Bab 5 : Ada yang Berbeda

Daniel pulang ke rumah setelah mengantar Serena terlebih dahulu.

Sesampainya Di rumah, Ia baru menyadari bahwa Kania tidak pernah ada di rumah bahkan sejak Ia kembali ke Konoha.

Ia bertanya pada Bi Sari yang ikut bersamanya pindah ke Konoha.

"Apa nyonya tidak pulang ke rumah?"

"Tidak Tuan, sejak kita datang ke sini Nyonya tidak pulang"

Daniel tidak mengetahuinya karena sejak tiba di Konoha, Ia kembali ke apartemen pribadinya. Sementara Villa ini memang hadiah pernikahannya dengan Kania untuk mereka tinggal bersama.

Sementara Elisa saat ini masih ada di rumah kakek dan nenek buyutnya. Jadi, tentu saja Ia belum bertemu dengan Kania.

Jadi, Kania tidak pulang ke rumah?

Namun, Daniel tidak mau memikirkannya. Kania mungkin sedang mencoba mencari perhatian dengan bersikap seolah marah padanya. Tapi, cara seperti itu tidak akan mempengaruhinya sama sekali.

Cepat atau lambat, wanita itu pasti akan kembali. Sama seperti sebelumnya.

Setelah itu, Daniel teringat kata-kata Kania siang tadi di Kantor bahwa Kania sudah mengajukan surat pengunduran diri.

Daniel yang tadinya ingin ke kamar dan membersihkan diri malah menuju ruang kerjanya.

"Fahri, Apa benar Kania sudah mengajukan surat pengunduran diri?"

Daniel langsung menghubungi Fahri begitu sampai di ruang kerjanya seraya mengecek email masuk.

"Benar Pak"

"Kenapa Kamu tidak memberitahuku?"

"Maaf Pak, Saya pikir Pak Daniel tidak...akan perduli"

Jawab Fahri dengan gugup, suaranya terdengar gemetar dari ujung telepon.

"Jadi, sekarang Kamu sudah bisa memutuskan pemikiranku?"

"Tidak Pak, Saya mana berani, Saya tidak bermaksud"

"Sudahlah"

Daniel mematikan teleponnya. Sebenarnya ada bagusnya Kania berhenti bekerja di Perusahaannya, tapi, pengunduran diri ini bukankah terlalu mendadak? Mengingat bagaimana wanita itu bersikeras untuk masuk ke dalam Salim Group agar bisa terus disisinya.

Daniel kemudian teringat email masuk dari Kania beberapa hari lalu, Ia pun mencarinya dalam inbox emailnya.

Begitu melihat email itu, Daniel pun mengkliknya.

Sesaat matanya terpaku. Ia mengulang judul email itu beberapa kali.

'SURAT PERJANJIAN PERCERAIAN?'

Pria itu sedikit melebarkan matanya seraya mengangkat sebelah alisnya. Pria itu kemudian tersenyum dingin.

****

Elisa sudah beberapa hari berada di Konoha, awalnya Ia begitu bahagia dan bersemangat karena bisa bertemu dengan Serena setiap hari. Menghabiskan waktu bersama Ayah dan Tantenya itu membuatnya sangat gembira.

Namun hari ini Ia menyadari, sejak Ibunya datang ke Wakanda waktu itu dan pergi begitu saja, Ibunya tidak pernah menelpon dirinya.

Awalnya Elisa bersyukur karena Dia tidak terlalu suka mengobrol dengan Ibunya itu. Namun saat ini Ia merasakan sedikit kerinduan.

Elisa pun langsung mencari telepon genggamnya dan menghubungi Ibunya.

Kania melihat nama Elisa dilayar gawainya, Ia langsung menutup panggilan tanpa berpikir lagi. Tak lama kemudian anak itu meneleponnya lagi. Awalnya, Kania tidak ingin menjawabnya, tapi setelah dipikir-pikir, Elisa tidak pernah berinisiatif meneleponnya terlebih dahulu setelah Anak itu ikut tinggal bersama Daniel di Wakanda.

Bagaimanapun, Elisa adalah putri semata wayangnya, Memikirkan kejadian buruk, Kania pun menjadi khawatir. Ia lantas menggeser panggilan itu untuk menjawabnya, namun panggilan dari Elisa sudah berakhir.

Kania kemudian menghubungi nomor rumahnya. Dan Bi Sari langsung menjawabnya.

"Elisa tadi meneleponku, tapi belum ku jawab teleponnya sudah putus. Apa Dia baik-baik saja?"

