Bab 3. Asisten Pemandu Sistem.

Bab 03. Asisten Pemandu Sistem Yang Mustahil.

Fajar di Atherion muncul seperti lukisan yang dilahirkan dari mimpi, langit berubah dari ungu kelam menjadi emas pucat, dengan serpihan kristal es yang mengambang di udara bagaikan bintang-bintang kecil yang terjatuh.

Jeno Urias berdiri di ambang gua, tubuhnya tegak bagai patung kuno yang menantang waktu. Kabut tipis menyelimuti lembah di bawah, dan di tengah keheningan yang nyaris suci itu, pandangannya tertuju pada bangkai King Ogre yang terhimpit batu raksasa.

Makhluk itu tampak seperti reruntuhan peradaban yang hilang, kulitnya yang dahulu berkilau seperti baja kini pucat seperti marmer usang, dan darah ungunya mengalir pelan, membasahi tanah dengan warna yang tak pernah dilihat manusia biasa.

[KEJADIAN MUSTAHIL TELAH TERJADI]

[Selamat! King Ogre telah dikalahkan oleh skill pasif 'Kebetulan Ajaib'!]

Hadiah Sistem Diperoleh:

- Item Box [∞] – Penyimpanan Tanpa Batas (benda hidup/mati, tidak membusuk, dapat dimanifestasi kembali).

- Fitur Baru: Asisten Pemandu Sistem.

Panel holografik itu berkedip sebentar sebelum menghilang, meninggalkan jejak cahaya kebiruan yang perlahan memudar. Jeno hanya mendecak, sebuah suara yang terdengar seperti komentar seorang kritikus yang tidak terkesan pada pertunjukan opera yang terlalu dramatis.

"Skill yang bisa nolong, malah aktif sendiri," gerutunya dengan nada yang datar seperti permukaan danau yang tak beriak. "Belum juga sarapan."

Langkah kakinya menggema di batu-batu yang berserakan, setiap derap seperti ketukan palu hakim yang memutuskan nasib, namun langsung lenyap karena derasnya air terjun. Ketika jari-jarinya menyentuh kulit King Ogre yang keras seperti besi tempa, sesuatu yang ajaib terjadi: tubuh raksasa itu berubah menjadi kabut ungu yang berputar seperti pusaran galaksi kecil, lalu menghilang sepenuhnya. Panel baru muncul dengan cahaya yang lebih lembut.

[King Ogre telah dimasukkan ke dalam Item Box. Kualitas: Tinggi. Dapat dijual utuh atau dalam bagian]

Jeno mengangkat alis, ekspresinya seperti seseorang yang baru menyadari bahwa ia telah menemukan tambang emas di halaman belakang rumahnya. "Baru sadar, aku bisa jadi pedagang bangkai monster…"

Kemudian, seolah sistem memiliki kehendak sendiri, layar lain menyala dengan intensitas yang lebih dramatis:

[Aktivasi Fitur Pemandu Sistem. ⚙️ YES / NO]

Menimbang kebodohan diri yang tidak paham dengan sistemnya yang tidak intuitif seperti manual perangkat elektronik yang ditulis oleh alien, Jeno segera memilih 'YES'. Cahaya lembut memancar dari layar—bukan cahaya biasa, melainkan cahaya yang terasa hidup, bergerak dengan irama yang hampir menyerupai napas.

Dalam sekejap yang terasa seperti keabadian, ruang di hadapannya berubah. Cahaya itu membentuk siluet perempuan yang ramping, perlahan-lahan menjadi jelas, dan sosok itu menjadi nyata.

Wanita muda berambut perak panjang yang mengalir seperti air terjun di bawah sinar bulan, bermata ungu yang menyala dengan intensitas bintang yang baru lahir, dan mengenakan pakaian yang tampak seperti perpaduan antara gaun ballroom dan armor futuristik: terlalu elegan untuk pertempuran, terlalu seksi untuk fungsi pemandu, namun terlalu sempurna untuk dipertanyakan.

"Salam, Tuan Jeno Urias," ucapnya dengan suara yang seperti lonceng kristal yang berdering di dalam katedral kosong. Senyumnya memukau, tetapi di balik keindahan itu ada sesuatu yang lebih dalam, kecerdasan yang tajam dan misteri yang tak terungkap. "Saya adalah Asisten Pemandu Sistem Yang Mustahil. Sebelum saya menjelaskan seluruh fungsi sistem ini, silakan beri saya nama."

