Kiara terkejut karena seseorang tiba-tiba menariknya hingga berdiri. Saat melihat orang itu, Kiara menjadi syok. Kiara saat ini sedang gugup sekaligus ketakutan. Ia takut orang itu mendengarkan semua ceritanya.
"Kiara, kamu mengapa menangis?" tanya orang itu yang tidak lain adalah Rachel.
"Apa kamu memiliki masalah?" tanya Rachel lagi.
"Ra-Rachel? Kenapa ka-kamu bi-bisa ada di-disini? Tanya Kiara dengan gugup dan wajah pucat.
"Apa kamu lupa? Nenekku dikubur disini, aku datang mengunjunginya karena ini hari lahirnya," ucap Rachel.
"Kamu sendiri kenapa nangis? aku kan sudah bilang kalau kamu ada masalah, cerita aja sama aku. Kamu tidak boleh menangis, aku tidak suka melihat air ini di wajah kamu," ucap Rachel sambil menghapus air mata Kiara.
Hal itu membuat Kiara semakin merasa bersalah kepada sahabatnya, air matanya semakin deras yang membuat Rachel semakin bingung.
"Hei, kita cari tempat yuk buat cerita," ajak Rachel.
Kiara menggelengkan kepalanya pelan mendengar itu. "Tidak usah Hel, aku masih mau disini sama ibu. Aku cuma kangen sama Ibu kok, kamu tidak usah khawatir," ucap Kiara dengan menatap sendu nisan ibunya.
Rachel tidak percaya dengan perkataan sahabatnya itu. Ia sangat yakin pasti ada yang disembunyikan dari gadis itu. Ia tetap ingin mengajak Kiara ke tempat yang menyenangkan untuk menghibur gadis itu. Namun, tiba-tiba saja sebuah notif masuk di ponselnya yang membuat wanita itu mengurungkan niatnya untuk menghibur Kiara.
"Baiklah kalau begitu. Kamu yakin kan tidak ada masalah? awas aja kalau kamu menyembunyikan kepadaku. Aku tidak akan menganggap mu sahabat lagi," ancam Rachel.
"Iya Hel, aku tidak menyembunyikan apapun kok. Kamu tenang saja," ucap Kiara sambil tersenyum. Padahal dalam hatinya ia sangat sakit.
'Maafkan aku Rachel, aku terpaksa berbohong,'
"Baiklah kalau begitu aku tinggal ya. Aku ada urusan lain," ucap Rachel.
Kiara mengangguk sebagai jawaban.
Setelah melihat Rachel semakin menjauh, tangis gadis itu menjadi.
"Maafkan aku Rachel, kamu hiks...pasti hiks...akan sangat membenciku hiks...jika kamu tahu hiks... yang sebenarnya," tangis gadis itu.
...~~~...
Hari ini hari pernikahan Axel dan Kiara. Mereka melaksanakan pernikahan itu dengan sederhana dan tertutup. Tidak ada satupun keluarga besar yang datang baik dari pihak Kiara maupun Axel. Cuma ayah Kiara, penghulu dan beberapa anak buah Axel yang menjadi saksi.
Kiara menatap dirinya di cermin hias miliknya. Gadis itu sementara di hiasi oleh MUA profesional. Air matanya jatuh berkali-kali seolah tidak peduli jika make up-nya akan longsor sewaktu-waktu.
Ayahnya muncul dibalik pintu untuk melihat putrinya. "Nak, kamu cantik sekali. Tuan Axel pasti terpana melihat dirimu," ucap Zamuel.
"Ayah, apa pernikahan ini tidak bisa dibatalkan?" tanya Kiara.
"Kamu jangan bodoh Kiara, semua orang ingin berada di posisimu. Kamu harusnya bersyukur akan menjadi istri seorang CEO terkaya di dunia," ucap Zamuel dengan tegas.
"Tapi ayah, persahabatanku dengan Rachel akan hancur jika Rachel mengetahui ini," ucap Kiara dengan air mata yang tidak dapat terbendung.
"Kamu tidak usah pedulikan wanita itu. Kamu harus bisa membuat tuan Axel jatuh cinta padamu dan kamu harus membuat Rachel tersingkirkan. Dengan begitu kamu akan menjadi satu-satunya nyonya muda Blackthron, dan kita bisa hidup enak," ucap Zamuel.
Kiara tidak habis pikir dengan pikiran ayahnya. Bagaimana bisa ia memiliki pikiran egois seperti itu. Dengan hadir di antara Axel dan Rachel saja itu menjadi dosa besar, apalagi berniat menyingkirkan wanita itu dan berkuasa. Dia tidak akan melakukan hal itu.
"Sebaiknya hapus air matamu dan siap-siap. Calon suami mu sudah menunggu," ucap Zamuel tegas dan keluar dari kamar itu.
Kiara menarik nafas pelan-pelan dan menghapus air matanya. Kemudian ia keluar di antar oleh MUA yang menghiasi dirinya.
