Andrian bilang gue penasaran dengannya, parahnya dia tau alamat rumah gue juga, dan akan kirim nasi goreng seafood.
Saskia Anindita
Beneran?
Saskia Anindita
Kan, lebih baik Lo cepet blokir deh.
'Ting-Tong' suara bel pintu
Kania Kirana
Gue tutup dulu,
[Offline]
Sebuah paket ada tepat di depan pintu rumah Kania, Kania tidak melihat siapapun yang mengirim. Kania membawa dan membuka isi paket itu yang ternyata berisi makanan nasi goreng seafood
'Tring' Dering HP berbunyi
[Online]
Adrian Narendra
Sudah sampai pesanannya?
Kania Kirana
Sudah
Adrian Narendra
Bagus. Makan yang banyak.
Kania Kirana
Saya tidak mengerti. Kenapa Anda melakukan ini?
Adrian Narendra
Untukmu. Aku suka melihatmu senang.
Kania Kirana
Saya tidak mengerti. Kenapa Anda melakukan ini?
Adrian Narendra
Jangan takut. Aku sudah bilang, aku tidak akan menyakitimu. Justru aku ingin melindungimu.
Kania Kirana
Melindungi dari apa? Dari Anda sendiri?
Adrian Narendra
Dari hal-hal yang tidak kamu inginkan. Hidup bisa keras. Aku bisa membuatnya lebih mudah untukmu.
Kania Kirana
Saya tidak butuh itu.
Adrian Narendra
Semua orang butuh. Kamu hanya belum menyadarinya.
Kania Kirana
Saya mau blokir Anda.
Adrian Narendra
Jangan lakukan itu. Kamu akan menyesal.
Kania Kirana
Kenapa?
Adrian Narendra
Karena kamu akan merindukanku.
Kania Kirana
Itu tidak mungkin.
Adrian Narendra
Kita lihat saja. Bagaimana nasi gorengnya? Enak?
Kania Kirana
Saya tidak akan memakannya. Saya khawatir makanan itu berisi racun.
Adrian Narendra
Aku tidak ingin menyakitimu, Kania.
Kania Kirana
Katakan saja siapa Anda sebenarnya?
Adrian Narendra
Seorang pria yang sangat menyukaimu. Itu saja yang perlu kamu tahu untuk saat ini.
Kania Kirana
Ini semua terlalu cepat.
Adrian Narendra
Cinta tidak mengenal waktu, Kania.
Kania Kirana
Ini bukan cinta. Ini obsesi.
Adrian Narendra
Mungkin. Tapi bukankah obsesi itu bentuk cinta yang paling murni?
Kania Kirana
Saya... tidak tahu.
Adrian Narendra
Pikirkan saja. Saya akan biarkan kamu beristirahat. Selamat makan malam.
Kania Kirana
Aku tidak akan memakan makanan itu
[Offline]
Kania menatap HPnya, mengabaikan nasi goreng di depannya yang kini terasa hambar. Kata-kata Adrian, "cinta tidak mengenal waktu," berputar di kepalanya. Pria itu menakutkan, ya, sangat menakutkan.
Tapi ada sesuatu dalam caranya berbicara, dalam keyakinannya yang mutlak, yang perlahan mulai menarik perhatian Kania. Rasa takutnya belum hilang, tapi kini bercampur dengan rasa ingin tahu yang tak bisa dipungkiri.
Adrian tahu alamatnya, makanan favoritnya, dan entah bagaimana, bahkan tahu apa yang ada di pikirannya. Ia memegang HPnya erat, merasa seperti ada magnet tak kasat mata yang mulai menariknya pada Adrian.
Comments