3. Pulang

Keesokan harinya Reza mendatangi ruangan bosnya untuk meminta ijin. Semalam matanya benar-benar tak bisa terpejam. Kata-kata Rinjani sangat mengusik pikirannya, sehingga tekadnya untuk pulang semakin kuat. Dia harus menuntaskan kesalahpahaman ini.

Setiba di depan ruangan dia berhenti sejenak. Mengambil napas dalam-dalam, dan membuangnya perlahan, lalu mengetuk pintu.

Tok... tok... tok

"Masuk," terdengar suara lembut dari dalam ruangan.

"Selamat pagi, Bu," sapa Reza dengan sopan, lalu masuk ke dalam ruangan sambil menundukkan kepala hormat kepada makhluk cantik ciptaan Tuhan, yang duduk di kursinya dengan anggun.

"Selamat pagi, Mas Reza," jawab Marisa.

"Ada apa, ya, tumben pagi-pagi menemui saya?" tanyanya kemudian seraya melepas kacamata yang dipakainya.

"Emmm... Begini, Bu. Saya bermaksud meminta ijin pulang kampung untuk menengok keluarga di kampung," kata Reza jujur.

Marisa menatap Reza dengan lekat. Kemudian tersenyum teduh. "Baiklah, saya kasih Mas Reza ijin satu minggu, ya," kata Marisa.

"Terima kasih, Bu. Kalau begitu saya permisi," ucap Reza. Ia merasa gugup dan tidak nyaman.

Reza merasa tak sanggup jika harus berlama-lama di ruangan itu hanya berdua dengan sang bos yang auranya sangat dominan.

"Oh ya, apa Mas Reza sudah memesan tiket?" tanya Marisa.

Tangan Reza yang hampir menyentuh daun pintu terhenti seketika lalu ia membalik badan.

"Belum, Bu," jawab Reza sambil tersenyum kikuk.

"Apa Mas Reza merasa keberatan jika saya pesankan tiket?" tanya Marisa menawarkan.

"Tapi...apakah tidak merepotkan Ibu?" balas Reza dengan sungkan.

"Tentu saja tidak. Tunggu sebentar, ya." Marisa lalu fokus pada layar laptopnya sambil tangannya mengetikkan sesuatu, hingga beberapa saat kemudian.

"Nah, sudah. Tiketnya sudah saya kirim ke WA Mas Reza," kata Marisa.

Ting

Pesan masuk ke WA Reza, dan pria itu segera memeriksanya. Reza langsung tersenyum melihat tiket pesawat yang sudah dipesan oleh Marisa. Ia merasa terharu dan bersyukur atas kebaikan bosnya itu yang mau repot-repot membelikan tiket pesawat untuknya.

"Terimakasih, Bu. Nanti uang ganti tiketnya dipotong gaji saya saja," kata Reza merasa tak enak hati.

"Ahhh...itu bisa diatur." Marisa berkata dengan senyumnya yang menawan.

"Sekali lagi...terima kasih, Bu. Kalau begitu saya pamit." Reza menundukkan kepalanya sekali lagi sebagai wujud kesopanannya. Lalu dengan segera meninggalkan ruangan bosnya.

Reza berhenti di depan pintu, ia memegang dadanya sambil mengembuskan napasnya lega. Setelahnya Reza pun melanjutkan langkahnya kembali menuju mess. Ia akan segera bersiap untuk pulang kampung.

Sementara di dalam ruangan yang masih menyisakan Marisa seorang diri-- wanita itu berdiri dari duduknya dan membawa langkahnya ke depan jendela. Menatap kepergian Reza dengan pandangan yang dalam serta senyuman tipis yang tersungging di bibirnya.

*

*

*

Jika Reza tengah sibuk dengan persiapannya untuk pulang kampung, di sisi lain--Rinjani justru semakin terjerat pesona sang pemuda. Meski ia tahu bahwa ini salah, tetapi ia tidak bisa mengendalikan perasaannya. Menurutnya cinta tidak bisa memilih kepada siapa dia akan bermuara.

