Episode 2 Amnesia Disosiatif

Akademi Aden, ia terletak di tengah Hutan yang dikelilingi oleh keajaiban dan pegunungan berkabut, Hutan Eldoria.

Tersebar beberapa Akademi Sihir terkenal di seluruh penjuru dunia, dan Akademi Aden adalah salah satunya. Akademi ini merupakan satu-satunya Akademi yang tidak berfokus pada latar belakang dari Pelajarnya, untuk itu mau Bangsawan ataupun Rakyat biasa dapat masuk kesini, dengan syarat bahwa mereka dapat menguasai Sihir, minimal dasarnya. Karena tidak semua orang di dunia ini dapat memiliki Kemampuan dalam Penguasaan Sihir.

.......

.......

.......

“Dari hasil pemeriksaan, anak ini sepertinya telah mengalami Amnesia Disosiatif.”

“Amnesia Disosiatif?”

“Ya, Amnesia Disosiatif ini adalah kondisi dimana ketika seseorang kehilangan sebagian atau seluruh ingatan masa lalu, dan kondisi ini biasanya dapat terjadi karena pengalaman traumatis yang telah mereka alami.” Jelas seorang pria kepada Profesor Ella. Pria itu adalah Aren, seorang Dokter muda yang berpengalaman.

Profesor Ella memandang Luna yang pada saat itu berada dalam jarak yang cukup jauh dari mereka.

Pada saat itu, Luna seakan meneliti keadaan sekitarnya, ia melangkah perlahan memandangi satu-persatu benda asing yang sebelumnya tak pernah ia temui.

“Dan melihat dari proses pemeriksaan, saya dapat menyimpulkan sebagai dugaan sementara bahwa ia turut mengalami gejala Delirium.” Lanjut Dokter itu, mengambil kembali perhatian Profesor Ella.

“Delirium adalah kondisi dimana penderitanya akan merasa kebingungan parah yang menyebabkan kesulitan berpikir dan fokus, serta bisa disertai dengan berbicara melantur."

"Dan saya mendapatkan gejala-gejala tersebut ada pada gadis itu.” Jelasnya.

“Apakah Amnesia ini dapat terjadi secara bersamaan dengan Delirium, Aren?” Tanya Profesor Ella.

“Ketika seseorang mengalami Delirium, fungsi otak yang mengatur memori bisa terganggu, sehingga menyebabkan masalah dalam mengingat. Oleh karena itu, sangat mungkin seseorang mengalami Delirium dan Amnesia secara bersamaan.” Jelas Dokter Aren.

“Lalu bagaimana proses penyembuhannya? Berapa lama yang dibutuhkan untuknya agar dapat kembali pada kondisi semulanya?”

“Penyembuhan Amnesia Disosiatif dan Delirium umumnya memiliki waktu yang bervariasi, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya."

"Amnesia Disosiatif bisa sembuh dalam hitungan menit, jam, atau bahkan berbulan-bulan atau bertahun-tahun."

"Sedangkan Delirium biasanya membutuhkan waktu hanya dalam beberapa minggu untuk pemulihan penuh, meskipun beberapa gejala mungkin menetap lebih lama.” Jawabnya.

“Saya akan memberikan beberapa obat untuk membantu Amnesia serta Deliriumnya, pastikan agar ia mengonsumsinya secara tepat waktu.” Kata Dokter Aren kembali. Ia mulai menyiapkan obat-obatan khusus tersebut.

“Profesor Ella, apa saya boleh memberi saran?”

“Tentu, Aren.”

“Berikan sedikit perhatian lebih kepadanya dan jika bisa jangan biarkan gadis ini kembali mendapatkan kejadian seperti hari ini."

"Meski saya tidak tahu bagaimana kronologi kejadiannya, tetapi jika melihat kondisinya kini.. Akan menjadi semakin buruk jika ia tetap berada di lingkungan saat ini.” Ujar Dokter Aren.

Profesor Ella mengangguk mengerti, tentunya sebab ia memiliki pikiran yang sama dan rasa simpati terhadap kondisi Luna saat ini, terutama karena melihat usianya yang masih sangat muda untuk menanggung Penyakit semacam ini.

Profesor Ella mendekati Luna yang saat itu masih tampak fokus mengamati sebuah Lukisan Kuno. “Tampaknya selera anda cukup bagus.” Ucapnya, Luna memandangnya seolah menunggu penjelasan darinya.

“The Night, Karya Seniman Islay Bryn. Jika anda penasaran, anda bisa mengunjungi Galeri Seni kapanpun, tempatnya terletak di ujung Selatan Akademi.”

Profesor Ella berbalik, mulai melangkah menuju pintu keluar yang kemudian diikuti oleh Luna.

“Galeri Seni.. Menarik.”

“Em.. Profesor Ella, boleh saya bertanya lagi?”

“Ya, ada apa?”

