1 tahun kemudian....
Kondisi kaki nya Farhan masih tetap seperti itu. Dia tak bisa mencari nafkah, dan sekarang hanya bisa mengandalkan istri nya saja. Rasa bersalah tiap hari selalu tersimpan di hati nya. istrinya yang rela mencari nafkah, membuat nya merasa tak berguna saat ini.
Kalau ada yang minta diurut, para tetangga biasanya datang ke rumah nya asih dan Farhan. karena tau kondisi Farhan yang tak bisa berjalan normal, mereka yang menjadi pelanggan setia nya, tetap sering berkunjung. dan meminta urut kepada Farhan.
"Enak sekali loh, pijatan pak Farhan ini, badan badan saya yang pegal. Sudah baik, dan Alhamdulillah menjadi lebih ringan." puji ketua RT dengan bersemangat.
"Alhamdulillah, makasih ya pak. Masih tetap percaya dengan pijatan saya. Bisa membantu istri saya untuk bisa makan nanti."
"Pak Farhan ini orang yang baik, saya senang bisa bertemu dengan bapak loh, oh ya ini upah nya." ucap pak RT yang memberikan 100.000, kepada Farhan saat ini.
"Loh, pak RT, ini kebanyakan."
"Ya gpp pak Farhan, terima saja. rezeki kamu hari ini."
"Makasih ya pak, makasih udah baik banget Dengan keluarga saya."
"Sama sama, saya pamit dulu ya. Assalamualaikum."
"Walaikumsalam. Alhamdulillah, terima kasih untuk rezeki hari ini ya Allah."
setelah itu, pak RT berpamitan pulang ke rumah nya. Badan badannya yang sempat pegal tadi, kini sudah menjadi lebih baik. semua itu berkat pak Farhan yang sudah memijat nya dengan sangat baik.
Pengobatan kampung yang sering orang orang bilang kepada asih. Untuk membawa suaminya Farhan ke tempat mbah nah. Tapi asih belum bisa membawa suaminya ke Sana. karena biaya nya juga mahal sekitar 1 jutaan. katanya sih di jamin sembuh.
"Bu asih, coba saja datangi ke rumah Mbah nah itu, katanya bisa buat kaki nya pak Farhan sembuh."
"Iya Bu, saya lagi berusaha mengumpulkan uang nya. Semoga bisa tercapai ya Bu, Alhamdulillah, orderan kue kue kering nya banyak yang suka. Saya senang bisa berusaha untuk bisa membawa suami saya pergi untuk berobat ke sana."
"Saya doain, supaya cepat terkumpul ya Bu, uang nya."
"Amin." ucap asih dengan tersenyum tipis melihat doa doa mereka yang selalu ramah kepada nya.
para tetangga nya, cukup ramah, sehingga membuat asih merasa beruntung bisa kenal Mereka dengan baik.
Saat Farhan, ingin segera ke kamar mandi, dia berusaha bangkit menggunakan tongkat kayu, berjalan pelan pelan, dan berhati hati. Tapi siapa sangka, lantai nya licin, karena Farid melakukan eksperimen menggunakan air di sana.
"Argh.....burgh..."
Farid yang sedang bermain ikan ikan di dalam botol kaget mendengar suara jatuh dari arah dapur kecil nya.
"Ayah!" pekik nya dengan teriak ketakutan, saat melihat ayah nya terjatuh di sana.
"Ayah! Ayah! Bangun ayah."
"Bunda!" teriak nya dengan suara keras.
Adik kembar nya terbangun, dan langsung menghampiri kakak nya yang menjerit di belakang dapur.
"Kakak!" Ayah!" hiks..... Ayah, kenapa kak?" tanya Fatih yang menangis sedih, saat melihat ayah nya terbaring di lantai.
"cepat panggil bunda dek, ayah jatuh." ucap Farid dengan tatapan ketakutan. karena memang ini salah nya. dia yang menyebabkan lantai nya menjadi becek, karena bermain dengan ikan ikan laga yang baru saja di beli nya, saat pulang sekolah.
Fatih langsung beranjak keluar, dan mencari bundanya saat ini.
"Ida, tolong ambilkan kain untuk mengelap becek disini." ucap nya kepada adik perempuan nya itu.
"Baik kakak."
"Ayah, ayah bangun yah. maafin Farid ayah."
Fatih tergesa-gesa menuju ke arah warung tempat ibunya sering belanja di sana. Karena memang ibu nya menjual kue kue kering, untuk bisa makan sehari-hari.
"bunda! bunda!" hiks.... Ayah, bunda."