Rasa nyaman ketika bersama pemuda itu, lambat laun membuatnya mulai merasa ketegantungan. Dan ternyata perasaannya pun bersambut.

Tanpa canggung mereka menikmati hubungan itu, dan dari hari ke hari makin lengket layaknya suami istri. Mereka berdua mengabaikan tatapan ingin tahu dari tetangga bahkan teman.

Rani, sepupu Rinjani yang kebetulan bekerja di kantor yang sama dengan pemuda gebetan Rinjani itu pun tak mau lagi berkomentar. Sejak hari di mana dia yang hanya sekedar mengingatkan, Rinjani justru menuduhnya memiliki hubungan dengan Reza. Parah memang.

Anehnya tak seorangpun yang menegurnya atau mungkin mereka memang menutup mata? Seperti saat ini keduanya tengah berada di supermaket yang ada di kota-nya.

Hari ini Rinjani ulang tahun, malam ini-- wanita itu ingin merayakannya bersama keluarganya. Karena itu dia mengajak sang pemuda untuk menemaninya berbelanja, di supermaket yang ada di kota-nya guna membeli barang-barang yang ia butuhkan.

"Sayang...ini bagus, nggak?" tanya Rinjani sambil menempelkan sebuah gaun pada tubuhnya.

"Bagus," kata pemuda itu seraya mengangkat jempol tangan kanannya. "Dicoba saja jika kamu suka, Sayang," imbuhnya.

Rinjani tersenyum, lalu pergi ke kamar ganti. Pemuda itu menunggunya di luar. Tak berapa lama Rinjani keluar dengan memakai gaun yang dipilihnya tadi.

"Bagaimana?" tanyanya dengan senyum malu-malu.

Pemuda itu memandangnya dengan mata berbinar, lalu tersenyum. "Kamu terlihat sangat cantik, Sayang. Gaun itu sangat cocok untukmu," pujinya, membuat hati Rinjani merasa bergetar mendengarnya. Ia merasa seperti sedang melayang di atas awan.

Kemudian pemuda itupun mencoba kemeja yang menjadi couple dari gaun itu. Setelah selesai selanjutnya mereka berburu barang-barang yang lain.

Puas berbelanja mereka memutuskan untuk mengisi perut terlebih dahulu sebelum pulang. Mereka sama sekali tidak merasa bersalah, padahal uang yang mereka gunakan adalah uang hasil kerja keras Reza di rantau orang. Akan tetapi, mereka malah mempergunakannya untuk berfoya-foya.

*Nasibmu, Za.😭

*

Reza akhirnya sampai juga di rumahnya setelah melalui perjalanan yang melelahkan baik darat maupun udara. Tak lupa pria itu menyempatkan singgah di toko kue dan bunga untuk sang istri tercinta.

Reza tersenyum melihat rumahnya yang dulu masih batu bata, kini telah berubah menjadi hunian yang layak. Dan sekarang dia sedang memikirkan untuk membelikan kendaraan roda empat sebagai hadiah ulang tahun buat istrinya itu.

Dengan pasti Reza membawa langkahnya memasuki halaman rumahnya sambil membawa kue ulang tahun serta buket bunga. Reza ingin memberi kejutan karena ia tahu hari ini adalah ulang tahun sang istri tercinta. Namun, ia langsung mengernyitkan dahi ketika melihat rumahnya tampak ramai.

Akan tetapi, langkahnya terhenti tepat di depan pintu begitu dia sampai di sana. Dengan jelas dia mendengar ucapan sarkas sang ayah mertua. Lalu pandangannya mengarah kepada istri yang sedang memejamkan matanya dilanjutkan dengan meniup lilin.

Hampir saja Reza melangkah masuk ke dalam rumah, ketika melihat sang istri tersenyum, tetapi tatapan matanya tampak mesra ke arah pria lain. Kemudian menyuapkan potongan kue pertama yang seharusnya adalah dirinya. Apalagi pemuda itu tersenyum lalu melabuhkan kecupan mesra di kening Rinjani.

Reza seolah tertampar oleh kenyataan menyaksikan pemandangan yang ada di depan matanya.

