NovelToon NovelToon

Satu Malam Dengan Pria Autis

halaman 1

Lampu kelap-kelip di sebuah diskotik telah menyoroti hiruk pikuk keramaian di dalam sebuah club ternama di pusat kota,musik khas Dj telah berdentum sangat keras membuat para penikmatnya menggoyangkan tubuhnya.Tak terkecuali Ruby,Gadis berusia 21 tahun itu sedang menikmatinya.Ia tampak bebas tanpa beban, tersenyum tertawa seakan tidak ada lagi ruang beban hidup dalam kepalanya.

"By... Balik yuk udah jam 1 .." ucap Niki kepada temannya

Ruby menoleh dan tersenyum, "ahh.. nanggung 2 jam lagi deh.."

"aahh nggak,besok ada persentasi di kelas ..takut bangun kesiangan.balik yuk" ajak Niki

"kamu duluan deh nanti aku nyusul.. nanggung masih pengen liat penampilan Dj favorit ku yang abis ini mau tampil" kata Ruby

Niki menghela nafasnya berat,mengingat apa yang dialami Ruby tadi pagi yang membuat temannya itu mendatangi club malam yang selama ini belum pernah ia datangi.Ruby hanya penikmat musik DJ,tapi belum pernah menginjakkan kakinya di tempat hiburan malam ini.

"yasudah..aku tunggu di apartemen ya.. hati-hati kalo pulang..dang ingat ya . Langsung pulang pokoknya.." tutur Niki

"iya .." sahut Ruby

Niki menoleh kembali kearah temannya,ia merasa cemas dengan keadaan Ruby yang kian menggila dengan musik di dalam ruang kerlap kerlip itu.Tapi langkahnya menuntun dirinya untuk keluar dari tempat ini.

Pukul 2 dini hari,Ruby keluar dari gedung club malam tersebut.kepalanya pusing dan perutnya mual,efek karena ia tidak berhenti meliukkan badannya saat di dalam tadi.Matanya sayu,ia merasa sangat mengantuk.perlahan dia berjalan menyusuri ke tempat parkiran.langkahnya perlahan, karena ia merasa lemas pada tubuhnya.

Tiba-tiba ia tersandung oleh kaki seseorang yang sedang duduk di trotoar dengan menelungkupkan wajahnya.

"auuhh..." keluh Ruby

Ruby bangun dari jatuhnya dan menoleh kearah seseorang yang melihat kearahnya.Wajah Ruby kian terhipnotis dengan tampannya pria tersebut.Laki-laki itu memakai pakaian kaos oversize berwarna hitam, dengan celana panjang dengan warna senada.Kulitnya putih bening seperti susu, bahkan goresan sedikitpun tidak ada.Ruby melihat penampilannya terlihat seperti orang kaya,meski memakai sandal jepit,pria di depannya ini memakai jam tangan yang mewah.

Ruby mendekati pria itu,yang terlihat menatapnya.Matanya sendu seperti seekor kucing yang sangat manis.

"Kau tidak apa-apa..?sorry aku tidak melihat jalan karena aku sangat kelelahan." ucap Ruby

Pria itu hanya terdiam menatap kosong kearah Ruby,dalam hati Ruby apakah dia terpesona melihat kecantikanku?ah tidak mungkin aku terlihat aneh dan jelek.bagaimana bisa aku memiliki pemikiran dia terpesona kepada ku di saat Dia lebih sempurna dari visualnya..Sadar Ruby..sadar.. kelamaan ngejomblo luu by !!

"halo Kamu tidak apa-apakan?" tanya Ruby kembali

"saya..saya tidak apa-apa.." Ucapnya dengan gugup

Wiliam terlihat tak nyaman saat Ruby melihat intens kearahnya.Sosok William adalah laki-laki berwajah oriental dengan wajah tampan rupawan dan badan yang atletis.ketampanannya terlihat begitu jelas, tapi dia memiliki kekurangan yaitu dari komunikasinya yang sedikit aneh jika melihat mimik wajahnya.kesempurnaan itu sirna saat pria itu berbicara.seolah menjelaskan jika pria ini memiliki kekurangan dalam penyampaian berkomunikasi.