"Seharusnya sih baik-baik saja nyonya, nona muda sedang dikamarnya"

"Boleh minta tolong bantu aku mengeceknya Bi? Aku sedikit khawatir"

"Baik Nyonya, tunggu sebentar"

Bi Sari pun langsung naik ke atas menuju kamar Elisa.

Begitu mendapat jawaban dari gadis kecil itu, Bi Sari langsung memberitahu Kania.

"Nona muda bilang, tidak sengaja terpencet nyonya"

"Ya sudah. Terima kasih Bi, maaf merepotkan"

"Tidak apa-apa nyonya. Oh ya, Nyonya ingin makan malam apa? Nanti Saya siapkan"

"Tidak usah Bi, Aku tidak akan pulang"

"Apa? Nyonya tidak pulang lagi"

"Ya, Aku banyak pekerjaan. Jadi tidak perlu siapkan makan malam untukku kalau Aku tidak minta"

"Baiklah Nyonya"

Begitu panggilan berakhir, Kania melanjutkan pekerjaannya lagi. Deadline-nya semakin dekat dari tanggal peluncuran.

Pagi ini Profesor Hasan menghubunginya dan mengatakan Proyek itu bisa langsung dijalankan, dengan kata lain, ide dan makalah proyek Software hasil gagasannya tidak ada masalah dan tidak ada koreksi. Kania tersenyum dan merasa bangga atas kerja kerasnya beberapa Minggu ini. Untungnya, meskipun tidak melanjutkan karirnya di bidang Sains dan Teknologi, Kania tidak benar-benar meninggalkannya, Ia masih membaca jurnal-jurnal, buku pengetahuan serta makalah-makalah tentang perkembangan teknologi saat ini. Jadi, Ia tidak benar-benar tertinggal.

Lagipula, Tanpa Kania sadari, Bakatnya luar biasa. Bakat yang langka yang tidak dimiliki oleh semua orang, bahkan Alex sekalipun. Meskipun Alex tergolong jenius. Tapi Profesor Hasan tidak pernah membanggakannya seperti Ia membanggakan Kania Ishaq Murid terbaik dan sekaligus kesayangannya.

Lihat saja, meskipun pernah membuatnya kecewa, Prof. Hasan dengan mudah menerimanya kembali bahkan mendukungnya.

"Luar biasa, Kamu memang luar biasa Kania. Aku sungguh iri. Bagaimana ide secemerlang ini tidak pernah mampir di otakku"

"Kak, Kamu juga membantuku menyempurnakannya. Kamu juga sangat berjasa, terima kasih"

"Tidak, tidak. Kamulah yang terbaik, Aku hanya memberi masukan sedikit, itu sama sekali tidak membantu. Lihat, bahkan produk G-I-P kita masih menjadi chip terbaik saat ini, belum ada yang menyaingi, Sekarang kita akan meluncurkan produk teknologi yang akan sangat diminati bahkan dari kalangan perorangan. Aku yakin belum ada terobosan seperti ini sekarang, Kamu memang brilian!"

Ucap Alex dengan bangga. Suaranya begitu bersemangat di seberang video.

G-I-P (Guardian intellegence Partner) adalah chip buatan Kania yang sangat masyhur saat pertama kali diluncurkan, hingga banyak perusahaan-perusahaan teknologi lain yang mencoba memproduksi cip seperti GIP, namun sampai sekarang GIP masih menjadi yang terbaik.

Bahkan masih menjadi satu-satunya produk kecerdasan buatan yang menjadi sample bagi seluruh perguruan tinggi jurusan Sains dan teknologi didalam maupun diluar negeri.

GIP merupakan chip dengan ukuran node terkecil di dunia yaitu 2nm (nanometer) yang di produksi secara masal. Chip ini digunakan dalam berbagai produk seperti ponsel pintar, kendaraan listrik, sistem AI, teknologi pertahanan negara serta semua perangkat yang mendorong pertumbuhan inovasi di berbagai sektor.

"Terima kasih kak Alex. Ayo kita bekerja keras sampai nama kita tercatat dalam sejarah"

"Tentu saja!. Baiklah, bagaimana kalau besok Kakakmu yang kaya raya tujuh turunan ini mentraktirmu makan?"

"Kalau dapat makan gratis, tentu saja tidak boleh ditolak"

"Hahaha, bagus, bagus. Kalau begitu sampai besok. Aku akan menjemputmu setelah pulang kerja"

"Baiklah kak, Bagaimana kalau ajak guru juga?"