"Nggak mungkin...!" Reza masih mencoba menyangkal, tetapi melihat pakaian yang mereka kenakan seakan membuktikan bahwa ada sesuatu di antara mereka.

Reza merasa tubuhnya bergetar hebat, dadanya bergemuruh menahan gejolak amarah di dada. Dia berusaha untuk menahan diri, lalu mengambil ponselnya dan menekan nomor Rinjani.

Tampak oleh Reza, Rinjani sangat terpaksa menerima panggilan darinya lalu masuk ke dalam kamar.

"Kamu di mana?" tanya Reza.

"Ya di rumah lah, Mas. Aku lagi nonton tivi sama Dhea," jawab Rinjani.

"Apa kamu berkata jujur?" tanya Reza lagi.

"Apa maksud kamu sih, Mas? Kamu tidak percaya padaku dan mulai meragukanku?" Rinjani balik bertanya dengan suaranya terdengar emosi.

"Coba, buka gorden jendela kamarmu..." kata Reza.

Rinjani berjalan menuju jendela. Matanya membelalak sempurna ketika melihat Reza berada tepat di depan jendela sambil menggenggam ponselnya.

"Mas Re-za...." cicitnya dengan ekspresi terkejut. Ponsel di tangannya terjatuh seketika.

Terpopuler

Comments

moon

moon

ntar nasibnya kayak sonia yang suka morotin uang suami orang /Facepalm/

2025-08-12

2

〈⎳ FT. Zira

〈⎳ FT. Zira

tanda apa ini di depan Pak Bondan

2025-08-12

1

〈⎳ FT. Zira

〈⎳ FT. Zira

bisa di atur di sini maksudnya gak usah diganti Za/Grin//Grin/

2025-08-12

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kegelisahan Reza
2 2. Dilema
3 3. Pulang
4 4. Ketahuan
5 5. Pengkhianat
6 6. Kenyataan Pahit
7 7. Sidang
8 8. Marisa yang galau
9 9. Putusan
10 10. Hancur
11 11. Masih Belum Menyerah
12 12. Kamu adalah sahabat terbaik
13 13. Aku tidak harus bertanggungjawab pada siapapun
14 14. Dhea senang asal bersama Ayah
15 15. Hari pertama bekerja lagi
16 16. Menjalankan misi
17 17. Pendekatan
18 18. Surprise
19 19. Sehari bersama Tante Icha.
20 20. Kecemburuan Rinjani
21 21. Permintaan Dhea
22 22. Reza mulai beraksi
23 23. Mulai menjalankan rencana
24 24. Tak sesuai harapan
25 25. Kebusukan Farhan
26 26. Tak merasa bersalah
27 27. Makin menggila
28 28. Gagalnya rencana Farhan
29 29. Memutar balik fakta
30 30. Bodohnya Rinjani
31 31. Rinjani yang cemburu dan Farhan yang kena batunya
32 32. Farhan yang pusing dan Pak Bondan yang nekad
33 33. Investasi
34 34. Tidak tahu harus berkata apa
35 35. Terjebak?
36 36. Ternyata nggak salah pilih
37 37. Keputusan Farhan
38 38. Rencana pernikahan Rinjani-Farhan
39 39. Harapan tak sesuai kenyataan
40 40. Maukah kamu menikah denganku?
41 41. Bimbang
42 42. Nasehat Dimas.
43 43. Rencana Reza dan Pak Bondan
44 44. Tetap sama
45 45. Mendatangi Marisa.
46 46. Membangun masa depan bersamamu.
47 47. Masalalu Marisa
48 48. Masalalu Marisa (2)
49 49. Aku sudah menemukan orang yang tepat
50 50. Kekecewaan Rinjani
51 51. Aku tidak termasuk wanita biasa seperti yang kamu bilang
52 52. Entahlah...
53 53. Keinginan Pak Bondan
54 54. Persiapan pernikahan
55 55. Persiapan Pernikahan (2)
56 56. Curhatan Farhan dan Rencana Pak Bondan
57 57. Obrolan Pak Bondan dan Farhan
58 58. Mama Icha
59 59. Kebersamaan
60 60. Sah
61 61. Ada yang panas tapi bukan api
62 62. Frustasi
63 63. Ayah dan Mama harus pulang bawa adik untuk Dhea
64 64. Bagaimana mungkin
65 65. Mangsa baru
66 66. Pindah ke rumah baru
67 67. Kejutan buat Farhan
68 68. Hadiah untuk Farhan
69 69. Kemarahan Rinjani
70 70. Penyesalan Rinjani
71 71. Talak
72 72. Kedatangan Sigit
73 73. Ternyata hanya investasi bodong
74 74. Pernikahan Farhan dan Vita
75 75. Reza pulang kampung
76 76. Awal petaka buat Farhan
77 77. Farhan dan Fitri dibawa ke kantor polisi
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82 . Happy end
83 Promo karya baru
Episodes

