Setelah menyerahkan seratus lima puluh box nasi uduk, Ainun bergegas untuk segera kembali ke rumah Kayla, namun naas saat ia mulai menyalakan motor maticnya, tiba-tiba ia oleng, akhirnya Ainun memilih untuk turun, lalu mengecek motor matic tersebut. Ainun tampak kesal saat mengetahui ban motor miliknya kempes.
Kebetulan sekali Mayor Arsen lewat sambil membawa motor dinas dan berniat untuk berpatroli sejenak, ia pun tak menyangka akan berpapasan lagi dengan Ainun, tadinya ia ingin mengabaikannya, tapi kenapa rasanya tak bisa, ia tak tega melihat seorang wanita mendorong sepeda motor seorang diri. Sampai akhirnya Mayor Arsen memutuskan untuk memelankan laju sepeda motornya dan mengekori Ainun dari arah belakang, meskipun ia tahu pasti Ainun akan menolaknya, namum apa salahnya ia coba.
Ainun sempat menoleh ke belakang sejenak, ia pun kembali memasang wajah masamnya.
"Ish... ngapain sih mesti dia lagi, terus maksudnya apa coba ngikutin aku dari belakang!" gumamnya kesal.
Pada akhirnya Ainun menghentikan langkahnya yang sedang mendorong sepeda motornya.
Sedangkan Mayor Arsen, akhirnya berhenti tepat di sampingnya.
"Ban motormu kempes?" tanya dengan nada khawatir.
sedangkan Ainun samasekali tak merespon nya, ia malah menatap tidak suka ke arahnya.
Melihat sikap Ainun yang seperti itu, Mayor Arsen hanya bisa menghela napasnya.
"Woy, ditanya kok malah diem! Kamu bisu ya." Akhirnya Mayor Arsen mulai kesal terhadapnya.
"Apa urusanmu, sana pergi!" jawabnya dengan nada membentak.
"Dih, biasa aja kali jawabnya, yasudah kalau begitu aku duluan!" Akhirnya Mayor Arsen pergi meninggalkan Ainun seorang diri di pinggir jalan.
Ainun pun tampak kesal atas sikap Mayor Arsen yang seperti itu.
"Kalau gak mau nolongin, gak usah negur kali, dasar pria menyebalkan!" umpatnya kesal.
Ainun terus mendorong sepeda motornya sambil mencari tukang tambal ban, namun ia tak menemukannya, ia sempat kesal atas kejadian ini, sampai akhirnya ia memilih untuk berhenti sejenak dan duduk di pinggir jalan sambil meminum air mineral yang sengaja ia bawa.
Satu botol air putih tandas tak tersisa, rupanya cuaca di pagi hari ini begitu panas.
"ternyata lebih enak tinggal dikampung, orang kota kebanyakan cuek dan tidak peduli, kalau di kampung sih jika aku sedang dalam posisi seperti ini pasti sudah banyak yang menolong!" keluhnya sampai menghela napasnya berkali-kali.
Tak lama Mayor Arsen datang kembali dan rupanya ia telah membawa sesuatu yang cukup mencengangkan bahkan tidak disangka-sangka oleh Ainun.
Ainun sendiri sampai dibuat melotot ketika Mayor Arsen menghentikan laju motornya tepat di depan motornya yang sedang terparkir.
"Kamu mau apa? Jangan sok baik!" tegurnya sampai melipat tangan di atas dada
melihat sikap Ainun yang seperti itu, justru membuat Mayor Arsen semakin penasaran dibuatnya.
Ia pun bingung, kenapa ia bisa peduli dengan wanita di hadapannya, jelas-jelas wanita ini alias Ainun tak menyukai dirinya.
"kau lihat saja sendiri aku mau apa? Matamu masih normal kan!" balasnya dengan sengaja.
Ainun pun semakin kesal dibuatnya, ia bahkan sampai mengerucutkan bibirnya.
Lalu Mayor Arsen mengambil beberapa peralatan yang sengaja ia bawa serta ban yang ukurannya sama dengan motor yang tengah di bawa oleh Ainun.
"Eh..eh..eh...kamu mau ngapain sama motor aku?" tanyanya mencoba menghalangi.
"Sudahlah kau diam saja, aku hanya ingin menolong mu!" Mayor Arsen menatap serius ke arah Ainun.
"Tidak usah sok baik, aku bisa mengatasinya sendiri, lebih baik aku bawa motor ini ke tukang tambal ban, dan aku tidak mau sampai harus balas budi terhadap pria seperti mu!" cetusnya tanpa ada rasa takut sedikitpun.
Mayor Arsenio sampai berdecak kesal karena sikap Ainun yang sangat menyebalkan seperti ini.
"Oh, kau yakin mau mencari tukang tambal ban? Kau sanggup harus mendorong sepeda motormu ini sejauh satu kilo meter lagi hah?" tanyanya sampai melotot.
Akhirnya Ainun terdiam sejenak, pikirnya mana mungkin ia bisa jalan sambil mendorong motornya sejauh itu? ditambah ia sudah sangat kelelahan karena harus bangun jam tiga pagi untuk membuat nasi uduk.
Dan pada akhirnya Ainun hanya bisa pasrah, ia tak lagi menghalangi Mayor Arsen, dan lebih memilih untuk duduk di pinggir jalan, Ainun pun tak banyak bicara, dan ia mencoba merentangkan kedua kakinya karena merasa begitu pegal.
