Bab 2 : Mimpi?

"Nyonya.... Nyonya...."

Suara panggilan yang terdengar semakin jelas, seseorang memanggilnya. Dengan perlahan Bao Jia membuka matanya.

"Akh!" Bao Jia terkejut setengah mati. Pelayan pribadinya, Mu Liang Yi tengah menatapnya dengan cemas.

'Apa Kami akhirnya berkumpul di akhirat?'

Bao Jia masih terbengong, sementara Liang Yi terus berusaha membangunkan majikannya yang baru saja tersadar dari pingsan.

"Liang Yi, apa kita sekarang sedang di akhirat?"

"A... Akhirat? Nyonya... Apa maksud Anda? jangan membuat Saya takut!"

Liang Yi semakin khawatir dibuatnya.

"Liang Yii!, ini dimana?"

Tanya Bao Jia dengan tidak sabar.

"Apa maksud Anda Nyonya? Tentu saja ini Di Paviliun Persik, tempat tinggal Anda, tadi pagi Anda pingsan setelah minum teh bersama keluarga kerajaan"

"Ap-apa? apa maksudmu?"

"Nyonya.... Anda pingsan setelah minum teh bersama keluarga Kaisar"

Liang Yi mengulangi kata-katanya dengan kebingungan, apa yang terjadi pada majikannya? Kenapa tiba-tiba mengajukan pertanyaan aneh?

Apa jangan-jangan...

"Nyonya... Anda baik-baik saja kan? Apa Nyonya merasa sakit di kepala? Apa saya perlu memanggil tabib sekarang?"

Bao Jia hanya terdiam, Ia sungguh belum bisa mencerna apa yang sedang terjadi, bukankah beberapa saat lalu Ia baru saja mati dibunuh Tuo-li? Bahkan rasa perih dan sakitnya masih bisa Ia rasakan.

Lalu, sekarang tiba-tiba Ia hidup?

"Apa yang terjadi?"

Bao Jia menatap pelayannya dengan bingung, pelayan itu pun dengan kecemasan penuh menjelaskan,

"Nyonya, Pagi ini Anda pergi ke istana untuk minum teh bersama keluarga Kaisar, semua anggota keluarga ada di sana termasuk selir Liu Qin Mei dan yang mulia Putra Mahkota, Nyonya.

Namun sebelum acara minum teh itu selesai, Anda... Anda Jatuh pingsan Nyonya!"

Liang Yi berkata seraya menangis. Ia ketakutan, bagaimanapun Tuannya, Li Qibo, telah mempercayakan dirinya untuk menjaga putri tertua dari keluarga keluarga mantan Panglima perang Kerajaan yang di segani itu. Liang Yi dan leluhurnya sudah mengikuti keluarga Li Qibo secara turun-temurun. Janji menjaga Selir Bao Jia sama seperti sumpah mati. Jika terjadi sesuatu pada Nyonya-nya ini, Liang Yi tidak tahu lagi bagaimana harus hidup.

"Bibi Yi, Saya baik-baik saja"

Bao Jia berkata dengan pelan, hampir setengah berbisik. Ia akhirnya ingat hari ini. Hari ini adalah hari dimana Ia dinyatakan tengah mengandung keturunan dari Putra Mahkota.

Pada kehidupan lalu, Ia tidak mampu menahan kebahagiaannya dan dengan tidak sabar menunggu kedatangan Suaminya untuk merayakan berita gembira itu bersama. Namun, sudah jelas, Suaminya lebih memilih menghabiskan waktu dengan kekasih masa kecilnya yang telah dijadikan selir kedua.

Padahal, berdasarkan hukum leluhur, Ia seharusnya sudah mendapat gelar putri mahkota, istri penerus kekaisaran ini. Namun, Huang Fu tidak memberikan gelar itu padanya.

Awalnya, Bao Jia mengira, karena Huang Fu ingin menguji ketulusannya terlebih dahulu. Ternyata, Dia memang akan diceraikan setelah bayinya lahir. Mereka hanya memanfaatkan nama dan jasa keluarganya untuk memperjelas status penerus selanjutnya.

Karena, Selir kedua Qin Mei, hanyalah anak dari rakyat jelata, yang kemudian berhasil membuat Huang Fu jatuh cinta.

Miris, Ia mempercayai cinta yang konyol itu, dan berakhir dengan kematian yang tragis.

"Nyonya?" Liang Yi kembali memanggil saat Melihat Bao Jia melamun lagi.

"Bibi Yi, Apa kata tabib? Aku tidak pernah jatuh pingsan sebelumnya, Anda tahu itu, jadi... Saya sedikit terkejut"

"Tabib Istana baru saja selesai memeriksa Anda Nyonya, saat ini masih meracik obat untuk anda. Tabib mengatakan bahwa kemungkinan besar Anda sedang mengandung, Nyonya... Selamat!"

Liang Yi tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

"Hmm, Baiklah"

Bao Jia hanya mengiyakan dengan datar, sedangkan wajahnya tampak lebih muram.

