bab 2 na jaegyeon vs tang san

Na jaegyeon dan tang san berdiri berdampingan dengan jarak dia meter dari tempat mereka berdiri. Terutama tang shan dia sudah bersiap jika harus bertarung saat ini, tang hao sedang keluar dan ini sebenarnya ada momen yang sangat pas.

"Aku juga reinkarnasi seperti mu. Tapi aku melihat kisah lebih jauh, aku tak ingin spoiler tapi kau bisa dibilang karakter utama nya" ucap na jaegyeon. "Aku harus membunuhmu untuk tidak menganggu jalan cerita" Lanjutnya serius.

Tanpa basa-basi melancarkan tendangan keras, tang shan menahannya menggunakan kedua tangannya tapi terseret kebelakang. Tang san berteriak, keduanya beradu pukulan dan tendangan. Tang Shan memukul balik dengan cepat, tinjunya menghantam udara, menimbulkan gelombang tekanan yang membuat daun-daun di sekitar berterbangan.

Na Jaegyeon mengelak ke samping, lalu memutar tubuhnya dan membalas dengan sabetan telapak tangan ke arah dada Tang Shan. Tang Shan menangkis, tapi kekuatan di balik serangan itu membuat lengannya kesemutan.

“Aku tidak akan kalah dari orang yang bahkan belum memahami arti sebenarnya dari takdir" desis Tang San sambil mundur dua langkah, lalu menancapkan kakinya kuat-kuat ke tanah.

"Justru karena aku mengerti takdir, aku tahu apa yang harus kulakukan" Balas Na jaegyeon. "Sudah kuduga kau sangat kuat walapun di tubuh anak kecil, tapi apa kau pernah dengar teknik modern, seperti taekkyeon" Lanjutnya.

Tang san meringis tendangan keras menghantam dagunya, membuat tubuhnya terangkat ke udara. Tak berhenti disitu tendangan lain terus berdatangan yang menggetarkan tubuhnya, tang san tidak pernah melihat teknik bertarung seperti ini. Tang San mengayun tubuhnya di udara, mencoba memulihkan keseimbangan, tapi serangan Na Jaegyeon datang bertubi-tubi. Gerakan kakinya cepat, lentur, dan tak terduga—kadang mengalir seperti tarian.

"Teknik ini... bukan seperti bela diri yang diajarkan di Sekte Tang" Batin Tang San dalam hati, darah menetes dari sudut bibirnya. Ia memblokir satu tendangan, tapi yang lain sudah menyambar dari sudut buta.

Na Jaegyeon memutar tubuhnya di udara, melepaskan tendangan ke arah pelipis Tang San. Tubuh Tang San terhempas ke tanah, menghantam keras dan mengguncang debu di sekitarnya. Na Jaegyeon mendarat ringan di tanah, satu kaki terangkat, siap menyerang lagi.

“Taekkyeon" ucap na jaegyeon pelan, “adalah seni bela diri Korea. Dalam kehidupan yang dulu, kau hanyalah karakter fiksi donghua" Lanjutnya.

"Rumput perak biru" ucap tang san.

"Tidak akan ku biarkan kau menggunakan teknik roh pelindung mu" Balas na jaegyeon.

Tendangan kencang menghantam tangan kanan tang san yang sedang membentuk segel terpelintir ke samping, membuat energi Rumput Perak Biru terhenti seketika. Tang San terpaksa melompat mundur beberapa langkah, menahan nyeri yang menyambar dari lengannya.

ia mencondongkan tubuhnya ke depan, lalu meluncur cepat ke arah Tang San dengan serangan beruntun. Gerakannya mengalir—tendangan dari bawah, putaran cepat, dan serangan lutut yang menyasar perut. Tang San memaksa dirinya bertahan, memblokir sebagian serangan dengan tangan kiri dan pundaknya, tapi ritme Na Jaegyeon terlalu sulit ditebak.

Tiba-tiba, Tang San menjatuhkan diri ke tanah dan memutar tubuhnya ke samping—membuat Na Jaegyeon kehilangan pijakan sesaat. Dalam momen itu, dari dalam tanah, beberapa helai Rumput Perak Biru menyembul bergerak seolah hidup, mencoba membelit kaki lawan. Na Jaegyeon terkejut dan melompat tinggi, menghindari belitan itu. Tapi kini Tang San sudah berdiri lagi, dan kali ini cahaya biru perlahan mulai menyelubungi seluruh tubuhnya.

"Karakter utama memang hebat!. Hanya dalam beberapa menit, dia sudah bisa menemukan celah" Batin na jaegyeon. "Jika terus seperti ini maka aku-lah yang akan kalah" Lanjutnya.

Tangan kiri tang san bersinar, palu hao tian muncul. Na jaegyeon menghindari dari ayunan palu itu, dentuman keras terdengar menciptakan cekungan di tanah. Batu-batu terangkat, dan cekungan selebar dua meter terbentuk di titik tumbukan. Debu membumbung tinggi, membentuk kabut kelabu di antara mereka. Na Jaegyeon mendarat beberapa meter dari titik benturan, napasnya mulai memburu.

