terjebak hujan

Maura makan dengan santai di dalam restoran tersebut, Maura meletakkan kacamata hitamnya lalu meletakkannya di atas meja di samping tas kecilnya. mata sebabnya gini sangat terlihat. maura mengedarkan pandangannya ke depan restoran karena, restoran tersebut memiliki kaca yang transparan sehingga bisa melihat ke arah luar dengan sangat jelas...

saat asik-asik yang sedang makan, tiba-tiba suara ponselnya berbunyi, Maura mengambil ponsel tersebut dari tas kecilnya, dan melihat siapa nama penelpon nya, ternyata dari pria menjijikan itu.

Maura mematikan ponselnya karena dia tidak mau saat makannya terganggu. Apalagi dengan bajingan seperti dirinya, cukup sudah selama ini Maura bodoh, rela melakukan apa saja demi laki-laki yang pura-pura baik dan perhatian itu. Ia menggelengkan kepalanya setelah mematikan ponselnya itu, dan kebetulan dia hampir kehabisan daya, tapi malas kalau mau nge-charge, akhirnya Maura memasukkan lagi ponselnya ke dalam tas kecilnya.

***

sedangkan di sana seorang laki-laki mengeram marah, karena sudah repot-repot membawa bunga ke rumah Maura tetapi Maura nya tidak ada di rumah.

Ya Tomi ingin memberi kejutan kepada tunangannya itu, karena dia tahu kalau hari ini merupakan hari spesial bagi mereka berdua.

"kurang ajar si Maura, bisa-bisanya dia mematikan teleponku, biasanya setiap saat dia selalu menggangguku, menghubungiku tidak mengenal waktu"

Tomi marah lalu melemparkan bunganya di tempat sampah.

Tak

Tak

Tak

suara hells menggema di rumah mewah tersebut, seorang wanita cantik keluar dari rumahnya. Dan bergelayut manja di lengan Tomi.

" hai honey , Kenapa mukanya kusut seperti itu, tadi siang sangat cerah?" tanya Nina kepada kekasih gelapnya itu. Dan mengelus lembut wajahnya.

Dan seketika rasa kesalnya hilang setelah melihat kekasihnya itu

"kakakmu itu kurang ajar, berani-beraninya dia mematikan panggilanku, dan sekarang tidak dapat dihubungi" geram Tomi ,

Nina tersenyum melihat kekasihnya itu marah dengan kakaknya, "biasalah, malam-malam begini pasti dia sedang bersenang-senang"

Nina Memeluk leher kekasihnya itu, " tidak perlu di pikirkan, lebih baik kita ke kamar saja melanjutkan yang tadi siang, karena sepertinya dia tidak akan pulang seperti malam-malam biasanya yang jarang sekali tidur di rumah."

Tomi mengangguk setuju, kemudian dia menggendong kekasihnya itu untuk membawanya ke kamar, semua pembantu yang ada di rumah itu tidak ada yang berani menegurnya, karena mulut mereka sudah dikunci dengan uang, agar tidak mengatakan yang sebenarnya kepada Maura.

Padahal mereka kasian melihat nona mudanya di manfaatkan, walaupun nona mudanya itu selalu bersikap kasar dengan para pembantu, tetapi orangnya royal, suka memberi makanan enak, meski cara memberikannnya tidak sopan.

***

Sedangkan saat ini, Maura sedang menikmati makanannya yang begitu lezat, " pantas saja harganya lumayan, enak sekali makanannya"

gumamnya pelan.dan menghabiskan makanannya tanpa sisa.

Setelah lama menikmati suasana restoran, Maura memutuskan untuk pulang saja, karena dia malas mau kemana-mana . Maura melangkah dengan lesu tidak ada semangat hidup di sana, kehidupan yang ia alami selama ini tidak membuatnya bahagia, Maura menatap mobil kesayangannya yang selalu membawa dirinya kemana saja, ia belum mengaktifkan kembali ponselnya karena malas, banyak pesan yang yang ia sematkan dari teman-temannya yang mengajaknya ke club.

Maura membuka pintu mobilnya pelan, dan duduk di kursi kemudi, tak lupa menutup pintunya kembali, setelah sabuk pengamannya terpasang dengan benar, ia mengemudikan mobilnya dengan pelan.meninggalkan pelataran restauran tersebut.

