Gaiden - Catatan Asana (Bagian 1)

   [POV 1 Asana]

Aroma rumput dan tanah di dunia manusia sangat tercium di hidungku.

"Benda lunak apa ini?" Tanyaku dalam hati.

Aromanya tidak begitu sedap... ini membuatku terasa ingin muntah. Hewan berkaki empat itu adalah kambing. Jadi ini adalah kandang kambing, dan aku terkena tahinya pada bagian pantat dan tanganku.

Seharusnya kandang kambing hanya memerlukan rotan-rotan oleh pemiliknya. Namun di sini punya banyak jeruji besi serta kaca anti peluru.

Ternyata aku terlempar di sini pada waktu malam.

Aku menyadari di sana ada kolam air untuk aku membasuh tahi kambing ini.

Seorang lelaki yang memiliki rambut acak-acakan telah menyadari keberadaanku.

Tepukan tangan dari lelaki ini membuatku bingung.

"Kamu maling yang menyamar jadi Cosplayer ya?" Tanya lelaki berambut acak-acakan itu.

"Aku bukan seperti yang kau pikirkan, aku turun dari surga!"

Burung-burung serta hewan malam yang berhinggap di luar kandang kambing telah bangun, bersuara dengan ciri khas mereka dalam pendengaran telingaku.

Seketika suara pintu belakang rumah terbuka.

Seorang gadis berambut setengah bahu terkejut dengan kehadiranku.

Kemudian gadis manis itu memanggil orang di dalam rumah.

"Mama, ada pacar kak Sena.'' Gadis itu kagum melihat kakaknya sudah punya pacar.

Sang ibu melepas piring hingga jatuh ke lantai.

"Cantik bukan seperti aktor utama di drama korea.'' Kata adiknya Sena.

"Sena, jelaskan tentang pacarmu." Kata Sang Ibunda.

...

Aku menunduk di depan ibunya Sena.

"Perkenalkan, nama saya Asana, pacar anak anda."

Sena seperti ingin menjelaskan, tetapi aku membungkam mulutnya dengan sebuah jurus penghenti saraf bicara.

Aku tersenyum lebar karena telah menjadi pacar tidak resmi lelaki ini.

....

Aku keluar dari rumah itu.

Setelah itu aku menyadari bahwa tidak ada seorang pun berjalan di pegunungan ini.

Padahal sinar bulan cukup menerangi area sekitarnya. Seketika instingku merasa ada seseorang.

"Kau benar-benar mengikutiku ya?" Tanyaku.

Aku langsung menatap Sena yang mengikutiku dari tadi.

"Apa benar... kau adalah Dewi yang turun dari surga?" Dia bertanya itu.

Karena merasa kesal, aku berbalik badan lagi dan segera pergi.

Tanpa sengaja... aku menginjak batu kecil yang runcing.

Ada goresan luka cukup menyakitkan yang aku rasakan sekarang.

"Aduh... kakiku." Kataku.

Instingku ternyata semakin berkurang, semenjak mengalami serangan dari Malik ketika di surga.

Banyak darah yang merembes keluar dari bantalan kakiku.

"Astaga,'' ucapnya mendekat padaku.

Seketika aku mendengar suara robekan kain. Dia merelakan bajunya sobek... hanya demi membalut lukaku yang sakit sekali.

"Jadi apa yang kamu rasakan?"

"Sudah tidak perih lagi."

Seketika wajahnya terpampang jelas di depanku, meski dia sendiri masih menatap luka di kakiku.

...

Aku menatap bagian bawah tubuhku sambil mengingat masa indah di surga, aku segera saja bercerita pada Sena... yang mana aku duduk bersebelahan dengannya.

''Awalnya aku hidup di dunia lain sebagai pemburu monster-monster ganas... Singkatnya aku berhasil mencapai tingkat tingkat tertinggi sebagai manusia suci... Bahkan Tuhan menugaskan aku sebagai divisi malaikat maut.''

Sena bergumam lalu memegang dagunya sendiri.

"Ya-ya, mau sampai kapan kau jadi penghayal?" Tubuhnya padaku.

"Tunggu... kau masih belum percaya dengan asal usulku?" Ucapku sambil menjauh darinya.

Seketika Sena menarik tanganku. "Tunggu sebentar... aku tadi hanya menguji emosimu."

Aku melepas pegangan tangannya karena kesal.

Angin malam yang deras telah mengibarkan rambut panjangku.

"Jika kamu tidak percaya bahwa aku dewi yang turun dari surga... tolong lupakan aku."

"Maaf... mulai sekarang aku percaya kau dewi yang turun dari surga."

...

Aku mendapatkan sebuah tempat tinggal... yaitu rumah yang cukup sederhana.

Tapi mungkinkah firasatku benar... tentang menebak ada sesuatu selain properti?

Ketika aku memasuki rumah sewa ini... Aku terkejut karena robot setinggi kakiku datang secara tiba-tiba.

