Ratu Eliana

Di kerajaan lain, Kerajaan Alveria, yang terletak di selatan Kerajaan Vazkal dan berbatasan langsung dengan mereka, berkuasa seorang ratu yang masih sangat muda, Ratu Eliana namanya. Ia dikenal licik dan sering menyiksa rakyatnya, namun kecantikannya sungguh tiada tara. Kulitnya yang mulus, bibir dan matanya yang seksi, mampu membuat semua orang yang melihatnya luluh dan jatuh cinta seketika.

Ratu Eliana duduk di singgasana megahnya, jari-jemarinya yang lentik mengetuk-ngetuk sandaran tangan berlapis emas. Matanya yang tajam menatap kosong ke arah peta kerajaan yang terhampar di hadapannya. Kerutan tipis muncul di dahinya yang halus, menunjukkan bahwa pikirannya sedang bekerja keras.

"Jadi, Kerajaan Vazkal itu, mereka berhasil menahan serangan pasukan utara kita, ya?" tanyanya, suaranya lembut, namun ada nada dingin yang terselip di dalamnya.

Seorang penasihat tua, yang tampak gemetar, segera membungkuk dalam. "Benar, Yang Mulia. Laporan terakhir menyebutkan bahwa mereka berhasil memukul mundur pasukan kita, bahkan dengan kerugian yang sangat minim di pihak mereka."

Ratu Eliana mendengus pelan, senyum sinis terukir di bibirnya. "Menarik. Sangat menarik. Sebuah kerajaan kecil dan lemah seperti Vazkal, tiba-tiba bisa menunjukkan perlawanan yang begitu efektif. Pasti ada sesuatu yang aneh di balik semua ini."

Ia bangkit dari singgasana, melangkah anggun menuju jendela besar yang menjulang tinggi, menghadap langsung ke arah utara. Tatapannya menerawang jauh, seolah mampu menembus batas-batas kerajaan. "Kekuatan baru, ya? Aku tidak suka kejutan. Terutama kejutan yang bisa mengancam rencanaku."

"Siapkan pasukan terbaik kita," perintahnya, suaranya kini lebih tegas dan penuh otoritas. "Aku ingin melihat sendiri apa yang membuat Kerajaan Vazkal begitu percaya diri. Dan aku ingin tahu, siapa atau apa sebenarnya yang berada di balik perubahan mendadak ini. Cari tahu sampai ke akar-akarnya!"

Penasihat itu mengangguk cepat, kepalanya bergerak naik turun dengan tergesa-gesa, lalu segera undur diri dari hadapan sang ratu, langkahnya terburu-buru dan penuh rasa takut. Ia meninggalkan Ratu Eliana sendirian dalam keheningan ruang takhta yang megah, hanya suara napasnya yang terdengar perlahan, mengisi kekosongan. Ratu Eliana kembali menatap peta, fokusnya kini sepenuhnya tertuju pada wilayah Kerajaan Vazkal, sebuah target baru. Sebuah senyum licik, yang menyimpan ribuan rencana jahat, kembali menghiasi wajah cantiknya, sebuah pertanda buruk bagi Vazkal.

"Pangeran Sekya," bisiknya pelan, menyebut nama sang pangeran dari kerajaan tetangga itu, suaranya nyaris seperti desiran angin. "Mari kita lihat, seberapa kuat dirimu sebenarnya. Aku akan mengujimu, dan kita akan lihat siapa yang lebih unggul."

Beberapa hari kemudian, laporan penting dari mata-mata perbatasan tiba di telinga Raja Saul, membawa kabar yang mengguncang. Raja Vazkal itu mendengar kabar tentang pergerakan mencurigakan dari Kerajaan Alveria, yang seolah-olah sedang menyiapkan pasukan besar untuk penyerangan. Setiap detail laporan itu membuat hatinya berdebar tak karuan, merasakan ancaman yang semakin mendekat.

"Sekya, putraku," Raja Saul memulai, suaranya terdengar berat dan penuh kekhawatiran saat ia duduk di ruang pertemuan istana yang luas, di antara para penasihat. "Ada kabar buruk yang baru saja datang dari perbatasan selatan. Mata-mata kita melaporkan bahwa Kerajaan Alveria sedang mengumpulkan pasukan dalam jumlah besar. Sepertinya mereka bersiap untuk menyerang kita lagi, dan kali ini mereka jauh lebih serius daripada sebelumnya."

