BAB 3

Flashback 2 on:

Bagas perintahkan kedua anak buahnya untuk dobrak pintu, membuat sepasang dua sejoli kaget melihat kedatangan Bagas dan bodyguard nya seenaknya masuk kedalam rumah orang tanpa ijin sama sekali.

"Ba Bagas kenapa bisa disini Nak?" tanya Bela terbata-bata melihat kehadiran anak keduanya.

"Penasaran melihat tingkah Mami tadi, akhirnya Bagas memutuskan ikuti kemana Mami pergi ternyata kesini iya, lebih menjijikan dari pada perempuan tadi yang dibawa sama Papi." ucap Bagas kesal melihat tingkah Ibu kandungnya, seperti perempuan menjijikan yang memadu kasih sama laki-laki lain.

"Hentikan Nak, jangan biarkan mereka pukul suami Mami." lirih Bela melihat Opik dipukulin sama bodyguard.

"Bawa laki-laki itu ke rumah, supaya Papi tahu kalo istrinya ini tidak lebih dari perempuan menjijikan." perintah Bagas melihat kedua bodyguard nya tidak menghiraukan ucapan ibu nya.

"Siap tuan muda." ucap dua bodyguard bersamaan.

Bodyguard yang diajak Bagas langsung tarik paksa tangan Opik untuk ikut ke rumahnya Bagas, tidak membiarkan Opik ganti baju dan membiarkan pergi tanpa memakai kaos sama sekali.

Bela nangis melihat anaknya tidak memperdulikan ucapannya sama sekali, Bela buru-buru merapihkan bajunya dan ikut pulang bareng Bagas karena penasaran Opik bakal diapain selama dirumahnya nanti.

**

Brata minta ART nya untuk merapihkan kamar tamu untuk tempat tidur ketiga anaknya, Brata juga minta bodyguard untuk beli kasur baru dan lemari baru untuk di kamar anaknya.

Brata ajak Meta dan ketiga anaknya ke kamarnya untuk melihat kamarnya dan juga istirahat selama nunggu kamar selesai dirapikan.

"Tidak masalah kan sayang anak kita satu kamar dulu, nanti kalo sudah sekolah baru punya kamar sendiri iya." ucap Brata.

"Iya sayang tidak masalah kok, mereka memang belum waktunya untuk punya kamar sendiri tenang saja." ucap Meta berusaha tenang dan terima apa yang ada.

"Ayah rumah Ayah bagus dan luas sekali ada kolam renang juga." ucap Rizki bahagia akhirnya punya rumah dan lebih luas.

"Benar kita bisa berenang setiap hari nih." ucap Sisil bahagia.

"Tentu bisa anak-anak berenang sesuka hati kalian berenang selama tinggal disini." lanjut Brata bahagia karena ketiga anaknya betah tinggal dirumah baru.

Brata bantuin Meta merapihkan bajunya kedalam lemari, membuat Meta bahagia karena suaminya masih rajin dan selalu mau bantuin dirinya merapihkan barang bawaannya.

**

Meta dan Brata temani ketiga anaknya main diruang keluarga, kaget melihat dua bodyguard nya pegang laki-laki yang sepertinya habis dihajar habis-habisan dan melihat Bela wajahnya basah seperti habis nangis membuat Brata berdiri melihat kehadiran Bagas.

"Tolong jelaskan Bagas ada apa?" tanya Brata melihat Bagas yang baru masuk kedalam rumah.

"Biar laki-laki itu yang menjelaskan semuanya." ucap Bagas melihat laki-laki yang masih dipegang tangannya sama bodyguard nya.

Opik langsung jelaskan awal ketemu sama Bela dan membiarkan Bela terima cinta Brata, padahal statusnya suaminya Bela walaupun nikah sirih tapi tega membiarkan Bela menikah lagi demi uang.

Bodyguard yang baru datang langsung berikan isi tas milik Opik ke Brata untuk dilihat isinya.

"Sial laki-laki tidak guna, memanfaatkan wanita untuk menguras uang saya selama dua puluh tahun, kamu juga perempuan menjijikan sudah punya suami tapi masih mau nikah sama saya, andaikan saya tahu perempuan seperti ini tidak akan saya jadikan istri mengerti sial!" bentak Brata emosi, jalan menuju Opik yang masih dipegang sama bodyguard nya.

Bugh

Bugh

Bela yang melihat Brata menghajar Opik terus menerus berusaha menghentikan apa yang dilakukan sama Brata.

"Aku mohon hentikan dia bisa mati." lirih Bela tidak tega melihat Opik semakin lemah.

"Cih, kalo bukan karena anak-anak kamu sudah saya ceraikan, kamu disini dan aku akan buang laki-laki sampah ini supaya tidak jadi benalu lagi mengerti!" tegas Brata penuh emosi.

"Bawa dia ke mobil nanti kita buang dia supaya tidak jadi benalu lagi dalam hidup saya!" sambung Brata melihat kedua bodyguard nya.

"Siap mengerti" ucap kedua bodyguard bersamaan.

Bodyguard langsung angkat Opik untuk jalan keluar dari rumahnya Brata, membuat Brata ikutin langkah Bodyguard nya.

Bela tidak menyangka kisah cinta dan pernikahannya bersama Opik harus kandas karena rahasianya selama ini bisa terbongkar karena Bagas, tiba-tiba ada didepan kamarnya Opik.

Bagas kesal luar biasa melihat Bela yang bisa nangis karena suami pertamanya dihajar sama Brata dibawa entah kemana, membuat Bagas langsung jalan menuju kamarnya dan meninggalkan Bela nangis sendirian meratapi keadaan suami pertamanya yang dihajar dan dibawa sama Brata dan Bodyguard nya, Bagas tidak peduli dengan tangisan Bela yang sangat memalukan karena Bela selama ini punya suami dan dengan santainya berbagi ranjang demi turuti keinginannya Opik untuk memanfaatkan Brata selama ini.

Flashback off

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!