CHAPTER 4

PAGI HARI.

Matahari pagi mulai menyinari seisi kamar penginapan ,Kael perlahan membuka mata lalu mulai bangkit dari kasurnya sambil menguap,Ia mulai berdiri dan sedikit merenggangkan tubuhnya lalu berjalan ke arah jendela dan membukanya.

"Besok adalah hari dimana pendaftaran masuk akademi , hari ini aku harus sedikit mempelajari cara kerja mana ku dan untuk itu aku akan ke hutan yang ada tidak terlalu jauh di belakang akademi."

Kael mencuci mukanya lalu mengenakan baju dan bersiap untuk pergi,dia keluar dari penginapannya lalu menyusuri jalan sambil sesekali berhenti untuk membeli sepotong roti untuk sarapan, dia berjalan sambil memakan rotinya dan seketika dia mengingat kejadian semalam bagaimana dia hampir berhadapan dengan Calestia.

"Syukur aku segera pergi semalam.... kalau aku lambat sedikit saja mungkin aku sudah dalam masalah."

Kael menyusuri jalan menuju hutan dan sesampainya dia di sana, Kael langsung masuk ke tengah hutan dan tiba di hamparan rumput yang lumayan luas."Yah ini tempat yang bagus...walau aku juga kadang bingung kenapa ada hutan di dalam kerajaan."

Kael melakukan peregangan sejenak "Baiklah... Kemarin aku sudah mencoba bola api dan aku bisa melakukannya...aku harus mencoba yang lebih kuat dan beberapa elemen lagi."

Kael memfokuskan mananya ke tangannya dan membayangkan tombak api yang meluncur ke depan.

WHOOOOSH!!

Api itu melesat kedepan menghantam sebuah pohon dan membakarnya dalam sekejap. "Woah.... seperti nya aku terlalu berlebihan membayangkannya.."

Beberapa jam berlalu, Kael mempelajari sihir tanah, air dan angin walau ada beberapa sihir yang agak mengacau dan tidak sempurna tapi setidaknya dia menguasai semua elemen dasar dan juga Kael sudah mulai terbiasa menggunakan mana tanpa harus memfokuskan di suatu titik.

"huhhhh....aku lelah , baiklah aku bisa ambil kesimpulan aku bisa menggunakan seluruh elemen dasar tanpa harus merapal mantra,aku hanya cukup membayangkan sihirnya saja dan juga aku bisa menggunakan mana ku untuk memperkuat fisik, jadi jika aku membiarkan mana ku mengalir ke seluruh tubuh maka aku bisa menggunakan penguatan fisik dan sihir secara bersamaan."

Dia berbaring di tanah "Yah... setidaknya dengan begini aku yakin bisa masuk akademi."

"Pulang ah..ini udah sore." Kael segera bangkit dan berjalan keluar dari dalam hutan.

Di tengah kota yang ramai,Kael berhenti di sebuah toko roti dan ingin membelinya untuk makan malam, sesaat ia masuk ke dalam toko di depan matanya Claris berdiri sedang bingung memilih beberapa roti.

Kael seketika membeku "Kenapa... dari sekian banyak orang di dalam cerita novel ini Kenapa aku harus bertemu dia lagi." dia bergumam.

Claris langsung melirik ke arah Kael, sementara Kael masuk dan berpura-pura tidak peduli sambil melihat roti-roti yang ada di menu.

"Ah...kamu kan orang yang melirik ku dari luar saat aku memilih gaun di dalam toko!!!." Ucap Claris dengan sedikit menuduh dan kesal.

"Bukan...kau sepertinya salah orang nona." jawab Kael dengan cepat berpura-pura bodoh.

"Itu kau!!! Aku tidak salah lihat ,asal kau tau ingatan ku kuat dan aku tidak gampang melupakan orang yang bisa membuat ku kesal!!!" Claris berkata dengan marah.

"Baiklah...baiklah aku minta maaf." Ucap Kael sambil memesan salah satu roti dengan acak agar bisa langsung pergi.

Saat pelayanan membawa bungkusan berisi roti ,Kael langsung membayar dan mengambil roti itu "Aku permisi Nona."

Claris menahan sambil memegang dan menarik tangan Kael "Tunggu dulu!!! Kau harus menjelaskan kenapa kau melirik ku kemarin." Claris kesal.

Kael menghela nafas pasrah "Aku hanya tidak sengaja melirik mu....itu saja."

Claris menatap tajam ke Kael "Oh ya?kalau tidak sengaja kenapa kau menatapku lama sekali?".

