Cari Tahu

Anatari meletakan setangkai bunga mawar di sebuah makam yang bertuliskan nama Aleni Paramitha. Tangis gadis itu kembali pecah saat ia mengingat peristiwa 3 tahun yang lalu. Kejadian yang memisahkan dia dari kakak kandungnya untuk selamanya.

"Aku sangat merindukan kamu, kak. Kita punya cita-cita untuk membangun kembali hotel impian kita. Namun apa yang terjadi? Kamu membiarkan aku sendiri tanpa ada teman. Aku bingung harus bagaimana kak? Hotel impian kita hampir bangkrut. Mama bahkan ingin menjualnya. Aku tak mau kalau sampai itu terjadi."

Amanda membersihkan rumput-rumput kecil yang mulai mengotori pinggiran beton makam kakaknya. Setelah itu ia pun berdiri. Membersihkan kotoran yang menempel di celana jeansnya, lalu Anatari segera meninggalkan makam itu. Ia kemudian naik taxi online menuju ke suatu tempat.

Mobil taxi itu berhenti di sebuah hotel yang nampaknya sudah tua. Anatari pun turun lalu segera masuk ke dalam. Sebuah hotel dengan konsep alam ini nampak semakin tak terurus. Tak ada lagi tamu yang datang.

"Nona....!"

Anatari tersenyum melihat pak Ketut, penjaga hotel yang tetap setia bersama dengan istrinya menjaga hotel ini.

Usia pak Ketut yang tak muda lagi membuat ia tak mampu lagi mengurus hotel ini sendiri.

"Kemana bibi?"

"Bibi mu lagi pergi. Melihat cucunya. Katanya kangen."

"Paman dan bibi pasti kesepian tinggal di sini."

"Tidak juga. Kami sudah terbiasa. Oh ya, kemarin pihak bank datang ke sini. Jika pinjamannya belum diselesaikan bulan depan, hotel ini akan disita."

Anatari menarik napas panjang. Ia sangat sedih. Entah apa yang harus ia lakukan untuk menyelamatkan hotel ini.

"Sudah hampir sebulan tak ada tamu yang menginap di sini, non. Sementara kita harus tetap bayar listrik, bayar air. Belum lagi pajaknya."

"Aku tahu, paman. Aku akan berusaha mencari jalan. Aku tak mau sampai hotel ini disita." kata Anatari. Ia kemudian melangkah memasuki hotel itu. Terbayang kembali masa kecilnya saat berlarian di lobby hotel ini. Anatari menghapus air matanya. Aku tak boleh menangisi keadaan ini. Aku sudah melupakan cita-cita ku untuk menjadi dokter demi hotel ini. Aku harus bangkit. Batin Anatari. Ia segera pun pamit pada pak Ketut lalu segera meninggalkan hotel itu.

************

"Aku tidak tahu apakah papanya meninggal atau tidak, yang pasti mamanya menikah lagi dengan lelaki asal Belgia. Yang menurut informasi, lelaki itu adalah cinta pertamanya. Kakak Anatari sudah meninggal 3 tahun yang lalu karena bunuh diri. Anatari punya seorang adik laki-laki bernama Luke yang sekolah di Inggris."

Erland mengerutkan dahinya. "Oh, jadi lelaki itu bukan papa kandungnya? Terus apa lagi yang kamu temukan?"

Joel tersenyum. "Kelemahan Anatari."

"Apa itu?"

"Dia punya hotel yang hampir disita oleh bank. Katanya hotel itu peninggalan papa kandungnya."

Erland tersenyum. "Oh ya? Berapa uang yang dibutuhkan?"

"Hutang di bank ada sekitar 3 miliar. Dan hotel tersebut jika direnovasi anggarannya sekitar 3-4 miliar juga."

"Oh ya?"

Joel menatap Erland. "Kamu tak mungkin akan mengeluarkan uang 6 miliar untuk gadis yang bukan tipemu itu kan? Itu uang yang sangat banyak, Erland."

"Keuntungan film terakhirku ini sudah mencapai 7 miliar."

"Memangnya kamu mau menghabiskan uangmu untuk hal yang tidak berguna?"

"Ini sangat berguna, Joel. Kamu tenang saja." Erland kemudian berdiri. "Terima kasih untuk bantuannya. Kamu belum bisa kembali ke Jakarta karena aku masih membutuhkan mu di sini."

"Kamu mau kemana?"

"Aku mau menjalankan rencanaku."

Joel hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia tahu kalau Erland adalah seorang miliarder muda yang patut diperhitungkan. Semua film yang dibuatnya sangat sukses. Pastilah juga kekayaan yang dimiliknya sangat banyak. Joel hanya takut kalau Erland akan menyesali perbuatannya.

*********

"Mama tak bisa membujuk papamu untuk mengeluarkan uang yang sangat banyak untuk menyelamatkan hotel itu. Sadarlah Ana, hotel itu sudah tua. Apalagi pemeliharaannya kurang baik. Relakan saja bank akan menyitanya. Kamu masih akan mendapatkan uang sisanya." kata Linda saat Anatari menemuinya di kamarnya.

