Bertemu Teman Lama Dia

Nezha duduk di depan kedua temannya, sedari tadi Violeta dan Aldara terus menunggu Nezha berucap, barang kali gadis itu akan mengatakan sesuatu, atau menjelaskan perginya 2 tahun lalu secara tiba-tiba, namun hingga 5 menit berlalu. Nezha ikut diam, tidak mengatakan sepatah kata apapun. Membuat Aldara dan Violeta saling melirik, sebelum akhirnya keduanya sama-sama teriak.

"Anezhaaaaaaaa!"

Reflek Nezha menutup telinganya dengan tangan, sedikit meringis mendengar teriakan kedua temannya itu.

"Lo ngga mau ngomong apa-apa gitu?" tanya Violeta mendapat gelengan kepala dari Nezha.

"Uda lah Vi, mending kita kantin aja yuk," ajak Dara mendapat dengusan Violeta, namun pada akhirnya tangan Violeta menarik tangan Nezha untuk mengikutinya.

"Kita harus ke kantin sekarang, gue perlu makan biar nggak naik darah," ujar Violeta membuat Nezha terkekeh.

"Bukan sekarang Vi, tapi nanti," ujar Nezha seketika membuat langkah Violeta dan Aldara terhenti. Keduanya menatap Nezha dengan diam, lalu mengangguk. "Kapanpun itu, tetapi harus, awas aja lo nggak ngasih kejelasan ke kita, bukan cuma Elian doang yang galau ditinggal lo tiba-tiba, kita juga Zha."

Seketika dada Nezha berdebar hanya dengan mendengar nama cowok yang 2 tahun ini coba ia lupakan, Cowok yang pernah menguasai hatinya, namun juga pemberi luka terdalam untuknya.

Keadaan di kantin sudah sangat ramai, beberapa siswi atau pun siswa yang melihat kedatangan mereka cukup terkejut, Violeta primadona sekolah kini mempunyai teman baru. Bisik-bisik tentang murid baru mulai terdengar.

Beberapa dari mereka mengatakan pantas saja jika murid baru itu langsung diterima oleh Violeta dan Aldara, pasalnya murid baru tersebut mempunyai paras yang menarik, wajar jika seorang Violeta langsung menerimanya.

"Apa liat-liat? Gue congkel lo," galak Violeta seketika membuat dua orang siswa itu langsung menghindar.

Nezha mengamati sekitar, sudut bibirnya tertarik ke atas menikmati suasana kantin yang ramai. Selama 2 tahun ini, ia tidak pernah menginjakan kaki di sekolah. Semua kegiatan belajarnya di rumah, dan ini untuk pertama kalinya Nezha kembali merasakan suasana keramaian di sekolah, sama seperti 2 tahun lalu.

"Zha, bonyok lo sehat?" tanya Aldara.

Nezha menoleh, lalu menganggukan kepalanya.

"Syukur deh, kangen juga gue sama tante Zia dan om Prabu."

Violeta berdecih, ia teringat dimana dulu ketika masih SMP, Aldara rajin berkunjung ke rumah Anezha untuk melihat Prabu atau papa dari Nezha, gadis kalem itu menyukai laki-laki mapan dan matang. Bahkan Aldara pernah ditegur Violeta karena ketahuan chat dengan suami orang.

"Dar, tobat kek, dia makin ngaco tau nggak Zha?"

Nezha terkekeh, lalu menyeruput minuman miliknya yang sudah lebih dulu datang.

"Gue nggak nyangka kita ketemu lagi," ujar Nezha seketika membuat Dara menghentikan menyeruput minuman jeruk miliknya.

Violeta pun menaruh cermin kecil yang ia bawa kemana-mana, menatap Nezha dengan tidak percaya.

"Jadi lo nggak ada niatan buat balik ke kita gitu? Ini suatu kebetulan aja?" semprot Violeta tidak terima.

Nezha tersenyum tipis, ia lalu menatap kedua sahabatnya. "Nggak gitu juga, cuma gue nggak nyangka kita satu sekolah, satu kelas malah."

"Lo tuh sekarang aneh tau nggak? Kaya bukan Nezha yang gue kenal, lo banyak berubah Zha," jujur Violeta.

Nezha pun tidak menampik itu, Nezha yang dulu hampir sama seperti Violeta kini tampak lebih kalem, jelas apapun yang terjadi pada Nezha sekarang karena ada alasannya. Nezha jelas berubah dalam hal apapun, kecuali perasaannya yang terkadang masih sering berdebar ketika mengingat nama itu, atau orang yang memiliki nama Raden Elian Shankara.

"Zha, Anezha!" panggil Aldara seketika membuat Nezha menoleh.

"Lo pasti belum ketemu sama-"

"Silahkan," seorang pelayan salah satu warung di kantin menaruh pesanan mereka.

"Makasih mba," ujar Nezha dengan senyum.