"Nyonya, apa Anda baik-baik saja? Kenapa Anda tidak terlihat bahagia?"

Liang Yi tidak mengerti, bukankah seharusnya majikannya ini bahagia?

Dengan adanya keturunan Putra Mahkota dalam kandungannya, Statusnya akan lebih kuat dan meningkat, bukan tidak mungkin gelar selir Bao Jia akan segera berubah menjadi Putri mahkota, bukan?

Mengingat aturan aneh yang di tetapkan oleh Putra Mahkota Wang Huang-Fu mengenai kedua istrinya yang masih bergelar selir, sementara Li Bao-Jia adalah istri sah nya yang pertama.

"Tidak Bibi Yi, Aku tentu bahagia. Hanya saja, Aku masih belum terlalu pulih, jadi rasanya belum terasa lebih baik, kepalaku masih sakit"

"Baik Nyonya, Saya mengerti. Anda butuh beristirahat. Biarkan Saya yang menemui tabib Istana nanti"

"Hmm, Terima kasih Bibi Yi... Anda boleh keluar. Dan... Satu lagi, jangan biarkan siapapun menggangguku sampai besok pagi. Saya ingin beristirahat total malam ini"

"Bagaimana dengan makan malam Anda, Nyonya? Anda tidak boleh tidak makan"

"Tentu, cukup letakkan beberapa buah pear dan persik diatas meja. Aku akan memakannya nanti. Aku benar-benar sedang tidak ingin makan apapun"

Mendengar ucapan Bao Jia, Liang Yi tidak ingin memaksa.Tentu saja ini adalah gejala awal kehamilan, Nyonya-nya pasti kehilangan nafsu makan.

"Baiklah Nyonya... Sesuai keinginan Anda"

Liang Yi pun pamit meninggalkan kamar. Sementara Bao Jia membaringkan tubuhnya kembali dengan tenang.

Pikirannya melayang. Berita tentang kehamilannya tidak mungkin lagi bisa di tutupi, Tabib Istana pasti akan melaporkannya pada Kaisar. Padahal tadinya Ia ingin meminta tabib itu untuk merahasiakannya.

Tapi Ia sadar, Tabib itu mana mungkin mau memenuhi permintaannya. Dia adalah istri yang tidak dicintai oleh Putra Mahkota, seluruh istana tahu tentang hal itu.

Di tempat ini, posisinya bahkan lebih rendah dari pegawai biasa di istana ini. Status istri putra mahkota sama sekali tidak memberikan keuntungan apapun padanya.

Bahkan para pelayan disini menghargai nya hanya karena perintah Kaisar dan Permaisuri. Di belakang, semua orang di paviliun ini mengejek dan menggunjingnya.

Itu alasannya, Liang Yi berada di sisinya atas permintaan Ayahnya.

Tapi, saat ini semua itu tidaklah penting,

Yang terpenting, bagaimana Ia menemukan cara untuk meninggalkan kekaisaran ini beserta Ayah dan adiknya. Hanya itu cara satu-satunya agar mereka bisa selamat di kehidupan ini, dan hidup bahagia meski hanya bertiga, tidak masalah hidup jauh dan terasing dari kekaisaran ini, asal Ia bisa menyelamatkan Ayah dan Adiknya.

Dunia ini luas, diluar wilayah ini, pasti masih ada wilayah lain bukan?

"Aku harus menemukan cara untuk pergi, harus! Bagaimanapun caranya"

Bersambung....