Ruby mengerutkan keningnya, terlihat aneh tapi ia berpikir mungkin pria di depannya ini gugup karena wajah intimidasi darinya.

"apakah kamu butuh bantuan..ini sudah menjelang pagi.Apa kamu tidak ingin pulang kerumahmu..aku akan membantumu " ucap Ruby

William tampak berpikir keras,dia merasa bingung harus mengatakan apa yang tidak menggambarkan kekurangan dirinya.Dia tidak ingin wanita di depannya ini merasa ilfeel bertemu dengannya,dia mencoba menyusun kalimat yang baik dalam pikirannya agar wanita didepannya ini mengerti dan tidak memandangnya aneh.

"Saya ingin menginap di sebuah hotel, tapi Saya bingung harus kemana." ucapanya dengan hati-hati

Ruby mengerutkan keningnya,ia berpikir mungkin pria didepannya ini seorang wisatawan atau pendatang baru yang baru menginjakkan kakinya di kota metropolitan seperti ini.ia pun berinisiatif untuk membantu untuk mencari tempat menginap.

"ahh..Hotel, Ya aku pasti akan membantumu..kamu ingin menginap di hotel seperti apa?aku akan merekomendasikannya kepada mu..aku sedikit tahu banyak tentang hotel di sini karena aku memiliki teman yang bekerja di hotel." balas Ruby dengan ramah

William terdiam,dia bingung harus menyampaikan apa lagi.dia tidak memiliki pilihan lain selain berkata untuk menyerahkan semuanya kepada Ruby.

"saya bisa tinggal di hotel temanmu.." ucap William

Ruby mengerutkan keningnya, "maksudnya??"

William terdiam dan mencoba berpikir keras,dia ingin mengatakan sesuatu tapi kemampuannya seolah sirna saat berhadapan dengan seseorang didepannya.

Ruby terdiam dan mencerna ucapan dari pria didepannya,ia kemudian terlihat mengerti dan tersenyum.

"oo..jadi kamu ingin menginap di hotel tempat temanku bekerja... Baiklah aku akan membantumu.Tapi apakah kamu memiliki uang yang cukup? sedangkan...emm..maaf temanku bekerja di hotel bintang 5 yang harga permalamnya mencapai belasan juta "

William yang mengerti, kemudian merogoh saku celananya dan mengambil dompetnya.Dia kemudian memberikannya kepada Ruby

"ini dompet saya,ambil saja.ada uang kartu di situ.uangnya pasti banyak karena mamaku selalu mengirim uang itu setiap awal bulan." ucapnya

Ruby terlihat gelagapan melihat seorang laki-laki yang baru ditemuinya telah menyerahkan seluruh dompet miliknya kepada dirinya yang baru saja dikenal.

"ahh..kamu saja yang pegang,aku akan mengantarmu saja.aku tidak enak jika harus memegang dompet mu.aku kan bukan siapa-siapa mu.." ucap Ruby yang tidak enak hati.

William terlihat berpikir lagi, mencoba mencerna ucapan dari Ruby.entah dalam pikirannya benar atau tidak yang pasti William terlihat mencoba mengerti dengan apa yang dikatakan wanita yang baru dikenalnya ini.

"baiklah" ucap William

"baiklah..ayo ikuti Aku . hotelnya itu.." ucap Ruby sambil menunjuk kearah bangunan menjulang tinggi bak seperti gedung pencakar langit.

William melihat itu dan mengenal hotel itu.Dia menyadari jika Hotel itu adalah milik dari pamannya.

Sesampainya di hotel,Ruby membantu memesankan kamar.Dari pilihan kamarnya tidak ada harga yang murah sedikit pun ia pun berbalik kearah William dengan wajah yang lesu.

"ada kamar premium deluxe, harga permalamnya mencapai 19 juta..kita cari hotel lain saja" ucap Ruby

"Tidak,saya ambil itu saja.kita harus membayarnya."ucap William memberikan dompetnya kepada Ruby

Ruby mengerutkan keningnya kembali,ia terlihat ada keanehan kepada William.pikirannya berkecamuk, dari nada bicara William,dan juga sikap William yang main serah serah dompet begitu saja.Logikanya, seharusnya William yang mengambil kartu itu terlebih dahulu baru menyerahkan kepadanya, tapi serasa ia seperti diberi mainan seorang anak kecil.

