Bab 2

Wilber menghela napas perlahan sambil menyandarkan punggung ke kursi mobil. Dari saku jas hitamnya, ia mengeluarkan selembar foto. Foto itu menampilkan seorang gadis muda berwajah cantik dengan senyum manis, memegang sebuket bunga mawar putih. Tatapannya di foto begitu murni, seolah membawa kembali kenangan yang sudah lama terkubur.

"Cherry Yang… delapan tahun berlalu, namun keberadaanmu masih belum bisa aku temukan. Ke mana kau selama ini?" gumamnya. "Aku tidak peduli butuh berapa lama lagi… aku akan tetap mencarimu sampai dapat."

Sementara itu, di dalam ruang operasi yang dingin dan berbau antiseptik, Cherry berusaha mengatur napas. Matanya bergerak cepat, menatap dokter dan dua suster yang sibuk menyiapkan alat operasi—gunting bedah, selang infus, dan suntikan berisi cairan bening yang pasti adalah obat bius.

Jantungnya berdetak keras hingga terasa di telinganya. "Aku harus lari dari sini sebelum mereka menyuntik obat bius… kalau tidak, semuanya akan berakhir," batinnya, mencoba melawan rasa pusing yang mendera.

Perlahan, ia menggeser tubuhnya, menahan nyeri di pinggang. Tangan kanannya mencengkeram tepi ranjang, menarik selimut yang menutup kakinya. Dokter dan suster, terlalu fokus pada persiapan operasi, tidak menyadari bahwa pasien mereka mulai bangkit.

Dengan napas terengah dan tubuh lemas, Cherry menurunkan kedua kakinya ke lantai dingin. Otot-ototnya protes, tapi ia memaksa diri untuk melangkah cepat ke pintu.

Begitu keluar, ia terperangah—di depannya berdiri Nyonya Chen, ibunya. dan Mike, keduanya menoleh dengan ekspresi terkejut.

"Cherry! Kembali ke dalam!" seru Nyonya Chen, tangannya terulur untuk menarik putrinya.

Namun Cherry, dengan sisa tenaga yang ia punya, mendorong tubuh ibunya hingga wanita itu terhuyung dan tersungkur ke lantai. Suara benturan membuat beberapa orang menoleh.

"Cherry!" pekik Mike, wajahnya berubah pucat. Ia langsung mengejar tunangannya itu, langkah kakinya cepat dan agresif. Dari belakang, dokter dan suster yang tadi di ruang operasi berhamburan keluar, ikut mengejar.

"Tangkap dia! Jangan sampai lolos!" teriak Nyonya Chen dari lantai, suaranya penuh kepanikan.

Kejar-kejaran pun dimulai. Lorong rumah sakit yang luas bergema oleh langkah kaki dan teriakan. Beberapa pasien dan pengunjung menyingkir, menatap bingung pada pemandangan yang tidak biasa itu.

Petugas keamanan rumah sakit segera mendapatkan instruksi melalui handy talkie. "Perhatian semua unit, ada pasien melarikan diri dari ruang operasi! Nama Cherry Yang! Segera amankan!"

Cherry terus berlari, napasnya semakin memburu. Saat melewati tikungan, ia melihat pintu bertanda "Tangga Darurat". Tanpa pikir panjang, ia mendorong pintu itu dan mulai menuruni anak tangga dua-dua, berharap bisa mencapai lantai dasar sebelum para pengejarnya menyusul.

Namun dari bawah, suara langkah kaki lain terdengar mendekat…

Cherry, yang sama sekali tidak punya persiapan, mendorong pintu darurat di lantai dua. Nafasnya memburu, tubuhnya terasa lemah, tapi dorongan untuk bertahan hidup membuatnya terus bergerak. Begitu sampai di koridor rumah sakit, ia melihat seorang gadis berdiri sambil memegang jaket dan topi di tangannya.

Tanpa berpikir panjang, Cherry langsung menarik jaket dan topi itu, lalu melesat lari.

"Hei! Jaketku!" teriak gadis itu, refleks mengejar, tapi Cherry sudah lebih dulu menghilang di tikungan.

Meski seluruh tubuhnya nyeri, Cherry tidak menyerah. Ia mengenakan jaket tersebut dengan cepat, menutupi wajahnya dengan topi, lalu melirik ke ujung lorong. Dari kejauhan, beberapa staf rumah sakit dan tim media yang berada di sana tampak mencarinya, bersama dokter yang tadi hendak mengoperasinya.

Cherry segera berjongkok di sudut koridor, pura-pura sedang mencari sesuatu di lantai, berusaha menghindari tatapan orang-orang itu.

"Tadi aku melihatnya di sini! Cepat cari lagi, dia pasti belum jauh. Tubuhnya sudah lemah, tidak mungkin bisa lolos," perintah sang dokter dengan nada mendesak.

Cherry mengepalkan tangan. "Aku harus bisa keluar dari sini. Keluarga Chen hanya ingin memanfaatkanku… Ma, jangan salahkan aku melawan. Hidup-mati putrimu bukan urusanku," batinnya dengan penuh tekad.

Di luar, malam begitu dingin. Salju turun tipis-tipis, membuat udara semakin menusuk tulang. Cherry, pucat dan menggigil, melangkah terpincang-pincang sambil memegangi pinggangnya.

"Kemana aku harus pergi…?" gumamnya lemah.

Saat melihat sebuah mobil mewah mendekat dari kejauhan, harapan kecil muncul di matanya. Tanpa pikir panjang, ia berlari tertatih ke tengah jalan.

"Semoga saja mobil itu bisa menyelamatkanku… aku tidak sanggup lagi untuk berlari," ucapnya lirih, lalu tubuhnya hampir roboh.

Mobil itu melaju cepat namun tiba-tiba berhenti mendadak. Ban berdecit di atas aspal licin, hampir saja menabraknya.

Roby, sang sopir, menginjak rem sekuat tenaga. "Gawat… sepertinya aku menabrak seseorang," ujarnya panik.

Di kursi belakang, Wilber menutup laptopnya dengan tenang, suaranya datar tanpa emosi. "Coba periksa. Kalau masih hidup, antar dia ke rumah sakit. Kalau sudah mati, cari dokter untuk periksa penyebab kematiannya. Kalau karena mobil kita, biayai saja pemakamannya." Ucapannya terdengar seperti sedang membahas urusan bisnis, bukan nyawa manusia.

"Iya, Tuan," jawab Roby cepat. Ia keluar dari mobil dan bergegas menghampiri sosok yang tergeletak di jalan. Begitu melihat wajahnya di bawah sorot lampu jalan, matanya terbelalak.

"Nona, apa kau baik-baik saja?" tanyanya sambil berlutut dan mengangkat tubuh gadis itu.

Cherry membuka mata setengah, bibirnya bergetar. "Tuan… tolong aku…" suaranya lemah, sebelum akhirnya ia pingsan di pelukan Roby.

Setelah memperhatikan wajah gadis itu, Roby membelalakkan mata, napasnya tercekat. "Cherry Yang…?" gumamnya tak percaya. Gadis yang selama ini dicari Wilber. Dan kini, gadis itu ada tepat di hadapannya.

Terpopuler

Comments

Bu Kus

Bu Kus

seru thro

2025-09-03

0

Naufal Affiq

Naufal Affiq

hadir thor

2025-08-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!