Ku ikuti permainan mu

Wiliam mencoba fokus dengan pekerjaan nya tapi tetap saja perubahan Cinta terus Membuat nya berpikir...

" huff bagaimana caranya aku tau apa yang terjadi pada gadis miskin itu" Wiliam mencoba mengingat kejadian saat cinta terakhir kali di cebur oleh Emili

Brak

Wiliam terkejut saat kakeknya tiba' datang dan menatap nya tajam

" Selamat siang kek, kenapa kemari tanpa memberi tahu aku" tanya Wiliam dengan tatapan bingung nya

"Dasar cucu nakal, apa yang sudah kamu lakukan sampai membiarkan istri mu bekerja?, apa uang mu yang banyak tidak mampu memenuhi kebutuhan Cinta?" Reksadana menatap tajam Wiliam

Huff

Wiliam Menghela nafasnya dan berpikir apa lagi yang di lakukan cinta sampai membuat kakek nya datang ke perusahaan untuk memarahi dirinya ...

" Kek aku benar' tidak mengerti?,apa yang Kakek ucapkan" sahut Wiliam jujur

" Kakek mendapatkan kabar jika cinta bekerja sebagai pelayan di salah satu hotel milik teman Kakek" ujar Reksadana

Wiliam sangat terkejut dan merutuki sikap Cinta yang seenaknya tanpa memikirkan dirinya saat ini

" Kek aku minta maaf tapi aku janji ini terakhir kalinya cinta bekerja" Janji Wiliam....

" Baik tapi jika aku kembali mendapatkan kabar jika kamu Membuat cinta menderita, siap saja aku akan menyita semua aset yang saat ini kamu gunakan Wiliam " Ancam Reksadana

" Kek aku di sini yang cucu kakek bukan Cinta, aku tidak terima kek " Ujar Wiliam mengepalkan tangannya

"Maka kamu harus bersikap baik pada cinta dia itu istri mu, dan Kakek tidak merasa keberatan jika sebagian harta Kakek di berikan kepada Cinta " ujar Reksadana lalu meninggalkan Wiliam yang tengah emosi saat ini

" Cinta Aurora lihat saja aku akan memberi perhitungan, seperti nya aku terlalu baik padanya sampai dia jadi ngelunjak seperti ini " geram Wiliam mengepal tangan nya

" Tuan hari ini ada jadwal bertemu tuan Harrison di restoran Alap" ucapan Cesar terjeda saat melihat tatapan tajam Wiliam saat ini

" Batalkan" Wiliam berucap dengan dingin

" Tapi tuan ini adalah kesempatan emas agar perusahaan "

" Kau berani mengatur ku Cesar?" tanya Wiliam membuat sektretaris nya itu terdiam lalu menyadari kesalahannya

" Maafkan saya tuan" Pekik Cesar

" Hm" jawab Wiliam lalu pergi menuju parkiran mobilnya

" Cinta Aurora" panggil Wiliam dengan suara lantang membuat Cinta yang sedang melayani para tamu dengan berbagai minuman di tangannya

" Hah dari mana dia tau" pekik Cinta bingung sampai tak menyadari jika Wiliam telah berada di depannya

" Pulang" Satu kata itu cukup membuat cinta mengerutkan keningnya

" Tidak, apa kamu tidak lihat aku sedang bekerja" jawab Cinta tanpa rasa takut walaupun saat ini aura Wiliam sangat mencengkam

" Benar' kampungan" ujar Wiliam pelan tapi masih bisa di dengar Cinta

Bukannya marah atau tersinggung Cinta justru tersenyum membuat Wiliam bingung dengan gadis di hadapannya ini

" Jika tau aku kampungan mengapa tidak menceraikan ku saja?" tantang Cinta

" Kau " tunjuk Wiliam di depan wajah Cinta

" Apa?" tanya Cinta tersenyum kecut

" Pulang sekarang juga" Wiliam benar' emosi saat ini dan tak mempedulikan orang' yang menatap mereka

" Aku bilang tidak, kau buta hah aku sedang bekerja tuan Wiliam yang terhormat " ujar Cinta yang juga tersulut emosi nya

pranggg

Wiliam menepis nampan berisi minuman di tangan Cinta, membuat semuanya pecah dan berserakan di lantai

" Kau" tunjuk Cinta pada Wiliam bahkan wajah nya memerah karena amarah

" Masih ingin membantah?" tanya Wiliam menatap tajam cinta

Bugh

Bugh

Bugh

Cinta memukul Wiliam melampiaskan amarahnya saat ini....

" Cinta apa yang kau lakukan pada putra ku" pekik seorang wanita dengan tatapan tajamnya ....

Cinta Menoleh dan mengingat jika wanita itu adalah Rosalia ibu dari Wiliam

Plak

Rosalia Amore adalah mertua Cinta

" Rosalia" Suara lantang itu membuat mereka serempak menoleh di sana kakek Reksadana terlihat menahan amarahnya, dan berjalan mendekati mereka...