"kau ambilkan kartumu..lalu berikan kepada ku..akan aku serahkan kepada mereka." Ruby

William seolah faham, kemudian mengambil kartu blackcard nya yang membuat shock Ruby.dipastikan kartu yang dipegang nya ini bukan berisi jutaan lagi.tapi Milyaran.

Dikamar,

Mereka sudah sampai di dalam kamar, William mengekor di belakang Ruby.sedangkan Ruby sedang melihat-lihat kesegala penjuru ruangan.Ia tampak takjub,juga bangga karena selama hidupnya baru kali ini ia bisa menginjakkan kakinya di tempat mewah seperti ini.

"ini sangat indah..wahh..ada sampange di sini.." ucap Ruby yang kini berada di sisi ruang seperti mini bar itu.Melihat minuman mahal yang belum pernah dia minum, akhirnya Ada niat keinginan untuk mencobanya.

Ruby menoleh kearah belakang dan melihat wajah William yang terlihat polos dan tampan.

"kamu kenapa mengekor terus di belakang ku?? kemari lah duduk..ayo menikmati minuman ini..aku belum pernah mencicipinya, karena harganya yang begitu mahal.lagi pula minuman ini juga haram kan buat di konsumsi... tapi mumpung aku di sini aku ingin mencicipinya.. sedikit saja.tidak apa ya?" ucap Ruby dengan wajah memerah sedikit malu dengan kenaifannya

William seolah mengerti,dia pun mengambil gelas di sampingnya.Melihat Ruby yang begitu ceria,dia juga terlihat nyaman . seperti memiliki chemistry yang baik.

"Saya juga ingin minum.saya belum pernah meminumnya" ucap William

Ruby mengerutkan keningnya, terlihat heran karena melihat banyaknya uang yang ada di blackcard milik William tadi seakan tidak mungkin jika pria tampan ini belum pernah mencicipi sampange mahal ini.

"baiklah kita minum sama-sama.. tapi sedikit saja ya . karena aku harus kembali ke apartemen ku"

William mengangguk tersenyum, Mereka pun saling mencicipi sampange itu sama-sama.terlihat William merasa ingin memuntahkannya karena rasanya yang tidak enak,tapi dia berusaha menahannya karena tidak ingin Ruby melihat keanehan itu.

"ini sangat asam tapi manis di akhir..ini sangat segar di tenggorokan...aku kira rasanya pahit... syukurlah tidak begitu.." ucap Ruby meminumnya kembali

William tampak cemas,karena Ruby bisa menikmati minuman itu sedangkan dirinya tidak.

"oia .namamu siapa?" tanya Ruby menoleh kearah William

"Saya..saya William" ucapnya

"William..nama yang bagus.. Perkenalkan Aku Ruby" ucap Ruby dengan tersenyum kearah William

William tersenyum,dia merasa Ruby sangat lucu.Dia baru melihat ada wanita se ceria Ruby.berbeda dari Kakak perempuannya yang begitu garang dan terlalu kaku.

"kau tersenyum? Apa aku lucu... Hahahha, bagaimana bisa kamu tersenyum seperti ini.kau seperti bayi.. kulit mu terlalu mulus sedangkan aku yang perempuan saja amburadul seperti ini." ucap Ruby yang sudah mulai melantur kata-katanya

William merasa Ruby terlihat aneh,dia melihat Ruby seperti tersenyum tanpa sebab.william berpikir mungkin terpengaruh oleh minuman yang ada didepannya.

Ruby berbicara tidak tentu arah bahkan menceritakan beberapa hal konyol dan keluh kesahnya saat di kampus.

"aku ingin lepas dan lulus segera,tapi aku harus bertahan sedikit lagi..6 bulan..ya 6 bulan..aku harus bertahan..."ucapnya murung

"aku akan pulang, terimakasih kamu sudah berbagi minuman ini dengan ku.." ucap Ruby yang setengah sadar setengah melayang sempoyongan

William terlihat bingung dengan Ruby yang terlihat sempoyongan, hingga saat Ruby jatuh tapi berhasil ditangkap oleh William.

