Kembar, Cinta Dan Pilihan

Kembar, Cinta Dan Pilihan

Anna

Anna masih duduk diam dengan tubuh bersandar di tembok. Tangan kanannya terus mengusap layar ponsel, sedangkan matanya masih terus mengawasi seorang gadis yang kini berdiri di pinggiran gedung. Entah apa yang ingin dilakukan gadis itu,  hingga tak kunjung beranjak dari pinggiran gedung yang cukup berbahaya itu.

Saat kaki gadis cantik yang terlihat begitu kacau itu mulai menaiki pembatas lantai, Anna segera berdiri dan menghampiri gadis itu.

“Apa kau mau lompat di sini? Sepertinya kamu hanya akan mengalami kelumpuhan. Ketinggian ini tidak akan membuat kamu mati.” Ucap Anna, sambil melangkah menghampiri pembatas lantai gedung.

Gadis cantik itu menoleh dengan mata sayu yang terlihat begitu menyedihkan. Walaupun begitu, tak mampu menutupi jika dirinya adalah gadis berada terlihat dari pakaian dan aksesoris yang menempel di tubuh nya.

Anna sudah bekerja di hotel berbintang ini selama bertahun-tahun. Dan dari sekian pelanggan yang menginap di hotel ini, tak ada satu pun ia menemui kalangan menengah ke bawah.

Jika bukan dari kalangan pengusaha, maka pasti adalah pejabat pemerintahan yang cukup berpengaruh di dalam negeri.

“Jika melompat dari sini, kamu hanya akan menambah penderitaan mu. Kamu tidak akan mati. Percaya padaku, karena ada seseorang yang pernah mencoba, dan berakhir sangat menyedihkan.” Ujar Anna lagi, membuat gadis itu membatalkan niatnya dan luruh terduduk di atas lantai.

Anna masih berdiri di tempatnya. Lalu beberapa saat kemudian, ia ikut membawa tubuhnya dan duduk di atas lantai.

“Aku ingin mengakhiri pernikahan bodoh ini.”

Beberapa saat hening, gadis itu tiba-tiba bersuara.

“Bodoh. Jika kamu ingin mengakhiri pernikahan, seharusnya kamu pergi pengadilan bukan ke sini.” Jawab Anna.

“Kehidupan orang-orang kaya tidak se-simpel itu.” Gadis cantik itu menoleh, menatap Anna dengan lekat. Beberapa saat kemudian mata indahnya membulat tajam.

“Kamu siapa?” Tanya nya.

“Aku?” Anna menunjuk dirinya sendiri. Beberapa saat kemudian, ia pun terkejut saat melihat dengan jelas wajah gadis yang sedang duduk di sebelah-nya itu.

“Kenapa…” Tubuh Anna membeku. Ia menunjuk gadis yang juga terlihat begitu terkejut sama seperti dirinya.

Gadis itu tersenyum.

“Aku lupa, di dunia ini, kita  memiliki tujuh orang dengan wajah yang serupa dengan wajah kita.” Ucapnya, dan Anna mengangguk.

Hening kembali mengambil alih. Keduanya terdiam dengan pikiran masing-masing. Hingga beberapa saat kemudian, Anna dikejutkan dengan suara teriakan dari gadis yang ada di sampingnya.

“Ayo kita tukaran tempat.” Ujar gadis itu, membuat Anna semakin terkejut.

“Aku seorang putri dari pengusaha kaya di Jakarta. Suamiku pewaris perusahaan besar. Yah, meskipun dia sama sekali tidak mencintaiku. Tapi aku tetaplah istri sah, sedangkan gundik itu akan terus menjadi simpanan sampai mati. Meskipun terlihat menyedihkan, tapi keluarganya sangat menyayangiku.” Ujar Gadis itu antusias.

“Jangan ngaco. Jika kamu mau menggantikan aku di sini, aku yakin kamu akan benar-benar melompat dari gedung ini. Hidupku tidak kalah melelahkan.” Anna beranjak dari lantai. Ia menepuk-nepuk seragam kerjanya lalu bersiap meninggalkan atap dan pulang ke rumahnya.

“Aku mohon.” Pinta gadis itu. “Tolong aku. Hanya satu tahun saja. Setelah laki-laki itu berhasil mendapatkan warisannya, dia berjanji akan menceraikanku. ” Ucapnya lagi.