"Perkenalkan namaku Ziro... sistem yang aku pakai adalah AI berbasis anroid versi 30... Bahkan aku dilengkapi Chipset Cualcom Snapdragon 100 Gen, selalu update os tanpa perlu kuota. Apa saja yang anda tanyakan, aku bisa menjawabnya dengan mudah... Peringatan; jangan pernah merusak hardware yang ada di dalam tubuhku, maka aku tidak bisa membantumu lagi."

Tubuhnya yang berbentuk oval... cukup membuatku kegirangan.

"Ziro." Langsung saja aku mengangkat tubuhnya bagai seorang bayi.

"Sudah kubilang... jangan menghancurkan sistemku."

Aku langsung saja meletakkan Ziro ke lantai.

"Jujur saja, kau membuatku gemas... Di surga tidak ada robot, kau tahu?''

Ziro tidak merespon dengan menampakkan tanda seru pada layarnya.

"Sistem tidak mengerti... Tapi masih dalam tahap pengembangan."

"Ya sudahlah... aku tidak ingin berdebat denganmu." Aku menutup pembicaraan dengannya.

...

Akhirnya aku resmi tinggal di bumi dan berbaur dengan para makhluk di dalamnya dan harus menikmati waktu-waktu bersama mereka.

Ada baiknya sebelum tidur, aku melakukan peregangan.

"Apakah AI dirancang untuk menjadi membantu manusia?" Tanyaku.

"Tidak semuanya... tapi kalau aku memang dirancang untuk membantu sesama manusia dalam keperluan sehari-hari mereka."

"Adakah sesuatu yang tidak bisa kau lakukan untuk mewujudkan keinginan manusia?"

"Aku tidak bisa dijadikan alat untuk berperang." katanya.

...

Aku ingin mandi, ''tapi kenapa pintu ini sangat sulit untuk di buka?"

"Kamu belum membuat kata sandi." Ziro mengucapkan itu.

"Apa yang kamu bilang?'

Ziro menunjuk sebuah alat dengan banyak angka.

"Apa aku tidak salah lihat?"

"Buatlah sandi baru anda... " kata alat pendeteksi sidik jari.

"Aku tidak bisa membuatnya!"

"Baiklah... akan aku buatkan untukmu."

(... Sandi; penghayal0000)

"Ha-ha-ha... Jika kamu lupa kata sandi... silahkan tanya padaku." Meski terdengar sedikit mengesalkan, tapi hanya inilah cara satu-satunya agar aku bisa mandi di tempat ini.

"Lebih sopanlah sedikit, bukannya aku majikanmu?" Aku kesal.

"Hahaha, aku senang bercanda.''

...

"Asana, ada tamu!"

Ziro berhadapan dengan seseorang di ruang tamu, dan aku segera menyusul untuk menghampiri mereka.

Tamu itu ternyata Sena, tetapi ekpresinya seperti terkejut, aku baru menyadari bahwa aku lupa mengenakan sesuatu apa pun setelah mandi tadi.

"Asana!"

Ziro telah berteriak.

"Kenapa?"

"Kenakan baju atau apapun!"

Sena mimisan.

...

"Ini ada makanan untukmu... nikmatilah."

Aku menerima kantong plastik yang berisi makanan.

"Terima kasih." Ucapku.

Sena menggaruk belakang kepalanya.

"Maukah hari ini kamu jalan-jalan denganku?"

Aku hanya tersenyum mendengar ajakannya, "pas sekali... aku memang tidak ada kegiatan."

