DEG
Jantung Hana seperti ingin copot rasanya, dia terlalu terkejut ada sosok yang berusaha dia hindari tapi malah berada di ruang presdir nya, ruang bos nya.
"Ka... Kamu kenapa di sini?" tanya Hana.
"Ya karena aku bos nya." jawab Gavin santai.
Dia berjalan mendekat ke arah Hana dengan gagah nya bohong kalau Hana tidak terpesona tapi rasa itu dia coba tepis.
"Pa.... Pak Gavin." sapa Hana dengan gugup, jujur dia bingung sekarang harus bagaimana.
Sampai di depan Hana Gavin langsung merengkuh pinggang mungil milik wanita pujaan hati nya itu membuat Hana bergerak tak tenang.
"Pak tolong jangan seperti ini!" sahut Hana mencoba melepaskan pelukan Gavin dari tubuh nya.
"Kita bertemu lagi." bisik Gavin setelah itu melepaskan pelukannya.
Setelah itu Hana langsung saja keluar dari ruangan tersebut, dia butuh menenangkan diri dan menjernihkan pikirannya.
'Ternyata Gavin adalah presdir di sini?! Bagaimana ini?' gumam nya dalam hati saat Hana sudah sampai di meja kerja nya.
'Seperti nya aku harus segera mengundurkan diri dari sini, aku sudah berhasil menjauhi dia dn aku rasa sudah tidak ada hal yang harus kita ulang kembali.' bisik nya dalam hati lagi.
Hana langsung menuju ke meja Benny dan menyerahkan surat pengunduran diri yang baru saja dia buat ini tadi.
"Pak Benny saya ingin menyerahkan ini." ucap Hana membuat Benny mengerenyitkan dahi nya pasalnya Hana baru hari pertama kerja tapi sudah menyerahkan surat pengunduran diri padahal banyak orang yng melamar pekerjaan di Dimitri grup.
"Kenapa Hana kamu ingin keluar dari sini?" tanya Benny mencoba mencari tahu alasannya.
"Ada alasan pribadi yang tidak bisa saya ungkap pak, saya mohon untuk di ACC surat saya." ucap Hana.
"Maaf Hana jika kamu memang ingin keluar maka surat ini akan saya berikan kepada pak Gavin karena untuk bagian sekertaris langsung berhadapan dengan pak Gavin, semua keputusan ada pa beliau." ucap Benny kemudian kedan Rungan Gavin memberikan surat tersebut.
"Pak ini ada surat dari Hana." ucap Benny membuat Gavin yang semula fokus dengan pekerjaan nya pun teralihkan saat mendengar nama Hana di panggil.
"Surat apa?" tanya Gavin dan mengambil surat dari Benny.
"Surat pengunduran diri pak." jawab Benny membuat hati Gavin yang awalnya senang langsung berubah menjadi suram.
"APA?! KENAPA DIA INGIN MENGUNDURKAN DIRI?!!" teriak Gavin dengan amarahnya.
'Se-benci dan setidak senang kah itu kamu bertemu aku lagi Hana?' gumam Gavin dalam hati nya dengan meremas surat di tangan nya.
"Panggilkan dia ke sini." tegas Gavin mencoba menahan amarah nya.
"Baik pak."
Benny pun langsung keluar dan memanggil Hana untuk menghadap ke arah bos nya, han begitu gugup karena bagaimana pun dia membuat sebuah keputusan besar dan semoga keputusan nya benar.
"Iya pak, pak Gavin panggil saya?" tanya Hana setelah diperbolehkan untuk masuk.
"Duduk." tegas Gavin di kursi kekuasaannya.
Hana tidak punya nyali untuk membantah, dia pun duduk dengan tenang di kursi depan Gavin dengan hati di landa kegugupan.
"Apa maksud kamu dengan surat ini?" tanya Gavin dengan tegas sambil melemparkan surat tersebut ke meja dengan Hana, takut jelas sekali.
"Saya ingin mengundurkan diri pak dari posisi saya sekarang ini." jawab Hana mencoba untuk menghilangkan ketakutannya.
"Ok akan saya setujui surat ini tapi dengan syarat kamu harus membayar denda yang sudah tercantum di kontrak." ucap Gavin membuat Hana membeku.
'Denda, ya tuhan bagaimana aku lupa akan denda tersebut' gumam nya dalam hati.
