Irene langsung pergi menuju kampus putrinya, begitu juga dengan Joshua, ketika mendapatkan kabar dari istrinya bahwa putri mereka terlihat perkelahian di kampus. Padahal ini hari pertama Rekha masuk kuliah, tapi sudah ada saja gebrakan putri mereka.
"Sayang?" panggil Irene ketika bertemu suaminya di halaman parkir kampus putri mereka.
"It's oke, Rekha tidak bersalah. Aku sudah dengar dari teman-temannya. Lagi pula Rekha membela Rora. Jadi putri kita tidak bersalah." ucap Joshua yang mengerti akan kekhawatiran istrinya.
Jangan ragukan kekayaan seorang Joshua, yang merupakan seorang pemilik perusahaan tambang terbesar di pulau S di Indonesia.
"Aku juga baru mendapatkan kabar dari Sitha, jika dia dan suaminya juga dalam perjalanan menuju ke kampus." ucap Irene pada suaminya.
Tin, tin...
Mereka berdua langsung menoleh ke belakang ketika melihat ternyata Sitha sudah datang dengan suaminya.
"Sorry, apa gue terlambat?" tanya Raja yang baru saja sampai bersama dengan istrinya, Sitha.
"Sudah, ayo. Putri kita sudah menunggu di dalam." ucap Joshua yang mengajak mereka untuk menghampiri putri mereka.
Mereka berempat langsung menuju ruangan dekan, tempat di mana Putri mereka berada. Dari kejauhan saja, mereka sudah melihat teman-teman dari anak mereka.
"Om Joshua, Om Raja?" sama Alana yang pertama kali melihat kedua orang tua dari teman mereka.
"Di mana Rekha dan Rora?" tanya Joshua ketika mereka sampai di hadapan para putri-putri cantik itu.
"Di dalam, om." jawab Alana.
"Tante masuk dulu, ya sayang." pamit Irene sih ibu peri kata mereka.
Sedangkan Shita, wanita cantik nan elegan itu tersenyum cantik untuk para putri-putri cantik, teman dari putrinya itu.
"Gile banget, bundanya Rora. Dateng kampus kayak anak mau ngampus. Memang paling oke kalau soal pakaian sih, bunda Rora menurut gue. Swag-nya dapat benget." puji Chyntia pada bundanya Rora.
"Sempat yang datang mami inces dan ibu ratu, dah habis mereka!" timpal Shea yang membayangkan bagaimana repotnya jika datang datang adalah maminya Alana, dan juga mama Tiara. "Gak bisa bayangin gue. Belum lagi di tambah emaknya Aal, emaknya Tiara, di tambah ketua Genk emak-emak rempong, Tante Lisa. Beuh, bisa heboh satu kampus." sahut Chyntia lagi.
Memang benar apa yang mereka katakan. Terutama tante Lisa, maminya Shea. Kepala suku dari Genk emak-emak rempong itu.
Belum lagi kalau sampai papinya Alana datang dengan segala kesombongannya, habislah mereka. Mulutnya sangat beracun sekali. Di tambah dengan papinya Shea yang paling terkenal metal di kalangan anak muda jaman now.
Sementara di dalam ruangan tadi, Raja dan Joshua baru saja memasuki ruangan dan membuat orang-orang yang berada di sana langsung menatap ke mereka.
"Pa?" Rekha kaget ketika melihat papanya datang.
Belum lagi Rora yang langsung menundukkan kepalanya ketika melihat tatapan sang papa yang begitu tegas ke arahnya.
"Ada apa, ini pak? kenapa putri-putri kami sampai di bawah ke ruangan dekan seperti ini?" tanya Joshua ketika dia sudah duduk.
Kedua tangannya dia lipat di dada, dan auranya benar-benar terpancar.
"Begini, bapak-bapak, ibu-ibu, dan semuanya. Saya juga baru mengetahui bahwa ada perkelahian antara mahasiswi di sini dan juga calon mahasiswi baru. Kami belum tahu pasti penyebab kejadiannya, tapi yang jelas mereka berkelahi di kantin," ucap dekan tersebut, yang baru mengetahui tentang hal ini.
"Tapi anak baru ini duluan yang cari gara-gara sama saya Pak," ucap Yasmine yang berusaha membela dirinya.
"Heh, nyadar dong kalau lagi ngomong. Siapa yang datang ke kantin terus ngebrak meja? terus, kakak juga kan yang dorong Rora sampai jatuh? Banyak saksinya kok, bahkan ada cctv juga tuh di kantin!" sahut Rekha yang tidak terima akan pembelaan wanita itu.
Mendengar Putri yang didorong sampai jatuh, membuat Raja marah dan kecewa. "Kenapa masih ada kasus bullying di zaman modern seperti ini? apalagi ini sudah jenjang universitas, apa masih pantas ada sebuah pembullyan? Saya rasa tidak begitu. Lagi gula saya mengenal putri saya dengan baik, dan dia tidak mungkin menyakiti orang lain. Bahkan dengan nyamuk saja, biar lebih rela nyamuk itu diusirnya, daripada harus dipukul. Jadi kalau untuk mencari gara-gara lebih dulu, saya bisa menjamin 100%, bahkan 1000% sekaligus jika putri saya tidak bersalah!"
"Maaf, Pak Raja, kami tidak bermaksud menyalahkan Putri anda. Kami hanya-"
"Jangan hanya karena masalah seperti ini, saya berhenti memberikan seluruh fasilitas alat-alat kedokteran yang terbaik, yang terbaru ke universitas ini. Saya bisa saja mencabut sponsor atas fakultas kedokteran di kampus ini. Tapi, saya tidak akan melakukan hal itu karena menurut saya tidak fair. Jadi bersikaplah lebih baik, dan aku kan tugas anda dengan baik, Pak Dekan." ucap Raja dengan tegas.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Sri Gunarti
cerita yng rada " bar "
aq demen bacanya
2025-07-30
1
ciemountzz😛
aq sk yg gini... da yg melbhin kesmbgan alexander aq😅😅😅😅
2025-07-30
1
ciemountzz😛
depak z ulet bulu tu pk raja
2025-07-30
1