Sedangkan Mayor Arsen, ia tersenyum tipis karena Ainun sudah tak menghalanginya lagi.
Sesekali Ainun memperhatikan Mayor Arsen yang dengan cekatannya mengganti ban motor miliknya, bahkan ia sampai dibuat kagum.
Sedangkan Mayor Arsen, ia melirik sekilas dengan ekor matanya, ia pun sampai grogi karena di perhatikan oleh Ainun.
'Kenapa wanita ini sangat berbeda dari wanita yang pernah aku kenal sebelumnya, semakin ia marah, aku semakin suka sekali menggodanya, ck...tidak mungkin kan aku tertarik padanya?' ucapnya dalam hati.
Karena cuaca semakin terik, Ainun mulai merasa haus, kebetulan ada penjual es cendol lewat, Ainun pun buru-buru menghentikan si abang penjual es tersebut.
Lalu ia memesan dua porsi es cendol yang di taruh di atas gelas plastik.
Ainun sebenarnya cukup ragu untuk memberikan es cendol tersebut untuk pria yang saat ini sedang membetulkan motornya.
Sedangkan Mayor Arsen saat ini sedang fokus memasang bagian ban luar motor yang sebentar lagi sudah hampir selesai.
"Nih, kau pasti haus kan? aku sengaja membelikan ini untukmu, sebagai balas budi, aku tak mau berhutang budi padamu!" ucapnya secara terang-terangan.
Namun sepertinya Mayor Arsen tak menghiraukan perkataan dari Ainun, ia malah meraih gelas plastik yang berisi es cendol, dan tangannya sempat menyentuh tangan Ainun, Ainun sendiri buru-buru menghindar, sedangkan sang Mayor lagi-lagi tersebut tipis.
🍂🍂🍂🍂🍂
Rumah Keyla
Kayla sampai terkejut saat ia melihat pria tampan berada di depan rumahnya, kali ini Keyla sempat kesulitan ketika harus berjalan dengan kaki sebelah, namum ia tetap berusaha agar bisa membuka pintu ruang tamu, dimana dari arah jendela sudah terlihat jelas sosok pria yang memiliki nama Burhan datang sambil membawa sesuatu dalam bentuk kantong kresek berwarna putih.
Saat pintu dibuka, Burhan terlihat sumringah karena pikirannya Ainun sang pujaan hati yang telah membukakannya pintu, namum saat tahu siapa yang membukanya, ia sedikit kecewa
"Loh, Ainun nya kemana Kay?" tanya Burhan sambil tengok ke kanan dan juga kiri
"belum pulang!" jawabnya singkat.
"Aih...padahal aku ingin memberikan oleh-oleh ini untuknya, ya sudahlah aku titip saja sama kamu, nanti malam aku kesini lagi ya Kay!" ujarnya dengan seenaknya.
"Hemmm!" jawabnya kesal.
Kemudian Burhan bergegas pergi begitu saja tanpa menanyakan kabar dirinya, padahal tadi begitu jelas Burhan melihatnya berjalan dengan kaki di gips.
'Dasar pria menyebalkan, gak peka! Kenapa hanya Ainun saja yang ditanyakan, sedangkan aku malah di Kacangin, ck...dasar nasib!' keluhnya dalam hati.
🍂🍂🍂🍂🍂
Akhirnya Mayor Arsenio berhasil menyelesaikan pekerjaannya, dan kini ban motor milik Ainun sudah diganti dengan ban motor yang baru. Ainun sendiri mulai bersikap sedikit melunak atas kebaikan pria berbaju loreng di hadapannya.
"Emmhhh... terimakasih sudah membantu ku!" ucapnya sambil tertunduk. Lalu Ainun bergegas pergi sambil membawa motor miliknya, sedangkan Mayor Arsenio sendiri, ia malah mengulum senyumnya sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Setelah kepergian Ainun, Mayor Arsen sampai lupa menanyakan siapa namanya.
"Kau payah selalu Arsenio, kenapa kau tidak bertanya siapa namanya?" monolognya terlihat kesal
Saat ia mulai merapikan peralatan perkakas miliknya yang sempat berserakan di atas jalan aspal, tiba-tiba ia melihat dompet berwarna ungu muda tepat berada di hadapannya, ia pun beranggapan bahwa dompet ini adalah milik wanita yang barusan ia tolong.
Kemudian Arsenio meraih dompet tersebut, ia begitu penasaran dengan isinya apalagi ia sangat ingin tahu siapa namanya.
"Buka dikit gak apa-apa kali ya, pasti di dalamnya ada KTP miliknya!" monolognya kembali.
Dan akhirnya secara perlahan Mayor Arsen membuka dompet yang memiliki ukuran mini tersebut.
Saat dibuka, ia terkejut ketika melihat foto pernikahan wanita tersebut alias Ainun bersama dengan seorang pria yang tentunya pria itu adalah suaminya.
"Apa, jadi wanita itu sudah menikah? aarrkkkhhhh...dasar sial." umpatnya sampai menjambak rambutnya sendiri, Mayor Arsenio sampai terjatuh lemas
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Nar Sih
semagatt mayor,ainun udah janda kok tpu janda kembang tuh yg seperti nya msih ori dan blm buka segel klau kmu suka deketi aja terus walau ainun agak jutek tpi dia baik lho💪
2025-08-03
2