"ah...sory..aku tidak pernah seperti ini sebelumnya..aku akan menarik kata-kataku tadi.aku tidak akan meminta mu untuk berbagi minuman itu..aku rasa aku tidak kuat mabuk.." ucap Ruby

William bingung harus seperti apa menjawab racauan Ruby,dia hanya memperhatikan wajah Ruby yang terlihat sayu.

Ruby melihat kearah William, pria aneh yang baru ditemuinya.Ketampanan William tidak diragukan lagi.sungguh kata sempurna.tubuhnya yang atletis,wangi parfum mahal yang sangat lekat di hidung Ruby membuat Ruby tak berdaya.Ia pun menutup matanya dan mendekatkan wajahnya kearah William.

William bingung dengan sikap Ruby yang memejamkan matanya dan mendekat kearahnya,dan tiba-tiba...

Cupp

Finally Ruby mengecup bibir William.Sontak William shock berat dengan tindakan Ruby.tiba-tiba saja jiwanya serasa terbakar.Apalagi melihat Ruby membuka matanya dan melihat kearahnya.Matanya Sayu menatap kearahnya.Dia bingung,tapi seakan tubuhnya memberikan sinyal kuat.

Perlahan, William melepaskan blazer yang dipakai Ruby tanpa sedikitpun berpaling dari mata Ruby.Jangan tanya lagi keadaan Ruby.saat ini ia juga terhipnotis dengan tatapan William seakan tak sadarkan jika blazer ditubuhnya sudah terlepas meninggalkan kaos singlet yang dipakainya.perlahan tapi pasti, Mereka berdua sama-sama memejamkan mata dan saling mendekatkan bibir mereka.

.

.

.

Hai..hai..hai gengs..hallooo apa kabar? Sudah lama vakum.nih aku kasih amunisi baru ya.. semoga ini konsisten gengs.semoga kalian suka dengan novel ini🤭😊😊😊

Instagram eunhyeayu90

halaman 2

Dering ponsel terus menerus berbunyi, membuat Ruby dengan terpaksa mencari keberadaan ponselnya dengan mata terpejam.Tangannya menggapai semua benda yang berada diatas Nakas.Entah dalam keadaan setengah sadar ataupun tidak sadar Ruby akhirnya menemukan ponselnya.Ia pun mengangkat teleponnya,

"Halo..." ucap Ruby dengan suara seraknya

"Ruby..kamu dimana?kamu meninggalkan motormu di parkiran Club,dan kamu sendiri tidak pulang ke apartemen?hey..are you okay?"

Ruby yang masih belum sadar dengan posisinya saat ini hanya mengindahkan pertanyaan Sahabatnya Niki.Ia pun menaruh kembali ponselnya diatas Nakas dan kembali tidur.

Selang beberapa saat, seperti alarm pada alam bawah sadarnya berfungsi.Ruby membuka matanya.Ia seakan mengingat jika Tadi ada seseorang yang telah menelponnya.Ia pun bergegas mengambil ponselnya dan dengan tak sengaja ia merasakan sesuatu yang aneh pada seluruh badannya.Ruby kemudian melihat keadaan tubuhnya tanpa sehelai benang pun.Tak ingin semakin kecurigaannya menjadi kenyataan ia memastikan bahwa siapa yang tidur dengannya, Ruby menoleh ke sisi kiri dan terlihat William tidur dengan damai menghadap ke posisinya.Tubuh atletis itu tampak jelas bercak merah seperti lukisan manual yang dibuat oleh manusia.

Apa yang sudah aku lakukan dengannya..ouh tidak keperawanan ku...

Ruby terasa sesak di dadanya mengingat setiap keping kejadian tadi malam.

Flashback

Ruby dan William saling bertautan berbagi saliva.Dalam ciuman ini Ruby jelas mendominasi, William hanya mengikuti permainan dari Ruby.