"Mama memang tak peduli dengan hotel itu kan? Mama sama sekali tak menginginkannya kan? Karena bagi mama, papaku tak akan pernah diingat lagi. Mama bahkan sudah mengkhianati papa sebelum kalian bercerai."

"Tutup mulutmu!" Linda dengan cepat melayangkan tamparan di wajah putrinya.

"Kenapa mama marah? Karena yang aku bilang benarkan? Mama bahkan tak peduli dengan kematian kak Aleni. Mama hanya peduli pada bule brengsek yang menganggu keluarga kita!"

Linda akan mengepalkan kedua tangannya. Hampir saja ia menampar putrinya lagi. Namun akhirnya ia membalikan badannya. "Keluar dari kamar mama!"

"Aku benci mama!" Anatari berlari meninggalkan kamar mamanya. Ia kemudian menuju ke kamarnya. Mengambil dompet dan hp nya lalu keluar lagi. Anatari ingin pergi dari rumah ini dan meluapkan amarahnya. Ia menuruni tangga dengan cepat, bahkan tak mau menatap papa sambungnya yang menaiki tangga bersama Luke.

"Kakak, mau kemana?"

Anatari tak menjawab pertanyaan adiknya. Ia segera menuju ke pintu samping yang merupakan pintu masuk dari garasi. Diambilnya kunci motor yang tergantung di dinding dekat pintu lalu segera membawa motor matic yang sudah lama tak pernah dipakainya.

Tempat tinggal Anatari ini memang merupakan salah satu kompleks elit, dimana sangat susah mendapatkan taxi. Kalau pun dipesan, datangnya agak lama.

Anatari meninggalkan halaman rumahnya dengan kecepatan tinggi. Ia mau mencari temannya Alea, yang hari ini masuk kerja. Setiap Sabtu dan minggu, mahasiswa magang memang tidak masuk. Namun Alea masuk karena dia ingin diminta khusus di bagian restoran untuk ikut melayani acara pernikahan yang dilaksanakan siang ini.

Hanya Alea yang mengerti perasaannya. Mereka sudah berteman sejak hari pertama masuk kuliah sebagai mahasiswa baru 3 tahun yang lalu.

Anatari memarkir motornya di are parkir. Ia melihat kalau acara pesta nampaknya sudah selesai karena pesta memang dilaksanakan di halaman belakang hotel itu.

Gadis itu mengeluarkan ponselnya sambil mencari sahabatnya itu diantara beberapa karyawan yang nampak membereskan meja yang digunakan untuk pesta.

"Hallo Ana, ada apa?" tanya Alea.

"Kamu di mana? Apakah masih di hotel?"

"Aku sudah pulang, Ana. Mama ku kurang sehat. Memangnya ada apa?"

"Aku ke rumah mu ya?"

"Eh, aku tak di rumah. Aku sedang mengantarkan mamaku ke dokter. Antriannya lama. Nanti deh kalau sudah pulang, aku telepon kamu."

"Baiklah. Sampaikan salamku untuk mamamu ya? Semoga cepat sembuh. Bye...." Anatari menyimpan kembali ponselnya di saku celananya. Ia mengarahkan kakinya menuju ke pantai. Pikirannya sangat buntu saat ini.

Ia sudah mencoba meminjam uang ke semua bank, namun tak ada satu bank pun yang bisa meminjamkan uang pada hotel yang hampir bangkrut itu.

Anatari duduk di sebuah bangku beton yang jauh dari keramaian. Hampir saja ia akan pergi, saat matanya melihat pasangan yang nampak sedang duduk bersama sambil bergandengan tangan. Kepala cewek itu ada di dada sang lelaki.

"Alea?" Anatari menajamkan pandangannya. Itu benar adalah Alea. Ia bahkan masih menggunakan kemeja putih dan celana hitam sebagai seragam magang mereka. Dan lelaki yang ada di sampingnya adalah Weda. Lelaki yang selama ini diam-diam dicintai oleh Anatari. Lelaki yang selalu menghiasi mimpi-mimpi terindahnya.

Anatari berpikir kalau mereka hanya berteman. Namun saat keduanya berciuman bibir, air mata Anatari langsung meleleh. Bukankah Alea tahu kalau sejak dulu Anatari menyukai Weda?

Betapa sakitnya dikhianati sahabatnya sendiri. Anatari pun menjauh dari tempat itu. Tanpa ia sadari bahwa ada sosok tampan yang sedang memperhatikannya.

Erland (Pemerannya aku ganti ya)

Anatari

Terpopuler

Comments

Gia Gigin

Gia Gigin

kasihan Anatari semua orang terdekatnya menghianati nya 🥺ini kisahnya Erland tapi, cerita Ded Eze and Mom Faith yg ada di otak Aku 🤭

2025-08-16

1

Apriyanti

Apriyanti

jahat bgt si alea blg nya kermh sakit anter ibu nya gak tau nya LG kencan
lanjut thor

2025-08-16

1

Syavira Vira

Syavira Vira

lanjut

2025-08-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!