BAB 2_Pergi Lagi

Ucapan Satya tadi membuat tubuh Gavin membeku ditempat, begitu rumit pikiran nya sekarang ini.

"Dan juga Vin aku tadi habis periksa juga, seperti nya ada tanda-tanda stress di diri Hana Vin, ini bukan gila ya tapi mungkin mentalnya sedang tidak baik baik saja." ucap Satya lagi lagi membuat Gavin diam mematung.

'Sebenarnya apa yang terjadi sama kamu Hana selama ini?' tanda tanya besar dari Gavin.

"Dia udah aku kasih cairan biar tubuhnya stabil, aku saranin buat selalu temani dia karena bisa aja dia ngelakuin hal hal di luar nalar seperti bu*nuh di*ri kayak tadi." ucap Satya.

"Kalau gitu aku pergi dulu karena mau cek pasien lainnya." pamit Satya kemudian menepuk bahu Gavin berusaha untuk menguatkan, entah kenapa Satya yakin bahwa Gavin bisa menemani Hana walau tahu bagaimana kisah tragis cinta sahabat nya itu.

"Rob kamu pergi aja biar aku yang jaga Hana di sini, cukup jangan kasih tahu nyokap ku kalau aku di sini." ujar Gavin dan di angguki oleh Robi.

Saat masuk ke kamar inap Gavin bisa melihat tubuh lemas Hana yang begitu dia rindukan, selama sepuluh tahun ini dia berusaha untuk mencari tahu penyebab mantan kekasih nya itu memutuskan hubungan yang menurut nya tidak ada masalah apapun.

"Kenapa setelah sekian lama kita tidak bertemu tapi malah pertemuan seperti ini yang kita alami." lirih Gavin merasa iba dan penasaran seperti apa selama ini Hana menjalani hidupnya.

Dia dengan senantiasa menunggu hingga Hana sadar namun gadis itu tak sadar sadar juga membuat Gavin khawatir.

Setelah beberapa lama menunggu Hana pun mulai sadar, hal yang pertama dia lihat adalah atap rumah sakit berwarna putih dan juga bau obat-obatan yang begitu menyengat di hidung.

"Sudah sadar? Ada yang sakit?" tanya seseorang membuat Hana mengalihkan perhatiannya.

DEG

Seketika kejadian di jembatan tadi membuat Hana teringat kembali, kesadaran nya akhirnya kembali lagi.

"Terima kasih sudah mengantar say ke rumah sakit." ucap Hana dengan tulus masih dengan bahasa formal nya itu.

"Bisa jangan terlalu formal saat kita bicara, kita bicara seperti dulu saja." ucap Gavin dan di angguki ragu oleh Hana.

Dia merasa bahwa tubuhnya sudah membaik akhirnya mencoba melepaskan infus yang masih terpasang di tangannya.

"Mau apa kamu?!" tanya Gavin dengan terkejut melihat tindakan Hana.

"Aku mau pulang." jawab Hana.

"Kamu masih sakit Hana, setidaknya sembuhkan luka mu dulu sebelum menghindari ku lagi." ucap Gavin yang begitu menohok sekali tapi memang itu menyatakan nya.

"Aku keluar dulu." pamit Gavin kemudian menghilang dari balik pintu ruang inap tersebut membuat air mata jatuh begitu saja tanpa permisi dari mata Hana.

"Ini kenapa sih turun juga, aku sudah berusaha untuk menjauh tapi kenapa harus dipertemukan lagi tuhan." ucap Hana dengan pasrah karena takdir mempertemukan mereka berdua lagi.

Karena merasa tubuh nya sudah membaik Hana pun tetap melepas infus nya dan pergi dari ruang sakit, sedangkan Gavin ke ruangan dokter Satya karena ingin menanyakan kondisi Hana.

"Apakah dia sudah bangun?" raya Satya saat melihat Gavin malah duduk di kursi nya.

"Hm, tapi seperti nya dia tidak ingin bertemu dengan ku." sahut Gavin yang sudah merasa sangat frustasi.

"Vin mungkin dia ada alasan melakukan hal tersebut, lo tahu kan apa yang aku sampein ke Lo soal Hana, seperti nya hidup Hana tidak semulus yang kita bayangkan." ucap Satya mencoba menahan emosi Gavin.

"Tapi dia sudah pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun bahkan alasan pun dia tidak memberikannya." jawab Gavin mengingat-ingat kejadian di mana Hana memutuskan hubungannya.

