Bab 3: Terperangkap Pesona

Jumat, 19.00 WIB
[Online]
Kania Kirana
Kania Kirana
Saskia?
Saskia Anindita
Saskia Anindita
Kania, Lo nggak apa-apa kan?
Kania Kirana
Kania Kirana
Sebenarnya Andrian kirim chat lagi.
Saskia Anindita
Saskia Anindita
Gimana?
Kania Kirana
Kania Kirana
Andrian bilang gue penasaran dengannya, parahnya dia tau alamat rumah gue juga, dan akan kirim nasi goreng seafood.
Saskia Anindita
Saskia Anindita
Beneran?
Saskia Anindita
Saskia Anindita
Kan, lebih baik Lo cepet blokir deh.
'Ting-Tong' suara bel pintu
Kania Kirana
Kania Kirana
Gue tutup dulu,
[Offline]
Sebuah paket ada tepat di depan pintu rumah Kania, Kania tidak melihat siapapun yang mengirim. Kania membawa dan membuka isi paket itu yang ternyata berisi makanan nasi goreng seafood
NovelToon
'Tring' Dering HP berbunyi
[Online]
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Sudah sampai pesanannya?
Kania Kirana
Kania Kirana
Sudah
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Bagus. Makan yang banyak.
Kania Kirana
Kania Kirana
Saya tidak mengerti. Kenapa Anda melakukan ini?
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Untukmu. Aku suka melihatmu senang.
Kania Kirana
Kania Kirana
Saya tidak mengerti. Kenapa Anda melakukan ini?
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Jangan takut. Aku sudah bilang, aku tidak akan menyakitimu. Justru aku ingin melindungimu.
Kania Kirana
Kania Kirana
Melindungi dari apa? Dari Anda sendiri?
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Dari hal-hal yang tidak kamu inginkan. Hidup bisa keras. Aku bisa membuatnya lebih mudah untukmu.
Kania Kirana
Kania Kirana
Saya tidak butuh itu.
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Semua orang butuh. Kamu hanya belum menyadarinya.
Kania Kirana
Kania Kirana
Saya mau blokir Anda.
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Jangan lakukan itu. Kamu akan menyesal.
Kania Kirana
Kania Kirana
Kenapa?
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Karena kamu akan merindukanku.
Kania Kirana
Kania Kirana
Itu tidak mungkin.
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Kita lihat saja. Bagaimana nasi gorengnya? Enak?
Kania Kirana
Kania Kirana
Saya tidak akan memakannya. Saya khawatir makanan itu berisi racun.
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Aku tidak ingin menyakitimu, Kania.
Kania Kirana
Kania Kirana
Katakan saja siapa Anda sebenarnya?
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Seorang pria yang sangat menyukaimu. Itu saja yang perlu kamu tahu untuk saat ini.
Kania Kirana
Kania Kirana
Ini semua terlalu cepat.
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Cinta tidak mengenal waktu, Kania.
Kania Kirana
Kania Kirana
Ini bukan cinta. Ini obsesi.
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Mungkin. Tapi bukankah obsesi itu bentuk cinta yang paling murni?
Kania Kirana
Kania Kirana
Saya... tidak tahu.
Adrian Narendra
Adrian Narendra
Pikirkan saja. Saya akan biarkan kamu beristirahat. Selamat makan malam.
Kania Kirana
Kania Kirana
Aku tidak akan memakan makanan itu
[Offline]
Kania menatap HPnya, mengabaikan nasi goreng di depannya yang kini terasa hambar. Kata-kata Adrian, "cinta tidak mengenal waktu," berputar di kepalanya. Pria itu menakutkan, ya, sangat menakutkan.
Tapi ada sesuatu dalam caranya berbicara, dalam keyakinannya yang mutlak, yang perlahan mulai menarik perhatian Kania. Rasa takutnya belum hilang, tapi kini bercampur dengan rasa ingin tahu yang tak bisa dipungkiri.
Adrian tahu alamatnya, makanan favoritnya, dan entah bagaimana, bahkan tahu apa yang ada di pikirannya. Ia memegang HPnya erat, merasa seperti ada magnet tak kasat mata yang mulai menariknya pada Adrian.
[Selesai]
