...~Happy Reading🤗💐~...
Saat ini Kiara sementara membersihkan di rumah barunya. Tidak lama kemudian ayahnya datang dan lansung berteriak memanggilnya.
"Kiara... Kamu dimana?" teriak Zamuel dan lansung masuk ke dalam rumah itu. Ia sudah tahu bahwa Axel tidak ada dirumah itu makanya ia memberanikan diri untuk datang.
Kiara yang mendengar suara ayahnya lansung menghentikan kegiatannya sejenak dan bergegas ke sumber suara.
"Ayah, ada apa datang kesini? tanya Kiara dan ingin mengambil tangan ayahnya untuk dicium. Tetapi lelaki itu menghempaskan tangannya dan malah berkata kasar kepada putrinya.
"Memangnya kenapa kalau ayah datang kesini? ini kan rumah kamu, berarti rumah ayah juga donk. Mentang-mentang kamu sudah nikah dengan konglomerat jadi kamu ingin melupakan ayah. Ingat kalau bukan karena ayah, kamu tidak akan menikah dengan tuan Axel," ucap ayahnya sewot.
"Astaghfirullah, Kiara cuma bertanya yah. Ayah kenapa mengatakan seperti itu," ucap Kiara sambil mengelus dadanya.
"Sudah, ayah tidak mau basa-basi. Tuan Axel pasti memberikanmu uang kan? Mana uang itu, ayah mau pake," ucap Zamuel sambil menengadahkan tangannya ke arah Kiara.
"Ayah kenapa sih, datang marah-marah terus minta uang ke Kiara. Kiara tidak punya yah," ucap Kiara.
"Halah, kamu pasti bohong kan. Suami kamu itu kaya, mana mungkin dia tidak memberikan uang padamu. Ayah itu sudah merawat mu dari kecil. Kamu perlu ingat, ayah menafkahi dari kecil bahkan sampai lulus sekolah. Ini balasan yang kamu berikan, mau jadi anak durhaka kamu ha?," marah Zamuel.
Karena tidak sabar, Zamuel masuk ke kamar Kiara dan mengacak-ngacak kamar itu. Kiara menangis dan berusaha menghentikan ayahnya, namun sang ayah malah mendorongnya hingga dahinya terbentur disudut meja yang ada di kamar itu.
Zamuel tidak peduli dengan Kiara yang meringis kesakitan, ia tetap melanjutkan aksinya untuk mencari uang itu. Pria tua itu sangat yakin bahwa Axel telah memberikannya sejumlah uang.
Tidak lama kemudia mata Zamuel berbinar saat yang dicarinya akhir ketemu. Ia mengambil amplop coklat itu dan membuka isinya.
"Kenapa cuma segini? ayah sangat yakin, pria itu pasti memberikan yang lebih padamu. Kamu seharusnya tidak boleh boros," ucap Zamuel dengan marah.
"Ayah, tolong jangan ambil uang itu. Itu untuk keperluan Kiara selama sebulan hiks...," ucap Kiara sambil menarik lengan Zamuel. Namun Zamuel tidak peduli, ia tetap melangkah keluar dan mengantongi amplop itu.
"Kamu tinggal minta lagi sama suami kamu itu. Minta yang banyak, bilang saja uang itu tidak cukup untuk kebutuhanmu," ucap Zamuel dengan entengnya.
"Kenapa sih ayah tega sama Kiara. Kenapa sih ayah menjadi begini, kenapa ayah sekarang menjadi gila uang. Kenapa ayah menggelapkan dana perusahaan tuan Axel dan menjadikan Kiara tumbal sebagai gantinya. Untuk apa yah? Untuk apa uang sebesar itu. Terus dimana uang itu yah? Ayah gunakan untuk apa? sedangkan selama ibu meninggal ayah tidak pernah menafkahi Kiara lagi, terus untuk apa uang sebanyak itu," ucap Kiara dengan air mata dan emosi yang sudah tidak bisa ia tahan.
"Kamu tidak perlu ikut campur urusan ayah. Tugas kamu cuma satu yaitu ambil perhatian tuan Axel, singkirin Rachel dan dengan begitu kamu bisa menjadi nyonya Blackthron satu-satunya," ucap Zamuel dan lansung pergi meninggalkan Kiara yang geleng-geleng kepala melihat tingkah ayahnya.
Dulu ayahnya ada seseorang yang sangat bertanggung jawab. Apapun keinginan Kiara pasti dipenuhi. Kiara begitu di manja olehnya. Ia tidak pernah membiarkan seseorang menyakiti putrinya itu. Tetapi semenjak ibunya meninggal ayahnya sempat mengurung diri seminggu dikamar dan akhirnya ia berubah menjadi seperti sekarang.
Semua yang yang diberikan Axel kepadanya sudah diambil tidak tersisa oleh ayahnya. Ia menjadi bingung harus apa. Tidak mungkin ia meminta kepada Axel. Itu akan membuat pria itu semakin berpikir bahwa dirinya hanya menginginkan uangnya.