" Ayah" ujar Rosalia dengan suara tercekat karena ketakutan akan amarah pria tua itu....

" Mengapa kamu menyakiti Menantu mu sendiri?" tanya Reksadana dengan dingin

" Ayah aku hanya memberi nya sedikit pelajaran karena dia sudah memukuli Wiliam, seharusnya dia bisa menghargai suaminya bukan mempermalukan di depan umum "tutur Rosalia berusaha menjelaskan dengan tenang

" Lalu apa kamu pikir Wiliam tidak melakukan hal yang sama pada istrinya?" tanya Reksadana menatap tajam Wiliam

" Ayah bukan itu maksud ku, cobalah mengerti di sini si miskin ini yang salah" ujar Rosalia karena tidak terima Reksadana lebih memihak Cinta

" Jaga bicaramu Rosalia, Wanita yang kamu hina miskin ini adalah Menantu mu, bagian dari keluarga Reksadana" Ucap Reksadana

"Ayah tapi " Rosalia ingin mengatakan tapi di cegat oleh Wiliam karena teringat ancaman kakek nya

" Mah jangan membuat kakek semakin marah" bisik Wiliam

" Kakek ini salah paham, aku ke sini ingin menjemput ISTRI KU tapi mungkin cara ku salah jadi ...." ucap Wiliam dengan lembut dan beralih menatap cinta dan itu membuat Rosalia tercengang

" Sayang tolong maafkan aku ya, kita pulang mulai sekarang kamu berhenti bekerja di sini, dan jika kamu ingin bekerja maka kamu menjadi sekretaris ku saja di kantor, selain bekerja aku juga bisa menjaga kamu, benarkan kek?" tanya Wiliam tersenyum menatap sang kakek

" Kakek setuju, ini baru namanya cucu kebanggaan kakek " puji Reksadana

Cinta yang tau jika ini hanyalah akalan sang suami

" Sayang aku juga minta maaf ya, ini pasti sakit" ujar Cinta mengelus lengan dan pipi Wiliam

Cup

Cup

" Semoga sakitnya berkurang" ujar Cinta tersenyum sangat manis

Wiliam membulatkan matanya mendapatkan kecupan dari Cinta, Rosalia tercengang melihat keberanian Menantu nya yang tidak seperti biasanya, sedangkan Reksadana tersenyum senang

" Wah kalian sangat romantis, membuat kakek jadi malu" Reksadana tersenyum senang melihat kemesraan kedua nya

" Bagaimana sayang apa sakitnya sudah berkurang" tanya Cinta mengedipkan matanya

" Dia sudah gila " Gumam Wiliam dalam hati yang masih terkejut

" Sayang" panggil Cinta lagi dengan manja nya memeluk lengan Wiliam

" Iyah sayang sudah mendingan, terimakasih ya istriku" jawab Wiliam memainkan drama walaupun masih terkejut

" Hahahaha lihatlah ekspresi wajah nya, kau ingin memainkan drama maka kau salah memilih lawan" gumam cinta dalam hatinya

" Kakek ingin sekali melihat kalian memiliki anak, pasti akan semakin ramai di rumah" ucap Kakek Reksadana ada pancaran harapan dari mata nya

Pinky merasa iba dan tidak tega melihat kakek yang begitu baik pada pemilik tubuh ini, bahkan sampai sekarang selalu memperlakukan nya dengan baik

" Aku harus bagaimana, jika aku membuat Wiliam menceraikan ku maka aku akan melukai hati kakek yang begitu baik" batin pinky berperang

" Tidak jiwa ku masih Pinky Samuel, aku akan tetap berusaha membahagiakan orang yang selalu baik padaku, begitupun kakek aku tidak ingin melukai nya yang sangat baik, seperti nya aku harus bisa menaklukkan dan merubah sikap Wiliam " ide itu pun muncul dalam benak pinky sambil menatap Wiliam

" Ada apa lagi dengan nya, sepertinya dia merencanakan sesuatu " pikir Wiliam yang melihat tatapan dan senyum di wajah Cinta

" Kakek tenang saja, aku dan suamiku akan bekerja keras untuk mendapatkan anak, agar kakek senang dan rumah menjadi ramai, Iyah kan sayang?" tanya Cinta tersenyum pada Wiliam

Wiliam dan Rosalia semakin terkejut

" Terimakasih Cinta Kakek benar tidak salah memilih pasangan untuk Wiliam, teruslah bahagia dan kakek akan selalu menunggu kabar bahagia dari kalian" Doa Kakek Reksadana

Halo Readers ❤️

Jangan lupa untuk mendukung karya Autor ya dengan cara like, vote, subscribe dan saran juga boleh tulis di kolom komentar 🙏

Thank you All 😊

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!