Dibuang Istri Dilamar Janda Kembang Tajir

Dibuang Istri Dilamar Janda Kembang Tajir

1. Kegelisahan Reza

"Kamu itu bapak sekolahkan tinggi-tinggi buat apa!" kata seorang pria paruh baya dengan suara yang sangat keras pada putrinya. "Tentu bukan untuk menjadi istri laki-laki tak berguna macam si Reza itu."

Sang putri yang bernama Rinjani itu hanya bisa menundukkan kepala. Ayahnya marah besar karena malam ini ia datang ke rumah orangtuanya untuk meminjam uang.

Sudah beberapa hari ini, Reza-suami Rinjani menganggur setelah terkena PHK dari pekerjaan sebelumnya sebagai karyawan pabrik.

"Nih, uangnya!" kata Pak Bondan ketus sambil melempar uang itu ke hadapan anak perempuannya.

Beberapa lembar uang itu berhamburan di udara dan jatuh berserakan di lantai serta kaki Rinjani. Melihat itu Rinjani lekas memungut semuanya. Sekali lagi ia menundukkan kepala dan berterima kasih pada sang ayah.

"Terima kasih, Pak. Mas Reza janji akan mengembalikan secepatnya," ujar Rinjani.

"Heleh, janji-janji. Dasar mantu tidak berguna. Lebih baik kamu ceraikan saja dia dan menikah dengan pria yang jauh lebih mapan!"

Deg

Rinjani terkejut bukan main saat mendengar ucapan sang ayah yang memintanya berpisah dengan suami yang sangat dicintainya.

"Tapi...Jani masih mencintai Mas Reza, Pak. Lagipula kami juga sudah punya Dhea," sahut Rinjani.

"Memangnya ber-rumah tangga cukup hanya dengan makan cinta, hahhh! Pikir pakai otak kamu itu-- jangan bodoh jadi perempuan. Apalagi kalian sudah punya anak---butuh biaya, bukan cuma makan tapi juga biaya pendidikan anak-anakmu nantinya." tegas Pak Bondan dengan lantang.

"Mas Reza lagi usaha buat nyari pekerjaan yang lebih baik kok, Pak," ucap Rinjani membela suaminya.

"Kerja yang lebih baik apa'an! Sekolah saja enggak, paling juga jadi buruh kasar lagi," tukas Pak Bondan.

"Suami seperti itu masih saja dipertahankan," lanjutnya menggerutu dengan wajah sinis.

Ucapan itu terdengar begitu pedas, menusuk hingga ke relung hatinya yang terdalam. Terutama bagi seseorang yang saat ini berdiri di balik pintu.

Reza tertegun. Tubuhnya bahkan menegang. Niatnya hanya ingin menyusul sang istri. Namun, langkahnya tertahan ketika akan masuk ke dalam rumah mertua dan mendengar semua ucapan ayah mertuanya.

*

*

*

"Huft..." Reza menghela napas panjang, sambil menengadahkan wajahnya. Beberapa kali ia mengerjapkan mata. Kenangan masa lalu itu begitu lekat terekam dalam ingatan. Ucapan yang menyakitkan sekaligus menjadi alasan kuat bagi Reza hingga kini dirinya berada di perantauan jauh dari anak dan istrinya.

Fahreza Amry atau biasa disapa Reza, memang tengah merantau di Kalimantan. Sudah hampir setahun ini dia bekerja di perkebunan kelapa sawit guna mencari nafkah demi kehidupan yang lebih baik bagi anak dan istri tercinta.

Di sana Reza tinggal di mess bersama para pekerja yang lain. Hari-harinya diisi dengan rutinitas seperti biasa, bangun pagi, sarapan, dan berangkat bekerja. Dia bekerja selama beberapa jam, bahkan sering meminta lembur agar mendapatkan uang tambahan. Dan dengan uang itu, Reza bisa mengirimkan uang lebih pada Rinjani.

Tidak masalah jika berpisah sementara, tidak apa-apa juga jika dirinya sendiri harus berhemat. Yang penting kebutuhan anak dan istri tercukupi, dan demi kehidupan yang lebih baik. Reza ingin mewujudkan impian Rinjani untuk memiliki rumah yang indah juga kendaraan roda empat.