“Apa keuntungan yang akan aku dapat dari membantumu? Apakah aku akan jadi putri konglomerat seperti dirimu juga? Aku juga lelah menjadi pekerja seperti ini. Aku juga ingin memiliki pakaian dan barang-barang mewah seperti yang sedang kamu pakai itu.” Anna menunjuk tubuh gadis yang masih duduk di atas lantai dengan bibirnya.

“Aku akan memberikan kamu uang yang banyak. Barang-barang ini? Ah, aku memiliki banyak sekali di rumah ku dan di rumah suamiku. Kamu bebas mengambilnya sesukamu.” Jawab gadis itu, membuat mata indah Anna membulat.

“Kamu sudah gila.” Ujar Anna.

“Aku serius. Aku akan bekerja menggantikan kamu di sini? Apa kamu punya orang tua? Aku akan menjaga dan merawat mereka sama seperti yang kamu lakukan.” Jawab gadis itu sungguh-sungguh.

Anna terdiam sesaat.

“Nama kamu siapa?” Tanyanya.

“Aku Ananta. Keluargaku biasa memanggil-ku dengan sebutan Anna.” Jawab gadis itu.

“Gila!” Ujar Anna kembali terkejut. “Aku Anastasya, dan orang-orang terdekat ku juga memanggil-ku dengan sebutan Anna.” Sambungnya dengan mata yang masih melotot, membuat gadis itu tertawa keras.

Wajah yang terlihat begitu menyedihkan, menghilang entah ke mana. Kini berganti mata yang indah juga senyum yang begitu riang.

“Sepertinya Tuhan memang mengirim kamu untuk menjadi penyelamat-ku.” Ucap gadis yang juga bernama Anna itu.

Anna kembali terdiam. Pikirannya dan hati nuraninya mulai bertarung. Sejujurnya, tawaran yang ada di hadapannya ini memang cukup menggiurkan. Kapan lagi ia akan merahasiakan kehidupan seorang anak yang kaya raya. Iya, kan? Tapi bagaimana dengan kedua orang tuanya?

“Apa kamu masih mengkhawatirkan kedua orang tuamu? Aku akan menyayangi mereka, tenang saja. Apa aku terlihat seperti gadis kaya yang jahat? Meski-pun kedua orang tuaku tidak menyayangi-ku, aku tetap menyayangi mereka. Jangan terlalu khawatir. Aku hanya ingin terlepas dari pernikahan yang begitu menyakitkan.” Ujar Ananta panjang lebar.

“Apa sedalam itu cinta kamu untuk laki-laki yang jelas-jelas memiliki wanita lain?” Ujar Anna mengejek.

“Kamu tahu dari mana?” Ananta mengelak.

“Jika kamu tidak mencintai laki-laki itu, maka pernikahan sialan mu it, akan terasa biasa-biasa saja. Jika kamu juga memiliki laki-laki lain, sama seperti yang dilakukan suami-mu, kamu tidak akan terluka dengan pernikahan itu.” Jelas Anna, membuat Ananta terdiam.

Beberapa saat kemudian, senyum jahat terlihat di sudut bibir Anna. Berbagai ide jahat mulai bermunculan di otak Anna.

“Kira-kira bagaimana ya reaksinya jika mendapati dirimu tidak lagi mencintainya? Apakah dia akan senang? Ataukah justru sebaliknya?” Ucap Anna.

“Tentu saja dia senang. Itu adalah hal yang paling dia inginkan. Namun, itu adalah hal yang tidak akan pernah bisa aku berikan padanya. Untuk itu aku di sini, aku memilih mengakhiri hidupku, agar rasa cintaku padanya juga berakhir.” Ujar Ananta.

“Dasar bego! Apakah semua gadis kaya seperti dirimu ini sama bego nya? Ah, kalian kan enggak perlu bekerja keras, makanya hati dan otak kalian hanya akan dihabiskan untuk jatuh cinta.” Ujar Anna.

Yah, gadis sepertinya tidak memiliki waktu untuk jatuh cinta. Waktu mereka terlalu berharga dipakai untuk hal-hal norak seperti itu.

“Ayo kita kerjain suami mu. Tapi kamu harus janji akan memperlakukan kedua orang tuaku dengan baik. Jika kamu…

“Aku janji. Aku janji akan melakukan semua yang kamu lakukan selama in,i dengan baik. Aku akan memberimu uang, dan setelah satu tahun ini berhasil kita lewati, aku akan membawamu keluar dari kehidupan kamu yang sekarang. Kamu tidak akan lagi bekerja siang dan malam hanya untuk memenuhi kebutuhan. Aku janji.” Ucap Ananta.

Anna tersenyum

“Ayo kita balas dendam.” Ucapnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!