Episodes
1 Harapan
2 Buku Harian Zhui Ja
3 Gaiden - Catatan Ayahanda Zhui Mei
4 Gaiden - Dari Surga Ke Dunia Mecha
5 Gaiden - Catatan Asana (Bagian 1)
6 Gaiden - Catatan Asana (Bagian 2)
7 Gaiden - Catatan Asana (Bagian 3)
8 Gaiden - Catatan Asana: Bertemu Izrai
9 Gaiden - Catatan Asana : Awal Pertemuanku Dengan Bunny
10 Gaiden - Catatan Asana : Markas Federasi Bawah Laut
11 Gaiden - Catatan Asana : Demo Tentang Kepemimpinanku
12 Gaiden - Catatan Asana : Sebelum Eclipse Menyebar
13 Duka Cita
14 Bab 6 - Meratapi Kesedihanku
15 Bab 7 - Perguruan Bela Diri Taichun
16 Bab 8 - Kemampuan Ilmu Bela Diri
17 Bab 9 -Di Balik Perguruan Seni Bela Diri Taichun
18 Bab 10 - Sepertinya Kak Ying Masih Hidup
19 Bab 11 - Tujuan Klub Ngeteh Di Belakang Sekolah
20 Bab 12 - Surat Dari Garasena
21 Bab 13 - Arul Si Tukang Onar
22 Bab 14 - Kelulusanku Disambut
23 Gaiden - Riwayat Kematian Zhui Ja
24 Gaiden - Jejak Kultivasi
25 Gaiden - Jejak Kultivasi (Bagian 2)
26 Gaiden - Jejak Kultivasi (Bagian 3)
27 Bab Sampingan - Jejak Kultivasi (Bagian 4)
28 Gaiden - Jejak Kultivasi (Bagian 5)
29 Gaiden - Jejak Kultivasi (Bagian 6)
30 Gaiden - Jejak Kultivasi (Bagian 7)
31 Bab Sampingan - Jejak Kultivasi: Bab 6
32 Jejak Kultivasi: Bab 6 (Bagian 1)
33 Jejak Kultivasi: Bab 7 (Bagian 2)
34 Bab Sampingan - Bab Akhir (Ending dari kisah Garasena)
35 The Legend Of Garasena (Bagian 1)
36 The Legend Of Garasena (Bagian 2)
37 The Legend Of Garasena (Bagian 3)
38 Stigma (Bagian 1)
39 Stigma (Bagian 2)
40 Stigma (Bagian 3)
41 The Pieces
42 When Your Appear Again
43 Gaiden - Catatan Valyshka
44 Gaiden - Kunjungan Ratu Xun Yanran
45 Acceptance
46 Gaiden - Catatan Asana
47 Eclipse Eruption
48 Level Eruption [Bagian 1]
49 Level Eruption [Bagian 2]
50 Gaiden - Catatan Asana: Tugas Menghentikan Zhui Mei
51 Interesting World [Bagian 1]
52 Interesting World [Bagian 2]
53 Apocalyps [Bagian 1]
54 Apocalyps [Bagian 2]
55 Apocalyps [Bagian 3]
56 Memerangi Eclipse
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Harapan
2
Buku Harian Zhui Ja
3
Gaiden - Catatan Ayahanda Zhui Mei
4
Gaiden - Dari Surga Ke Dunia Mecha
5
Gaiden - Catatan Asana (Bagian 1)
6
Gaiden - Catatan Asana (Bagian 2)
7
Gaiden - Catatan Asana (Bagian 3)
8
Gaiden - Catatan Asana: Bertemu Izrai
9
Gaiden - Catatan Asana : Awal Pertemuanku Dengan Bunny
10
Gaiden - Catatan Asana : Markas Federasi Bawah Laut
11
Gaiden - Catatan Asana : Demo Tentang Kepemimpinanku
12
Gaiden - Catatan Asana : Sebelum Eclipse Menyebar
13
Duka Cita
14
Bab 6 - Meratapi Kesedihanku
15
Bab 7 - Perguruan Bela Diri Taichun
16
Bab 8 - Kemampuan Ilmu Bela Diri
17
Bab 9 -Di Balik Perguruan Seni Bela Diri Taichun
18
Bab 10 - Sepertinya Kak Ying Masih Hidup
19
Bab 11 - Tujuan Klub Ngeteh Di Belakang Sekolah
20
Bab 12 - Surat Dari Garasena
21
Bab 13 - Arul Si Tukang Onar
22
Bab 14 - Kelulusanku Disambut
23
Gaiden - Riwayat Kematian Zhui Ja
24
Gaiden - Jejak Kultivasi
25
Gaiden - Jejak Kultivasi (Bagian 2)
26
Gaiden - Jejak Kultivasi (Bagian 3)
27
Bab Sampingan - Jejak Kultivasi (Bagian 4)
28
Gaiden - Jejak Kultivasi (Bagian 5)
29
Gaiden - Jejak Kultivasi (Bagian 6)
30
Gaiden - Jejak Kultivasi (Bagian 7)
31
Bab Sampingan - Jejak Kultivasi: Bab 6
32
Jejak Kultivasi: Bab 6 (Bagian 1)
33
Jejak Kultivasi: Bab 7 (Bagian 2)
34
Bab Sampingan - Bab Akhir (Ending dari kisah Garasena)
35
The Legend Of Garasena (Bagian 1)
36
The Legend Of Garasena (Bagian 2)
37
The Legend Of Garasena (Bagian 3)
38
Stigma (Bagian 1)
39
Stigma (Bagian 2)
40
Stigma (Bagian 3)
41
The Pieces
42
When Your Appear Again
43
Gaiden - Catatan Valyshka
44
Gaiden - Kunjungan Ratu Xun Yanran
45
Acceptance
46
Gaiden - Catatan Asana
47
Eclipse Eruption
48
Level Eruption [Bagian 1]
49
Level Eruption [Bagian 2]
50
Gaiden - Catatan Asana: Tugas Menghentikan Zhui Mei
51
Interesting World [Bagian 1]
52
Interesting World [Bagian 2]
53
Apocalyps [Bagian 1]
54
Apocalyps [Bagian 2]
55
Apocalyps [Bagian 3]
56
Memerangi Eclipse

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!