"Ajak guru? Mmm baiklah, Aku akan coba mengajaknya. Tapi jangan berharap, Kamu tahu dia seperti anaconda. Sangat galak, susah untuk dibujuk"

"Ya Aku tahu, tapi tidak ada salahnya kita mencoba"

"Ya baiklah, baiklah. Kalau begitu pembahasannya sampai disini saja.. pergilah tidur. Jangan bergadang"

"Siap Pak!, Kamu juga, selamat beristirahat"

"Ya, sampai jumpa besok"

Kania pun mengakhiri zoom meeting nya dengan Alex. Kemudian Ia menyiapkan diri untuk mandi kemudian tidur.

Besok Ia masih harus pergi ke Kantor Salim Group. Penggantinya sudah ada, Tapi tentu saja Kania harus mengajarinya terlebih dahulu.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

TEGUH Liliana

TEGUH Liliana

Wah untungnya jenius ya Kania ini,cantik,jenius,baik hati pantas mendapatkan hal yang lebih dari Daniel deh. Jenius juga harus jenius!! Sekelas ya jangan dibawahnya

2025-09-11

0

PURPLEDEE ( ig: _deepurple )

PURPLEDEE ( ig: _deepurple )

paket komplit nih kania ini😊 btw aku mampir lagi kak🤗

2025-09-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Patah Hati
2 Bab 2 : Kembali
3 Bab 3 : Mereka Kembali Ke Konoha
4 Bab 4 : Masih Terasa Sakit
5 Bab 5 : Ada yang Berbeda
6 Bab 6 : Sangat Formal
7 Bab 7 : Bahkan Tengah Malam Dia Pergi Menemuinya
8 Bab 8 : Anda Terlalu Percaya Diri
9 Bab 9 : Pacar Bu Kania?
10 Bab 10 : Perkenalan Kania
11 Bab 11 : Pembuktian
12 Bab 12 : Bersandiwara Sebentar
13 Bab 13 : Kapan Surat Cerainya Diproses?
14 Bab 14 : Tidak lagi tertarik
15 Bab 15 : Apa Kamu Cemburu?
16 Bab 16 : Seperti Keluarga Bahagia
17 Bab 17: Paling Bersinar
18 Bab 18 : Lantai Dansa
19 Bab 19 : Apa Hebatnya?
20 Bab 20 : Kenapa Hidup Ini Tidak Adil?
21 Bab 21 : Keluarga Parasit
22 Bab 22 : Calon Mantu Yang Cocok!
23 Bab 23 : Jalankan Kewajibanmu
24 Bab 24 : Mereka Berdua Di Kamar Hotel
25 Notifikasi Update
26 Bab 26 : Jadi Dia Istri Daniel?
27 Bab 27 : Kania Sudah Bersama Orang Lain
28 Bab 28 : Kapan Aku Dapat Surat Cerainya?
29 Bab 29 : Pembukaan Perusaahan Baru
30 Bab 30 : Mutiara Tetap Akan Bersinar Cantik Meski Berbalut Cangkang Yang Jelek
31 Bab 31 : Generasi Muda Yang Berbakat
32 Bab 32 : Waktu Adalah Uang
33 Bab 33 : Jangan Ulangi Kesalahan Yang Sama
34 Bab 34 : Dia Sengaja Melakukannya!!
35 Bab 35 : Bunga Raksasa Tanpa Nama
36 Bab 36 : Hari Kematian Nenek dan Kakek Ishaq
37 Bab 37 : Bertemu Matthias lagi
38 Bab 38 : Mereka Sangat Serasi!
39 Bab 39 : Anda Yang Menghancurkan Hubungan Ibu dan Anak Itu
40 Bab 40 : Jangan Jadi Serakah
41 Bab 41 : Tolak Saja
42 Bab 42 : Cacing Kepanasan
43 Bab 43 : Aku Hanya Naksir
44 Bab 44 : Kejatuhan Durian Runtuh
45 Bab 45 : Tidak Semua Wanita Itu Seperti Dirimu
46 Bab 46 : Salahmu Terlalu Lembek
47 Bab 47 : Dia Punya Seseorang Yang Mencintainya
48 Bab 48 : Tutup Mulutmu
49 Bab 49 : Kompetisi
50 Bab 50 : Kompetisi 2