~Flashback On~

"Sayang aku tadi dengar kalau kamu juara olimpiade lagi?" tanya Gavin remaja saat duduk di bangku taman belakang sekolahan.

Sekarang mereka sudah berada di kelas tiga SMA dan sebentar lagi akan lulus, Gavin dan Hana sudah menjalin hubungan selama hampir dua tahun, bagi Gavin Hana adalah cinta pertama nya begitu pun dengan Hana dimana Gavin adalah cinta pertama nya.

"Iya sayang." balas Hana dengan singkat.

"Kamu mau apa sebagai kado nya hm?" tanya Gavin mencoba menghibur kekasih nya itu.

"Sayang aku mau ngomong sama kamu boleh?" ijin Hana merasa bahwa ingin adalah waktu nya.

"Ada apa sayang ku?" tutur Gavin dengan begitu lembut.

"Mari kita putus." ucap Hana singkat.

Bagai tersambar petir di sing bolong ucapan Hana tadi membuat Gavin diam mematung.

"Kenapa?" tanya Gavin perlu penjelasan dari Hana.

"Aku rasa kita udah gak cocok Vin, maaf aku menyerah dalam hubungan ini." tutur Hana kemudian pergi dari sana.

Gavin masih diam mematung dengan perkataan Hana apa lagi tiba-tiba panggilannya berubah yang biasa nya sayang tiba-tiba memanggil nama nya.

~Flashback Off~

Di mulai dari sana lah sikap Gavin yang dulu nya ceria menjadi seorang yang begitu dingin dan sulit di dekati, bahkan mama nya sudah mencoba berbagai cara agar sang anak kembali seperti dulu tapi tetap tidak bisa.

Setelah dari ruangan Satya, Gavin pun kembali ke ruang inap Hana namun baru saja masuk ke dalam sudah tidak ada orang sama sekali di sana.

"Dan kamu memilih untuk pergi lagi Hana," lirih Gavin begitu kecewa namun tekad nya untuk mencari Hana tidak pernah hilang.

Gavin : [Cari Hana dimana pun dia berada, bawa ke apartemen ku.]

Gavin baru saja menghubungi Robi dari sambungan telepon, setelah itu dia langsung memutuskan sambungan secara sepihak bahkan tanpa Robi bisa membalasnya.

Sedangkan Hana berada di bus kota menuju ke sebuah gubuk kecil yang sering dia datangi jika dia tidak tahu arus kemana, gubuk kecil itu bahkan sudah sangat usang dan tak layak untuk ditempat.

"Ayah, ibu Hana ingin ikut kalian. Kenapa hidup Hana selalu seperti ini?" lirih Hana merenungi nasibnya.

Bertemu dengan Gavin sungguh membuat dia malu sekali, dia yng memutuskan hubungan namun sekarang Gavin bis melihat kehancurannya perlahan.

Hana memilih untuk meringkuk menghangatkan tubuhnya dengan tangan nya, ingin pulang ke rumah pun percuma karena dia pasti akan menjadi bulan bulanan paman dan bibi nya, mungkin besok pagi dia baru akan pulang, tubuh nya begitu sakit semuanya.

"Vin aku udah cari di dekat-dekat sini tapi gak ada." ucap Robi masuk ke apartemen Gavin setelah dipersilahkan pastinya.

"Cari di pinggiran kota dimana kita menemukannya, rob aku harap untuk kali ini dia memberikan penjelasan yang jelas kenapa dia ninggalin aku." lirih Gavin.

"Aku pasti terus bakalan bantu." ucap Robi yang sangat tahu bagaimana keadaan Gavin setelah di tinggal oleh Hana waktu itu.

Setelah itu Robi pergi dari apartemen sahabatnya dan menuju ke apartemen nya yang kebetulan tak jauh dari apartemen Gavin yaitu di depan apartemen Gavin.

"Kenapa kamu memilih pergi lagi hm?" tutur Gavin begitu banyak pertanyaan yang bersarang di otak nya sekarang.

.

.

Cerita Belum Selesai.....

Jangan lupa follow akun author, favorit kan cerita ini, vote, like, komen dan gift nya juga boleh biar tambah semangat buat nulis nihhh....

Ditunggu ulasan dan bintang 5 nya yaaa

FOLLOW FB AUTHOR : @LALA SYALALA

FOLLOW IG AUTHOR : @LALA_SYALALA13

Terpopuler

Comments

Zahira Zahira

Zahira Zahira

lanjut tor

2025-08-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!