Meskipun Reza tidak bisa memungkiri bahwa jauh dari keluarga, membuatnya sering kali merasa kesepian dan selalu dilanda kerinduan. Reza selalu berusaha untuk tetap terhubung dengan anak dan istrinya. Dia merindukan kehangatan dan kebersamaan dengan keluarganya.

Untuk itu, dia sering menelepon Rinjani dan anaknya, guna mengusir rasa kesepiannya serta mengobati kerinduannya. Reza bahkan mengirimkan foto serta video tentang kehidupannya di rantau orang.

Namun, akhir-akhir ini ketika Reza menelpon Rinjani, dia mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres. Seperti sekarang, sudah berulang kali Reza menghubungi istrinya, tetapi panggilannya tidak kunjung diterima.

Reza kembali melirik ponselnya. "Mungkin dia lagi tidur," gumamnya menghibur diri sendiri. Ia lalu mengetik pesan singkat, berharap sang istri akan membalasnya nanti.

["Sayang, aku rindu. Bagaimana kabarmu dan Dhea"]

Reza pun melanjutkan kembali pekerjaannya dan akan menghubungi Rinjani lagi nanti.

Malam harinya sepulang kerja, Reza mencoba menghubungi Rinjani lagi dan terhubung.

"Hallo, Sayang. Semalam aku menelponmu tapi tidak kamu angkat. Apa kamu baik-baik saja?" tanya Reza dengan khawatir.

"Maaf, Mas. Aku sedang tidak enak badan, makanya tidur lebih cepat. Uhuk...uhuk..." jawab Rinjani dari seberang telepon. Suara Rinjani terdengar pelan, tidak seperti biasanya.

"Sayang, apa kamu sakit? Suaramu terdengar berbeda?" tanya Reza lagi.

"Hanya batuk sedikit, kok. Nggak usah khawatir gitu, aku bisa menjaga diriku sendiri. Sudah ya, Mas. Kepalaku sedikit pusing, aku mau lanjut istirahat," kata Rinjani langsung memutus sambungan teleponnya.

"Aneh," gumam Reza dengan dahi berkerut. "Rinjani seperti menghindariku?" tanyanya semakin heran pada diri sendiri seraya menatap telepon yang sambungannya sudah diputuskan oleh sang istri.

Reza mencoba untuk berpikir positif dan tidak memikirkan hal itu, tetapi dia tidak bisa menghilangkan perasaan curiga yang mulai merasuki pikirannya.

Reza merasa bahwa Rinjani seolah sedang menyembunyikan sesuatu darinya, tetapi dia tidak tahu apa.

Reza tidak bisa tidur malam itu. Dia terus memikirkan tentang Rinjani dan apa yang mungkin terjadi. Dia berpikir-- mungkin saja istrinya itu sedang mengalami kesulitan atau memiliki masalah yang tidak bisa dia selesaikan sendiri.

Keesokan harinya, Reza memutuskan untuk menghubungi saudara Rinjani, yaitu Rani, untuk bertanya tentang keadaan Rinjani.

"Hallo, Za. Ada apa, ya? Tumben telepon?" tanya Rani.

"Aku mau tanya keadaan Jani, Ran. Apa keadaannya sudah membaik? Soalnya aku telepon semalam dia bilang kurang enak badan," kata Reza.

"Ah... iya. Tapi sudah baikan, kok. Sudah dikerik dan minum obat. Kamu tidak usah khawatir." Rani meyakinkan.

"Oh, ya, Ran. Apa kamu tahu-- mungkin Rinjani punya masalah atau mengalami kesulitan?"

"Maaf ya, Za. Kalau soal itu aku kurang tahu,"

"Ya sudah...terima kasih ya, Ran." Reza langsung memutus panggilan teleponnya.

Reza semakin didera rasa curiga. Rani juga sepertinya menutupi sesuatu darinya.

Reza memutuskan untuk menghubungi Dimas-temannya yang merupakan tetangga di kampung-- untuk meminta bantuan. Dimas pun setuju untuk menyelidiki Rinjani dan memberikan laporan kepada Reza.

Beberapa hari kemudian, Dimas menghubungi Reza dan memberikan laporan yang mengejutkan.

"Hallo, Za. Beberapa hari yang lalu, aku melihat istrimu bersama dengan pria lain di tempat wisata, dan sepertinya dia bukan warga kampung kita," tutur Dimas.

Duuaarrr!!!