"Bagaimana apakah kamu sudah pertimbangkan denda tersebut?" tanya Gavin dengan berani karena dia tahu kalau Hana tidak mempunyai uang sebanyak itu.
Baru kali ini begitu senang dengan isi kontrak perusahaan nya ini, karena memang di dalam kontrak tersebut telah ditulis dengan jelas jika pegawai memutuskan untuk mengundurkan diri sebelum masa kontrak berakhir maka pegawai tersebut harus membayar denda seratus kali lipat dari gaji selama masa kontrak, hal itu di lakukan agar tidak ada pegawai yang bisa seenaknya keluar masuk sendiri ya walau jarang bahkan tidak pernah hak tersebut terjadi.
Jika nanti Hana tetap ingin keluar maka dia akan menjadi yang pertama dengan membayar denda sebegitu besar nya.
"Saya anggap kamu tidak pernah untuk surat ini tidak pernah kamu tulis jadi jangan pernah menulis hal b*doh seperti ini sebelum kamu mengetahui risiko nya." tutur Gavin dan Hana tidak bisa berkata satu kata pun.
"Kamu bisa keluar." tegas Gavin dan Hana langsung keluar dari ruangan tersebut dan kembali ke meja nya.
"Hana kamu kenapa?" tanya Fita yang merasa ada sesuatu kepada Hana.
"Gak kenapa kenapa kol, yuk kerja lagi." jawab Hana kemudian kembali fokus.
Benny memang tidak memberitahu kan soal surat tersebut kepada siapapun kecuali kepada bos nya saja karena itu perintah langsung dari bos nya.
Tak terasa jam makan siang pun tiba, Fita mengajak Hana untuk makan di kantin perusahaan yang terkenal enak dan banyak pilihannya, apa lagi untuk karyawan sendiri banyak diskon yang di berikan.
"Yuk fit." ajak Hana setelah siap.
"Ayuuukkkk." balas Fita yang terlihat begitu menghidupkan suasana.
Hana dan Fita berjalan sambil bercengkrama mengakrabkan diri, han begitu senang karena mempunyai partner yang begitu enak.
BRUG
Hana hampir saja jatuh kalau tidak Fita pegangin tubuhnya.
"Kalau jalan tuh pakek mata woy!" teriak Fita melihat siapa sudah menabrak Hana.
Wanita tersebut langsung berbalik arah dan melihat Hana dengan tatapan sengit seperti ingin menguliti nya saja.
"Lo bisa diem gak bacot." ucap salah satu dayang wanita tersebut.
Shasha wanita yang begitu terobsesi dengan bos mereka yaitu Gavin, dia hanya la seorang karyawan bagian pemasaran tapi gaya nya selangit, bahkan mengaku kenal dengan Gavin dan akan menjadi nyonya Dimitri.
Fita begitu muak dan malas, salah satu nya dia males ke kantin adalah sikap seenaknya dari Shasha dan para dayang dayang nya itu.
"Lo ya yang harus diem!" teriak Fita yang begitu bar bar, begitu tidak terima jika Hana di perlakukan seperti itu padahal dia tidak pernah membuat masalah kepada mereka.
"Fita udah jangan ribut, aku gak papa kok." lerai Hana tidak ingin masalah ini semakin berlanjut.
"Gak bisa gitu han, nih mereka tuh udah keterlaluan. Padahal udah gak ada manfaatnya di perusahaan masih ada di pertahankan!" ucap Fita begitu sarkas kemudian menarik tangan Hana keluar dari kantin.
Niat awal ingin makan sing dengan tenang malah ribut gara-gara Shasha and the geng nya, mereka memutuskan untuk kembali ke lantai atas saja dan memesan makanan sedangkan Hana memilih memakan bekal yang dia bawa sekalian di cicipi oleh Fita.
.
.
Cerita Belum Selesai.....
Jangan lupa follow akun author, favorit kan cerita ini, vote, like, komen dan gift nya juga boleh biar tambah semangat buat nulis nihhh....
Ditunggu ulasan dan bintang 5 nya yaaa
FOLLOW FB AUTHOR : @LALA SYALALA
FOLLOW IG AUTHOR : @LALA_SYALALA13
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Wicih Rasmita
next
2025-08-07
0
Zahira Zahira
lanjut tor..
2025-08-07
0