Axel melihat Kiara datang menghampirinya. Seketika Axel mematung melihat gadis yang sebentar lagi menjadi istrinya.
Dengan perasaan gugup dan takut Kiara berjalan menuju Axel. Setelah kalimat sakral itu diucapkan, Axel memasang sebuah cincin pada jari manis Kiara. Setelahnya Kiara mengambil tangan kekar pria yang sekarang berstatus sebagai suaminya itu dan mencium punggung tangan tersebut dengan gugup.
Axel mencium kening Kiara kemudian membisikkan sesuatu yang membuat Kiara menegang.
'Selamat datang di neraka nyonya Blackthron.'
Axel lansung membawa Kiara ke rumah yang telah disiapkannya setelah acara sakral itu selesai. Di perjalanan cuma ada keheningan yang membuat Kiara sedikit canggung dengan situasi itu.
Tidak lama kemudian mereka sampai di rumah yang bernuansa putih itu. Rumah berdesain sederhana berlantai satu namun sangat luas. Di depan rumah itu ada taman bunga mini dan dibelakangnya ada tanah kosong.
"Mulai sekarang kamu tinggal disini, disini tidak ada pembantu jadi kamu akan bersih-bersih dan masak sendiri. Ini 10 juta sebagai pegangan kamu sebulan. Saya rasa itu cukup banyak bagi kamu," ucap Axel dengan nada dingin.
"Ingat, kamu tidak perlu mencampuri urusanku dan tidak perlu mencari ku. Kamu hanya sebatas istri di atas kertas tidak lebih," ucap pria itu lagi.
"Kalau begitu saya pergi dulu. Karena saya tidak akan tinggal bersamamu disini. Tetapi saya akan tetap datang sesekali memantaumu," ucap Axel lagi.
Kiara merasa geram dengan tingkah pria di depannya. Walaupun ia bukan siapa-siapa, tetapi tidak seharusnya pria ini berbuat semaunya.
"Saya tidak butuh uang mu tuan, saya masih bisa kerja untuk memenuhi kebutuhanku," ucap Kiara.
Axel berbalik dan mengeraskan rahangnya. Dia merasa wanita didepannya ini merendahkan harga dirinya.
"Hei, apa yang kamu katakan? berani sekali kamu merendahkan ku. Katakan berapa yang kamu minta. Apa uang ini tidak cukup sehingga kamu memilih untuk kerja. Memangnya berapa sih gaji kamu, pasti lebih rendah dari yang saya berikan," ucap Axel dingin sambil mencengkram dagu wanita didepannya itu dengan kasar.
Kiara yang mendapat perlakuan itu meringis kesakitan, air matanya pun jatuh. Namun bukan kasihan, pria itu justru memperkuat cengkraman nya di dagu wanita itu.
"Tidak usah keluarkan air mata buaya mu itu. Aku tidak akan tertipu dengan permainanmu. Kamu pikir aku bodoh, kamu menyetujui pernikahan ini karena berpikir akan diperlakukan layaknya ratu kan," ucap Axel dengan dingin.
"Ingat ini baik-baik, sampai kapanpun kamu tidak akan mendapatkan tempat itu. Kamu terima uang ini dan ikuti peraturan saya atau kamu akan menyaksikan ayahmu yang akan di tahan dalam jeruji besi rumah ini dan disiksa sebagai hukumannya seumur hidupmu," ucap Axel lagi.
"Ke-kenapa? bu-bukankah a-aku su-,sdah menikah de-denganmu? bu-kankah se-seharusnya hu-hutang ayah su-dah lunas?" tanya Kiara dengan terbata-bata akibat dagunya masih di cengkram kuat.
"Kamu tahu kenapa ayahmu memiliki hutang sebanyak itu, itu karena ayahmu menggelapkan dana perusahaan ku dan melarikan diri. Dan setelah tertangkap basah, ia dengan mudahnya menawarkan putrinya untuk dijual. Menikahi mu tidak cukup untuk membayar itu semua, aku akan membuatmu menderita seumur hidup sebagai bayaran atas hal itu," ucap Axel lagi dengan tatapan menusuk.
Kiara terkejut mendengar hal itu. Ia tidak menyangka ayahnya melakukan dosa besar itu. Tetapi selama ini ia tidak pernah di nafkahi oleh ayahnya sepersen pun.
Lantas uang sebanyak itu...
Untuk apa sebanyak itu sampai ia harus mendapatkan nya dengan cara yang haram?
Hai guys author kembali lagi,
Jangan lupa tinggalkan jejak ya
Salam hangat dari author🤗💐💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Athena_25
ish dasar bapak koplak, kasih aja kopi sianida ra biar cepat bisa bisa beristirahat dengan tenang bapakmu itu🤭
2025-08-09
1
sjulerjn29
apa yang dilakukan ayahnya ya sampe korupsi segala 🤔
2025-08-11
0
Nurika Hikmawati
Kenapa gak mau jujur sama Rachel. siapa tahu dia bisa bantu kamu kiara
2025-08-18
0