Sontak Violeta semakin tidak percaya melihat perubahan sikap Nezha yang benar-benar diluar dugaannya, dulu Nezha tidak seramah itu, cukup ucapan terimakasih tanpa sebuah senyuman.

"Gila, lo emang banyak berubah Zha, tapi apapun itu gue seneng lo kembali."

Setelah mengatakan itu Violeta mulai meracik bumbu untuk bakso pesananya tadi. Lalu mengambil keripik kentang sebagai pelengkap.

Nezha terkekeh melihat kebiasaan Violeta yang memakan bakso dengam keripiki kentang, jika yang lain dipadu padakan pangsit goreng atau gorengan yang lain, berbeda dengan Violeta yang takut gendut, gadis itu sangat menjaga berat badannya agar tetap ideal.

"Tuy liat, masih aja takut gorengan, nggak indonesia banget deh Vio," ejek Aldara melirik Violeta.

"Ini namanya hidup sehat, lo nya aja yang nggak ngerti."

"Hiduo sehat apanya, begadang terus gitu," balas Aldara tidak lagi ditanggapi oleh Violeta.

Mereka sudah selesai makan, namun masih duduk di kantin, Nezha pun tidak keberatan, dia sedang menikmati suasana sekolah yang cukup ia rindukan selama ini, terlebih dengan adanya kedua sahabat Nezha semakin menambah suasana masa SMP mereka dulu.

"Vi, Dar," panggil Nezha seketika membuat keduanya menatap Nezha. Namun Nezha tidak kunjung mengatakan apa-apa, gadis itu hanya memberikan seulas senyum tulus untuk kedua sahabatnya.

"Zha, lo normal kan?" tanya Eldara seketika mengundang tawa Nezha.

"Normal lah, gue seneng banget ketemu kalian lagi."

Keduanya memutar bola matanya malas, namun detik berikutnya baik Violeta ataupun Aldara langsung beranjak dari duduknya, memeluk Nezha dengan hangat.

"Bego, kita masih kaya mimpi tau tiba-tiba lo jadi murid baru di kelas," ujar Violeta membuat Nezha terkekeh.

"Eh, Kai?" ujar Aldara seketika membuat Nezha menoleh. Namanya dulu cukup ia kenali dan ketika wajah cowok tampan di dekat pintu masuk kantin itu terlihat jelas. Seketika tubuh Nezha kaku, ada perasaan aneh yang menjalar dalam dirinya. Ini baru Kairo, teman dari seseorang yang pernah memiliki hatinya, lalu bagaimana jika seseorang yang Nezha hindari tiba-tiba datang, seketika Nezha merasa gelisah, gugup, dan tidak nyaman, gadis itu pamit kepada kedua sahabatnya untuk menuju ke toilet.

"Gue ke toilet bentar," pamit Nezha beranjak dari duduknya.

Nezha terus menundukan kepalanya, bahkan ketika ia berpapasan dengan Kairo di dekat pintu masuk kantin pun gadis itu semakin mempercepat langkahnya.

Dan Kairo? Cowok tampan itu masih berada di tempatnya, diam bagai patung setelah melihat seorang gadis yang selama ini menghilang. Namun diamnya Kairo di sana justru dijadikan kesempatan untuk beberapa siswi yang malah dengan sengaja mengambil gambar diam-diam melalui ponsel.

"Nezha?" gumam Kairo baru tersadar.

"Lah, napa si sini? Masuk woy," seru Rayza yang baru saja datang bersama dengan Jayden.

"Murid baru di kelas kalian? Nezha?" tanya Kairo seketika membuat Rayza dan Jayden saling pandang, sebelum akhirnya mengangguk.

"El, belum tahu kalau tuh cewek sekolah di sini sekarang."

"Minggir," seru Violeta dan Aldara membelah kerumunan ketiga cowok tersebut.

"Oh iya, mending Elian nggak usah tahu tentang Anezha, nggak guna cowok tukang selingkuh," ujar Violeta setelah itu menarik tangan Aldara untuk segera pergi.

"Sembarangan! Temen lo anying yang ninggalin El, fitnah banget jadi cewek!" seru Jayden tidak terima.

Terpopuler

Comments

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Lian napa bisa cepet banget deket ma cewek laen, apa dia dah lupain Nezha?. Napa ya Lian gak cuek bebek ma cewek laen, cool gitu. Kasian kan Nezha, yang berjuang sendiri mencobati luka, sementara yang ngasih luka tenang2 aja.

2025-08-01

0

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

Kayaknya teman-teman Lian salah paham ma Nezha. Apa Lian sadar kesalahan nya dulu ya?.

2025-08-01

0

Herman Lim

Herman Lim

kyk teman El ga tau aja apa yg dah di perbuat El ke nezha aku yakin klo apa yg di lakukan dulu sama nezha ada hasil dari perbuatan mereka

2025-08-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!