"ah...aku kehabisan nafas..kamu sudah semakin panas kan..." tanya Ruby dengan memegang pipi William

William tersenyum, "saya hanya bisa mengikutimu.saya tidak pernah melakukan ini sebelumnya.Saya laki-laki yang sangat bodoh dan tidak berguna " ucap William

"ssstttt kenapa dengan mu?bahasa mu terlalu Baku,kamu bisa mengatakan 'aku' ya..ingat Aku .okey..aku sangat penasaran kamu hidup di jaman apa Willie...kamu terlihat modern tampan dan wangi.bagaimana bisa tutur bahasa mu seperti orang jaman dulu.hhahahaha" ucap tawa Ruby

William tertunduk,dia menyadari saat Ini Ruby belum mengetahui kekurangan yang dimilikinya.Jika Ruby tau kalau dirinya memiliki kelainan genetik dan itu sangat menganggunya dalam menyampaikan komunikasi, ataupun tingkah lakunya.apakah Ruby masih mau bertemu dengannya.

"Saya,..maaf Aku tidak akan berkata aneh aneh lagi.Aku ingin dekat dengan mu.dan jangan pernah melihat ku seperti orang aneh.aku akan berusaha terlihat normal" ucap William

"kau terlalu Aneh saat ini... tapi tidak apa..aku banyak menghadapi orang orang aneh di kampus ku... terutama dosen pembimbing ku yang menyulitkan ku akhir-akhir ini.." ucap Ruby dengan nada yang sudah tidak beraturan karena efek alkohol.

William sadar jika Ruby hanya bisa mengerti keadaannya jika kadar alkohol dalam darah Ruby menghilang.

Tiba-tiba Ruby mendekatkan tubuhnya kepada William dan duduk di pangkuannya.Ia pun mengalungkan tangannya di leher William.

"aku baru menemukan ada laki-laki setampan dirimu.. entah kamu lahir dari planet mana.Tapi sejak pertama kali bertemu sampai detik ini kamu masih yang terbaik..meski ada sedikit keanehan pada nada bicaramu." ucap Ruby dengan mengedipkan matanya

William terdiam,ternyata dalam keadaan mabuk sekalipun Ruby masih menyadari kekurangannya.william kemudian meraih pinggang Ruby dan memeluknya.

"aku memang berbeda,tapi aku tetap sama.aku adalah seorang pria yang sudah dewasa.Aku tahu kamu menggodaku saat ini.akan aku pastikan aku sama dengan pria lain di luar sana yang memiliki nafsu hasrat dan gairah." ucap William dengan nada khasnya yaitu menjeda setiap kata pada bicaranya.

Ruby tersenyum mendengarnya,entah itu dalam keadaan sadar ataupun tidak.William kemudian menggendong Ruby hingga ke ranjang.Dia menidurkan Ruby dengan pelan seolah Ruby adalah bayi mungil yang dimilikinya.Dia mendekati Ruby dan mengukungnya, Ciuman bibir yang pertama kali di lancarkan oleh William, entah darimana keberanian yang dilakukan oleh dirinya sehingga dia memiliki melakukan hal lebih seperti ini.

William tetaplah seorang pria normal pada umumnya yang memiliki hasrat seksual.Dia hanya memiliki kekurangan dalam berkomunikasi.naluri sebagai lelaki akan timbul jika seseorang bertemu dengan seorang wanita yang menurutnya memiliki daya tarik tersendiri.

Mereka saat ini sudah polos tanpa sehelai benangpun.Ruby dan juga William sama-sama melakukan pemanasan dengan memberikan kecupan manis pada bagian tubuh lawan mainnya.kesadaran yang belum sepenuhnya pulih, membuat Ruby menikmati sentuhan yang diberikan William.tiba saatnya William sudah tidak tahan untuk melakukan hal lebih.Dia kemudian melakukan penetrasi pada Ruby.Sempat mengalami kendala, karena terasa sesak dan sempit.Ruby juga mengeluh Sakit pada intinya.Tapi William menyadari jika dirinya adalah orang pertama dalam hidup Ruby,ini suatu berkah pada dirinya.pria yang penuh kekurangan mendapatkan hasil dari kesabarannya selama ini.