Jeno mendengus, mengangkat satu alis dengan ekspresi yang tampak seperti campuran antara keheranan dan keengganan. "Nama? Kenapa nggak langsung aja?"

"Karena dalam sistem ini, nama adalah bentuk pengikatan realitas," jawabnya dengan nada yang serius namun tetap memikat. "Nama yang Anda pilih akan menentukan koneksi saya pada Anda. Akan menentukan seberapa dalam saya dapat memahami jiwa Anda, dan seberapa jauh saya dapat membantu Anda menavigasi takdir yang telah Anda pilih."

Jeno Urias menatap sosok itu sejenak, matanya menelusuri setiap detail wajah yang sempurna itu. Sesuatu dalam dirinya teringat pada masa lalu yang sudah lama terkubur, ia teringat salah satu artis favoritnya yang pernah ia sukai ketika masih hidup di Bumi, seorang wanita dengan keanggunan yang sama namun dengan kehangatan yang lebih manusiawi.

"Mulai sekarang, namamu Angelina. Angelina Urias."

Sosok itu tersenyum manis, dan untuk sesaat, mata ungunya berkilat dengan sesuatu yang menyerupai... kebahagiaan? Rasa syukur? Atau mungkin sesuatu yang lebih dalam lagi?

"Nama yang indah," bisiknya dengan suara yang hampir terdengar seperti doa. "Saya akan membimbing Anda dengan setia, Tuan Jeno. Sampai akhir waktu, sampai realitas itu sendiri runtuh."

"Ngomong-ngomong," lanjut Jeno, suaranya kembali pragmatis, "tolong sederhanakan semua fitur sistem ini. Saya nggak paham dengan simbol aneh yang kayak sandi alien itu."

Angelina mengangguk, lalu mengangkat tangannya dengan gerakan yang sangat anggun, seperti seorang konduktor yang memimpin simfoni yang tak terlihat. Layar sistem muncul, dan kali ini formatnya jauh lebih sederhana, namun tetap memiliki keanggunan yang tak dapat dipungkiri.

------

[SISTEM STATUS – LEVEL 1]

HP: 10.000 / 10.000

MP: 10.000 / 10.000

STM: 10.000 / 10.000

ATK: 10.000

DEF: 10.000

AGI: 10.000

LUK: ∴ (Realitas memanipulasi sebab-akibat demi eksistensimu)

INT: ? (Tidak dapat diukur dengan standar kognitif dunia mana pun)

------

[Slot Kemampuan Rampasan - Akibat Mengalahkan King Ogre]

- Berserker Rage (S): Serangan meningkat drastis saat kehilangan HP.

- Earthquake Slam (S): Menghantam tanah, menyebabkan gempa mini, area of effect 10 meter.

- Intimidation Aura (S): Makhluk di bawah level 100 akan lari atau gemetar dalam radius 20 meter.

------

[Item Sistem]

- Item Box [∞]: Dapat menyimpan benda hidup/mati tanpa batas. Tidak membusuk. Bisa memanggil kembali item seketika.

-------

Angelina tersenyum lagi, dan kali ini ada kebanggaan dalam senyumnya, seperti seorang mentor yang bangga dengan murid yang cerdas. "Seperti yang Tuan lihat, status Anda sangat jauh di atas rata-rata. Di Atherion, kebanyakan pemilik sistem konvensional memiliki angka di bawah 100 saat level satu. Beberapa bahkan di awal hanya memiliki HP 30 dan ATK 12. Mereka adalah rakyat biasa yang berjuang dengan keringat dan air mata untuk bertahan hidup."

Jeno menyilangkan tangan, posturnya seperti seorang jenderal yang sedang memeriksa kekuatan pasukannya. "Jadi... aku ini monster berkedok manusia?"

"Bisa dibilang begitu, Tuan," jawab Angelina sambil tertawa ringan, sebuah tawa yang terdengar seperti suara angin yang bertiup melalui daun-daun perak. "Tapi itu pun belum seberapa. Sistem Anda memiliki level bertingkat bebas. Artinya, cukup dengan memikirkan 'Level 2', maka semua status akan meningkat ke angka yang ditentukan sistem. Anda bukan hanya melampaui batas manusia. Anda melampaui batas realitas itu sendiri."

"Misalnya?"

Angelina melambaikan tangan dengan gerakan yang hampir seperti tarian, dan layar baru muncul dengan cahaya yang lebih intens:

-------

[SISTEM STATUS – LEVEL 2 (Bisa Diaktifkan)]

Semua Atribut Utama: 100.000

Skill Tambahan: Terbuka setelah momen "Mustahil" berikutnya.