Kiara baru saja teringat kalau dirinya masih ada simpanan tabungan gajinya saat kerja. Ia buru-buru mengambil ponselnya dan melihat berapa saldo yang ia punya. Beruntung ia masih memiliki tiga juta rupiah. Dan itu akan ia usahakan cukup untuk sebulan sampai uang bulanan berikutnya dari Axel akan ia terima.
Wanita itu kemudian bersiap-siap dan mencari agen BRI link terdekat untuk menarik uang itu. Setelahnya ia lansung ke pasar untuk belanja bulanan. Ia tidak ingin belanja sedikit-sedikit. Ia takut ayahnya akan kembali dan mengambil uangnya lagi.
***
"Sayang, jadi kan kita shoping hari ini?" tanya seorang wanita berumur tiga puluh tahun kepada Zamuel.
Ya wanita itu bernama Iren, dia adalah kekasih Zamuel yang berumur 28 tahun. Sangat muda dibanding pria itu yang baru saja berusaha 51 tahun. Iren sebenarnya tidak tulus mencintainya, ia tahu Zamuel sedang galau karena istrinya telah meninggal, itu sebabnya ia akan memanfaatkan pria itu untuk kesenangannya.
Iren lah yang telah menghasut Zamuel agar menggelapkan dana perusahaan Blackthron untuk membelikannya mobil, rumah mewah, dan juga perhiasan. Iren jugalah otak dari pernikahan Axel dan Kiara.
"Iya sayang, tapi hari ini kamu harus lebih hemat. Uang yang Kiara berikan cuma sepuluh juta," ucap Zamuel.
"Apa? sepuluh juta? itu mana cukup. Treatment wajahku saja 50 juta. Bahkan gaun, tas atau pun high heels pun tidak cukup harga segitu," ucap Iren dengan wajah kesalnya.
"Tapi mau bagaimana lagi sayang. Axel belum sepenuhnya menerima Kiara. Nanti jika Kiara berhasil mengambil hati Axel, ia pasti akan diberikan uang yang lebih banyak. Kamu yang sabar ya sayang," ucap Zamuel sambil membujuk Iren.
Sepintas wajah wanita itu berbinar, ia baru saja mendapatkan ide yang menguntungkan baginya.
"Begini saja sayang, bagaimana kalo kamu gadaikan rumah kamu itu. Kalau nanti kamu belum bisa menebusnya ya biarkan saja. Lagipula Kiara sudah memiliki tempat tinggal sendiri," ucap Iren dengan menunjukkan senyum termanisnya agar pria tua itu luluh dengan ucapannya.
Awalnya Zamuel ragu dengan hal itu. Namun berkat rayuan maut dari Iren, akhirnya pria itu menyetujui untuk menggadaikan rumahnya.
"Yaudah, kita kerumah ku sekarang untuk ambil sertifikatnya. Setelah itu kita ke pegadaian dan bersenang-senang," ucap Zamuel sambil tersenyum dan merangkul Irene.
Irene menahan ekspresi jijiknya dan menampakkan senyum manisnya untuk itu.
'Dasar pria tua bodoh. Mau-mau aja aku manfaatin, tidak masalah. Selama ia bisa menjadi ladang cuan bagiku, aku akan tetap mempertahankannya'
Tidak lama kemudian ponsel Iren berdering. Wanita itu tiba-tiba menjadi panik saat melihat nama yang tertera.
"Sayang, aku angkat telpon dulu ya," ucap Iren dan sedikit menjauh dari Zamuel.
"Sayang, kamu jangan telpon aku dulu. Aku saat ini bersama pria tua itu. Pria tua itu benar-benar bodoh, aku menyuruhnya untuk menggadaikan rumahnya dan ia menyetujuinya. Saat ini aku akan kerumahnya untuk mengambil sertifikat rumah itu. Nanti dulu ya sayang. Habis ini kita akan ketemu," ucap Irene di balik telponnya dengan suara yang agak pelan.
Setelah itu, ia menyusul Zamuel yang sedang menunggu di dalam mobil.
Mereka tidak sadar, seseorang dari kejauhan dari tadi memerhatikan mereka berdua. Orang itu menggeleng-geleng kepala melihat hal itu.
Tidak menyangka menyaksikan hal itu.
Hai guys author kembali lagi,
Jangan lupa tinggalkan jejak ya
Salam hangat dari author🤗💐💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Sarifah Aini
Zamuel bener-bener tega sih, anak lagi susah malah dijadiin tumbal buat nutupin ulah sendiri 😤
2025-08-13
0
rayhan sidrap
anaknya dilarang boros, karena bapaknya mau ambil semua jatah anaknya. emang egois beberapa bapaknya😤😤😤🤬
2025-08-12
0
IG : @dadan_kusuma89
jangan kasar-kasar Ayah! mestinya biarkan putrimu mencium tanganmu sekalipun anda sedang kesal
2025-08-12
0