Pengalaman Pertama

Ia bernama Ebel, setelah sekian lama aku tidak menaruh perhatian pada lawan jenis, laki-laki ini berhasil mencairkan hatiku. Dari awal berkenalan, Ebel sudah secara terang-terangan berkata ia menyukaiku. Tapi status kami hanya pertemanan sampai 6 bulan kemudian ia baru berkata kepadaku,

"Al aku menyukaimu sejak pertama kita berkenalan, dan selama ini perasaan itu tetap ada dan menguat. Maukah kamu menjadi pacarku?".

Saat itu aku tidak langsung menjawabnya, aku takut karena ini pertama kalinya bagiku. Dan karena itu juga, aku membandingkan Ebel dengan Jason. Mereka sungguh bertolak belakang.

Ebel sangat ekspresif menunjukkan perasaannya, pandai bergaul dan terasa hangat. Ya... hangat... itu kata kunci yang membuatku akhirnya menerimanya.

Ia lebih tua dariku 3 tahun. Meski kami bekerja di perusahaan yang sama, tapi kami berada di bidang yang berbeda. Aku di bagian finance sedangkan Ebel supervisor legal perusahaan.

Ebel memberiku banyak pengalaman pertama dalam hidupku, salah satunya adalah ciuman, ya ciuman hangat yang tidak akan aku lupakan rasanya, mungkin hanyalah cinta sejati yang bisa menghapus rasa itu. Apakah Ebel juga cinta sejatiku? Entahlah, aku belum bisa menjawabnya.

Aku ingat kata-katanya sesaat sebelum menciumku.

"Tapi aku masih pengen bareng kamu Al", ucapnya sambil membelai pipiku.

Aku tersenyum mendengarnya sambil memegang tangannya yang berada diwajahku. Kemudian satu tangannya memegang pinggangku menarikku kedalam pelukannya, dan ia mencium bibirku.

"Bel, malu ahh, nanti mama keluar kamar gimana?", ucapku pelan sambil bergerak mundur.

Kemudian Ebel menarik pinggangku untuk mendekat lagi.

"Al, mama kamu ngeliat kita ciuman juga paling senyum doank", ucapnya tersenyum jahil.

Aku mencubit pinggangnya pelan, sebagai bentuk tanda protesku. Kemudian ia menciumku lagi dan kali ini aku membalas ciumannya. Ia sungguh mahir dalam permainan ini, rasanya manis dan membuat candu. Aku menyukai bagaimana ia selalu memegang wajahku saat menciumku, bagaimana ia mendekapku erat, bagaimana bibirnya menyatu sempurna denganku, dan lidahnya mengeksplorasi seakan aku adalah permen manis.

Aku tau aku bukanlah pacar pertamanya, tapi aku tidak ambil pusing dengan masa lalu Ebel, setiap orang punya cerita masa lalunya masing-masing.

"I love you Alena".

Aku menyukai bagaimana ia selalu mengatakan I love you dengan memanggil nama lengkapku setiap kami selesai berciuman.

Ya kurasa aku sungguh jatuh cinta pada Ebel, ia membuatku selalu tersenyum, ia juga memperlakukanku istimewa dimana saja termasuk di kantor. Ia tidak segan untuk memegang tanganku atau merangkulku meski kami berada di lingkungan kantor. Jadi meski aku sedang mengalami hari buruk di kantor tetapi melihatnya dari kejauhan atau saat bertemu dengannya, perlakuan istimewanya selalu dapat menghangatkan hatiku lagi. Saat itu rasanya aku sudah mendapatkan segala keinginanku, tidak mengetahui bahwa hubunganku dengan Ebel tidak akan berlangsung lama. Mungkinkah itu pertanda saat aku ditanya apa Ebel cinta sejatiku, dan aku tidak bisa menjawabnya. Saat itu alasanku tidak bisa menjawabnya hanya karena kami baru saja memulai perjalanan kami, dan cinta sejati harusnya bisa terbukti setelah melalui banyak ujian dulu.

Kurasa hidup memang bagaikan roda yang berputar bukan, sepertinya aku baru saja merasakan hidup tanpa beban ekonomi dan selalu tersenyum karena Ebel. Lalu datang sedikit kerikil yang membuatku harus berjalan memutar, memulai lagi dari awal perjalanan baru karena pilihan di persimpangan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!