Biaya Aktivasi: Gratis. Tapi... konsekuensi logika dunia bisa terganggu.

-------

"Namun saya menyarankan untuk tidak menggunakan Level 2 terlalu sering," kata Angelina dengan nada hati-hati, suaranya seperti iblis yang memberikan peringatan tentang kekuatan yang terlalu besar. "Terlalu mencolok dapat menarik perhatian... entitas lain."

"Seperti siapa?" tanya Jeno, matanya menyipit dengan kecurigaan yang tajam.

"Seperti para Dewa Penjaga dan Pencipta Sistem," jawab Angelina, dan untuk pertama kalinya, ada bayangan kekhawatiran yang melintasi wajahnya. "Mereka tidak suka melihat seseorang melanggar batas realitas yang mereka buat. Mereka adalah pengawas yang kejam, dan hukuman mereka... tidak pernah ringan."

Jeno menyipitkan mata, ekspresinya berubah menjadi campuran antara kejenuhan dan tantangan. "Tentu saja. Dewa-dewa lain juga ternyata seperti pengawas pajak."

Angelina lalu menjentikkan jari, dan layar baru muncul dengan desain yang lebih komersial:

[FITUR BELANJA AKTIF]

- Barang: Makanan, pakaian, senjata, alat sihir, artefak...

- Mata Uang Atherion: Koin Perunggu / Perak / Emas / Platinum.

- Poin Sistem Pengalaman: 12.000 (hasil dari membunuh King Ogre, tidak bisa digunakan sebagai mata uang di dunia Atherion)

"Sayangnya, untuk membeli semua keperluan di sistem, Anda membutuhkan uang, atau koin sistem pengalaman," tambah Angelina dengan nada yang hampir apologetik. "Saya menyarankan Anda memburu monster dan menjualnya ke Serikat Petualang atau ke pedagang. Mereka selalu membutuhkan bahan dari makhluk kuat untuk memproduksi senjata dan armor."

Jeno memutar bola mata, gerakannya seperti orang yang baru menyadari bahwa ia telah lolos dari satu jebakan untuk masuk ke jebakan yang lain. "Jadi, aku harus kerja... lagi?"

"Betul. Tapi kali ini, Anda dibayar dengan emas, poin sistem, dan kehormatan," jawab Angelina dengan senyum yang misterius.

Jeno menghela napas panjang, dan napas itu terdengar seperti angin yang bertiup melalui reruntuhan peradaban kuno. "Aku tidak butuh validasi. Tapi... Baiklah, aku akan memburu makhluk raksasa di gunung ini... dan menjual bangkainya. Gila juga sistem ini!'

Jeno kemudian melangkah turun gunung, setiap langkahnya meninggalkan jejak kecil di tanah yang masih lembab karena embun pagi. Panel sistem mengambang di sampingnya seperti satelit yang setia, dan Angelina yang kini telah menjadi bagian dari takdirnya, mulai mengatur arah perjalanan lewat bisikan-bisikan bimbingan yang hanya bisa didengar oleh Jeno.

Namun, sebelum menghilang dari tepi gua, ia menoleh sekali lagi ke tempat bekas King Ogre tergeletak. Matanya menatap ke cakrawala yang mulai terang, dan untuk sejenak, ada sesuatu yang berbeda dalam pandangannya, sesuatu yang menyerupai tekad, atau mungkin tantangan terhadap takdir itu sendiri.

"Bumi mati. Aku juga mati. Tapi di sini…" suaranya hampir terdengar seperti sumpah yang diucapkan di hadapan altar yang suci. "Mungkin aku bisa membunuh waktu, dan dewa-dewa sok sempurna itu."

Langkah kakinya menandai awal perjalanan dari seorang pria yang tidak ingin menyelamatkan siapa pun, tapi justru akan mengubah dunia. Di belakangnya, matahari Atherion mulai bersinar penuh, menyinari jalan yang akan membawanya ke takdir yang bahkan para dewa pun tidak bisa prediksi.

Dan di suatu tempat yang jauh, di dimensi yang tak terlihat, para Dewa Penjaga Sistem mulai merasakan getaran yang aneh dalam jaringan realitas, getaran yang akan segera mengubah segalanya.

Terpopuler

Comments

Kang Comen

Kang Comen

lah mkin trun jauh kekuatan nya....

2025-08-04

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 37 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!