Bab 4: Batasan yang Diruntuhkan

Sabtu, 05.00 WIB
[Online]
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Pagi. Sudah bangun? Tidurmu nyenyak?
Kania Kirana
Kania Kirana
Bagaimana Anda tahu saya sudah bangun? Dan itu tidak penting. Saya mau minta Anda berhenti mengganggu saya.
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Aku tahu dari kebiasaan kamu. Dan saya tidak mengganggumu. Saya hanya... menyapamu.
Kania Kirana
Kania Kirana
Mengetahui detail hidup saya dan tiba-tiba mengirim makanan itu bukan "menyapa". Itu namanya menerobos privasi.
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Aku minta maaf jika kamu merasa begitu. Tapi saya hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja.
Kania Kirana
Kania Kirana
Saya baik-baik saja. Sekarang tolong berhenti. Saya tidak mau diganggu lagi.
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Kenapa? Kamu takut padaku?
Kania Kirana
Kania Kirana
Tentu saja! Siapa yang tidak takut pada orang asing yang tiba-tiba tahu semua tentang mereka?
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Bukankah aku sudah bilang, aku tidak akan menyakitimu? aku hanya ingin kamu merasa aman bersamaku.
Kania Kirana
Kania Kirana
Itu tidak membuat saya aman. Itu membuat saya merasa diawasi.
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Aku tidak mengawasi. Aku hanya peduli. Kamu akan menyadari itu nanti.
Kania Kirana
Kania Kirana
Saya tidak mau.
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Jangan terlalu keras kepala, Kania. Semua orang butuh seseorang yang peduli pada mereka. Seseorang yang selalu ada.
Kania Kirana
Kania Kirana
Saya punya teman. Saya punya keluarga.
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Apakah mereka ada untukmu setiap saat?
Kania Kirana
Kania Kirana
Mereka akan melakukannya. Dan itu bukan urusan Anda juga
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Sekarang urusanku. Aku tidak akan pergi. Kamu harus terbiasa dengan itu.
Kania Kirana
Kania Kirana
Saya akan memblokir Anda!
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Jangan lakukan itu. Aku akan sedih. Dan kamu tidak ingin membuatku sedih, kan?
Kania Kirana
Kania Kirana
Saya tidak mengenal Anda, bagaimana saya bisa turut sedih?
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Kalau kamu memblokirku aku akan buat nekad loh
Kania Kirana
Kania Kirana
Memang apa yang akan kamu lakukan?
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Mungkin menculikmu?
[Offline]
Kania menekan tombol back pada aplikasi chat-nya, enggan melihat lagi nama Adrian. Tangannya gemetar. Setiap pesan dari pria itu adalah serangan pada batas-batas privasinya, namun anehnya, kata-kata Adrian seolah menancap di kepalanya.
Dia tahu itu manipulasi, dia tahu dia harus marah, tapi sebagian dari dirinya terasa lumpuh, tak mampu menekan tombol "blokir" yang ada di depan matanya. Dia merasa terperangkap, dan entah mengapa, Adrian tahu persis bagaimana menahannya.
Kania Kirana
Kania Kirana
(menghela napas berat)
Kania Kirana
Kania Kirana
Ancamannya mungkin palsu.
Kania membuka HP lagi, dia menekan nomor Andrian dan segara menekan tombol 'blokir'
[Selesai]