Dengan lembut William melakukan itu hingga berhasil membuka pertahanan Ruby.Dia seolah menyadari sesuatu pada tubuhnya yang meledak, semangat pelan namun pasti William melakukan aksinya hingga sampai di puncak kenikmatan.William maupun Ruby saling mengeratkan pelukannya.Ruby meneteskan air matanya karena ia mendengar isakan dari William.

William sedikit terisak karena haru bisa melakukan hal ini,meski ini adalah kesalahan.Tapi ini membuktikan jika keraguan yang selama ini dia dapatkan dari orang sekitarnya.

"jangan menangis... Kamu sudah berhasil,kamu terbaik..kamu pria baik dan tidak kasar kamu melakukannya dengan lembut" ucap Ruby dengan menepuk-nepuk punggung William dengan pelan seolah menyadari kelegaan william.

flashback end

Ruby menutup matanya dengan tangan seolah menyesal apa yang dilakukannya, mengingatkan kepingan itu jelas tidak ada paksaan,Ruby juga menikmatinya,

Hancur semua hancur... bahkan aku tidak mengenal dia lebih baik.bagaimana bisa aku melakukan itu.aku pasti sudah gila..

.

.

hai gengs.. selamat pagi..

Maaf ngepostnya telat karena semalam ketiduran.yukkk selalu dukung dengan cara like dan komen... setelah ini ada hal menarik pada mereka.penasaran...?🤭

Instagram eunhyeayu90

halaman 3

Ruby dengan perlahan bangkit dari tidurnya,meski seluruh badannya remuk akibat aktivitasnya tadi malam tak membuat dirinya segera bangun dan meninggalkan tempat ini.Ia menoleh sekilas kepada William,wajah tampan bak artis negeri gingseng itu terlihat tidur dalam damai.Sayang untuk di tinggalkan tapi ia harus melakukan itu.Ruby mengambil ponselnya dan memotret William.Ia ingin mengambil momen ini agar tahu siapa orang pertama yang melakukan itu padanya.Meski ia tidak bermaksud apa-apa tentang tindakannya ini.

Di Apartemen

Ruby berjalan dengan lunglai memasuki kamarnya,di tempat apartemen yang tidak terlalu besar tapi nyaman ini ia tinggal bersama temannya Niki anak seorang pengusaha.Ruby tinggal di sini karena ajakan Niki karena ia tidak ingin tinggal sendirian, karena mereka berteman sejak di bangku SMP.

Ruby hanya seorang anak perempuan yang lahir dari keluarga yang sangat sederhana.Ayahnya hanya seorang pegawai pabrik, sedangkan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa.Ia masuk ke perguruan tinggi negeri terbaik karena kepandaiannya yang diatas rata-rata.menghemat uang adalah bentuk pengorbanan dirinya agar bisa bertahan hidup di pusat ibu kota metropolitan ini.

Tapi sejak kejadian tadi malam, semangatnya memudar. Entah apa yang akan terjadi padanya nanti, setelah kehilangan kehormatan atas kejadian tidak sengaja tersebut.

"Niki pasti sudah berangkat,.."

Ruby berjalan menuju lemari pendingin dan mengambil sebotol air mineral dan meneguknya.Ada kelegaan pada tenggorokannya yang kering.Ia kemudian memegang bibirnya dan mengingat percumbuannya dengan William.Ia pun bergegas ke wastafel dan membilas mulutnya dengan keras,ia berharap sisa-sisa pecumbuannya dengan William tadi malam hilang,tapi ia mengingat sesuatu tentang pergulatan nya tadi malam,setiap jengkal ditubuhnya telah dijamah oleh William bahkan ia mengingat jika William menghisap bagian...

Ruby menggelengkan kepalanya dan berlari ke kamarnya,ia pun menuju kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan shower.Ia menggosok tubuhnya dengan asal dengan kesal.

"Ruby..kau sungguh bodoh,kamu wanita gampangan Ruby..." keluh Ruby dengan penyesalan.

Di kediaman William

Seorang asisten yang bernama Pak Darman kaki tangan Bu Helsye tampak terburu-buru berjalan kedalam rumah, sedangkan Bu Helsye yang tahu kedatangan Asistennya itu lalu berdiri dari tempat duduknya di ruang kerja.