Reza merasa seakan tersambar oleh petir di siang bolong. Dia tidak percaya sang istri bisa melakukan hal seperti itu. Namun, dia kembali bertanya untuk meyakinkan bahwa pendengarannya tidak salah.

"Apa kamu yakin, Dim? Atau mungkin orang yang mirip?"

"Oh iya... sebentar. Aku kirim foto juga video mereka yang sempat aku rekam," kata Dimas.

Ting

Begitu pesan masuk, Reza segera membuka video itu. Dia diam terpaku, tubuhnya menegang seketika dengan rahang yang mengeras. Namun kemudian matanya menyipit tajam saat mengetahui siapa pria itu. "Tidak mungkin kan, mereka tega...?

...----------------...

Gagal... Coba lagi, usaha lagi sampai mencapai retensi. Tetap semangat jangan menyerah. Tapi kalau masih gagal lagi terpaksa hapus lapak seperti sebelumnya.

MOHON KERJA SAMANYA DAN DUKUNGANNYA YA GAES 🙏

TOLONG JANGAN SKIP/ LOMPAT BAB DALAM MEMBACA CERITA SEDERHANA INI. JIKA TIDAK SUKA CUKUP TINGGALKAN, JANGAN NGASIH LIKE ⚠️⚠️⚠️

Bagi kami author amatir yang hanya memiliki segelintir pembaca setia, kami hanya mengandalkan pembaca yang bersedia mampir agar tetap semangat melanjutkan cerita.

Terima kasih 🫰🫶

Terpopuler

Comments

〈⎳ FT. Zira

〈⎳ FT. Zira

yuhuuuu... aku hadirr di karya baru/Kiss//Kiss/

uwahhh😍😍 bucan aktif sekali.. udah terbit baru😍😍..
moga sukses untuk karya barunya/Kiss//Kiss//Kiss/

2025-08-10

2

ora

ora

Oow ... siapa kah laki-laki itu ....

Hadir menyimak karya baru Ibu. Semangat dan sukses untuk ceritanya💪💪❤🥰😘😘

2025-08-11

2

〈⎳ FT. Zira

〈⎳ FT. Zira

secara logika cinta gak bikin kenyang sih, tapi kan katanya hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga/Joyful//Joyful/

2025-08-10

2

lihat semua
Episodes
1 1. Kegelisahan Reza
2 2. Dilema
3 3. Pulang
4 4. Ketahuan
5 5. Pengkhianat
6 6. Kenyataan Pahit
7 7. Sidang
8 8. Marisa yang galau
9 9. Putusan
10 10. Hancur
11 11. Masih Belum Menyerah
12 12. Kamu adalah sahabat terbaik
13 13. Aku tidak harus bertanggungjawab pada siapapun
14 14. Dhea senang asal bersama Ayah
15 15. Hari pertama bekerja lagi
16 16. Menjalankan misi
17 17. Pendekatan
18 18. Surprise
19 19. Sehari bersama Tante Icha.
20 20. Kecemburuan Rinjani
21 21. Permintaan Dhea
22 22. Reza mulai beraksi
23 23. Mulai menjalankan rencana
24 24. Tak sesuai harapan
25 25. Kebusukan Farhan
26 26. Tak merasa bersalah
27 27. Makin menggila
28 28. Gagalnya rencana Farhan
29 29. Memutar balik fakta
30 30. Bodohnya Rinjani
31 31. Rinjani yang cemburu dan Farhan yang kena batunya
32 32. Farhan yang pusing dan Pak Bondan yang nekad
33 33. Investasi
34 34. Tidak tahu harus berkata apa
35 35. Terjebak?
36 36. Ternyata nggak salah pilih
37 37. Keputusan Farhan
38 38. Rencana pernikahan Rinjani-Farhan
39 39. Harapan tak sesuai kenyataan
40 40. Maukah kamu menikah denganku?
41 41. Bimbang
42 42. Nasehat Dimas.
43 43. Rencana Reza dan Pak Bondan
44 44. Tetap sama
45 45. Mendatangi Marisa.
46 46. Membangun masa depan bersamamu.
47 47. Masalalu Marisa
48 48. Masalalu Marisa (2)
49 49. Aku sudah menemukan orang yang tepat
50 50. Kekecewaan Rinjani
51 51. Aku tidak termasuk wanita biasa seperti yang kamu bilang
52 52. Entahlah...
53 53. Keinginan Pak Bondan
54 54. Persiapan pernikahan
55 55. Persiapan Pernikahan (2)
56 56. Curhatan Farhan dan Rencana Pak Bondan
57 57. Obrolan Pak Bondan dan Farhan
58 58. Mama Icha
59 59. Kebersamaan
60 60. Sah
61 61. Ada yang panas tapi bukan api
62 62. Frustasi
63 63. Ayah dan Mama harus pulang bawa adik untuk Dhea
64 64. Bagaimana mungkin
65 65. Mangsa baru
66 66. Pindah ke rumah baru
67 67. Kejutan buat Farhan
68 68. Hadiah untuk Farhan
69 69. Kemarahan Rinjani
70 70. Penyesalan Rinjani
71 71. Talak
72 72. Kedatangan Sigit
73 73. Ternyata hanya investasi bodong
74 74. Pernikahan Farhan dan Vita
75 75. Reza pulang kampung
76 76. Awal petaka buat Farhan
77 77. Farhan dan Fitri dibawa ke kantor polisi
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82 . Happy end
83 Promo karya baru
Episodes

Updated 83 Episodes

1
1. Kegelisahan Reza
2
2. Dilema
3
3. Pulang
4
4. Ketahuan
5
5. Pengkhianat
6
6. Kenyataan Pahit
7
7. Sidang
8
8. Marisa yang galau
9
9. Putusan
10
10. Hancur
11
11. Masih Belum Menyerah
12
12. Kamu adalah sahabat terbaik
13
13. Aku tidak harus bertanggungjawab pada siapapun
14
14. Dhea senang asal bersama Ayah
15
15. Hari pertama bekerja lagi
16
16. Menjalankan misi
17
17. Pendekatan
18
18. Surprise
19
19. Sehari bersama Tante Icha.
20
20. Kecemburuan Rinjani
21
21. Permintaan Dhea
22
22. Reza mulai beraksi
23
23. Mulai menjalankan rencana
24
24. Tak sesuai harapan
25
25. Kebusukan Farhan
26
26. Tak merasa bersalah
27
27. Makin menggila
28
28. Gagalnya rencana Farhan
29
29. Memutar balik fakta
30
30. Bodohnya Rinjani
31
31. Rinjani yang cemburu dan Farhan yang kena batunya
32
32. Farhan yang pusing dan Pak Bondan yang nekad
33
33. Investasi
34
34. Tidak tahu harus berkata apa
35
35. Terjebak?
36
36. Ternyata nggak salah pilih
37
37. Keputusan Farhan
38
38. Rencana pernikahan Rinjani-Farhan
39
39. Harapan tak sesuai kenyataan
40
40. Maukah kamu menikah denganku?
41
41. Bimbang
42
42. Nasehat Dimas.
43
43. Rencana Reza dan Pak Bondan
44
44. Tetap sama
45
45. Mendatangi Marisa.
46
46. Membangun masa depan bersamamu.
47
47. Masalalu Marisa
48
48. Masalalu Marisa (2)
49
49. Aku sudah menemukan orang yang tepat
50
50. Kekecewaan Rinjani
51
51. Aku tidak termasuk wanita biasa seperti yang kamu bilang
52
52. Entahlah...
53
53. Keinginan Pak Bondan
54
54. Persiapan pernikahan
55
55. Persiapan Pernikahan (2)
56
56. Curhatan Farhan dan Rencana Pak Bondan
57
57. Obrolan Pak Bondan dan Farhan
58
58. Mama Icha
59
59. Kebersamaan
60
60. Sah
61
61. Ada yang panas tapi bukan api
62
62. Frustasi
63
63. Ayah dan Mama harus pulang bawa adik untuk Dhea
64
64. Bagaimana mungkin
65
65. Mangsa baru
66
66. Pindah ke rumah baru
67
67. Kejutan buat Farhan
68
68. Hadiah untuk Farhan
69
69. Kemarahan Rinjani
70
70. Penyesalan Rinjani
71
71. Talak
72
72. Kedatangan Sigit
73
73. Ternyata hanya investasi bodong
74
74. Pernikahan Farhan dan Vita
75
75. Reza pulang kampung
76
76. Awal petaka buat Farhan
77
77. Farhan dan Fitri dibawa ke kantor polisi
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82 . Happy end
83
Promo karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!