Tang San melangkah keluar dari debu, mata birunya menyala tenang namun berbahaya. Palu Hao Tian tergenggam erat di tangan kirinya, sementara Rumput Perak Biru masih menjalar di sekelilingnya, siap menyerang kapan saja.

“Aku tidak tahu siapa kamu sebenarnya, atau dari dunia mana kamu datang” ucap Tang San tegas, suaranya bergema di tengah debu. “Tapi ini bukan cerita yang akan kau ubah dengan mudah" Lanjutnya menatap tajam.

"Inilah yang ku benci dari karakter utama. Kalian selalu mendapatkan privilege. Reinkarnasi, anak dari legenda tang hao, punya dua kekuatan roh pelindung dan apa? Calon dewa ganda dimasa depan" balas na jaegyeon memandang. "Bukankah kau terlalu serakah" Lanjutnya berteriak.

[Peningkatan kekuatan host].

[Host akan mendapatkan kekuatan untuk sementara wakil].

[Penalti: 20 tahun umur host].

Sistem hanya dapat didengar oleh na jaegyeon seorang dan hanya dia juga yang dapat melihat. Tang san hanya memandang heran pria yang menjadi lawannya menatap udara kosong, na jaegyeon tersenyum tipis dan tekad untuk membunuh terlihat jelas.

[Apa host setuju?].

"Ya" Jawab na jaegyeon. "Tang san mulai sekarang kisah mu berakhir, aku-lah yang akan jadi karakter utama nya" Lanjutnya.

Tubuh Na Jaegyeon tiba-tiba bergetar hebat—auranya melonjak tajam, seolah dunia di sekelilingnya bereaksi. Tanah retak-retak di bawah kakinya, dan udara berdesing, menandakan lonjakan kekuatan yang tidak biasa. Cahaya merah gelap menyelimuti tubuhnya, berputar liar seperti pusaran badai. Iris matanya berubah, bercahaya samar dengan pola rumit seperti segel kuno.

"Apa? Dari mana asal kekuatan itu" ucap tang san terkejut karena kekuatan tiba-tiba.

Tiba-tiba, ia melesat ke depan kali ini kecepatannya meningkat berkali-kali lipat. Bahkan Rumput Perak Biru yang menyebar di tanah tak sempat bereaksi saat Na Jaegyeon menembus pertahanan Tang San dan menghantam perutnya dengan lutut penuh energi. Tang san memuntahkan darahnya cukup banyak.

"Aku mengorbankan 20 tahun hidup ku untuk membunuhmu. Itu harga yang sangat murah" ucap na jaegyeon menatap tajam. "Oleh karena itu aku harus membunuhmu" Lanjutnya.

"Keras kepala" Balas tang san.

Rumput biru perak menjalar cepat kearah na jaegyeon yang berlari. Sebuah pedang muncul di tangannya, menebas akar berwarna biru itu sebelum berbenturan dengan palu haotian milik tang san. Suara dentingan logam menggema keras ketika pedang Na Jaegyeon bertabrakan dengan Palu Hao Tian milik Tang San. Getaran dari benturan itu menjalar hingga ke tulang, membuat kaki keduanya bergeser di tanah yang sudah penuh retakan. Tapi kali ini, Na Jaegyeon tidak mundur. Dengan kekuatan yang diperolehnya dari sistem, ia menahan serangan Tang San dengan satu tangan dan menebas balik dengan tangan lainnya.

Tang San melompat ke belakang, menghindari serangan kilat itu. Namun, Na Jaegyeon tak memberi jeda. Ia menerjang lagi, kecepatannya kini seperti bayangan yang sulit ditangkap mata telanjang. Tang San nyaris tak bisa mengimbangi—bahkan Rumput Perak Biru yang mencoba melindunginya pun hanya menjadi serpihan di bawah ayunan pedang Na Jaegyeon.

"Aku tak butuh dewa untuk jadi pahlawan" desis Na Jaegyeon, suaranya menggetarkan udara. "Aku hanya butuh kesempatan. Dan itu sedang kuambil sekarang!" Lanjutnya menusukkan pedangnya.

Keduanya menerjang maju serentak. Dentuman keras terjadi saat pedang dan palu bertabrakan, menciptakan gelombang kejut yang menyapu hutan di sekitar mereka. Pohon-pohon tumbang, debu tebal menyelimuti medan, dan tanah terangkat seperti terkena hantaman meteor.

Na Jaegyeon tiba-tiba memutar tubuhnya, menebas dari arah bawah. Tang San nyaris terlambat mengangkat palunya untuk menahan serangan itu, tapi pedang Na Jaegyeon sudah menyayat bahunya, meninggalkan luka memanjang yang dalam.

Terpopuler

Comments

Rizky Fathur

Rizky Fathur

lanjut update thor ceritanya seru cepat buat lagi Thor

2025-07-27

0

IKKY RAHMADANI

IKKY RAHMADANI

lumayan

2025-07-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!