Updated 83 Episodes

1
1. Kegelisahan Reza
2
2. Dilema
3
3. Pulang
4
4. Ketahuan
5
5. Pengkhianat
6
6. Kenyataan Pahit
7
7. Sidang
8
8. Marisa yang galau
9
9. Putusan
10
10. Hancur
11
11. Masih Belum Menyerah
12
12. Kamu adalah sahabat terbaik
13
13. Aku tidak harus bertanggungjawab pada siapapun
14
14. Dhea senang asal bersama Ayah
15
15. Hari pertama bekerja lagi
16
16. Menjalankan misi
17
17. Pendekatan
18
18. Surprise
19
19. Sehari bersama Tante Icha.
20
20. Kecemburuan Rinjani
21
21. Permintaan Dhea
22
22. Reza mulai beraksi
23
23. Mulai menjalankan rencana
24
24. Tak sesuai harapan
25
25. Kebusukan Farhan
26
26. Tak merasa bersalah
27
27. Makin menggila
28
28. Gagalnya rencana Farhan
29
29. Memutar balik fakta
30
30. Bodohnya Rinjani
31
31. Rinjani yang cemburu dan Farhan yang kena batunya
32
32. Farhan yang pusing dan Pak Bondan yang nekad
33
33. Investasi
34
34. Tidak tahu harus berkata apa
35
35. Terjebak?
36
36. Ternyata nggak salah pilih
37
37. Keputusan Farhan
38
38. Rencana pernikahan Rinjani-Farhan
39
39. Harapan tak sesuai kenyataan
40
40. Maukah kamu menikah denganku?
41
41. Bimbang
42
42. Nasehat Dimas.
43
43. Rencana Reza dan Pak Bondan
44
44. Tetap sama
45
45. Mendatangi Marisa.
46
46. Membangun masa depan bersamamu.
47
47. Masalalu Marisa
48
48. Masalalu Marisa (2)
49
49. Aku sudah menemukan orang yang tepat
50
50. Kekecewaan Rinjani
51
51. Aku tidak termasuk wanita biasa seperti yang kamu bilang
52
52. Entahlah...
53
53. Keinginan Pak Bondan
54
54. Persiapan pernikahan
55
55. Persiapan Pernikahan (2)
56
56. Curhatan Farhan dan Rencana Pak Bondan
57
57. Obrolan Pak Bondan dan Farhan
58
58. Mama Icha
59
59. Kebersamaan
60
60. Sah
61
61. Ada yang panas tapi bukan api
62
62. Frustasi
63
63. Ayah dan Mama harus pulang bawa adik untuk Dhea
64
64. Bagaimana mungkin
65
65. Mangsa baru
66
66. Pindah ke rumah baru
67
67. Kejutan buat Farhan
68
68. Hadiah untuk Farhan
69
69. Kemarahan Rinjani
70
70. Penyesalan Rinjani
71
71. Talak
72
72. Kedatangan Sigit
73
73. Ternyata hanya investasi bodong
74
74. Pernikahan Farhan dan Vita
75
75. Reza pulang kampung
76
76. Awal petaka buat Farhan
77
77. Farhan dan Fitri dibawa ke kantor polisi
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82 . Happy end
83
Promo karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!