"Baiklah...aku hanya berfikir kau cantik,itu saja.. paham? kau puas kan?." Kael terpaksa mengatakan kebohongan itu.

Claris yang mendengar kata-kata itu pipinya langsung memerah dan dia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, Kael yang melihat kesempatan itu langsung lari keluar toko ,Claris yang masih memerah berteriak.

"TUNGGUUUUUU!!!!." Claris tidak mengejar dan hanya berdiri diam masih tersipu "Apa sih..si bodoh itu."

Setelah Kael berhasil kabur dia akhirnya sampai di penginapannya dan langsung masuk ke dalam kamar. "Akhirnya aku berhasil kabur."

"Aghhhhh....tapi percuma aku lari kalau besok juga akan bertemu wanita itu saat di akademi." Dia mengerang dengan kesal.

KE ESOKAN HARINYA.

Kael membayar uang penginapannya dan langsung menuju ke akademi calestia,dia berjalan menyusuri jalan dan sampai di gerbang akademi yang terbuka dan di dalamnya sudah lumayan banyak murid dan beberapa anak bangsawan yang ingin mendaftar dan sebagian dari mereka juga ada yang sudah memegang dan mengisi formulir pendaftaran.

Kael segera menuju meja dan mengambil formulir lali mengisinya dimulai dari nama,usia,keahlian,asal tempat,dan yang lain.Sesudah kael mengisi semua datang dengan benar dia langsung memberikan kertasnya kembali ke salah satu anggota akademi untuk di periksa."Kamu sudah mengisi formulir mu.Untuk sekarang kamu bisa masuk ke dalam akademi menuju arena, ambil tempat duduk mu dan tunggu nama mu di panggil untuk mengikuti ujian."

Kael hanya mengangguk dan menuju arena, sesampainya dia di sana bangku-bangku yang mengelilingi lapangan yang di tengah sudah hampir penuh.

Kael melangkah pelan dan mengambil kursi yang masih kosong,dia duduk melihat sekitar memperhatikan dan matanya langsung menatap ke satu orang tokoh utama dalam novel yang ia masuki ini yaitu 'Leon Veil' pria berambut pirang dan warna mata berwarna hijau cerah duduk diam jelas malu-malu di barisan kursi di depannya.

"Leon... pemeran utama dalam novel ini...dia terlihat malu-malu tapi kekuatan nya di luar nalar." gumam Kael.

Kael yang sibuk mengamati sekitar sambil mencari-cari orang lain yang akan terlibat dalam cerita asli novel ini bahkan sampai gak menyadari orang yang duduk di sampingnya adalah Claris.

Claris yang melihat ke Kael masih kesal karna hal semalam,ia meninju kecil lengan Kael membuatnya tersadar dan menganga "Diri mu lagi...Nona."

"Huh..aku bahkan gak nyangka kau bakal masuk ke akademi ini..itu cukup mengejutkan bagi ku." ucap Claris dengan sedikit penasaran dan ketertarikan ia melirik ke Kael sedikit.

"Oh ya...aku tidak tau nama mu karna KAU terus membuat ku kesal,siapa nama mu?"

"panggil saja aku Kael." jawabnya singkat.

Claris mengangkat alisnya "Kael?hanya kael?kamu hanya warga biasa,huh?." Claris mengulang nama Kael di dalam pikirannya sambil tersenyum sedikit.

Kael melirik ke arah Claris dengan geli melihat senyumannya.

"Baiklah kael aku Claris, Claris Rosevale yang kau bisa dengar dan liat aku dari keluarga bangsawan dan putri tunggal keluarga Rosevale." Ucap Claris dengan nada percaya diri.

Kael menatap dengan biasa aja bahkan gak peduli karna dia udah tau."Ohh..nona Claris."

Claris berkedip beberapa kali saling gak percayanya "Kau...kau biasa saja? apaan respon jenis apa itu.?" Claris kesal lagi dan pipinya sedikit mengembung.

Kael menatap nya "Lalu? kau mau aku seperti apa?teriak histeris karna tau putri bangsawan ?"

"BODOH!!!" Claris membentaknya dan memalingkan pandangannya karna kesal.

Kael menghela nafas karna mendengar kata dan sebutan bodoh itu mengingatkannya tentang Ilia, Kael bersandar menunggu Ujian di mulai dan namanya di panggil sambil melihat sekitar melihat wajah wajah yang akan terlibat sampai akhir cerita novel yang ia masuki ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!