Pangeran Sekya, yang duduk dengan tenang di seberang ayahnya, mendengarkan setiap kata dengan saksama, tidak melewatkan satu pun detail penting. Wajahnya tetap tenang dan datar, tidak menunjukkan emosi apa pun di permukaan, namun di dalam benaknya, sistem autopilot sudah mulai bekerja dengan cepat. Ia menganalisis setiap informasi yang masuk, memproses data dengan kecepatan luar biasa, mencari solusi. "Alveria? Ratu Eliana itu, ya?" gumam Pangeran Sekya, ada kilatan aneh yang muncul di matanya, sebuah campuran antara rasa ingin tahu yang mendalam dan ambisi yang tersembunyi di balik ketenangannya.

Raja Saul mengangguk pelan, raut wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang mendalam, garis-garis di wajahnya semakin terlihat jelas karena tekanan. "Benar. Ratu Eliana. Dia memang dikenal licik dan tidak bisa dipercaya, seorang penguasa yang berbahaya. Kita harus segera bersiap untuk pertahanan yang lebih kuat kali ini, jauh lebih kuat dari yang pernah kita miliki."

Pangeran Sekya tersenyum tipis, sebuah senyum yang penuh makna terukir di bibirnya. Senyum itu bukan hanya sekadar ekspresi, melainkan pertanda bahwa ada rencana besar yang sedang ia susun, sebuah strategi yang berani. "Bertahan saja tidak cukup, Ayahanda. Kali ini, kita akan mengambil inisiatif. Kita akan menyerang duluan, dengan cara yang tidak mereka duga sama sekali, membuat mereka terkejut." Ia menatap ayahnya, matanya memancarkan tekad yang sangat kuat, sebuah keyakinan yang tak tergoyahkan. "Aku punya rencana. Bukan hanya untuk menahan mereka, tetapi juga untuk... menculik sang ratu itu. Kita akan membawanya ke sini, ke istana kita."

Raja Saul terkejut bukan kepalang, alisnya terangkat tinggi hingga nyaris menyentuh dahinya, menunjukkan keterkejutan yang luar biasa. "Menculik? Sekya, apa yang kau katakan? Itu terlalu berisiko! Sangat berbahaya! Lagipula, mengapa harus menculik ratu mereka? Bukankah itu justru akan memicu perang yang lebih besar dan lebih merusak?"

Pangeran Sekya menghela napas panjang, menarik udara dalam-dalam, lalu mengembuskannya perlahan, mencoba menenangkan diri dan mengumpulkan pikirannya. Ia kemudian menjelaskan dengan tenang, setiap kata terucap jelas dan penuh keyakinan, seolah ia sudah memikirkan ini matang-matang. "Ayahanda, sudah lama aku tergoda oleh kecantikan Ratu Eliana. Dulu, aku mungkin tidak sekuat ini, tidak seberani ini untuk memikirkannya. Tapi sekarang..." Ia mengepalkan tangannya dengan kuat, merasakan gelombang kekuatan baru yang mengalir deras di setiap urat nadinya, sebuah kekuatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, yang memberinya keyakinan penuh. "Aku yakin bisa mendapatkan Ratu Eliana. Dia adalah tipe wanita idamanku. Sosok ratu jahat yang sulit ditaklukkan, yang akan membuat hasratku bergejolak hebat saat berhasil membuatnya tunduk di hadapanku, mengakui kekalahannya."

Raja Saul menatap putranya dengan tatapan tak percaya, seolah ia sedang mendengar sesuatu yang di luar nalar. Namun, melihat kesungguhan yang terpancar jelas dari mata Pangeran Sekya, ia tahu bahwa putranya tidak main-main. Ini adalah keputusan yang sudah bulat dalam benak Sekya. "Apakah kau yakin, Sekya? Ini bukan hanya tentang kekuatan fisik semata, tetapi juga tentang politik yang rumit dan konsekuensi yang akan sangat besar bagi seluruh kerajaan kita, bahkan mungkin bagi masa depan kita."

"Aku yakin, Ayahanda," jawab Pangeran Sekya mantap, suaranya penuh keyakinan yang tak tergoyahkan. "Dengan sistem yang kumiliki, aku bisa melakukan ini. Ini akan menjadi langkah yang sangat berani, sebuah perjudian besar, tetapi juga langkah yang akan mengubah segalanya. Bayangkan, jika Ratu Eliana berada di tangan kita, Kerajaan Alveria akan lumpuh total. Mereka tidak akan memiliki pemimpin yang kuat. Dan kita, kita bisa mendikte syarat perdamaian, membuat mereka tunduk pada keinginan kita sepenuhnya."