"apa ada kabar dari William?" tanya bu Helsye dengan gusar

"iya nyonya.. Orang saya bilang jika menemukan mobil yang dikendarai ko willi di jalan X , setelah ditelusuri Ko willi berjalan jauh sampai 500m dan menuju ke hotel Mulya.

Bu helsye mengerutkan keningnya, "itu hotel milik kakakku ... Apa William menghubungi Pamannya?"

Pak Darma menggelengkan kepalanya, "ponsel ko willi berada di dalam mobil,ko willi berjalan sejauh 500m dan berhenti di sebuah Club malam, terlihat dari cctv jika ko willi terdiam di depan club selama 2 jam.Kemudian..."

"Apa Darman...katakan!! Jangan buat aku panik"

"Ada seorang wanita menghampiri ko willi,dari rekaman cctv pihak club mereka mengobrol sekitar 15 menit kemudian berjalan menuju hotel mulya yang berada di seberang Club."

Bu Helsye menghembuskan nafasnya kasar, beliau tampak gelisah jika terjadi sesuatu pada putranya.

"Apa yang mereka lakukan Darman...kau tau sendiri keadaan William..apa wanita itu memanfaatkan keadaan William?"

Pak Darman tertunduk kemudian menatap bu Helsye dengan penuh keraguan.

"Mereka memesan kamar,atas nama wanita itu, tapi pembayaran dari rekening ko willi..entah apa yang mereka lakukan di sana , setelah pukul 8 pagi wanita itu keluar dari kamar dan pergi begitu saja.."

"terus selidiki kasus ini.. tolong cari tau wanita yang bermalam dengan putraku..dan antar aku ke Hotel sekarang juga." ucap Bu helsye dengan tegas.

Pak Darman mengangguk patuh kemudian berjalan membuntuti atasannya yang terlihat berjalan tergesa-gesa.

Setelah hampir memasuki mobil seorang wanita cantik berjalan menghampiri Bu helsye

"mama mau kemana?" tanya Moa dengan heran karena ibunya tampak tergesa-gesa

"aku sedang menuju ke tempat William"

"apa anak itu sudah ditemukan? sebaiknya mama kirim dia ke Canada lagi untuk melakukan pengobatan.baru 3 bulan di sini sudah membuat ulah!!" ucap Moa dengan kesal

"aku tahu kamu tidak menyukai adikmu.. apapun keadaan dia ..dia tetaplah Adikmu..adik kandung mu Moa...!!Suka tidak suka dia harus kembali ke pada keluarganya..Dia sudah lama menetap di Canada, keadaannya sudah stabil bahkan terlihat normal saat ini.levelnya sudah turun,Dia juga anak yang cerdas,bahkan profesor di kampusnya telah memberikan applaus yang luar biasa pada adikmu..dia lulus dengan nilai terbaik di kampusnya,dia sukses ..dia memiliki pekerjaan yang baik di sana.Saatnya kita mengakui kelebihannya Moa..jangan beranggapan dia..."

"Dia Autis.. selamanya dia Autis Ma...dia cacat..dia selalu menyusahkan kita.Bahkan papa meninggalkan kita karena William hadir di dunia ini...aku sangat membenci William!!!" teriak kesal Moa

Pak Darman yang menyaksikan itu hanya bisa tertunduk pasrah, pemandangan ini sudah biasa terjadi semenjak kepulangan william sejak 3 bulan lalu.

Bu helsye yang tidak ingin berdebat dengan Anak sulungnya kini masuk kedalam mobil dengan perasaan yang campur aduk.beliau sudah merasa lelah dengan perdebatannya dengan Moa kakak kandung william itu.Bu Helsye berharap suatu saat nanti Moa bisa mengerti keadaan William dan mau menerima,hidup rukun dan saling melindungi sebelum usia senjanya telah berakhir.

.

.

.

Hai gengs.. selamat siang...update siang-siang biar apa?..biar konflik nya makin mateng..wkwkwkwk😅

So stay tune terus ya... jangan lup like dan komen❤️

Instagram eunhyeayu90

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!