Episodes
1 Bab 1: Pesan Tak Terduga
2 Bab 2: Sedikit Keraguan
3 Bab 3: Terperangkap Pesona
4 Tentang Kania Kirana
5 Bab 4: Batasan yang Diruntuhkan
6 Bab 5: Ketika Chat Menjadi Nyata
7 Bab 6: Bayangan di Luar Jendela
8 Draft 7: Pintu yang Terkunci
9 Bab 8: Pertolongan yang Menyesakkan
10 Bab 9: Penjelasan yang Sulit
11 Bab 10: Malam yang Panjang
12 Tentang Saskia Anindita
13 Bab 11: Di Balik Pintu
14 Bab 12: Permainan Kucing dan Tikus
15 Bab 13: Senyum di Layar
16 Bab 14: Ada di Sini
17 Bab 15: Sebuah 'Hadiah'
18 Bab 16: Jejak masa lalu
19 Bab 17: Pikiran yang Tidak Nyaman
20 Bab 18: Jejak di HP
21 Bab 19 Rencana Perlawanan
22 Bab 20: Jaring yang Mencekam
23 Bab 21: Saran Terbaik
24 Bab 22: Teka-Teki Masa Lalu
25 Bab 23 Bayangan di Jejaring
26 Bab 24: Konfirmasi yang Menakutkan
27 Bab 25: Jebakan Hukum yang Tidak Terduga
28 Bab 26: Jalan Buntu
29 Bab 27: Kedatangan Andrian yang Tidak Terelakkan
30 Tentang Adrian Narendra
31 Penutup Vol.1
32 Bab 28: Kekalahan di Mata
33 Bab 29: Alasan Terduga di Balik Bayangan
34 Bab 30: Obsesi yang Terpatri
35 Bab 31: Bangun di Penjara Baru
36 Bab 32: Kilas Balik
37 Bab 33: Cerminan yang Hilang
38 Bab 34: Berjuang
39 Bab 35: Makan Siang Pertama
40 36: Raung Rahasia
41 37: Garis Waktu yang Menyeramkan
42 Bab 38: Realistis yang Pahit
43 Bab 39: Malam yang Tidak Terlihat
44 Bab 40: Percobaan Komunikasi
45 Bab 41: Rutinitas yang Mencekam
46 Bab 42: Seutas Harapan
47 Bab 43: Kunci Rahasia Dapur
48 Bab 44: Lorong Penuh Bayangan
49 Bab 45: Menuju Cahaya
50 Bab 46: yang Tersembunyi
51 Bab 47: Binatang
52 Bab 48: Mencoba Memahami
53 Bab 49 A dan L?
54 Bab 50: Umpan dan Reaksi
55 Bab 51: Mengukir Ketergantungan
56 Bab 52: Percakapan yang Mengikat
57 Penutup vol.2
58 Bab 53: Lamaran
59 Bab 54: Perencanaan di Tengah Delusi
60 Bab 55: Lukisan
61 Ban 56: Gaun Pengantin
62 Bab 57: Membangun Kepercayaan
63 58: Kenangan Terkunci
64 Bab 59: Di Balik Lukisan
65 Bab 60: Kotak Kecil
66 Bab 61: Loyal?
67 Bab 62: Mencari Jejak Nyata
68 Bab 63: Semakin Terikat
69 Bab 64: Kesempurnaan dalam Kesucian
70 Penjelasan Adrian Narandra
71 65: Strategi dari Logistik
72 Bab 66: Langkah Kedua Pelarian
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1: Pesan Tak Terduga
2
Bab 2: Sedikit Keraguan
3
Bab 3: Terperangkap Pesona
4
Tentang Kania Kirana
5
Bab 4: Batasan yang Diruntuhkan
6
Bab 5: Ketika Chat Menjadi Nyata
7
Bab 6: Bayangan di Luar Jendela
8
Draft 7: Pintu yang Terkunci
9
Bab 8: Pertolongan yang Menyesakkan
10
Bab 9: Penjelasan yang Sulit
11
Bab 10: Malam yang Panjang
12
Tentang Saskia Anindita
13
Bab 11: Di Balik Pintu
14
Bab 12: Permainan Kucing dan Tikus
15
Bab 13: Senyum di Layar
16
Bab 14: Ada di Sini
17
Bab 15: Sebuah 'Hadiah'
18
Bab 16: Jejak masa lalu
19
Bab 17: Pikiran yang Tidak Nyaman
20
Bab 18: Jejak di HP
21
Bab 19 Rencana Perlawanan
22
Bab 20: Jaring yang Mencekam
23
Bab 21: Saran Terbaik
24
Bab 22: Teka-Teki Masa Lalu
25
Bab 23 Bayangan di Jejaring
26
Bab 24: Konfirmasi yang Menakutkan
27
Bab 25: Jebakan Hukum yang Tidak Terduga
28
Bab 26: Jalan Buntu
29
Bab 27: Kedatangan Andrian yang Tidak Terelakkan
30
Tentang Adrian Narendra
31
Penutup Vol.1
32
Bab 28: Kekalahan di Mata
33
Bab 29: Alasan Terduga di Balik Bayangan
34
Bab 30: Obsesi yang Terpatri
35
Bab 31: Bangun di Penjara Baru
36
Bab 32: Kilas Balik
37
Bab 33: Cerminan yang Hilang
38
Bab 34: Berjuang
39
Bab 35: Makan Siang Pertama
40
36: Raung Rahasia
41
37: Garis Waktu yang Menyeramkan
42
Bab 38: Realistis yang Pahit
43
Bab 39: Malam yang Tidak Terlihat
44
Bab 40: Percobaan Komunikasi
45
Bab 41: Rutinitas yang Mencekam
46
Bab 42: Seutas Harapan
47
Bab 43: Kunci Rahasia Dapur
48
Bab 44: Lorong Penuh Bayangan
49
Bab 45: Menuju Cahaya
50
Bab 46: yang Tersembunyi
51
Bab 47: Binatang
52
Bab 48: Mencoba Memahami
53
Bab 49 A dan L?
54
Bab 50: Umpan dan Reaksi
55
Bab 51: Mengukir Ketergantungan
56
Bab 52: Percakapan yang Mengikat
57
Penutup vol.2
58
Bab 53: Lamaran
59
Bab 54: Perencanaan di Tengah Delusi
60
Bab 55: Lukisan
61
Ban 56: Gaun Pengantin
62
Bab 57: Membangun Kepercayaan
63
58: Kenangan Terkunci
64
Bab 59: Di Balik Lukisan
65
Bab 60: Kotak Kecil
66
Bab 61: Loyal?
67
Bab 62: Mencari Jejak Nyata
68
Bab 63: Semakin Terikat
69
Bab 64: Kesempurnaan dalam Kesucian
70
Penjelasan Adrian Narandra
71
65: Strategi dari Logistik
72
Bab 66: Langkah Kedua Pelarian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!