{Analisis risiko: Sangat tinggi. Namun, potensi keberhasilan juga tinggi jika strategi diterapkan dengan sempurna. Sistem dapat membantu dalam perencanaan dan eksekusi misi penculikan ini, mengoptimalkan setiap langkahmu dan meminimalkan kesalahan}, suara sistem itu berbisik di benak Pangeran Sekya, nadanya datar namun penuh keyakinan, sebuah dukungan tak terlihat.

Pangeran Sekya mengangguk, sebuah tanda persetujuan yang tegas. "Aku akan segera menyiapkan rencana detailnya. Kita akan bergerak cepat, sebelum mereka sempat melancarkan serangan penuh. Kita akan mendahului mereka, mengambil keuntungan dari kejutan ini."

Raja Saul masih ragu, keraguan terlihat jelas di wajahnya yang bijaksana, namun ia tahu bahwa putranya telah berubah drastis. Kekuatan yang dimiliki Sekya kini jauh melampaui apa yang pernah ia bayangkan sebelumnya. "Baiklah, Sekya. Aku akan mengizinkanmu. Tapi ingat, setiap langkah harus diperhitungkan dengan sangat hati-hati. Jangan sampai ada kesalahan sedikit pun, karena satu kesalahan kecil bisa berakibat fatal bagi kita semua."

Pangeran Sekya tersenyum, sebuah senyum penuh ambisi yang membara. Kilatan ambisi itu terlihat jelas di matanya, memancarkan tekad yang tak tergoyahkan, sebuah janji. "Tentu, Ayahanda. Aku tidak akan mengecewakanmu. Aku akan membuktikan bahwa ini adalah keputusan terbaik yang pernah kita ambil."

Terpopuler

Comments

ラマSkuy

ラマSkuy

keren baget sumpah MC-nya gak ada embel embel lemah cuma di awal cerita sedikit naif tapi makin ke sini kenaifan hilang dengan muncul kepercayaan diri yang tinggi. mantap thor lanjutkan karyamu 👍