Episodes
1 Bab 1: Pesan Tak Terduga
2 Bab 2: Sedikit Keraguan
3 Bab 3: Terperangkap Pesona
4 Tentang Kania Kirana
5 Bab 4: Batasan yang Diruntuhkan
6 Bab 5: Ketika Chat Menjadi Nyata
7 Bab 6: Bayangan di Luar Jendela
8 Draft 7: Pintu yang Terkunci
9 Bab 8: Pertolongan yang Menyesakkan
10 Bab 9: Penjelasan yang Sulit
11 Bab 10: Malam yang Panjang
12 Tentang Saskia Anindita
13 Bab 11: Di Balik Pintu
14 Bab 12: Permainan Kucing dan Tikus
15 Bab 13: Senyum di Layar
16 Bab 14: Ada di Sini
17 Bab 15: Sebuah 'Hadiah'
18 Bab 16: Jejak masa lalu
19 Bab 17: Pikiran yang Tidak Nyaman
20 Bab 18: Jejak di HP
21 Bab 19 Rencana Perlawanan
22 Bab 20: Jaring yang Mencekam
23 Bab 21: Saran Terbaik
24 Bab 22: Teka-Teki Masa Lalu
25 Bab 23 Bayangan di Jejaring
26 Bab 24: Konfirmasi yang Menakutkan
27 Bab 25: Jebakan Hukum yang Tidak Terduga
28 Bab 26: Jalan Buntu
29 Bab 27: Kedatangan Andrian yang Tidak Terelakkan
30 Tentang Adrian Narendra
31 Penutup Vol.1
32 Bab 28: Kekalahan di Mata
33 Bab 29: Alasan Terduga di Balik Bayangan
34 Bab 30: Obsesi yang Terpatri
35 Bab 31: Bangun di Penjara Baru
36 Bab 32: Kilas Balik
37 Bab 33: Cerminan yang Hilang
38 Bab 34: Berjuang
39 Bab 35: Makan Siang Pertama
40 36: Raung Rahasia
41 37: Garis Waktu yang Menyeramkan
42 Bab 38: Realistis yang Pahit
43 Bab 39: Malam yang Tidak Terlihat
44 Bab 40: Percobaan Komunikasi
45 Bab 41: Rutinitas yang Mencekam
46 Bab 42: Seutas Harapan
47 Bab 43: Kunci Rahasia Dapur
48 Bab 44: Lorong Penuh Bayangan
49 Bab 45: Menuju Cahaya
50 Bab 46: yang Tersembunyi
51 Bab 47: Binatang
52 Bab 48: Mencoba Memahami
53 Bab 49 A dan L?
54 Bab 50: Umpan dan Reaksi
55 Bab 51: Mengukir Ketergantungan
56 Bab 52: Percakapan yang Mengikat
57 Penutup vol.2
58 Bab 53: Lamaran
59 Bab 54: Perencanaan di Tengah Delusi
60 Bab 55: Lukisan
61 Ban 56: Gaun Pengantin
62 Bab 57: Membangun Kepercayaan
63 58: Kenangan Terkunci
64 Bab 59: Di Balik Lukisan
65 Bab 60: Kotak Kecil
66 Bab 61: Loyal?
67 Bab 62: Mencari Jejak Nyata
68 Bab 63: Semakin Terikat
69 Bab 64: Kesempurnaan dalam Kesucian
70 Penjelasan Adrian Narandra
71 65: Strategi dari Logistik
72 Bab 66: Langkah Kedua Pelarian
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1: Pesan Tak Terduga
2
Bab 2: Sedikit Keraguan
3
Bab 3: Terperangkap Pesona
4
Tentang Kania Kirana
5
Bab 4: Batasan yang Diruntuhkan
6
Bab 5: Ketika Chat Menjadi Nyata
7
Bab 6: Bayangan di Luar Jendela
8
Draft 7: Pintu yang Terkunci
9
Bab 8: Pertolongan yang Menyesakkan
10
Bab 9: Penjelasan yang Sulit
11
Bab 10: Malam yang Panjang
12
Tentang Saskia Anindita
13
Bab 11: Di Balik Pintu
14
Bab 12: Permainan Kucing dan Tikus
15
Bab 13: Senyum di Layar
16
Bab 14: Ada di Sini
17
Bab 15: Sebuah 'Hadiah'
18
Bab 16: Jejak masa lalu
19
Bab 17: Pikiran yang Tidak Nyaman
20
Bab 18: Jejak di HP
21
Bab 19 Rencana Perlawanan
22
Bab 20: Jaring yang Mencekam
23
Bab 21: Saran Terbaik
24
Bab 22: Teka-Teki Masa Lalu
25
Bab 23 Bayangan di Jejaring
26
Bab 24: Konfirmasi yang Menakutkan
27
Bab 25: Jebakan Hukum yang Tidak Terduga
28
Bab 26: Jalan Buntu
29
Bab 27: Kedatangan Andrian yang Tidak Terelakkan
30
Tentang Adrian Narendra
31
Penutup Vol.1
32
Bab 28: Kekalahan di Mata
33
Bab 29: Alasan Terduga di Balik Bayangan
34
Bab 30: Obsesi yang Terpatri
35
Bab 31: Bangun di Penjara Baru
36
Bab 32: Kilas Balik
37
Bab 33: Cerminan yang Hilang
38
Bab 34: Berjuang
39
Bab 35: Makan Siang Pertama
40
36: Raung Rahasia
41
37: Garis Waktu yang Menyeramkan
42
Bab 38: Realistis yang Pahit
43
Bab 39: Malam yang Tidak Terlihat
44
Bab 40: Percobaan Komunikasi
45
Bab 41: Rutinitas yang Mencekam
46
Bab 42: Seutas Harapan
47
Bab 43: Kunci Rahasia Dapur
48
Bab 44: Lorong Penuh Bayangan
49
Bab 45: Menuju Cahaya
50
Bab 46: yang Tersembunyi
51
Bab 47: Binatang
52
Bab 48: Mencoba Memahami
53
Bab 49 A dan L?
54
Bab 50: Umpan dan Reaksi
55
Bab 51: Mengukir Ketergantungan
56
Bab 52: Percakapan yang Mengikat
57
Penutup vol.2
58
Bab 53: Lamaran
59
Bab 54: Perencanaan di Tengah Delusi
60
Bab 55: Lukisan
61
Ban 56: Gaun Pengantin
62
Bab 57: Membangun Kepercayaan
63
58: Kenangan Terkunci
64
Bab 59: Di Balik Lukisan
65
Bab 60: Kotak Kecil
66
Bab 61: Loyal?
67
Bab 62: Mencari Jejak Nyata
68
Bab 63: Semakin Terikat
69
Bab 64: Kesempurnaan dalam Kesucian
70
Penjelasan Adrian Narandra
71
65: Strategi dari Logistik
72
Bab 66: Langkah Kedua Pelarian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!