Terpopuler

Comments

kriwil

kriwil

nama pelayan nya lebih enak di baca liang yi dari pada bao jia 😀

2025-08-20

0

ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞

ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞

kirain tadi ngulang waktunya pas waktu belum nikah sama putra mahkota

2025-08-12

1

Ruby Jane

Ruby Jane

lah ngulang waktunya dkt amat.. hrsnya ngulang waktunya ablm nikah

2025-08-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Terbangun
2 Bab 2 : Mimpi?
3 Bab 3 : Kenapa Dia Datang?
4 Bab 4 : Kebingungan
5 Bab 5 : Awasi Dia
6 Bab 6 : Mimpi
7 Bab 7 : Tamparan Ini Akan Ku catat!
8 Bab 8 : Lebih Baik Menjauhi Dua Bajingan Itu
9 Bab 9 : Kembalikan!
10 Bab 10 : Bertemu Huan-Ran
11 Bab 11 : Markas Milik Bersama
12 Bab 12 : Pengetahuanmu Cukup Luas
13 Bab 13 : Kesepakatan
14 Bab 14 : Tidak Tega
15 Bab 15 : Sihir Hitam Suku Souyi
16 Bab 16 : Putra Mahkota Datang Berkunjung
17 Bab 17 : Kamu Akan Kembali Bersamaku!
18 Bab 18 : Mari Bicara Baik-baik
19 Bab 19 : Percayakan Padaku
20 Bab 20 : Semakin Menjauh
21 Bab 21 : Izinkan Aku Membantumu (REVISI)
22 Bab 22 : Menggali Informasi (REVISI)
23 Bab 23 : Sepertinya Kamu Menyembunyikan Sesuatu? (REVISI)
24 Bab 24: Sarapan Bersama (REVISI)
25 Bab 25 : Selir Liu Qin-Mei Hamil?
26 Bab 26 : Makanan Apa Yang Kamu Berikan Pada Istriku?"
27 Bab 27 : Kenapa Anda Bersikap Seperti Ini?
28 Bab 28 : Jangan lepaskan! (REVISI)
29 Bab 29 : Salah Lawan
30 Bab 30 : Kamu Tertawa Dengannya Tapi Dingin Padaku?
31 Bab 31: Kamu Gunakan Sihir?
32 Bab 32 : Apa Yang Mulia Putra Mahkota itu Lintah???
33 Bab 33 : Tanyakan Pada Ayahmu
34 Bab 34 : Jadi, Apa Rencanamu?
35 Bab 35: Aku Akan Mengajakmu ke Istana
36 Bab 36 : Auranya Sangat Berbeda
37 Bab 37 : Dan Kamu Adalah Istriku
38 Bab 38 : Memangnya Kamu Hamil?
39 Bab 39 : Kamu Bahkan Tidak Tahu Dia Tenggelam!
40 Bab 40 : Pengadilan Istana (1)
41 Bab 41 : Pengadilan Istana (2)
42 Bab 42 : Bayinya Tidak Bisa Diselamatkan?
43 Bab 43 : Saya Tidak Ingin Lagi Melihatmu
44 Bab 44 : Aku Akan Terus Mencarinya!
45 Episode 45 : Anda Masih Mencarinya?
46 Bab 46 : Ayah Tahu Caranya
47 Bab 47 : Aku Akan Segera Menemukanmu
48 Bab 48 : Aku ingin Menghabisinya Dengan Tanganku Sendiri!
49 Bab 49 : Ternyata Dia Sangat Licik
50 Pemberitahuan Update
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1 : Terbangun
2
Bab 2 : Mimpi?
3
Bab 3 : Kenapa Dia Datang?
4
Bab 4 : Kebingungan
5
Bab 5 : Awasi Dia
6
Bab 6 : Mimpi
7
Bab 7 : Tamparan Ini Akan Ku catat!
8
Bab 8 : Lebih Baik Menjauhi Dua Bajingan Itu
9
Bab 9 : Kembalikan!
10
Bab 10 : Bertemu Huan-Ran
11
Bab 11 : Markas Milik Bersama
12
Bab 12 : Pengetahuanmu Cukup Luas
13
Bab 13 : Kesepakatan
14
Bab 14 : Tidak Tega
15
Bab 15 : Sihir Hitam Suku Souyi
16
Bab 16 : Putra Mahkota Datang Berkunjung
17
Bab 17 : Kamu Akan Kembali Bersamaku!
18
Bab 18 : Mari Bicara Baik-baik
19
Bab 19 : Percayakan Padaku
20
Bab 20 : Semakin Menjauh
21
Bab 21 : Izinkan Aku Membantumu (REVISI)
22
Bab 22 : Menggali Informasi (REVISI)
23
Bab 23 : Sepertinya Kamu Menyembunyikan Sesuatu? (REVISI)
24
Bab 24: Sarapan Bersama (REVISI)
25
Bab 25 : Selir Liu Qin-Mei Hamil?
26
Bab 26 : Makanan Apa Yang Kamu Berikan Pada Istriku?"
27
Bab 27 : Kenapa Anda Bersikap Seperti Ini?
28
Bab 28 : Jangan lepaskan! (REVISI)
29
Bab 29 : Salah Lawan
30
Bab 30 : Kamu Tertawa Dengannya Tapi Dingin Padaku?
31
Bab 31: Kamu Gunakan Sihir?
32
Bab 32 : Apa Yang Mulia Putra Mahkota itu Lintah???
33
Bab 33 : Tanyakan Pada Ayahmu
34
Bab 34 : Jadi, Apa Rencanamu?
35
Bab 35: Aku Akan Mengajakmu ke Istana
36
Bab 36 : Auranya Sangat Berbeda
37
Bab 37 : Dan Kamu Adalah Istriku
38
Bab 38 : Memangnya Kamu Hamil?
39
Bab 39 : Kamu Bahkan Tidak Tahu Dia Tenggelam!
40
Bab 40 : Pengadilan Istana (1)
41
Bab 41 : Pengadilan Istana (2)
42
Bab 42 : Bayinya Tidak Bisa Diselamatkan?
43
Bab 43 : Saya Tidak Ingin Lagi Melihatmu
44
Bab 44 : Aku Akan Terus Mencarinya!
45
Episode 45 : Anda Masih Mencarinya?
46
Bab 46 : Ayah Tahu Caranya
47
Bab 47 : Aku Akan Segera Menemukanmu
48
Bab 48 : Aku ingin Menghabisinya Dengan Tanganku Sendiri!
49
Bab 49 : Ternyata Dia Sangat Licik
50
Pemberitahuan Update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!