2025-07-28

2

akkuyu

akkuyu

secakep apa ya kira kira fl nya??? /NosePick/

2025-08-04

0

Ichigo Kurosaki

Ichigo Kurosaki

Ga nyesel baca. 🙌

2025-07-24

1

lihat semua
Episodes
1 Sistem Autopilot mengubah keadaan
2 Rencana pelatihan Perajurit
3 Pangeran vs para jenderal
4 kekuatan yang diakui
5 Ratu Eliana
6 "Kau milikku sekarang"
7 Tindakan mengubah perasaan
8 Jamuan yang menegangkan
9 Kemesraan ditempat latihan
10 Petualangan pertama Ratu Eliana
11 kehilangan Orang Berharga
12 Tekad
13 ke guild pasukan bayaran
14 Misi pertama sekya
15 Langkah berbahaya
16 Pertarungan dengan penyihir dan para orc
17 Dion si Bajingan
18 Hati yang sakit
19 apakah cinta itu tentang memiliki, atau perasaan untuk saling melindungi
20 Brutus, pertahanan tanpa celah
21 anggota pertama
22 Dimulainya Rencana balasan
23 Pembalasan telah tiba
24 Awal dari kebangkitan Vazkal dan kejatuhan Dion
25 Bahagia diatas duka
26 dimulainya misi penyelamatan raja saul
27 Pengintaian dan penyergapan
28 misi penyelamatan yang menegangkan, Pangeran yang sulit dihadapi
29 sekya vs lamino. deklarasi perang
30 Kembalinya Raja Vazkal
31 Dua bocah yang berebut Lolipop
32 Rencana perang dengan lamina
33 Perang dimulai
34 Hal yang paling tak terduga
35 Situasi yang berbalik
36 Rematch Sekya vs Lamino
37 Cinta Di atas merah. Senja yang memilukan.
38 Melodi Kemarian
39 Pesta pernikahan
40 Maleone si ahli memanah
41 Terungkapnya perasaan yang terpendam
42 Kombo Eliana dan Sekya
43 Hama di ladang pertanian
44 Dibangunnya Sekolah Pertanian
45 Turnamen Putri Benua Timur
46 Pertarungan Pertama Di Arena
47 Gejala 2 Garis Biru
48 Berita Bahagia
49 Lyra Sang Pembantai Arena
50 Juara Baru
51 Senjata Baru dan Ancaman Baru
52 Kerajaan Ginoa
53 Rapat Dadakan
54 Sentuhan Kematian
55 Latihan Gabungan
56 Pergi Ke Benua Barat
57 Kraken Raksasa Ditengah Lautan
58 Deklarasi perang Benua
59 Sebelum Peperangan
60 Peperangan Dimulai
61 Badai Di tengah Laut
62 Bagian Tak Terduga
63 Tarian Kematian
64 Fakta Baru Yang Terungkap
65 Musuh Sebenarnya
66 Rahasia Yang Terungkap
67 Bangkitnya Raja Iblis
68 Pelatihan Sekya
69 Latihan Di Gunung Berapi
70 Jeda Sementara
71 Sejarah Sistem
72 Cahaya Melawan Kegelapan
73 Pertarungan Kakak Beradik
74 Masalalu Lavindo
75 Kekuatan Dua Kaisar
76 Bangkitnya Raja Iblis Dan Cahaya Keabadian
77 Pertarungan Dua Dewa
78 Keheningan Setelah Perang
79 Kepanikan Di Kamar Eliana
80 Kelahiran Dunia Baru Dan Sejarah Yang Tak Terlupakan
81 Saran untuk penggemar
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Sistem Autopilot mengubah keadaan
2
Rencana pelatihan Perajurit
3
Pangeran vs para jenderal
4
kekuatan yang diakui
5
Ratu Eliana
6
"Kau milikku sekarang"
7
Tindakan mengubah perasaan
8
Jamuan yang menegangkan
9
Kemesraan ditempat latihan
10
Petualangan pertama Ratu Eliana
11
kehilangan Orang Berharga
12
Tekad
13
ke guild pasukan bayaran
14
Misi pertama sekya
15
Langkah berbahaya
16
Pertarungan dengan penyihir dan para orc
17
Dion si Bajingan
18
Hati yang sakit
19
apakah cinta itu tentang memiliki, atau perasaan untuk saling melindungi
20
Brutus, pertahanan tanpa celah
21
anggota pertama
22
Dimulainya Rencana balasan
23
Pembalasan telah tiba
24
Awal dari kebangkitan Vazkal dan kejatuhan Dion
25
Bahagia diatas duka
26
dimulainya misi penyelamatan raja saul
27
Pengintaian dan penyergapan
28
misi penyelamatan yang menegangkan, Pangeran yang sulit dihadapi
29
sekya vs lamino. deklarasi perang
30
Kembalinya Raja Vazkal
31
Dua bocah yang berebut Lolipop
32
Rencana perang dengan lamina
33
Perang dimulai
34
Hal yang paling tak terduga
35
Situasi yang berbalik
36
Rematch Sekya vs Lamino
37
Cinta Di atas merah. Senja yang memilukan.
38
Melodi Kemarian
39
Pesta pernikahan
40
Maleone si ahli memanah
41
Terungkapnya perasaan yang terpendam
42
Kombo Eliana dan Sekya
43
Hama di ladang pertanian
44
Dibangunnya Sekolah Pertanian
45
Turnamen Putri Benua Timur
46
Pertarungan Pertama Di Arena
47
Gejala 2 Garis Biru
48
Berita Bahagia
49
Lyra Sang Pembantai Arena
50
Juara Baru
51
Senjata Baru dan Ancaman Baru
52
Kerajaan Ginoa
53
Rapat Dadakan
54
Sentuhan Kematian
55
Latihan Gabungan
56
Pergi Ke Benua Barat
57
Kraken Raksasa Ditengah Lautan
58
Deklarasi perang Benua
59
Sebelum Peperangan
60
Peperangan Dimulai
61
Badai Di tengah Laut
62
Bagian Tak Terduga
63
Tarian Kematian
64
Fakta Baru Yang Terungkap
65
Musuh Sebenarnya
66
Rahasia Yang Terungkap
67
Bangkitnya Raja Iblis
68
Pelatihan Sekya
69
Latihan Di Gunung Berapi
70
Jeda Sementara
71
Sejarah Sistem
72
Cahaya Melawan Kegelapan
73
Pertarungan Kakak Beradik
74
Masalalu Lavindo
75
Kekuatan Dua Kaisar
76
Bangkitnya Raja Iblis Dan Cahaya Keabadian
77
Pertarungan Dua Dewa
78
Keheningan Setelah Perang
79
Kepanikan Di Kamar Eliana
80
Kelahiran Dunia Baru Dan Sejarah Yang Tak Terlupakan
81
Saran untuk penggemar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!