51 Bab 51 : Kompetisi 3
52 Bab 52 : Ibu Saya Koma
53 Episode 53 : Di Rumah Sakit
54 Bab 54 : Tidak Akan Bisa Mengelak!
55 Bab 55 : Jangan Canggung Begitu Dong!
56 Bab 56 : Semoga Kamu dan Dia Terikat Seumur Hidup!
57 Bab 57 : Ada Penyusup!
58 Bab 58 : Kamu Yakin?
59 Bab 59 : Saya Setuju
60 Bab 60 : Karen Meninggal???
61 Bab 61 : Dibuat Kejang-kejang
62 Bab 62 : Kebenaran Pasti Akan Menang
63 Bab 63 : Mabuk
64 Bab 64 : Pendiri Guardian Group
65 Bab 65 : Sulit Untuk Digapai
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1 : Patah Hati
2
Bab 2 : Kembali
3
Bab 3 : Mereka Kembali Ke Konoha
4
Bab 4 : Masih Terasa Sakit
5
Bab 5 : Ada yang Berbeda
6
Bab 6 : Sangat Formal
7
Bab 7 : Bahkan Tengah Malam Dia Pergi Menemuinya
8
Bab 8 : Anda Terlalu Percaya Diri
9
Bab 9 : Pacar Bu Kania?
10
Bab 10 : Perkenalan Kania
11
Bab 11 : Pembuktian
12
Bab 12 : Bersandiwara Sebentar
13
Bab 13 : Kapan Surat Cerainya Diproses?
14
Bab 14 : Tidak lagi tertarik
15
Bab 15 : Apa Kamu Cemburu?
16
Bab 16 : Seperti Keluarga Bahagia
17
Bab 17: Paling Bersinar
18
Bab 18 : Lantai Dansa
19
Bab 19 : Apa Hebatnya?
20
Bab 20 : Kenapa Hidup Ini Tidak Adil?
21
Bab 21 : Keluarga Parasit
22
Bab 22 : Calon Mantu Yang Cocok!
23
Bab 23 : Jalankan Kewajibanmu
24
Bab 24 : Mereka Berdua Di Kamar Hotel
25
Notifikasi Update
26
Bab 26 : Jadi Dia Istri Daniel?
27
Bab 27 : Kania Sudah Bersama Orang Lain
28
Bab 28 : Kapan Aku Dapat Surat Cerainya?
29
Bab 29 : Pembukaan Perusaahan Baru
30
Bab 30 : Mutiara Tetap Akan Bersinar Cantik Meski Berbalut Cangkang Yang Jelek
31
Bab 31 : Generasi Muda Yang Berbakat
32
Bab 32 : Waktu Adalah Uang
33
Bab 33 : Jangan Ulangi Kesalahan Yang Sama
34
Bab 34 : Dia Sengaja Melakukannya!!
35
Bab 35 : Bunga Raksasa Tanpa Nama
36
Bab 36 : Hari Kematian Nenek dan Kakek Ishaq
37
Bab 37 : Bertemu Matthias lagi
38
Bab 38 : Mereka Sangat Serasi!
39
Bab 39 : Anda Yang Menghancurkan Hubungan Ibu dan Anak Itu
40
Bab 40 : Jangan Jadi Serakah
41
Bab 41 : Tolak Saja
42
Bab 42 : Cacing Kepanasan
43
Bab 43 : Aku Hanya Naksir
44
Bab 44 : Kejatuhan Durian Runtuh
45
Bab 45 : Tidak Semua Wanita Itu Seperti Dirimu
46
Bab 46 : Salahmu Terlalu Lembek
47
Bab 47 : Dia Punya Seseorang Yang Mencintainya
48
Bab 48 : Tutup Mulutmu
49
Bab 49 : Kompetisi
50
Bab 50 : Kompetisi 2
51
Bab 51 : Kompetisi 3
52
Bab 52 : Ibu Saya Koma
53
Episode 53 : Di Rumah Sakit
54
Bab 54 : Tidak Akan Bisa Mengelak!
55
Bab 55 : Jangan Canggung Begitu Dong!
56
Bab 56 : Semoga Kamu dan Dia Terikat Seumur Hidup!
57
Bab 57 : Ada Penyusup!
58
Bab 58 : Kamu Yakin?
59
Bab 59 : Saya Setuju
60
Bab 60 : Karen Meninggal???
61
Bab 61 : Dibuat Kejang-kejang
62
Bab 62 : Kebenaran Pasti Akan Menang
63
Bab 63 : Mabuk
64
Bab 64 : Pendiri Guardian Group
65
Bab 65 : Sulit Untuk Digapai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!