“Sebenarnya apa yang terjadi kepada saya? Saya ingat sebelumnya masih berada di kamar dengan laptop saya, lalu sesuatu yang aneh terjadi dan saya tiba-tiba berada disini, ditempat yang bahkan saya tidak kenal. Bisakah anda jelaskan?”

Profesor Ella memandang ke arahnya sejenak, tersenyum namun tak mengatakan apapun.

Entah berapa lama mereka sudah melangkah dan malam sudah semakin larut hingga kemudian mereka berhenti di sebuah ruangan dari sekian banyaknya ruangan lain disana.

Profesor Ella mengetuk pintu itu dan tak lama seorang gadis membukakannya.

“Profesor?” Tanya gadis itu, mengusap matanya. Ia tampak seperti baru saja terbangun dari tidurnya.

“Maaf telah mengganggu tidur anda Sierra, saya membawa seorang gadis, dia adalah Pelajar Tahun Pertama. Jika tidak salah, di Asrama anda masih tersisa satu tempat kan?”

Gadis itu memandang ke arah Luna ketika dikenalkan oleh Profesor itu. “Oh ya, silahkan masuk.” Ucapnya kepada Luna.

“Barang-barangmu akan dipindahkan kemari besok, mulai hari ini tempat ini adalah Asramamu. Dan jika ada pertanyaan lain, bisa ditanyakan kepada teman Asramamu.” Ujar Profesor Ella, Luna mengangguk.

Profesor Ella pergi, dan Sierra mempersilahkan Luna untuk masuk. “Tolong jangan berisik, yang lain sedang tidur.” Katanya, Luna mengikutinya masuk.

“Ini adalah tempat tidurmu, sedikit berdebu karena sudah tak ditempati cukup lama.”

“Jika ada pertanyaan, tanyakan kepadaku besok.” Ujar Sierra, ia melangkah ke tempat tidurnya untuk melanjutkan tidurnya kembali, dan Luna pun sama.

Ruangan itu cukup gelap sehingga Luna tak bisa melihat sekitarnya dengan jelas, dan karena ia cukup mengantuk setelah seharian ini mengalami sesuatu hal yang aneh, akhirnya ia memutuskan untuk memejamkan matanya dan membiarkan tubuhnya untuk beristirahat.

~

Pagi itu Sierra dan beberapa gadis lain bagun terlebih dahulu, mereka bersiap seperti hari-hari biasanya, namun kehadiran Luna di Asrama mereka membuat orang-orang itu merasa heran.

“Siapa gadis ini? Mengapa dia bisa ada di Asrama kita?” Tanya salah satunya, memandang Luna dari jauh.

“Profesor Ella membawanya kemari semalam, dia adalah Pelajar Tahun Pertama yang baru masuk ke Akademi.” Jawab Sierra, berdiri di depan sebuah cermin, membetulkan kerah pakaiannya.

“Pelajar Tahun Pertama? Lalu kenapa dia bisa bergabung dengan Asrama kita?” Tanya gadis lain, mendekatkan wajahnya untuk mengamati struktur wajah serta penampilan Luna secara lebih dekat. Dan karena ini, Luna terbangun olehnya.

“Berhentilah mengganggu dia Rosie.” Ujar Sierra, namun Luna sudah terlebih dahulu terbangun sebelum gadis itu, Rosie. Berhenti mengganggu tidurnya.

Rosie mundur beberapa langkah. “Baiklah, baiklah..”

Luna memandang sekitarnya, menyesuaikan diri dengan pencahayaan terang saat ini. Cahaya matahari bersinar lembut menyinari langsung ruangan itu melewati jendela.

“Siapa namamu, anak baru?” Tanya gadis itu, Rosie.

“..Luna.” Jawabnya setelah beberapa saat.

“Halo Luna, aku Aline. Mulai hari ini kita adalah teman sekamar. Eh, kurasa bisa dibilang mulai dari semalam.” Kata gadis lain, mengenalkan dirinya secara informal. Ia bersender pada dinding di samping cermin sembari menyisir rambutnya.

“Aku Rosie, gadis tercantik dari seluruh Akademi ini. Mungkin?” Sambung Rosie yang juga ikut mengenalkan namanya.

“Kurasa kau tak begitu percaya dengan perkataanmu sendiri Rosie, karena ada kata mungkin dibalik itu.” Ujar Aline, tertawa namun itu tak disanggah oleh Rosie.

Luna memandang ke arah Sierra seakan menunggunya untuk memperkenalkan dirinya setelah yang lainnya. Namun Sierra melangkah ke arah pintu keluar sebelum itu. “Aku keluar dulu, masih ada yang harus kulakukan.” Katanya.

“Namanya Sierra, dia orang yang tidak suka berbasa-basi dan yaah cukup datar.” Kata Aline.

“Sierra..” Luna memikirkan bahwa semalam gadis itulah yang membawanya untuk masuk.

“Tadi pagi ada orang yang datang mengantarkan barang-barangmu. Dan bajumu kuletakkan disini.”

