besar.
Tiba-tiba, Alfa mendengar suara keras yang menghentikan keributan. "Cukup!" Suara itu terdengar tegas dan berwibawa. Ketiga orang itu berhenti memukul Alfa, dan mereka berbalik untuk melihat siapa yang telah menghentikan mereka.
"Apa yang kalian lakukan!" teriak seorang bapak-bapak melihat ketiga orang itu memukul Alfa, sambil berlari menuju mereka dengan wajah yang murka. "Berhenti sekarang juga!" Tambahnya, sambil mengangkat tangan untuk menghentikan mereka.
"Beruntung kau kali ini, tapi kau tidak akan seberuntung ini," kata Lio sambil menendang Alfa dengan sekali lagi, sebelum mereka berlari untuk segera pergi sebelum di marahi oleh bapak tersebut.
Alfa masih terbaring di tanah, wajahnya babak belur dan terdapat luka-luka di wajahnya. Ia mencoba untuk bangun, tapi rasa sakit yang luar biasa membuatnya terhambat. Bapak yang telah menyelamatkannya itu berlari menuju Alfa dan membantu dia untuk bangun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments