Langkah di Atas Luka

Dunia luar ternyata lebih sunyi dari yang Ayla bayangkan.

Jalanan malam adalah ruang terbuka yang tanpa atap, tapi juga tanpa arah.

Dan Ayla, dengan tubuh kecilnya yang hanya dibungkus jaket bekas dari lemari panti,dengan menggendong tas ranselnya dan membawa sebuah plastik ia berjalan menyusuri trotoar seperti bayangan yang tak diinginkan siapa pun. Pelan dan perlahan ia mencari tempat untuk bisa merebahkan tubuh kecilnya.

Tidak ada bintang malam itu. Hanya lampu jalanan redup yang berkedip-kedip seperti hendak mati. Mobil terakhir telah melaju entah ke mana, dan suara dunia tinggal sisa anjing liar menggonggong, botol pecah di trotoar, dan suara langkah Ayla yang pelan namun pasti.

Ia tidak tahu akan ke mana.Tapi ia tahu ia tidak akan kembali ke tempat yang membuatnya sakit.

Di dalam tas kecilnya, selain sepotong roti dan botol air, ada benda paling berharganya yaitu buku catatan lusuh berisi semua tulisannya.

Di halaman depan, tertulis namanya dengan pensil:

“Ayla R.”

(Ayla yang Rani yakini bisa hidup, meski dunia tak memberinya alasan.)

Di halaman belakang, terselip surat yang ia tulis untuk Rani tapi tidak pernah terkirim.

Malam dimana dia kabur ,dia sempat menulis surat untuk orang panti dan meletakkannya di atas meja.

Isi Surat Terakhir Ayla

*Untuk siapa pun yang peduli (jika ada):

Aku pergi,bukan karena aku pengecut. Tapi karena aku lelah membela diri di tempat yang tak pernah mau mendengar. Sejak kecil tak seorang pun yang tulus menyayangiku,tak ada yang bisa membelaku disaat semua orang menyakiti dan menghinaku.

Aku bukan anak baik. Tapi aku juga bukan anak jahat. Aku cuma ingin hidup seperti yang lainnya tanpa harus terus ditendang karena keberadaan ku. Aku hanya mau hidup normal seperti yang lainnya,disayang dan dicintai oleh kalian.

Kalau aku hilang dan tak pernah ditemukan, anggap saja aku memang tidak pernah benar-benar ada atau anggap saja aku sudah mati. Mungkin dengan aku pergi hidup kalian semua akan bahagia.

Dan jika suatu hari aku berhasil menjadi manusia sukses,menjadi apa yang aku inginkan, menjadi manusia utuh, menjadi apa pun selain luka maka ini akan jadi bukti bahwa aku tidak salah hanya tak diterima. Semoga suatu hari nanti disaat kita bertemu aku sudah bukan Ayla yang lemah dan cengeng.

Tolong, jangan cari aku. Kecuali untuk bilang: "Kamu pantas dicintai."

– Ayla

Dua hari pertama di jalanan, Ayla tidur di halte bus. Di bawah bangku besi dingin. Ia makan roti kering yang ia bawa, minum sedikit demi sedikit dari botolnya, dan menggulung jaketnya menjadi bantal.

Ia melihat dunia dari sudut yang berbeda sekarang.

Orang-orang berjalan cepat dan sibuk. Tak ada yang melihat anak kecil dengan wajah pucat duduk di pojok bangku. Tak ada yang peduli apakah ia lapar, atau takut, atau mati.

Di hari ketiga, roti habis. Air habis. Hujan turun.

Ayla masuk ke minimarket dan pura-pura membaca majalah. Saat tak ada yang lihat, ia mencuri satu bungkus roti kecil dan minuman kotak. Lalu lari secepat kilat. Nafasnya nyaris berhenti.

Ia menangis saat makan. Bukan karena ketahuan. Tapi karena ia tidak ingin menjadi seperti ini. Ada rasa menyesal tapi demi bertahan hidup dia harus melakukannya.

Tapi apa pilihan yang ia punya? Tidak ada.

Malam keempat, ia mulai demam.

Tubuhnya menggigil. Ia tidur di belakang warung tutup, di bawah tumpukan kardus. Perutnya perih,kepalanya berat tapi matanya terbuka terus. Ketakutan membuatnya sulit terpejam.

Dan saat itulah ia membuka bukunya.

Tangannya gemetar, tapi ia memaksa membaca ulang puisi-puisinya sendiri. Di halaman tengah, ada yang ia tulis saat usianya baru sepuluh tahun.

Puisi Ayla “Anak Kardus”

-Aku lahir dari kardus

Diselimuti hujan, ditinggalkan malam

Bukan karena aku buruk

Tapi karena dunia takut mencinta

Aku tumbuh tanpa pelukan

Tanpa suara yang berkata, "Selamat pagi"

Yang aku punya hanya bayanganku sendiri

Dan suara langit yang tak pernah menertawai

Tapi jika satu hari aku berdiri

Dengan buku di tangan dan luka di dada

Maka tahu lah, Anak kardus ini telah berubah menjadi cahaya

Meski hanya sekelumit kecil di ujung gelap dunia.

Ayla menangis pelan. Tapi kali ini air matanya bukan hanya karena sakit.

Tapi karena ia mendengar suaranya sendiri.

Selama ini, ia tak pernah didengar siapa pun. Tapi malam itu, di bawah langit gelap, di antara kardus basah dan bau sampah, ia mendengar dirinya sendiri dan untuk pertama kalinya, ia percaya.

 "Aku hidup dan aku pantas."

Pagi hari, tubuhnya makin lemah. Ia nyaris pingsan. Tapi sebelum itu terjadi, seorang perempuan tua penjual jamu menemukan Ayla tergeletak. Perempuan itu panik, membawa Ayla ke pos ronda, lalu ke rumah kecil sederhana miliknya. Namanya Bu Marni.

"Ya ampun nak,kasian sekali kamu." Bu Marni membersihkan wajah dan tubuh Ayla yang sangat kotor.

Setelah selesai Bu Marni ke warung membelikan Ayla obat penurun demam.

Sejak hari itu kisah Ayla mulai berubah.

Di Panti Asuhan Kasih Ibu…

Fajar baru saja menyingsing ketika seorang anak panti yang hendak mengambil air wudhu melihat pintu kamar Ayla terbuka lebar. Kasurnya kosong. Selimutnya tergeletak di lantai.

Dia segera masuk dan mencari Ayla,bahkan keliling panti tapi Ayla tidak ada.

Anak itu segera berlari ke ruang makan.

“Bu Ratna! Ayla nggak ada!” teriaknya panik.

Bu Ratna, pengurus panti yang galak itu, awalnya hanya mengerutkan kening.

“Paling main ke halaman.”

"Aku sudah mencarinya Bu tapi tidak ada."

"Coba kalian semua cari Ayla sampai ketemu!" Teriaknya murka

Tapi setelah setengah jam mencari, Ayla tetap tidak ditemukan. Pintu gerbang kecil di samping gudang ternyata tidak terkunci.

“Bodoh! Kalian jaga apa semalam?” bentak Bu Ratna pada dua anak lelaki yang biasa bertugas mengunci.

"Maaf Bu kami lupa menguncinya." katanya dengan nada pelan dan takut.

"Pakaiannya juga sebagian tidak ada." Pengurus panti yang lain datang melapor.

Di ruang belakang, Pak Joko kepala panti sekaligus pemilik panti datang setelah mendengar laporan dari salah satu anak disana. Dia meremas rambutnya,wajahnya pucat, bukan karena cemas pada keselamatan Ayla, tapi takut.

“Kalau anak itu buka mulut ke polisi habis kita." desisnya.

Bu Ratna menelan ludah. Ia tahu maksudnya. Mereka sudah terlalu sering memanfaatkan anak-anak panti untuk kerja paksa, memotong jatah makanan, bahkan mengambil uang donasi untuk kepentingan pribadi.

“Kalau dia sampai bicara apalagi sama wartawan kita bisa masuk penjara, Pak.” Kata Bu Ratna panik

“Cari dia. Sekarang juga! Bagaimanapun caranya kita harus menemukannya. Akh yakin dia pasti belum jauh dan cari di tempat-tempat anak jalanan,pasti dia ada disana." Bentak Pak Joko.

Mereka mulai menyusun rencana. Dua anak laki-laki suruhan panti disuruh berkeliling kampung mencari jejak Ayla. Foto lamanya dikeluarkan. Tapi di hati mereka, bukan rasa kehilangan yang muncul melainkan ketakutan akan rahasia kelam yang terungkap.

***

Kadang dunia menolak kita sampai kita pergi.

Tapi justru di luar dunia itulah, kita mungkin menemukan diri kita sendiri.

Dan kadang, di antara orang-orang asing,kita akhirnya dipeluk sebagai manusia.

Bersambung...

Episodes
1 Langit Menangis
2 Tak Ada Tempat Untuk Ayla.
3 Suara yang Tak Didengar
4 Pelukan Terakhir
5 Langkah di Atas Luka
6 Dua Dunia, Satu Luka
7 Jejak di Antara Fitnah
8 Pertemuan di Ujung Jalan
9 Jejak yang Terbuka
10 Jejak di Ujung Jalan
11 Malam yang Membakar
12 Kebenaran yang Meledak
13 Bayangan Terakhir
14 Matahari di Ujung Perjuangan
15 Cahaya di Ujung Jalan
16 Akhir yang Pahit, Awal yang Baru
17 Awal yang Benar-Benar Baru
18 Cinta Yang Tumbuh Diam-Diam
19 Bayangan Lama dan Angin Dingin dari Utara
20 Keraguan yang Membuka Celah
21 Jebakan di Tengah Malam
22 Balas Dendam yang Sah
23 Bayangan di Negeri Jauh
24 Jejak di Negeri Maple
25 Pulang dan Bayang-Bayang Lama
26 Cahaya di Ujung Luka
27 Janji Baru, Cahaya Baru
28 Janji di Bawah Langit, Berita dari Bayangan
29 Bab tertukar
30 Bayangan di Balik Bahagia
31 Firasat di Langit Gelap
32 Bayangan Dalang
33 Bayangan yang Sulit Ditangkap
34 Serangan Bayangan
35 Pertempuran Dua Dunia
36 Hal yang Tak Terduga
37 Rapuhnya Ayla
38 Kebenaran yang Tersembunyi
39 Malam Yang Mencekam
40 Penangkapan Bayu
41 Kehidupan Baru
42 Kabar Bahagia
43 Mananti Kehidupan Baru
44 Dua Bintang Kecil
45 Alea dan Aqil
46 Si kembar sekolah
47 Bakat dan Cinta Baru
48 Kabar bahagia dan sedih
49 Perpisahan yang Membekas
50 Ujian dan Janji Baru
51 Jalan yang Semakin Jelas
52 Dua Dunia Satu Ikatan
53 Di Antara Janji dan Bayangan Gelap
54 Luka yang Kembali Terbuka
55 Pagi yang Penuh Kebisuan
56 Media Merupakan Ke Permukaan
57 Bayangan Masa Lalu yang Belum Hilang
58 Luka yang di Buka
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Langit Menangis
2
Tak Ada Tempat Untuk Ayla.
3
Suara yang Tak Didengar
4
Pelukan Terakhir
5
Langkah di Atas Luka
6
Dua Dunia, Satu Luka
7
Jejak di Antara Fitnah
8
Pertemuan di Ujung Jalan
9
Jejak yang Terbuka
10
Jejak di Ujung Jalan
11
Malam yang Membakar
12
Kebenaran yang Meledak
13
Bayangan Terakhir
14
Matahari di Ujung Perjuangan
15
Cahaya di Ujung Jalan
16
Akhir yang Pahit, Awal yang Baru
17
Awal yang Benar-Benar Baru
18
Cinta Yang Tumbuh Diam-Diam
19
Bayangan Lama dan Angin Dingin dari Utara
20
Keraguan yang Membuka Celah
21
Jebakan di Tengah Malam
22
Balas Dendam yang Sah
23
Bayangan di Negeri Jauh
24
Jejak di Negeri Maple
25
Pulang dan Bayang-Bayang Lama
26
Cahaya di Ujung Luka
27
Janji Baru, Cahaya Baru
28
Janji di Bawah Langit, Berita dari Bayangan
29
Bab tertukar
30
Bayangan di Balik Bahagia
31
Firasat di Langit Gelap
32
Bayangan Dalang
33
Bayangan yang Sulit Ditangkap
34
Serangan Bayangan
35
Pertempuran Dua Dunia
36
Hal yang Tak Terduga
37
Rapuhnya Ayla
38
Kebenaran yang Tersembunyi
39
Malam Yang Mencekam
40
Penangkapan Bayu
41
Kehidupan Baru
42
Kabar Bahagia
43
Mananti Kehidupan Baru
44
Dua Bintang Kecil
45
Alea dan Aqil
46
Si kembar sekolah
47
Bakat dan Cinta Baru
48
Kabar bahagia dan sedih
49
Perpisahan yang Membekas
50
Ujian dan Janji Baru
51
Jalan yang Semakin Jelas
52
Dua Dunia Satu Ikatan
53
Di Antara Janji dan Bayangan Gelap
54
Luka yang Kembali Terbuka
55
Pagi yang Penuh Kebisuan
56
Media Merupakan Ke Permukaan
57
Bayangan Masa Lalu yang Belum Hilang
58
Luka yang di Buka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!