"Fatih, ada apa nak, kenapa menangis?" tanya asih yang kaget melihat putra nya menangis tersedu seduh.
"Ayah jatuh bunda. Hiks.... Ayah tak sadarkan diri."
"Astagfirullah." gumam nya yang langsung berlari pulang sambil menggenggam tangan fatih.
Beberapa tangga yang mendengar langsung ikut melihat nya. Mereka begitu kasihan melihat asih yang bekerja keras, demi anak dan suaminya bisa makan. Asih dan Farhan sangat baik, dan sopan kepada mereka. Itulah sebabnya, mereka sering membantu wanita itu. apalagi Mereka juga suka, dengan kue kue buatan asih saat ini.
"Hiks..... Ayah, bangun ayah." pekik farid yang mengecek ayah nya itu.
Tapi Farhan tak mengatakan apapun, bahkan nafas nya saja sudah tak terdengar lagi. Farid sangat panik, sekaligus merasa bersalah saat ini. Kalau saja dia tak menyebabkan lantai menjadi becek tadi, pasti ayah nya akan baik baik saja.
"Ayah! ayah! Bangun." pekik Ida yang juga menangis tersedu seduh saat ini.
"Ayah!" pekik asih dengan wajah cemas dan langsung memeluk suaminya itu.
"Ayah, bangun yah. Ini bunda, ayah." ucap nya dengan tubuh yang bergetar ketakutan. Apalagi tubuh suami nya sudah terlihat dingin, dan wajah nya begitu pucat pasi.
"Farid, ayah kenapa nak. kenapa ayah bisa sampai terjatuh?" tanya asih dengan bibir yang bergetar ketakutan, bahkan tangis nya mulai terdengar tersedu seduh.
"Bunda, Ayah tadi jatuh saat ingin ke toilet. Farid ga tau tadi kalau ayah pengen ke toilet." ucap bocah itu dengan penuh bersalah.
Pak RT dan beberapa bapak bapak lainnya langsung masuk ke dalam, karena mendengar berita tentang pak Farhan yang terjatuh di kamar mandi.
"Asih, minggir lah dulu, biar saya dan bapak bapak yang mengangkat beliau ke ruang tamu."
"Makasih pak RT." ucap asih dengan tatapan ketakutan, dan tangan yang bergetar.
"Bunda, ayah baik baik saja kan?" tanya Fatih dengan mata yang sembab.
"Kita berdoa ya nak. Doakan ayah agar cepat sembuh." ucap asih dengan penuh kelembutan, sekaligus merasa takut, dengan firasat yang akan terjadi.
Pak RT yang merasa aneh pun, langsung mengecek kondisi pak Farhan, apalagi tubuh beliau sangat dingin, sehingga dia merasakan firasat yang buruk.
"Innalillahi wainailaihi rojiun." ucap pak RT dengan tatapan sendu nya, saat pak Farhan sudah tak bernafas.
Mendengar ucapan pak RT, membuat asih terpaku, dan tertegun seketika.
"Pak, apa maksud nya. jangan mengatakan sembarangan!" pekik asih dengan tangis yang pecah.
"Pak Farhan sudah tiada Bu asih. saya turut berduka cita." ucap nya dengan penuh rasa sedih. karena dia baru bertemu dengan mendiang beberapa menit yang lalu. Tapi sekarang pak Farhan sudah tiada, dan membuat nya begitu sedih.
"bapak bapak, tolong sampaikan kepada tetangga yang lainnya untuk berbelasungkawa, ke rumah Bu asih." ucap pak RT kepada bapak bapak tadi.
"Baik pak RT."
Asih langsung berjongkok dan memeluk erat tubuh suaminya. Bagaimana bisa dia menjalani hidup nya setelah ini. rasanya sangat tak adil. Dunia nya, seakan berhentikan berdetak.
"Hiks.... Suamiku, bangun lah. Kenapa kau pura pura meninggalkan ku, suamiku.....hiks.... Bangun lah mas, jangan tinggalkan aku dan anak anak."
"Hiks....ayah, jangn pergi ayah!" pekik Ida dengan penuh tangisan yang menyayat hati.
"Ayah....hiks.....Farid minta maaf ayah, jangan tinggalkan kami."
"Ayah, kenapa ayah tinggalkan Fatih, ayah hiks.... bangun ayah, nanti Fatih ga punya ayah lagi."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Nyonya Gunawan
Kmrin nenek re skrg ibu asih..😭😭
2025-07-24
1
Wanita Aries
Mengandung bawang thor 😭
2025-07-24
1