Duar....

suara petir menyambar membuat dirinya terkejut, dan tak lama kemudian hujan turun begitu lebatnya,

" bagaimana ini, ....aku takut" Maura mengemudikan lebih pelan lagi, karena jarak pandang yang tidak terlalu jelas, apalagi jalanannya licin dan tiba-tiba mobilnya berhenti mendadak.

" kenapa mobilnya ini..." Maura mencoba menghidupkan kembali mobilnya tetapi tidak bisa, ia mengedarkan pandangannya dan ternyata jalanannya sangat sepi, tadi Maura lewat jalan pintas agar lebih cepat sampai ke rumah, tetapi malah tiba-tiba mobilnya mogok. Jalanan yang sepi , tidak ada rumah ataupun warung, apalagi penginapan.karena memang ini adalah jalan alternatif .

Suara rintik hujan semakin terdengar lebih jelas, seakan-akan mengejek dirinya yang tengah sendirian di tengah derasnya hujan.sudah tengah malam tetapi tidak ada satupun kendaraan yang melintas, tubuhnya mulai menggigil. Nyaris membeku.karena kedinginan, tiba-tiba ada sorot lampu yang menyilaukan matanya, ia memperhatikannya sampai mendekat, dan ternyata itu adalah sebuah motor,

Motor itu berhenti di depan mobilnya dengan lampu masih tetap menyala, dan turunlah seorang berbadan tinggi juga gagah, memakai jaket jeans juga celana jeans sobek-sobek, masih lengkap dengan helmnya, tubuhnya basah kuyup dan berjalan mendekat. Ke arah mobil Maura, setelah sampai di depan pintu mobilnya, orang itu mengetuk pelan kaca mobil Maura,

Tok tok tok ....

Maura takut, jadi dia tidak berani membuka kaca mobilnya, tetapi orang itu terus mengetuk kaca mobilnya. Membuat Maura semakin takut saja,

Tak lama kemudian laki-laki itu membuka helmnya, dan mengulangi lagi mengetuk kaca mobilnya,

Maura melihat seksama wajah laki-laki tersebut, rambut gondrong kumis juga berjambang, sangat macho menurutnya, apalagi wajahnya yang terlihat tampan,

Seperti tersihir oleh pemandangan di depannya, ia menurunkan kaca jendela mobilnya...

" wah ternyata anda seorang wanita rupanya!" kenapa berhenti di tempat sepi seperti ini, ini sangat berbahaya nona!"ujar laki-laki tersebut.

"tampan, gagah, suaranya terdengar Lembut, berat, juga seksi " kesan pertama yang Maura lihat dari laki-laki di depannya.

" hei, nona ... Kenapa anda siam saja...?" tanya laki-laki tersebut yang melihat Maura terbengong.

Maura tersentak mendengar suara laki-laki itu yang sedikit meninggi.

" eh , iya tuan , maaf. Mobil saja mogok, Saya tidak tahu harus berbuat apa sedangkan saya takut petir hujannya juga sangat deras, jadi saya memilih untuk berdiam diri di dalam mobil" kata Maura tersenyum.

" anda bisa menelpon taksi untuk anda pulang " kata laki-laki tersebut.

" saya tidak kepikiran tuan" ucap Maura dan dia mengambil ponselnya yang berada di tas.

ia menghidupkan ponselnya kembali tetapi nihil ternyata ponselnya itu kehabisan daya,

"Tuan ponselku mati, bolehkah saya pinjam ponsel Anda...?" tanya Maura lembut, matanya fokus menatap laki-laki di depannya tersebut, sampai membuat laki-laki tersebut risih.

" cantik sih, tetapi terlalu terbuka" gumam laki-laki itu dalam hati, karena tidak sengaja melihat belahan dada rendah wanita tersebut, padahal sudah memakai jaket.

Laki-laki tersebut merogoh kantongnya, dan terkejut ponselnya tidak ada, dia merogoh semua kantong yang ada di celana juga jaketnya tetapi tidak ada.

" sepertinya tertinggal di restauran" gumamnya pelan.

Dan Maura menyadari itu.

" ada apa tuan...?" tanya Maura dengan nada lembut.

" maaf nona, sepertinya ponselku tertinggal " kata laki-laki tersebut tidak enak,

Terpopuler

Comments

Yasmin Natasya

Yasmin Natasya

doubel up dong thor 🥰🙏

2025-08-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!