“Kami akan keluar dulu, sampai jumpa nanti lagi di Asrama, Luna.” Lanjut Rosie, kemudian ia keluar bersama dengan Aline membiarkan hanya Luna disana.

Luna bangun dan melangkah untuk mengambil pakaiannya. Ia melihat ke arah cermin dan mendekati itu untuk bercermin. Namun langkah selanjutnya membuat jantungnya terasa seperti berhenti sesaat, pakaian yang ia pegang terlepas dari genggamannya dan ia seakan membeku di hadapan cermin itu.

Tangannya meraba pipinya, tampak terlihat sedikit kemerahan alami di pipinya, kulitnya tampak cerah dan terasa halus seperti porselen. Rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai, menunjukkan warna abu-abu dengan kilau lembut yang misterius. Dan matanya berwarna biru cerah, seperti langit yang bersih tanpa awan.

Secara keseluruhan, ia terlihat cantik dengan pesonanya tersendiri, meskipun tubuhnya terlihat sedikit kurus di cermin itu.

“Ini.. Aku?”

Episodes
1 Episode 1 Pesan Misterius?
2 Episode 2 Amnesia Disosiatif
3 Episode 3 Bertemu Pemeran Utama Wanita
4 Episode 4 Menghadapi Sikap Dominasi
5 Episode 5 Adik Pemeran Utama Pria?
6 Episode 6 Diawasi Mulai Dari Hari Ini
7 Episode 7 Liburan Musim Panas
8 Episode 8 Ruangan Mewah Di Istana
9 Episode 9 Surat Undangan
10 Episode 10 Merasa Segan Menolak
11 Episode 11 Cepat!
12 Episode 12 Bisikkan Orang-Orang
13 Episode 13 Memberikan Hadiah
14 Eps 14 Latihan
15 Episode 15 Makan Bersama
16 Episode 16 Di Akademi
17 Episode 17 Pemilihan Ulang Kelas
18 Episode 18 Kelas Pertama
19 Episode 19 Sihir Air
20 Episode 20 Fog Forest [Hutan Kabut]
21 Episode 21 Ramuan
22 Episode 22 Pergi Ke Ruang Arsip
23 Episode 23 Peningkatan
24 Episode 24 Bolos Kelas Dan Makhluk Magis Jinak
25 Episode 25 Tawaran
26 Episode 26 Misi Pertama Luna
27 Episode 27 Menuju Desa The Catania
28 Episode 28 Interaksi Kecil
29 Episode 29 Menunggu Di Gerbang Utama
30 Episode 30 Dipersilahkan
31 Episode 31 Kepastian Misi
32 Episode 32 Pertemuan
33 Episode 33 Pertarungan Di Pusat Desa
34 Episode 34 Sihir Pemanggilan
35 Episode 35 Portal
36 Episode 36 Duel Kecil
37 Episode 37 Rumor Tak Berdasar
38 Episode 38 Segala Kemungkinan Bisa Saja Terjadi
39 Episode 39 Pertanyaan Dalam Kelas
40 Episode 40 Hari Yang Panjang
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Episode 1 Pesan Misterius?
2
Episode 2 Amnesia Disosiatif
3
Episode 3 Bertemu Pemeran Utama Wanita
4
Episode 4 Menghadapi Sikap Dominasi
5
Episode 5 Adik Pemeran Utama Pria?
6
Episode 6 Diawasi Mulai Dari Hari Ini
7
Episode 7 Liburan Musim Panas
8
Episode 8 Ruangan Mewah Di Istana
9
Episode 9 Surat Undangan
10
Episode 10 Merasa Segan Menolak
11
Episode 11 Cepat!
12
Episode 12 Bisikkan Orang-Orang
13
Episode 13 Memberikan Hadiah
14
Eps 14 Latihan
15
Episode 15 Makan Bersama
16
Episode 16 Di Akademi
17
Episode 17 Pemilihan Ulang Kelas
18
Episode 18 Kelas Pertama
19
Episode 19 Sihir Air
20
Episode 20 Fog Forest [Hutan Kabut]
21
Episode 21 Ramuan
22
Episode 22 Pergi Ke Ruang Arsip
23
Episode 23 Peningkatan
24
Episode 24 Bolos Kelas Dan Makhluk Magis Jinak
25
Episode 25 Tawaran
26
Episode 26 Misi Pertama Luna
27
Episode 27 Menuju Desa The Catania
28
Episode 28 Interaksi Kecil
29
Episode 29 Menunggu Di Gerbang Utama
30
Episode 30 Dipersilahkan
31
Episode 31 Kepastian Misi
32
Episode 32 Pertemuan
33
Episode 33 Pertarungan Di Pusat Desa
34
Episode 34 Sihir Pemanggilan
35
Episode 35 Portal
36
Episode 36 Duel Kecil
37
Episode 37 Rumor Tak Berdasar
38
Episode 38 Segala Kemungkinan Bisa Saja Terjadi
39
Episode 39 Pertanyaan Dalam Kelas
40
Episode 40 Hari Yang Panjang
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!